Pasien datang dengan keluhan demam empat hari SMRS. Tubuh terasa
sangat panas hingga menggigil. Keluhan nyeri kepala muncul terutama
saat demam yang disertai rasa pegal-pegal. Nyeri kepala terasa nyut-
nyutan di seluruh kepala terutama di area mata. Pasien merasa mual
setiap makan sehingga pasien makan sedikit. Keluhan nyeri ulu hati dan
lidah terasa pahit sehingga makanan terasa hambar. Didapatkan juga gusi
berdarah saat sikat gigi. BAB dan BAK normal. Keluhan mual, bintik-bintik
merah pada tubuh, dan mimisan di sangkal.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi, diabetes mellitus, DBD disangkal.
Riwayat alergi obat atau makanan tertentu
disangkal.
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 90/80 mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Pernapasan : 21x/menit
• Suhu : 36,1°C
• Berat badan : 68 kg
• Tinggi badan : 168 cm
• Status gizi : 24,09 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : bentuk dan ukuran normal, tidak ada benjolan, rambut
terdistribusi merata, tidak ada kelainan kulit kepala
• Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-/-), serumen (-/-)
• Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-/-), sekret (-/-), mukosa hidung
hiperemis (-), nafas cuping hidung (-)
• Tenggorokan : Uvula di tengah, dinding faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, warna
merah muda.
Pemeriksaan Fisik
• Bibir : kering, tidak ada perioral sianosis
• Mulut : mukosa tidak hiperemis, papil lidah tidak atrofi, tidak terdapat
lesi di rongga mulut.
• Leher : trakea di tengah, KGB submandibular, supra-infra clavicula dan
cervical tidak teraba membesar
• Paru
• Inspeksi : normal, simetris dalam diam dan pergerakan nafas
• Palpasi : stem fremitus sama kuat
• Perkusi : sonor, batas hepar-paru di ICS V MCL dextra
• Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wh -/-
Pemeriksaan Fisik
• Jantung
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCL kiri
• Perkusi : redup, batas jantung kanan di midsternum, kiri di ICS VI
MCL sinistra, atas di ICS II PSL sinistra
• Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi : tampak membuncit
• Auskultasi : BU (+) 12x, N
• Perkusi: timpani
• Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
membesar
• Kulit: turgor kulit baik, petechiae (-) di ekstremitas superior bilateral.
• Ekstremitas: tidak ada edema, akral hangat. CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10 Juni 10 Juni 2019 11 Juni 2019 12 Juni 2019 12 Juni 2019 Nilai normal
2019 06:30 21:42
(klinik)
hemoglobin 15,8 13.7 11.0 (L) 12,7 12.0 11.7 – 15.5 g/dL
• DHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang
menggunakan nyamuk sebagai vektor untuk transmisi.
• Demam: onset mendadak dengan suhu 390C dan 400C, bersifat bifasik, dan berlangsung
selama 2-7 hari sebelum jatuh ke level normal atau subnormal.
• Gejala tambahan:
– nyeri kepala, nyeri retroorbita, mialgia, artralgia atau nyeri tulang, ruam, manifestasi
perdarahan.
– Nyeri epigastrik, nyeri tekan pada batas subkosta kanan, dan nyeri abdomen
– Akral dingin
Diagnosis
Pemeriksaan lab
• Virus isolation
– serotypic/genotypic characterization
• Viral nucleic acid detection
• Viral antigen detection
• Immunological response based tests
– IgM and IgG antibody assays
• Analysis for haematological parameters
Parameter hematologi
• Trombosit:
• Sel darah putih:
– Fase demam awal: Jumlah trombosit
– Awal: Jumlah normal.
normal
– Akhir fase demam: penurunan jumlah SDP
– Pertengahan fase demam: Penurunan
– Untuk memprediksi periode kritis
ringan
kebocoran plasma: perubahan jumlah sel
– Akhir fase demam sebelum terjadi syok:
darah putih total (≤5000 sel / mm3) dan
penurunan jumlah trombosit i di bawah
rasio neutrofil terhadap limfosit (neutrofil
100.000
<limfosit)
• Hematokrit: • Temuan umum lainnya:
– fase awal demam: hematokrit – hipoproteinemia /
normal. albuminaemia (sebagai
– Kebocoran plasma: konsekuensi dari kebocoran
Hemokonsentrasi atau plasma),
peningkatan hematokrit sebesar – hiponatremia,
20% atau lebih dari baseline, – kadar aminotransferase
serum aspartat yang sedikit
meningkat dengan rasio AST:
ALT> 2.
Algoritme pemberian cairan pada keadaan syok
Pemeriksaan lab yang perlu dilakukan jika tidak ada perbaikan setelah
resusitasi cairan
komplikasi
• Metabolik asidosis
• Perdarahan hebat
• Multiorgan failure: disfungsi hepar dan renal
• Acute pulmonary congestion
• Gagal jantung
• Hypoglikemi
• Hiponatremi
• hipokalsemi
TERIMA KASIH
Daftar pustaka
1. Dengue guidelines for diagnosis, treatment, prev ention and control.
WHO.2008