Anda di halaman 1dari 42

DENGUE FEVER

DOKTER PENDAMPING :
DR. THEODORUS L. MAUBERE
DISUSUN OLEH
MARIA YUNITA PRISKA MALI
TINJAUAN PUSTAKA
DENGUE FEVER
DEFINISI
• Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.
• Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
• Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah
dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.
(Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen, Herdiman T. Pohan,2006. Demam Berdarah Dengue In: Aru
W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Editors: Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.1731-1735)
ETIOLOGI

• Virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 (gol. Athropod borne virus group B ditularkan
melalui gigitan banyak spesies nyamuk Aedes (antara lain Aedes aegypti dan
Aedes albopictus)
• Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.
keempatnya ditemukan di Indonesia
• Serotipe DEN-3 paling banyak  manifestasi klinik yang berat.
HOW IT SPREAD
MANIFESTASI INFEKSI VIRUS
DENGUE
Infeksi virus Dengue

Asimptomatik Simptomatik

Demam yang tak jelas Demam Dengue Demam Berdarah Dengue


(undiffrentiated fever) (kebocoran plasma)

Tanpa perdarahan Dengan perdarahan

DBD Tanpa renjatan DBD Dengan renjatan


(DSS)

Demam Dengue Demam Berdarah Dengue


Infeksi Virus Dengue

Trombositopenia
Demam Manifestasi Hepatomegali
Anoreksia Perdarahan Komplex AgAb
Muntah Permeabilitas Komplemen
vaskular naik

I
Perembesan plasma
Dehidrasi • Hemokonsentrasi
• Hipoproteinemia II
• Efusi pleura
• Asites
Demam Dengue Derajat
Hipovolemia

DIC Syok III

Perdarahan GI Anoksia Asidosis


IV
Meninggal

Demam Berdarah Dengue derajat I - II - III - IV


PERJALANAN KLINIS INFEKSI DENGUE

Days of illness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Temperature
40

Shock Reabsorption
Potential Dehydration Bleeding Fluid overload
clinical issues
Organ Impairment

Platelet
Laboratory
changes Hematocrit

Viraemia IgM/IgG

Serology and
virology

Course of dengue illness: Febrile Critical Recovery Phases


Adapted from WCL Yip, 1980 by Hung NT, Lum LCS, Tan LH
MANIFESTASI KLINIS

• Secara umum penderita dengue ditandai oleh demam yang


mendadak tinggi dan terus-menerus.
• Secara klinis dibagi 3 fase:
1. Fase febrile
2. Fase kritis
3. Fase pemulihan
FASE FEBRIL (2-7 HARI)

• Demam mendadak Gejala non-spesifik


tinggi • Anoreksia
• Nyeri kepala • Nausea
• Nyeri otot seluruh • Muntah
badan
• Nyeri sendi
• Kemerahan pada wajah
(flushing) dan eritema
• kulit
Pada fase ini secara klinis sulit untuk membedakan kasus
dengue berat dengan yang tidak berat.
• Leukopenia (paling awal ditemukan)
• Trombosit dan hematokrit seringkali dalam batas normal
• Fase ini berlangsung 2-7 hari
FASE KRITIS

• Suhu tubuh mulai turun sampai mendekati normal,


biasanya hari ke 3-7 (paling sering hari ke 4-6) sejak dari
mulai sakit
• Terjadi permeabilitas kapiler ↑  tandai oleh Hematokrit
↑ disertai jumlah Trombosit ↓ secara nyata (24-48 jam).
• Pada penderita yang tidak mengalami peningkatan
permeabilitas kapiler, akan menunjukkan perbaikan klinis
menuju kesembuhan, sebaliknya akan terjadi plasma
leakage/perembesan plasma, dan apabila tidak memadai
cairannya akan terjadi syok  kematian.
FASE PEMULIHAN

• Perbaikan keadaan umum


• Nafsu makan pulih
• Hemodinamik stabil
• Diuresis cukup
• Fase ini dalam waktu 48-72 jam
• Nilai hematokrit akan mengalami ↓ sampai stabil dalam
rentang normal disertai ↑ jumlah trombosit secara cepat bila
nilai normal.
DIAGNOSIS PROBABLE
Demam akut dengan dua atau lebih dari
• Nyeri kepala
• Nyeri retroorbita
• Mialgia
• Artalgia
• Ruam
• Manifestasi perdarahan
• Leukopenia (Leukosit < 5000/mm3)
• Trombositopenia (tombosit < 150.000/mm3)
• Hematokrit meningkat (5-10 %)

Dan setidaknya satu dari :


Serologi (+) pada sampel darah : titer ≥ 1.280 dengan tes
inhibisi hemaglutinasi, titer IgG sebanding dengan enzyme –
linked immunosorbent assay, atau tes IgM antidengue
DIAGNOSIS CONFIRMED

Kasus Probable ditambahkan setidaknya satu dari


• Isolasi virus dengue dari darah, LCS, atau sampel autopsi
• Titer serum IgG meningkat ≥ 4 x lipat (dengan tes inhibisi
hemaglutinasi) atau IgM antidengue spesifik meningkat
• Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum, atau LCS
melalui histokimia, imunofluoresens, atau enzyme –linked
immunosorbent assay
• Terdeteksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
DIAGNOSIS DHF
Semua dari berikut ini :
• Demam akut dengan durasi 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan dengan tanda : tes tourniquet (+),
petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahan mukosa,
saluran cerna, tempat penyuntikan, atau tempat lain
• Trombosit ≤ 100.000/mm3
• Terdapat tanda kebocoran plasma akibat permeabilitas
vaskular ↑ yang ditandai dengan :
(hematokrit meningkat/hemokonsentrasi ≥ 20 % dari
baseline atau penurunan pada konvalesens atau terdapat
kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites,
hipoproteinemia/hipoalbuminemia)
DENGUE SHOCK SYNDROME

Kriteria DBD dengan tanda syok:


• Takikardia, ekstremitas dingin, CRT memanjang, nadi
lemah, letargis, gelisah yang mungkin merupakan
penurunan perfusi otak
• Tekanan nadi ≤ 20 mmHg dengan tekanan diastol
meningkat misal 100/80 mmHg
• Hipotensi menurut usia didefiniskan dengan tekanan sistol
< 80 mmHg untuk usia < 5 th atau 80-90 mmHg untuk
anak yang lebih besar dan dewasa
Uji Tourniquet
Ukuran manset 2/3 lengan
atas
Tentukan tekanan sistolik
dan diastolik
Tentukan tekanan antara
sistolik dan diastolik,
tunggu
5 menit
Hitung jumlah petekie di
daerah volar atau fossa
cubiti
Positif bila petekie ≥ 20 /
2.5 cm2
PENATALAKSANAAN WHO 2011
Penderita Tersangka Dengue atau demam Dengue
1. Dengan KU baik tanpa adanya warning sign  dirawat dirumah/
rawat jalan dengan istirahat cukup
• Asupan cairan cukup ( hindari air putih biasa atau plain water)
• Asupan cairan seperti susu, jus buah, cairan elektrolit isotonik, cairan
rehidrasi oral (oralit) dan air tajin
• Hindari kelebihan cairan khususnya pada usia bayi dan anak (balita)
2. Pemberian antipiretik gol Parasetamol 10 mg/kgBB/x dengan
pemberian tidak lebih dari tiap 6 jam (dalam 1 hari ≤ 5x pemberian)
3.Golongan salisilat dan aspirin tidak dianjurkan
4.Kompres air hangat kuku (tepid water) dahi, ketiak, anggota tubuh
5.Jika masih demam, lakukan pemeriksaan lab berkala setiap hari
(leukosit, trombosit dan hematokrit)
PENATALAKSANAAN WHO 2011
Dianjurkan segera ke rumah sakit apabila
terdapat tanda-tanda bahaya:
• Tidak ada perbaikan/ terjadi perburukan klinis (khususnya
pada saat perubahan dari demam menuju penurunan suhu
tubuh atau masa defervescence)
• Muntah persisten asupan cairan tidak adekuat
• Nyeri perut hebat
• Letargis atau gelisah atau derajat kesadaran ↓ mendadak
• Terdapat perdarahan epistaksis, melena, hematemesis,
perdarahan menstruasi berlebihan, urin kehitaman
(hemoglobinuria), hematuria
• Tampak pucat dan tangan kaki terasa dingin dan lembab
• Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam
terakhir
PENATALAKSANAAN WHO 2011
Penderita DBD dan demam dengue yang dirawat (Rawat
Inap)
• Pemberian cairan melalui infus harus dimulai pada pasien
dengan asupan oral kurang (muntah atau malas minum)
• Nilai hematokrit ↑, dan terdapat tanda-tanda bahaya.
• Jumlah cairan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan
rumatan atau kehilangan cairan, tidak boleh kurang maupun
berlebihan.
• Pemantauan parameter :
• KU, nafsu makan, muntah, perdarahan, warning signs.
• CRT  indikator awal gangguan sirkulasi
• TTV  2-4 jam pada penderita tidak syok, 1-2 jam pada
penderita syok
• Pemeriksaan berkala hematokrit  DD 12-24 jam, DBD 6-
12 jam, SSD 2-4 jam.
• Urine output  8-12 jam tanpa syok, setiap 1 jam pada
PEMBERIAN CAIRAN PADA DBD
DERAJAT I DAN II

• Dianjurkan cairan kristaloid isotonik, hindari cairan hipotonik


• Cairan koloid dapat digunakan pada keadaan terjadi perembesan
plasma masif, atau bila tidak respons terhadap kristaloid
• Jumlah cairan yang diberikan  rumatan ditambah kekurangan
(defisit) 5%
• Lama pemberian cairan tidak boleh lebih dari 60-72 jam.
• Transfusi trombosit dipertimbangkan bila jumlah trombosit
<10.000/mm3.
PENATALAKSANAAN WHO 2011
Pemberian cairan pada DBD derajat III dan IV
• SSD  syok hipovolemik yang disebabkan perembesan
plasma akibat kenaikan permeabilitias vaskular yang ditandai
dengan kenaikan resistensi vaskular secara sistemik
(penyempitan tekanan nadi, tekanan darah sistol relatif tetap,
sedangkan tekanan darah diastol naik)
• Apabila terjadi hipotensi harus dipertimbangkan sudah terjadi
perdarahan berat, biasanya berupa perdarahan saluran cerna
tersembunyi
• Pada DBD derajat III respons kristaloid dengan jumlah 10
mL/kgBB/jam atau bolus dalam 30 mnt selanjutnya jml
dikurangi secara bertahap sesuai keadaan klinis dan nilai
hematokrit
• Pada DBD derajat IV jumlah cairan 10 mL/kgBB
KRITERIA PULANG DARI
PERAWATAN
• Bebas demam sekurang-kurangnya 24 jam tanpa pemberian
antipiretik
• Pada SSD minimal 2-3 hari syok teratasi
• Nafsu makan pulih
• Secara klinis tampak perbaikan
• Tidak tedapat distres pernafasan akibat efusi pleura atau
kelebihan cairan dan tidak terdapat asites
• Jumlah trombosit naik minimal mencapai 50.000/mm3
• Bila terpaksa pulang dengan tombosit < 50.000/mm3 maka
dianjurkan membatasi kegiatan fisik yang cenderung
menimbulkan trauma selama 1-2 minggu, pada umumnya
trombosit akan normal selama 3-5 hari pada penderita tanpa
komplikasi
LAPORAN KASUS
DENGUE FEVER
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. MA
• Umur : 8 tahun
• JK : Laki-laki
• TTL : 6 juli 2013
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Beirafu
• Tanggal masuk RS : 7 Januari 2022
26
ANAMNESA
(AUTOANAMNESIS DAN ALLOANAMNESIS 7 JANUARI 2022)

