Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

Demam dengue /DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorragic fever
/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi disertai leukopenia, ruam, limfedenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.Pada DBD terjadi pembesaran plasma yang ditandai
dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit) atau penumpukan cairan dirongga
tubuh.Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang
ditandai oleh renjatan / syok. (Suhendro, DKK.2009).
pasien mengeluh badannya panas selama kurang lebih 5 hari naik turun demam
mengigil. Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun karna merasakan mual dan muntah, keluar
kemerahan di kulit, pasien juga mengeluhkan linu-linu seluruh badan dan mulut terasa pait,
pasien tidak mengalami diare, pasien merasa pusing, apabila berjalan terasa mumet (perasaan
berputar).
Didapatkan gejala klinis dan pemeriksaan yang sesuai dengan dasar diagnosis DBD
menurut WHO 1997 pada PAPDI, 2009adalah :
Teori Kasus
Anamnesis : Anamnesis :
Demam atau riwayat demam akut +
antara 2-7 hari, biasanya demam
bifasik.
Terdapat minimal satu dari
manifestasi perdarahan berikut :
- Ptekie, ekimosis, atau purpura +
- Perdarahan mukosa (tersering -
epitaksis atau perdarahan gusi) atau -
perdarahan dari tempat lain.
- Hematemesis atau melena.
-
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Fisik :
- Uji torniquet positif +
- Tanda kebocoran plasma seperti : -
efusi pleura, asites, hypoproteinemia.

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Penunjang :


Laboratorium Laboratorium
Trombositopenia (<100.000/ul) +
Terdapat minimal satu tanda-tanda +
plasma leakage (kebocoran plasma)
sbb: Peningkatan hematocrit >20%
dibandingkan standar sesuai umur dan
jenis kelamin
Penurunan hematocrit >20% setelah +
mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hct
sebelumnya.

Untuk menentukan grade atau tingkat keparahan dari DBD itu sendiri adalah melalui
tabel klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mendukung diagnosa adalah Pemeriksaan
darah DL:

Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relative
(>45% dari total leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) >15% dari jumlah total
leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
Trombosit : umumnya terdapat tromobsitopenia hari ke 3-8.
Hematocrit : terjadi kebocoran plasma sehingga terjadi peningkatan HCT >20% dari HCT
awal, umunya pada hri ke 3 demam.
Hemostatis: dilakukan pemeriksaan PT,APTT,fibrinogen pada keadaan yang dicurigai Terjadi
perdarahan atau kelainan pembekuan darah.
Protein/albumin : dapat erjadi hypoproteinemia akibat kebocoran plasma.
SGOT/SGPT : dapat meningkat.
Elektrolit : sebagai parameter pemantauan Pemberian cairan.
Imunoserologi dilakukan pemeriksaanIgMdan IgG terhadap dengue.
Semua pemeriksaan diatas dilakukan pada saat pasien datang di IGD guna mencari dan
memastikan faktor resiko yang dimiliki Tn.T.
Penatalaksanaan untuk DBD berdasarkan tabel berikut.
Pasien tersangka DBD tanpa perdarahan spontan masif dan tanpa syok maka diruang
rawat diberikan cairan infus kristaloid dengan jumlah Ringer Asestat 2500 cc/hr sesuai dengan
rumus berikut : 1500+ (20x (BB dalam Kg -20)).Pamol 3x500mgsebagai antipiretik dan
analgesic.Inj. Omeprazole 20mg/24 jam untuk melindungi mukosa lambung agar asam lambung
tidak meningkat mencegah mual. Per oral Domperidone 3x10mg a.c. sebagai antimual.Asam
Tranexamat 3x500mg sebagai anti-fibrinolitik untuk menghentikan pendarahan.Inj.
Dexametason1-0-1 sebagai anti inflamasi.Per oral Trolit sachet 1x1 sebagai suplemen nutrisi.Cek
DL, SGOT/SGPT / hari untuk memonitor peningkatan dan penurunan hasil pemeriksaan darah.
BAB V
KESIMPULAN

Demam dengue /DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorragic


fever /DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dana tau nyeri sendi disertai leukopenia, ruam,
limfedenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi pembesaran
plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit)>20% atau
penumpukan cairan dirongga tubuh.Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome)
adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan / syok. (Suhendro,
DKK.2009).
DBD disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti.Adapun klasifikasi keparahan DBD mulai dari grade I-IV.Masing-masing
penatalaksanaan berbeda-beda sesuai protocol penatalaksanaan DBD yang terbagi dalam
5 kategori.Untuk menentukan kategori protocol tersebut maka harus melihat dari warning
sign untuk pemilihan apakah pasien DBD dapat rawat jalan atau rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai