Penatalaksanaan anafilaksis
1. Hentikan pencetus, nilai beratnya dan berikan terapi yang sesuai Minta bantuan Adrenalin i.m 0.01mg/kg boleh sampai 0.5mg Pasang infus Berbaring rata/ tinggikan posisi kaki bila bisa Berikan oksigen aliran tinggi,alat bantu napas/ventilasi bila diperlukan BILA HIPOTENSI
Akses i.v.tambahan (jarum 14G atau 16G pada orang dewasa) utk infus NaCl fisiologis. NaCl fisiologis bolus atau infus 20 mL/kg diberikan secepatnya bila perlu dengan tekanan
Penatalaksanaan anafilaksis
Penatalaksanaan anafilaksis
3 . Lama observasi dan tindak lanjut
1 Observasi paling tidak 4 jam setelah semua gejala dan tanda menghilang. Bila memungkinkan periksa kadar triptase serum saat datang, 1 jam setelahnya, dan sebelum dipulangkan. Pada kasus yang berat pasien dirawat semalam, terutama pasien yang mempunyai riwayat reaksi yang berat atau asma yang tidak terkontrol dan pasien yang datang pada malam hari.
2 Sebelum dipulangkan pasien diberikan penjelasan mengenai alergen tersangka dan upaya penghindarannya Setelah dipulangkan pasien dirujuk ke ahli alergi terutama pada kasus yang sedang berat, dan yang ringan karena alergi makanan yang disertai asma. 3 Di negara maju setelah dibekali penjelasan dan pelatihan sebagian pasien di berikan EpiPen yaitu adrenalin 0.3 atau 0.15 mg yang siap pakai
RINGAN
SEDANG
BERAT
Obat
Kerja selular
Dosis (dewasa)
Indikasi
Tabel 4 Adrenalin Vasokonstriksi di kulit, Meninggikan 0,3 ml 1:1000 IM Obat obat yang bermanfaat dalam terapi anafilaksis
alfaagonis mukosa splankhnikus dan cAMP
Betagonis
Dilatasi bronkus dan kontriksi arteriole otot Dilatasi bronkus & stimulasi jantung inotropik Meninggikan cAMP 1,0 mg dalam 1000 ml 5% dekstrosa dalam air lewat tetesan IV + Dapat dipakai pada hipotensi normovole mik (perlu pantauan jantung
Noradrenalin alfaagonis
Menurunkan cAMP
4,0 ml lar 0,2% dalam 1000 ml 5% dekstrosa dalam air lewat tetesan IV
Hipotensi berat
ta-hanan
Hipotensi
Betaagonis
Aminofilin
Dilatasi bronkus
Meninggika n cAMP
Bronkospasme yang tak dapat diatasi dengan adrenalin Semua bentuk anafilaksis kecuali bron-kospasme yg menetap Bronkospasme menetap Hipotensi lama yang
Difenhidramin HCl
Hidrokortison
Tidak diketahui
Difenhidramin HCl 50 mg tiap 6 jam Efedrin sulfat 25 mg tiap 6 jam Adrenalin HCl 0,3 ml 1:1000 IM Aminofilin 250 selama 10 menit
Oksigen Pantau gas darah Trakeostomi Difenhidramin HCl, 50 mg tiap 6 jam Efedrin Sulfat 25 mg tiap 6 jam Hidrokortison Oksigen Pantau gas darah Aminofilin 500 mg IV tiap 6 jam Cairan IV Hidrokortison Awasi terhadap gagal napas Oksigen Metaraminol bitartrat atau noradrenalin IV Pantau EKG Pantau volume darah Cairan IV Isoproterenol HCL dalam hipotensi normovolemik dengan curah jantung rendah Terapi manifestasi primer dengan vasopresor. Terapi aritmia dengan obat antiaritmik O2,
Bronkospase
mg
IV
Hipotensi
Aritmia
PENCEGAHAN
Langkah-langkah Pencegahan
1. Riwayat alergi obat secara terperinci 2. Obat sebaiknya diberikan peroral 3. Observasi pasien selama 30 menit setelah pemberian 4. Memeriksa label obat 5. Menanyakan riwayat obat secara teliti jika ada faktor predisposisi 6. Mengajarkan untuk dapat menyuntik adrenalin 7. Menggunakan preparat human antiserum 8. Lakukan uji kulit jika mungkin 9. Pemberian obat pencegahan reaksi alergi
Surat Keterangan
Penting untuk pencegahan berulang
Rab, Prof.Dr. H tabrani. Pengatasan shock, EGC Jakarta 2000, 153-161 - Panduan Gawat Darurat, Jilid I, FKUI, Penerbit FKUI Jakarta 2000, 17-18 - Ho, Mt, Luce JM, Trunkey, DD, Salber PR, Mills J, Resusitasi KardioPulmoner dan Syok, EGC Jakarta 1990 : 76-78