Keluhan Utama
• Demam

Keluhan Tambahan
• Sakit kepala (+), mual (+), muntah (+),
nyeri perut pada ulu hati (+), badan
pegal-pegal (+), nafsu makan berkurang
(+)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien diantar keluarganya ke RS dengan keluhan Demam sejak
5 hari sebelum masuk RS, demam mendadak tinggi dan
dirasakan naik turun, demam tinggi pada perabaan dan demam
turun sebentar dengan pemberian obat penurun panas yang
diperoleh dari klinik dokter, beberapa jam kemudian pasien
demam lagi. Demam disertai dengan sakit kepala, mual, muntah,
nyeri perut pada ulu hati, badan pegal-pegal, nafsu makan
berkurang. Keluhan sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut pada
ulu hati, badan pegal-pegal, dan nafsu makan berkurang dialami
sejak 4 hari sebelum masuk RS. Muntah dialami pasien 3x dalam
sehari ,dan yang dimuntahkan berupa air dan makanan yg
dimakan dengan volume ¼ gelas aqua , namun saat ini sudah
berkurang,. Demam tidak disertai dengan perdarahan pada gusi,
bintik bintik merah di badan, mimisan, dan BAB kehitaman.
BAB dan BAK normal.
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien belum pernah merasakan keluhan seperti ini
sebelumnya.
Riwayat pengobatan
• 3 hari sebelum masuk RS pasien berobat ke klinik dokter,
diberikan obat penurun panas, namun belum ada
perbaikan.
Riwayat penyakit keluarga
• Anggota keluarga tidak ada yang merasakan keluhan
seperti ini sebelumnya.

Riwayat alergi
• Alergi obat disangkal.
Riwayat kelahiran
• Riwayat Kelahiran : Normal
• Ditolong Oleh : Bidan
• Keadaan saat lahir : Segera menangis
• BBL : 3200 gram PBL : Ibu Os lupa LK : Ibu Os lupa

Riwayat Imunisasi
• Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Makanan
• Pola makan baik, kuantitas dan kualitas makanan baik

Riwayat lingkungan
• Perumahan dan lingkungan baik, namun cukup padat
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan Keadaan Sakit : Sakit Sedang
Sensorium : - Kualitatif : Compos Mentis
- Kuantitatif : GCS 15
Nadi : 112x/i (Reguler)
Pernafasan : 26 x/i
Temperatur : 37,5 0C
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
BB : 36 KG
SPO2 : 98 %
PEMERIKSAAN FISIK Kepala :
• Normocephal
• Rambut hitam, distribusi rambut
Mata : merata, rontok (-)
• Konjungtiva anemis (-/-),
• Sklera ikterik (-/-), Telinga :
• Refleks cahaya (+/+), pupil • Normotia,
• Sekret yang
bulat isokor,
keluar (-/-),
• Mata cekung(-/-) • Canalis
Acusticus
Hidung : Externus:
• Normonasi, darah (-/-),
• Septum deviasi (-), laserasi (-/-),
• Sekret (-/-), epitaksis (-/-) serumen
(+/+), edema
Mulut : (-/-),
• Bibir sianosis (-), bibir kering
(+),
• Mukosa basah (+), faring Leher :
hiperemis (-), tonsil T1 –T1, • Pembesaran KGB
• Lidah kotor (-), perdarahan (-)
pada gusi (-), caries dentis (-), • Thyroid (N)
Dada: Normochest
• Paru:
• Inspeksi: Dada simetris (+), retraksi dinding dada (-), gerakan dinding dada
simetris (+), bekas luka (-)
• Palpasi: Pergerakan dinding dada simetris, vocal fremitus teraba sama kanan
dan kiri, nyeri tekan (-)
• Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi: Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
• Jantung:
• Inspeksi: Ictus Cordis tidak terlihat
• Palpasi: Ictus Cordis Teraba (-)
• Perkusi:Tidak dilakukan
• Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II Normal(+), Murmur (-), Gallop (-)

Perut
• Inspeksi: Simetris, bekas luka (-)
• Auskultasi: Bising Usus (+) Normal, 12x/menit
• Palpasi: Abdomen supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (+) 2 jari
dibawah arcus costae, permukaan halus, konsistensi lunak, tepi tumpul.
Splenomegali (-).
Ekstremitas Atas :

• Akral : hangat (+/+)


• CRT : <2 detik
• Petekie :(-/-)
• Edema : (-/-)

Ekstremitas Bawah :

• Akral : hangat (+/+)


• CRT : <2 detik
• Petekie : (-/-)
• Edema : (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG SUDAH
DILAKUKAN

Lab •

Hemoglobin : 14,3 gr/dL
Leukosit : 2.300/mm3

7 Januari •

Trombosit
NS1
:106.000/mm3
:+

2021 • Widal : Negatif

Nilai Normal
•Hemoglobin : 12-16 g/dl
•Leukosit : 5.000-10.000/mm3
•Trombosit : 150.000-400.000/mm3
•Widal : Negatif
•NS1 : Negatif
RESUME
• An MR. 8 tahun, demam (+) sejak 5 hari sebelum masuk RS mendadak tinggi dan dirasakan naik turun
disertai sakit kepala (+), mual (+), muntah (+) , nyeri perut pada ulu hati (+), badan pegal-pegal (+),
nafsu makan berkurang (+), bintik-bintik merah pada tangan kanan dan kaki kiri (-), perdarahan pada
gusi (-), mimisan (-), dan BAB kehitaman (-). BA dan BAK normal, makan dan minum kurang.
Pemeriksaan Fisik : TTV : tekanan darah: 100/80mmHg, suhu: 37,5 oC, nadi: 112x/menit teratur kuat
angkat, pernapasan: 22x/menit, , konjungtiva anemis (-/-), bibir kering(+), nyeri tekan abdomen(+) pada
ulu hati, hepatomegali (+) 2 jari dibawah arcus costae, permukaan halus, konsistensi lunak, tepi tumpul,
splenomegali (-), bising usus (+), normal 12x/menit, ekstremitas atas: petekie (+/-), ekstremitas bawah:
petekie (-/+), CRT: <2”. Pem.Penunjang : Tanggal 7 Januari 2022: Leukosit : 2.300/mm 3 , Trombosit :
106.000/mm3, HT :43 %, HB : 14,3 g/dl, NSI (+)S
DIAGNOSA KERJA

Dengue Fever Diagnosis Kerja

Dengue
Hemorrhagic Fever

Demam Typhoid
PENATALAKSANAAN

• IVFD Ringer Laktat 1820 cc/hari : 25 tpm


• Paracetamol tablet 500 mg ( 3 x 1 tab )
• Omeprazole 1 x 40 mg (IV)
• Ondancetron 3 x 4 mg (IV)

39
TERAPI
1. IVFD RL
Kebutuhan Cairan
= 1500 + 20 (BBKg -20)
= 1500 + 20 (36-20)
= 1500 + 20(16)
=1500+ 320
=1820 cc/hari
Jumlah tetesan

= Jumlah cairan yang akan diberikan x Faktor tetesan (makro/mikro)


Waktu (jam) x 60 mnt
= 1820 cc x 20 tetes/mnt
• 24 x 60
= 25,2 tpm---25 tpm
2. Paracetamol Tablet
Dosis: 10-15 mg/KgBB/x 3. Omeprazol Injeksi
= 10 (36 kg) – 15 (36 kg) Dosis 0,5 – 1 MG/KGBB/x beri
= 360 – 540 mg/ x 0,5 (36 kg)- 1 (36 kg)
Sediaan: 1 tablet 500mg 18- 36 mg/x
3x 1 tab Sediaan : 40 mg
1 X ¾ TAB = 1 X 1 TAB (40 MG)

4. Ondanceron Injeksi
Dosis 0,15 MG/KGBB/x beri
0,15 (36 kg)= 5,4 mg/x beri
Sediaan : 4 mg
3 x 4 mg
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai