Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

BURSITIS
Diajukan untuk syarat menyelesaikan tugas Keperawatan Medikal Bedah II dosen pengampu :
Tri Sunaryo, S.Kp., M.Kep

DISUSUN OLEH:
SELLYNIA HERWIN JULIETA (P27220019131)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2021
HALAMAN 1 Mata Kuliah : KMB II Nama : Sellynia Herwin Julieta Tingkat / Semester : II / 4 Tempat Praktek : -

Disetujui
LAPORAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Clinical Instructure Clinical Teacher
PENDAHULUA DENGAN
DIAGNOSA BURSITIS
N ………………………………………….. ………………………………..

PENGERTIAN
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke tulang, peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.
Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Bursa
terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana tendon atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat
sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan.
PATHWAY

Sumber Referensi : https://www.scribd.com/doc/124722605/Pathway-Bursitis


HALAMAN 2

MODEL KONSEP ASKEP MENURUT PPNI (SDKI, SLKI, SIKI)

EVALUASI (KRITERIA
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN
KEBERHASILAN)

a. Klien mengeluh nyeri pada daerah Nyeri akut b.d agen pencedera fisik - Identifikasi lokasi, karakteristik, Setelah dilakukan tindakan
yang bengkak (Peradangan daerah persendian) durasi, frekuensi, kualitas, dan keperawatan selama 3 x 24 jam,
b. Klien tampak berhati-hati saat intensitas nyeri diharapkan tingkat nyeri menurun
bergerak - Identifikasi faktor yang memperberat dengan kriteria hasil :
c. Klien mengatakan nyeri bila dan memperingan nyeri a. Tingkat nyeri menurun
melakukan gerakan memutar misalnya - Monitor efek samping penggunaan b. Mobilitas fisik meningkat
memutar lengannya analgesik c. Pola tidur membaik
d. Ekspresi wajah tampak meringis saat - Berikan teknik non-farmakologis d. Status kenyamanan meningkat
bergerak untuk mengurangi rasa nyeri e. Kontrol nyeri membaik
e. Klien mengungkapkan sakit bila - Kontrol lingkungan yang
beraktivitas dalam waktu yang lama memperberat rasa nyeri
f. Nadi meningkat - Fasilitasi istirahat dan tidur
g. Adanya bengkak - Jelaskan strategi meredakan nyeri
h. Gelisah - Anjurkan memonitor nyeri secara
i. Tekanan darah meningkat mandiri
j. Pernapasan meningkat - Kolaborasi pemberian analgesik
k. Penurunan kekuatan otot
Defisit perawatan diri b.d - Identifikasi kebiasaan aktivitas Setelah dilakukan tindakan
gangguan muskuloskeletal perawatan diri sesuai usia keperawatan selama 3x24 jam,
- Monitor tingkat kemandirian diharapkan defisit perawatan diri
- Identifikasi kebutuhan alat bantu meningkat dengan kriteria hasil :
kebersihan diri, berpakaian, berhias, a. Perawatan diri meingkat
dan makan b. Mobilitas fisik membaik
- Sediakan lingkungan yang terupetik c. Tingkat nyeri menurun
(suasana hangat, rileks, privasi) d. Tingkat kenyamanan meningkat
- Dampingi dalam melakukan e. Fungsi sensori meningkat
perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
- Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
Gangguan mobilitas fisik b.d - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan Setelah dilakukan tindakan
kekakuan sendi fisik lainnya keperawatan selama 3x24 jam,
- Identifikasi toleransi fisik melakukan diharapkan mobilitas disik dapat
ambulasi / pergerakan meningkat dengan kriteria hasil :
- Monitor frekuensi jantung dan a. Mobilitas fisik meningkat
tekanan darah sebelum memulai b. Fungsi sensori meningkat
ambulasi / mobilisasi c. Pergerakan sendi membaik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan d. Toleransi aktivitas membaik
alat bantu e. Koordinasi pergerakan meningkat
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi dan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan

Sumber Pustaka
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai