Anda di halaman 1dari 18

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) / DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

(DHF)

A. PENGERTIAN
1. Dengue Hemmorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di seluruh wilayah
WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina
terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada tingkat lebih rendah, A. albopictus.
Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal dalam risiko
dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan urbanisasi yang cepat tidak
direncanakan(WHO, 2015).
2. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamul Aedes Spp, nyamuk yang
paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir 39 juta orang
terinfeksi setiap tahunnya. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau meyebarkan
virus dengue. (Kemenkes, 2017)

B. ANATOMI & FISIOLOGI

Berikut adalah anatomi fisiologi menurut (Vyas, et al, 2014) yang berhubungan degan
penyakit DHF adalah sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan
makanan dan oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu, sistem sirkulasi merupakan sarana
untuk membuang sisa-sisa metabolisme dari sel-sel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang
merupakan tempat ekskresi sisa-sisa metabolisme.
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai fungsi sangat penting
dalam tubuh yaitu fungsi transportasi ( pembawa nutrisi ke seluruh tubuh dan oksigen
dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh ).
Darah mempunyai 2 komponen yaitu padat dan cair. Bagian padat terdiri dari eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Komponen padat merupakan 45% dari seluruh volume darah dan
55% adalah plasma yang termasuk komponen cair.
a. Eritrosit
Eritrosit dibuat di sumsum tulang yang masih berinti dalam pembentkannya
dibutuhkan zat besi vit B12, asam folat dan rantai globulin yang merupakan senyawa
protein.
b. Leukosit
Fungsi utamanya yaitu sebagai pertahanan tubuh dengan cara menghancurkan
antigen ( kuman, virus, toksin ) yang masuk. Ada 5 jenis leukosit : neutrophil,
eosinophil, basophil, limfosit, dan monosit. Jumlah normal leukosit dalam tubuh
5000-9000 sel/mm3
c. Trombosit
Trombosit merupakan keeping-keping darah yang dibuat di sumsum tulang, paru-
paru, limfa. Umur peredarannya hanya 10 hari. Trombosit mempunyai kemampuan
untuk melakukan :
1. Daya aglutinasi
2. Daya adesi
3. Daya agregasi
Trombosit berfungsi sebagai salah satu faktor dalam proses pembekuan darah dan
penghentian darah, begitu ada kerusakan dinding pembuluh darah trombosit akan
berkumpul dan menutup lubang kebocoran dengan saling melekat, berkelompok,
menggumpal, dan kemudian dilanjutkan dengan proses pembekuan darah, jumlah
trombosit 150.000-450.000 keping/mm3
d. Plasma Darah
Plasma merupakan bagian yang encer tanpa sel-sel darah, berwarna kekuningan
hamper 40% terdiri dari air. Struktur dinding kapiler tersusun atas 1 lapisan
uniseluler sel-sel endothelial dan di sebelah luarnya dikelilingi membrane dasar.
Proses pemindahan cairan melalui difusi zat-zat yang larut dalam lemak dapat
berdifusi secara lengsung melewati dinding endoteliel kapiler, zat yang larut dalam
lemak terutama O2 dan CO2, zat yang larut dalam air hanya dapat berdifusi melalui
pori-pori interseluler pada membrane kapiler. Zat tersebut misalnya natrium, klorida,
dan air.
Tekanan dalam kapiler cenderung mendorong cairan dan zat terlarutnya melewati
pori-pori kedalam ruang intersisial, sebaliknya tekanan osmotic yang ditimbulkan
oleh protein plasma cenderung menimbulkan gerakan, cairan osmosis dari ruang
intersisial ke dalam vaskuler. Tekanan osmotic ini mencegah hilangnya volume
cairan yang cukup bermakna dari darah keruang intersisial.

C. KLASIFIKASI

DD/DBD Derajad Derajad Laboraotium


DD Demam disertai 2 atau Leukopenia,
lebih tanda : myalgia (nyeri Trombositopenia, tidak
otot), sakit kepala, ditemukan bukti ada
arthralgia (nyeri sendi), kebocoran plasma,
nyeri retroorbital serologi dengue positif
DBD I Gejala di atas ditambah uji Trombositopenia
bending positif (<100.000/ul) bukti ada
kebocoran plasma
DBD II Gejala di atas ditambah
perdarahan spontan
DBD III Gejala di atas ditambah
kegagalan sirkulasi (kulit
dingin dan lembab serta
gelisah)
DBD IV Syok berat disertai dengan
tekanan darah dan nadi
tidak terukur

Sedang klasifikasi menurut WHO :

Derajat 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifesta perarahan
adalah uji tourniquet positif
Derajat 2 Derajat 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan/atau perdarahan lain
Derajat 3 Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut,
tekanan nadi menurun (<20mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin,
lembab, dan pasien menjadi gelisah
Derajat 4 Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur

D. MANIFESTA KLINIS (Nurarif dan Hardhi, 2015)


1. Demam Dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, di tandai dengan dua atau lebih
manifesta klinis sebagai berikut :
- Nyeri kepala, Nyeri retro-orbital, Mialgi/arthralgia
- Ruam kulit, manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending positif)
- Leukopenia
- Pemeriksaaan serulogi dengue positif, atau ditemukan DD/DBD yang sudah
dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama
2. Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan Kriteria WHO 1997 diagnosa DBD ditegakkan bila semua hal di bawah
ini dipenuhi :
a. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik
(timbul kembali)
b. Manifesta perdarahan yang biasanya berupa :
- Uji tourniquet positif
- Petekie, Ekimosis atau purpura
- Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi) saluran cerna, tempat bekas
suntikan
- Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia < 100.000 /ul
d. Kebocoran plasma yang ditandai dengan :
- Peningkatan nilai hematokrit ≥ 20% dari nilai baku sesuai umur dan jenis
kelamin
- Peningkatan nilai hematokrit ≥ 20% setelah pemberian cairan yang adekuat
e. Tanda kebocoran plasma seperti : hipoproteinemi, asites, efusi pleura
3. Sindrom Syok Dengue
Seluruh kriteria DBD di atas disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi yaitu :
penurunan kesadaran, gelisah, nadi cepat, nadi lemah, hipotensi, kulit dingin lembab
PATOFLOWDIAGRAM DHF Virus Dengue

Masuk kedalam tubuh


akbiat gigitan
nyamuk

Masuk ke pembuluh
darah

Tanda dan DP :
Viremia (5-7 hari) gejala : Hipertermia
Demam

Reaksi antigen- Test diagnostik :


antibodi IgG dan IgM
positif dangue

Mengaktifkan sistem Agregasi trombosit


komplemen (Aktivitas
komplemen c3 dan c5)
Trombosit dibersihkan
oleh RES ( Retikulo
Endotel System)
Pelepasan Kerja hepar Trombositopenia
histamin dan meningkat
serotinin

Tanda dan Hepatomegali Tanda dan


Peningkatan Timbul reaksi Peningkatan gejala : HB, HT gejala :
asam lambung alergi permeabilitas kapiler naik, Leukosit Trombosit
turun turun, ptekie +
Tanda dan
Tanda dan Perpindahan cairan dari
gejala : Gatal- DP : Resiko DP : Resiko
gejala : Nyeri intravaskuler ke
gatal, ruam Ketidakseimbangan perdarahan
ulu hati, mual ekstravaskuler
kulit cairan
dan muntah
DP : Gangguan
DP : Defisit integritas kulit
nutrisi, Nausea Kebocoran
plasma

Hemokonsentrasi
Peningkatan Perpindahan cairan
kekentalan
drah
Syok
hipovolemik
Suplai o2 Paru-paru Jantung Abdomen
menurun

Hipoksia

Metabolisme
anaerob
Penumpukan Penumpukan
DSS Peningkatan Penumpukan cairan cairan di intra
asam laktat cairan di
(Dangue Syok abdomen
rongga pleura
Syndrome)
Asidosis Kontraksi
Metabolik Efusi Pleura ventrikal Acites
menurun

Kontraktilitas
jantung
menurun

Gagal jantung

KEMATIAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

I. Pengkajian :
Identitas : - Nama (inisial)/ Umur : AN. A/20Thn

- Tgl. Masuk Rumah Sakit : 07 -04-2022 tgl pengkajian 07-4-22

- Diagnosa Medik saat masuk : DHF

Diagnosa medik saat pengkajian : DHF

A. Riwayat Keperawatan (Data Fokus/DS)


1. DS: pasien mengatakan mual, tidak muntah dan mampu menghabiskan makanan 1
porsi
DO: pasien tampak sakit sedang, TTV: TD 129/87 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 88
x/menit, RR 18 x/menit, Immunology: NS1 antigen positif

2. DS: pasien mengatakan setelah 3 hari pengobatan, tidak kunjung sembuh, pasien
melihat ada bintik-bintik merah dilipatan lututnya sehingga pasien berinisiatif ke
puskesmas dan minta dilakukan cek darah dengan hasil trombosit 32.000, pasien
segera dirujuk ke RS
DO: tampak ptechie dilipatan lutut, rumpled test +, trombosit 34 rb/ul,
Immunology: NS1 antigen positif, TTV: TD 129/87 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 88
x/menit, RR 18 x/menit

3. DS: 1 hari sebelum masuk RS, pasien mengatakan berkeringat banyak, mengganti
baju 12x dalam 1 hari, pasien mengatakan mual, pasien mengatakan BAK sering
jam 03.00 sd jam 11.00 sudah ± 7x, BAK banyak,
DO: BAK berwarna kuning jernih, terpasang infus di lengan kanan dengan jenis
cairan RL 1500 cc/24 jam, balance cairan: +200 cc/12 jam, CRT < 3 detik, TTV:
TD 129/87 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 88 x/menit, RR 18 x/menit, mukosa bibir
lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, akral teraba hangat, Immunology: NS1
antigen positif, trombosit 34rb/ul
B. Pemeriksaan Fisik (DO)
Pasien tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis, terpasang infus di lengan kanan,
cairan infus RL 1500 cc/24 jam, tidak ada tanda-tanda phlebitis

TTV: TD 129/87 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 88 x/menit, RR 18 x/menit

Tampak ptechie dilipatan lutut, rumpled test +

Hidrasi: mukosa bibir lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, akral hangat

Abdomen bentuk rata, tidak ada bayangan vena, bising usus 10 x/menit, tidak ada
nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani

Balance cairan: +200 cc/12 jam

CRT < 3 detik

C. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

- Eritrosit = 6.78 juta/ul (N 4.50 - 5.90)


- Hemoglobin = 18.1 g/dl (N 13.5 -17.5)
- Hematokrit = 53.0% (N 41.0 -53.0)
- Trombosit = 34 rb/ul (N 150 – 440)
- Leukosit = 5.8 rb/ul (N 4.0 – 11.0)
- LED = 1 mm/jam (N 0 – 10)
- Hitung jenis = basophil 0% (N 0 – 1)
Eosinofil 0% (N 0 – 3)
Batang 2% (N 0 – 6)
Segmen 60% (N 50 – 70)
Limfosit 25% (N 20 – 40)
Monosit 13% (N 2 – 10)
- CRP < 6 mg/l cutoff ≤ 6
- Immunology: NS1 antigen positif
- Hasil foto thoraks: saat ini cor dan pulmo tidak ada kelainan

D. Obat-obatan (jenis dan dosis)


1. Infus Ringer Lactat 1500 cc/24 jam
2. Paracetamol tablet 3x500 mg
3. Omeprazole tablet 1x20 mg
4. Ondansetron injeksi 3x4 mg
5. Domperidone tablet 3x10 mg
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :

Unit/Kamar : -

Tanggal : Implementasi
Diagnosa Perawatan
HYD Rencana Tindakan & Rasional Evaluasi
Dilengkapi data Jam Tindakan Nama
penunjang DS & DO
Nausea b.d iritasi Setelah dilakukan 1. Identifikasi faktor penyebab 08.00- 1. Mengidentifikasi S : pasien
lambung tindakan keperawatan mual 08.20 faktor penyebab mengatakan
selama 24 jam Rasional : untuk mengetahui mual pada pasien mual, karena
DS: pasien mengatakan
diharapkan masalah apa yang menyebabkan Response : perut terasa
mual, tidak muntah dan
nausea pada paseian pasien menjadi mual. pasien tidak
mampu menghabiskan
dapat teratasi dengan 2. Monitor mual pasien mengatakan mual nyaman
makanan 1 porsi
kriteria hasil : Rasional : untuk mengetahui dikarenakan rasa
DO: pasien tampak sakit O : pasien
frekuensi, durasi dan tingkat tidak nyaman dari
sedang, TTV: TD 129/87 1. Keluhan mual menghabiska
keparahan mual pasien ) dalam perut.
mmHg, Suhu 36°C, Nadi menurun n makanan
3. Berikan makan hangat dan Pasien tampak
88 x/menit, RR 18 2. Keluhan ingin yang
menarik porsi sedikit tapi memegangi area
x/menit, Immunology: muntah tidak ada diberikan,
sering epigastrica
NS1 antigen positif 3. Menghabiskan pasien dapat
4. Rasional : untuk menaikkan 2. Memberikan
porsi makanan nafsu makan pasien makanan hangat bekerjasama
yang disediakan 5. Kolaborasi dengan dokter dan menarik porsi (kooperatif)
4. Tidak ada perasaan untuk memberikan sedikit. dengan
asam di mulut antiemetic Response : perawat saat
5. Pasien tidak Rasional :antiemetic dapat pasien memberikan
tampak pucat mencegah mual dan muntah menghabiskan obat
makanan yang
A : masalah
disediakan
nausea pada
3. Pemberian obat
pasien belum
oral dan injeksi
teratasi
(Omeprazole,
Domperidone,On P: intervensi

dansetron). diagnose 1

Hasil: Pasien dilanjutkan

dapat bekerja
sama (kooperatif)
dengan perawat
saat memberikan
obat
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :

Unit/Kamar : -

Tanggal : Implementasi
Diagnosa Perawatan
HYD Rencana Tindakan & Rasional Evaluasi
Dilengkapi data Jam Tindakan Nama
penunjang DS & DO
Risiko perdarahan d.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda penurunan 08.30 - monitor tanda- S: pasien
gangguan koagulasi tindakan keperawatan tombosit yang disertai tanda- tanda mengatakan
(trombositopenia) selama 24 jam, tanda klinis seperti: epistaksis, perdarahan: terdapat
diharapkan masalah perdarahan pada gusi, trombosit ptechie bintik-bintik
DS: pasien mengatakan
risiko perdarahan menurun. Rasional: penurunan merah di
setelah 3 hari Hasil: ptechie
menurun dengan jumlah trombosit merupakan lipatan lutut
pengobatan, tidak menghilang
kriteria hasil: tanda-tanda adanya kebocoran
kunjung sembuh, pasien perlahan-lahan O: ptechie
pembuluh darah.
melihat ada bintik-bintik 1. Jumlah trombosit menghilang
2. Anjurkan klien untuk banyak
merah dilipatan lututnya meningkat dalam perlahan-
istirahat/bed rest. Rasional:
sehingga pasien batas normal lahan
aktivitas yang tidak terkontrol
berinisiatif ke puskesmas (150.000-
dapat menyebabkan terjadinya A: masalah
dan minta dilakukan cek
darah dengan hasil 450.000/ul) pendarahan. risiko
trombosit 32.000, pasien 2. Tidak ada tanda- perdarahan
3. Anjurkan pada klien untuk
segera dirujuk ke RS tanda perdarahan: teratasi
mencegah terjadinya perlukaan
DO: tampak ptechie ptechie
atau perdarahan dengan P: intervensi
dilipatan lutut, rumpled
menggunakan sikat gigi yang dilanjutkan
test +, trombosit 34 rb/ul,
lembut memelihara kebersihan
Immunology: NS1
mulut . Rasional: menghindari
antigen positif, TTV: TD
terjadinya perdarahan atau luka
129/87 mmHg, Suhu
pada gusi
36°C, Nadi 88 x/menit,
4. Batasi tindakan invasif seperti
RR 18 x/menit
pengambilan darah. Rasional:
menurunkan risiko perdarahan
atau hematoma

5. Beri penjelasan pada klien dan


keluarga untuk segera
melaporkan bila terjadi tanda-
tanda perdarahan seperti:
hematemesis, melena. Rasional:
keterlibatan keluarga dengan
segera melaporkan terjadinya
perdarahan akan membantu klien
mendapat penanganan yang cepat

6. Kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian produk darah.
Rasional: agar tubuh tidak
kekurangan pasokan darah yang
menyebabkan terjadi penurunan
trombosit

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Pasien :
Unit/Kamar : -

Tanggal : Implementasi
Diagnosa Perawatan
HYD Rencana Tindakan & Rasional Evaluasi
Dilengkapi data Jam Tindakan Nama
penunjang DS & DO
Risiko Setelah dilakukan 1. Monitor status hidrasi seperti nadi, 08.15 - Observasi Cionia, S: pasien
ketidakseimbangan tindakan keperawatan kelembapan mukosa, tekanan TTV Cristina, mengatakan
cairan d.d perdarahan selama 24 jam, darah,akral, dan turgor kulit. Mary masih
Hasil: TD
DS: 1 hari sebelum diharapkan masalah Rasional : Mukosa dan turgor kulit merasa
120/80 mmHg,
masuk RS, pasien risiko kering, akral dingin, serta terjadi lemas
Suhu 36,4°C,
mengatakan berkeringat ketidakseimbangan perubahan nadi dan tekanan darah
Nadi 86 O: TD
banyak, mengganti baju cairan menurun yang drastis merupakan tanda
x/menit, RR 18 120/80
12x dalam 1 hari, pasien dengan kriteria hasil: ketidakseimbangan cairan
x/meni mmHg, Suhu
mengatakan mual, pasien 2. Monitor hasil laboratorium darah
1. Balance cairan 36,4°C, Nadi
mengatakan BAK sering khususnya trombosit. Rasional : - Pemberian
seimbang atau + 86 x/menit,
09.00 cairan infus
jam 03.00 sd jam 11.00 peningkatan trombosit merupakan
pada batas tolerir RR 18
sudah ± 7x, BAK tanda dari kekurangan cairan (RL)
(+100 sampai x/menit,
banyak, 3. Catat intake output dan hitung Hasil: pasien
+200) balance
DO: BAK berwarna balance cairan 24 jam. Rasional : dapat
2. Tidak ada tanda- cairan +200
kuning jernih, terpasang mengetahui jumlah pemenuhan bekerjasama
tanda dehidrasi,
infus di lengan kanan mukosa bibir cairan pada tubuh (kooperatif) A: masalah
dengan jenis cairan RL lembab, akral 4. Berikan asupan cairan, sesuai dengan risiko
1500 cc/24 jam, balance hangat kebutuhan. Rasional : memenuhi perawat ketidakseimb
cairan: +200 cc/12 jam, 3. Tekanan darah kebutuhan cairan selama angan cairan
kebutuhan cairan 2340 membaik dari 5. Atur suhu ruangan / lingkungan. melakukan teratasi
ml, IWL 750 ml, 129/87 menjadi Rasional : menghindari output prosedur,
P: intervensi
CRT < 3 detik, TTV: TD 120/80 cairan berlebih lokasi
dihentikan
129/87 mmHg, Suhu 4. Nadi tetap baik 6. Anjurkan klien melakukan aktivitas penusukan di
36°C, Nadi 88 x/menit, 88x/menit ringan. Rasional : menghindari tangan kanan,
RR 18 x/menit, mukosa output cairan berlebih jenis cairan
bibir lembab, tidak ada 7. Kolaborasi pemberia cairan RL 1500
tanda-tanda dehidrasi, intravena. Rasional : memenuhi cc/24 jam, set
akral teraba hangat, kebutuhan cairan infus terumo
Immunology: NS1
- Menghitung
antigen positif, trombosit
balance cairan
34rb/ul 11.00 Hasil: balance
cairan +200

- Discharge planning
1. Memberi edukasi pada pasien untuk melakukan gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur)
2. Anjurkan pasien minum 840 ml air putih atau ± 4 gelas per hari
3. Anjurkan pasien istirahat yang cukup pasca perawatan
4. Makan makanan yang lunak, menghindari makan makanan yang terlalu asam dan pedas,

Anda mungkin juga menyukai