Anda di halaman 1dari 9

HALAMAN 1 Mata Kuliah : KMB 2 Nama : Sulha Awalliyah Tingkat/Semester : 2/ 4 Tempat Praktek :

JUDUL Disetujui
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Clinical Instructure Clinical Teacher
LAPORAN DENGAN RUPTUR TENDON ACHILLES
PENDAHULUAN …………………………………………. ………………………………..
.
Ruptur Tendon Achilles ialah cidera yang paling sering terjadi pada tendon ekctermitas bawah, meskipun merupakan tendon yang terbesar dan terkuat. Ruptur

Tendon Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dengan resiko laki-perempuan 1,7:1 sampai 30:1, umur rata-rata pasien adalah 30-40 tahun, mungkin

prevalensi yang lebih besar dari partisipasi olahraga laki-laki atau para pekerja profesional yang pada minggu ketiga/keempat kadang-kadang bermain olahraga

(akhir pekan). Antibiotik fluorokuinolon, seperti ciprofloxacin, dan glukokortikoid telah dikaitkan dengan peningkatan resiko pecah Achilles tendon. Suntikan

steroid langsung ke tendon juga telah dikaitkan dengan pecahnya tendon Achilles
PATHWAY

Menurut Arif Muttaqin tahun 2011 Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya

terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal sehingga terjadi

kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban. Saat istirahat,

tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibrilkolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang
menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban

tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4% yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli

mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8%, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul

rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran

fibriller dan interfibriller.


Sumber Referensi : Mutaqqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Muskuloskeleta.

Jakarta : Monica Ester.


HALAMAN 2
MODEL KONSEP ASKEP MENURUT Nanda Nic Noc

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)


Nyeri akut  NIC: Nyeri berkurang, tanda-tanda
1.Biasanya klien ruptur tendon mengeluh
berhubungan dengan: Pain Management
vital dalam batas normal dan
nyeri atau tidak nyaman dari berbagai Agen injuri (biologi, kimia, fisik, Aktivitas Keperawatan :
pengetahuan klien tentang
psikologis), kerusakan jaringan - Lakukan pengkajian nyeri secara
sumber misalnya trauma bedah/ insisi,
DS: komprehensif termasuk lokasi, perawatan luka post poerasi
nyeri pada ekstermitas.
Laporan secara verbal karakteristik, durasi, frekuensi,
ruptur tendon.
2.Ekstermitas DO: kualitas dan factor presipitasi
- Posisi untuk menahan nyeri - Observasi reaksi nonverbal dari
Klien dengan ruptur tendon pada fase awal
Tingkah laku berhati-hati ketidaknyamanan
cidera, kaki terlihat bengkak dan timbul
Gangguan tidur (mata sayu, tampak - Bantu pasien dan keluarga untuk
memar pada area belakang bawah kaki. capek, sulit atau gerakan kacau, mencari dan menemukan
menyeringai) dukungan
Pada kondisi yang telah lama dan
Terfokus pada diri sendiri - Control lingkungan yang dapat
pembengkakan telah berkurang, kondisi
Fokus menyempit (penurunan persepsi mempengaruhi nyeri speerti suhu
klinik tidak begitu jelas dan hanya waktu, kerusakan proses berpikir, ruangan, pencahayaan dan
menyisakan suatu bekas trauma pada penurunan interaksi dengan orang dan kebisingan
lingkungan) - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
tendon Achilles walaupun dengan
menentukan
melakukan pemeriksaan dapat
- Ajarkan tentang teknik
mendeskripsikan kelainan pada tendon nonfarmakologi: napas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres
Achilles. Pase kedua tinjau adanya keluhan
hangat atau dingin
nyeri tekan. Fase ketiga tinjau
- Berikan analgetik untuk
ketidakmampuan dan nyeri hebat dalam mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat
melakukan planterfleksi kaki.
- Berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesic
pertama kali
Sumber Pustaka :
NANDA tahun 2015 – 2017

HALAMAN 3

MODEL KONSEP ASKEP MENURUT Nanda Nic Noc

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)


Resiko trauma - Sediakan lingkungan yang aman Setelah dilakukan tindakan klien
1. Klien dengan ruptur tendon pada
Faktor-faktor risiko untuk pasien tidak mengalami trauma Pasien
fase awal cidera, kaki terlihat
Internal: - Identifikasi kebutuhan keamanan terbebas dari trauma fisik
bengkak dan timbul memar pada
Kelemahan, penglihatan menurun, pasien sesuai dengan kondisi fisik
area belakang bawah kaki. Pada
penurunan sensasi taktil, penurunan dan fungsi kognitif pasien dan
kondisi yang telah lama dan
koordinasi otot, tangan-mata, riwayat penyakit teradahulu pasien
pembengkakan telah berkurang,
kurangnya edukasi keamanan, - Menghindarkan lingkungan yang
kondisi klinik tidak begitu jelas dan
keterbelakangan mental. berbahaya
hanya menyisakan suatu bekas
- Memasang side rail tempat tidur
trauma pada tendon Achilles
Eksternal: - Menyediakan tempat tidur yang
walaupun dengan melakukan
Lingkungan nyaman dan bersih
pemeriksaan dapat mendeskripsikan
- Menempatkan saklar lampu yang
kelainan pada tendon Achilles. Pase
mudah dijangkau pasien
kedua tinjau adanya keluhan nyeri
- Membatasi pengunjung
tekan. Fase ketiga tinjau
- Control lingkungan dari kebisingan
ketidakmampuan dan nyeri hebat
- Berikan penjelasan kepada pasien
dalam melakukan planterfleksi kaki dan keluarga tau pengunjung
2. Tingkah laku distraksi, contoh : adnaya perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit
jalan-jalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan tekanan
darah, perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan autonomic dalam tonus
otot (mungkin dalam rentang dari
lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh :
gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan
minum
Sumber Pustaka :
NANDA tahun 2015 – 2017

HALAMAN 4

MODEL KONSEP ASKEP MENURUT NANDA tahun 2015 – 2017

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)


Gangguan mobilitas fisik berhubungan - Monitoring vital sign sebelum atau - Klien meningkat dalam
 Penurunan waktu reaksi
dengan : sesudah latihan dan lihat respon aktivitas fisik
 Kesulitan merubah posisi  Gangguan metabolisme sel pasien saat latihan - Mengerti tujuan dari
 Perubahan gerakan (penurunan  Keterlembatan perkembangan - Konsultasikan dengan terapi fisik peningkatan mobilitas
untuk berjalan, kecepatan, kesulitan tentang rencana ambulasi sesuai - Memverbalisasikan
 Pengobatan
memulai langkah pendek) dengan kebutuhan perasaan dalam
 Kurang support lingkungan
 Keterbatasan motorik kasar dan - Bantu klien untuk menggunakan meningkatkan kekuatan
 Keterbatasan ketahan
halus tongkat dan cegah terhadap cedera dan kemampuan
kardiovaskuler
 Keterbatasan ROM - Ajarkan pasien atau tenaga berpindah
 Kehilangan integritas struktur
 Gerakan disertai nafas pendek atau tulang kesehatan tentang teknik ambulasi - Memperagakan
tremor  Terapi pembatasan gerak - Kaji kemampuan pasien dalam penggunaan alat Bantu
 Ketidak stabilan posisi selama  Kurang pengetahuan tentang mobilisasi untuk mobilisasi (walker)
melakukan ADL kegunaan pergerakan fisik - Latih pasien dalam pememnuhan
 Gerakan sangat lambat dan tidak  Indeks massa tubuh diatas 75 kebutuhan ADLs secara mandiri
terkoordinasi tahun percentil sesuai dengan sesuai kemampuan
usia - Dampingi dan bantu pasien saat

 Kerusakan persepsi sensori mobilisasi dan bantu penuhi

 Tidak nyaman, nyeri kebutuhan ADLs ps.


- Berikan alat bantu jika klien
 Kerusakan muskuloskeletal
memerlukan
dan neuromuskuler
- Ajarkan pasien bagaimana
 Intoleransi
merubah posisi dan berikan
aktivitas/penurunan kekuatan
bantuan jika diperlukan
dan stamina

Sumber Pustaka :
Nanda 2015 -2017

Anda mungkin juga menyukai