Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

“Dengue Hemorrhagic Fever”


Pembimbing: dr. Miko, SpPD
Penyusun: Bianca Christabel S (406172097)

Kepaniteraan Klinik IPD


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
RSUD Ciawi, Kab. Bogor
IDENTITAS
• Nama : Ny. SS
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 16 November 1991
• Usia : 27 tahun
• Alamat : Kampung Bojong Kaso
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Menikah
• Tanggal Dirawat : 10 Juni 2019
Anamnesis
• Keluhan utama: Demam empat hari SMRS

• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan demam empat hari SMRS. Tubuh terasa
sangat panas hingga menggigil. Keluhan nyeri kepala muncul terutama
saat demam yang disertai rasa pegal-pegal. Nyeri kepala terasa nyut-
nyutan di seluruh kepala terutama di area mata. Pasien merasa mual
setiap makan sehingga pasien makan sedikit. Keluhan nyeri ulu hati dan
lidah terasa pahit sehingga makanan terasa hambar. Didapatkan juga gusi
berdarah saat sikat gigi. BAB dan BAK normal. Keluhan mual, bintik-bintik
merah pada tubuh, dan mimisan di sangkal.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi, diabetes mellitus, DBD disangkal.
Riwayat alergi obat atau makanan tertentu
disangkal.
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 90/80 mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Pernapasan : 21x/menit
• Suhu : 36,1°C
• Berat badan : 68 kg
• Tinggi badan : 168 cm
• Status gizi : 24,09 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : bentuk dan ukuran normal, tidak ada benjolan, rambut
terdistribusi merata, tidak ada kelainan kulit kepala

• Mata : palpebral superior et inferior, dekstra et sinistra tidak cekung,


konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, ø 3
mm, RC +/+, kornea jernih,

• Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-/-), serumen (-/-)

• Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-/-), sekret (-/-), mukosa hidung
hiperemis (-), nafas cuping hidung (-)

• Tenggorokan : Uvula di tengah, dinding faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, warna
merah muda.
Pemeriksaan Fisik
• Bibir : kering, tidak ada perioral sianosis
• Mulut : mukosa tidak hiperemis, papil lidah tidak atrofi, tidak terdapat
lesi di rongga mulut.
• Leher : trakea di tengah, KGB submandibular, supra-infra clavicula dan
cervical tidak teraba membesar
• Paru
• Inspeksi : normal, simetris dalam diam dan pergerakan nafas
• Palpasi : stem fremitus sama kuat
• Perkusi : sonor, batas hepar-paru di ICS V MCL dextra
• Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wh -/-
Pemeriksaan Fisik
• Jantung
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCL kiri
• Perkusi : redup, batas jantung kanan di midsternum, kiri di ICS VI
MCL sinistra, atas di ICS II PSL sinistra
• Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi : tampak membuncit
• Auskultasi : BU (+) 12x, N
• Perkusi: timpani
• Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
membesar
• Kulit: turgor kulit baik, petechiae (-) di ekstremitas superior bilateral.
• Ekstremitas: tidak ada edema, akral hangat. CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10 Juni 10 Juni 2019 11 Juni 2019 12 Juni 2019 12 Juni 2019 Nilai normal
2019 06:30 21:42
(klinik)

hemoglobin 15,8 13.7 11.0 (L) 12,7 12.0 11.7 – 15.5 g/dL

hematokrit 47% 36.6 29.1% (L) 34.4 % (L) 33.4 (L) 35 – 47 %

Thrombosit 28 (L) 15 (L) 19 (L) 38 (L) 59 (L) 150 – 440 ribu/ ul

Leukosit 4.2 4.2 2.5 (L) 2.4 (L) 4.9 4 – 11 ribu/ul


Resume
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 27 tahun dengan keluhan utama demam
empat hari SMRS. Tubuh terasa sangat panas hingga menggigil pada sore hari. Keluhan
nyeri kepala muncul terutama saat demam yang disertai rasa pegal-pegal. Nyeri kepala
terasa nyut-nyutan di seluruh kepala terutama di area mata. Pasien merasa mual
setiap makan sehingga pasien makan sedikit. Keluhan nyeri ulu hati dan lidah terasa
pahit sehingga makanan terasa hambar. Didapatkan juga gusi berdarah saat sikat gigi.
BAB dan BAK normal. Keluhan mual, bintik-bintik merah pada tubuh, dan mimisan di
sangkal.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang, tekanan darah 90/80 mmHg, nadi
84x/menit, pernafasan 21x/menit, suhu 36,1°C. Didapatkan bibir kering dan nyeri
tekan epigastrium (+).
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukopenia dan
trombositopenia.
DIAGNOSIS KERJA
– Dengue Hemorrhagic Fever
– Dyspepsia
DIAGNOSIS BANDING
• Demam tifoid, malaria
RENCANA TERAPI
• Infus RL 1500cc
• PCT 3x500 mg PO bila suhu ≥ 38oC
• Ondansetron 2x 1iv
• Omeprazole 1x 1 iv
• Asam tranexamat
• Vitamin K
PROGNOSIS
• Ad vitam, ad functionam, ad sanationam: Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• DHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang
menggunakan nyamuk sebagai vektor untuk transmisi.

• Virus dengue masuk ke sirkulasi manusia melalui gigitan nyamuk-> menimbulkan


manifestasi klinis:
– demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
trombositopenia, manifestasi perdarahan, serta sindrom renjatan dengue (dengue
shock syndrome/DSS).
PREVALENSI

• masalah kesehatan masyarakat yang utama di


Indonesia dan sering menimbulkan KLB dengan
angka kematian yang besar
• 2015>2014
– 2015: sebanyak 126.675 penderita dan angka
kematian 1.229 orang.
– 2014: sebanyak 100.347 penderita dan angka
kematian 907 orang.

• World Health Organization (WHO) mencatat


negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
Demam Berdarah tertinggi di Asia Tenggara
Etiologi
• genus Flavivirus
• family Flaviviridae
• Serotype: DENV-1, DENV-2, DENV-3 and DENV-4.

DENV-1 DENV-2 500-fold risk of


DHF

DENV-3 DENV-2 150-fold risk of


DHF

DENV-4 DENV-2 50-fold risk of


DHF
Klasifikasi diagnosis dengue menurut WHO 2011
Klasifikasi DBD menurut derajat
Grade Tanda dan gejala Pemeriksaan lab
Demam dengue demam dengan minimal dua kriteria • leukopenia (≤5000/mm3),
berikut: • thrombositopenia
• nyeri kepala, nyeri retroorbita, (<150.000/mm3),
mialgia, artralgia atau nyeri • peningkatan hematokrit (5-10%).
tulang, ruam, manifestasi
perdarahan.
DBD derajat I demam dan manifestasi perdarahan • trombositopenia
(uji torniket positif) dan adanya bukti (<100.000/mm3),
kebocoran plasma. • peningkatan hematokrit ≥20%.
DBD derajat II sama seperti demam berdarah • trombositopenia
dengue grade I ditambah adanya (<100.000/mm3),
perdarahan spontan. • peningkatan hematokrit ≥20%.
DBD derajat III sama seperti demam berdarah grade I • trombositopenia
dan II ditambah tanda kegagalan (<100.000/mm3),
sirkulasi yaitu nadi lemah, tekanan • peningkatan hematokrit ≥20%.
nadi ≤ 20mmHg, hipotensi, tampak
lemas.
DBD derajat IV sama seperti grade III ditambah • trombositopenia
dengan adanya bukti nyata syok (<100.000/mm3),
dengan tekanan darah tidak terukur • peningkatan hematokrit ≥20%.
dan nadi tidak teraba.
Tanda dan gejala

• Demam: onset mendadak dengan suhu 390C dan 400C, bersifat bifasik, dan berlangsung
selama 2-7 hari sebelum jatuh ke level normal atau subnormal.

• Gejala tambahan:
– nyeri kepala, nyeri retroorbita, mialgia, artralgia atau nyeri tulang, ruam, manifestasi
perdarahan.

– Beberapa: sakit tenggorokan + faring hiperemis pada pemeriksaan.

– Nyeri epigastrik, nyeri tekan pada batas subkosta kanan, dan nyeri abdomen

– Tanda2 perdarahan: tes torniquet positif, ptekie, mudah berdarah


Tanda dan gejala syok hipovolemik

• Syok ditandai dengan takikardi dengan nadi lemah

• penyempitan tekanan nadi ≤20 mmHg dengan peningkatan tekanan diastolik


atau hipotensi.

• Tanda-tanda berkurangnya perfusi jaringan


– tertundanya pengisian kapiler -> CRT> 2 detik

– Akral dingin
Diagnosis
Pemeriksaan lab

• Virus isolation
– serotypic/genotypic characterization
• Viral nucleic acid detection
• Viral antigen detection
• Immunological response based tests
– IgM and IgG antibody assays
• Analysis for haematological parameters
Parameter hematologi
• Trombosit:
• Sel darah putih:
– Fase demam awal: Jumlah trombosit
– Awal: Jumlah normal.
normal
– Akhir fase demam: penurunan jumlah SDP
– Pertengahan fase demam: Penurunan
– Untuk memprediksi periode kritis
ringan
kebocoran plasma: perubahan jumlah sel
– Akhir fase demam sebelum terjadi syok:
darah putih total (≤5000 sel / mm3) dan
penurunan jumlah trombosit i di bawah
rasio neutrofil terhadap limfosit (neutrofil
100.000
<limfosit)
• Hematokrit: • Temuan umum lainnya:
– fase awal demam: hematokrit – hipoproteinemia /
normal. albuminaemia (sebagai
– Kebocoran plasma: konsekuensi dari kebocoran
Hemokonsentrasi atau plasma),
peningkatan hematokrit sebesar – hiponatremia,
20% atau lebih dari baseline, – kadar aminotransferase
serum aspartat yang sedikit
meningkat dengan rasio AST:
ALT> 2.
Algoritme pemberian cairan pada keadaan syok
Pemeriksaan lab yang perlu dilakukan jika tidak ada perbaikan setelah
resusitasi cairan
komplikasi
• Metabolik asidosis
• Perdarahan hebat
• Multiorgan failure: disfungsi hepar dan renal
• Acute pulmonary congestion
• Gagal jantung
• Hypoglikemi
• Hiponatremi
• hipokalsemi
TERIMA KASIH
Daftar pustaka
1. Dengue guidelines for diagnosis, treatment, prev ention and control.
WHO.2008

2. Byron E. MartinaE, et all. Dengue virus pathogenesis: an integrated view

3. Prof.dr. umar fahmi. Buletin jendela epidemiologi

4. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and


DHF. WHO

5. Handbook for clinical management of dengue. Who. 2012.

6. National guidelines for clinical management of dengue fever. National


vector borne disease control programme. 2015

Anda mungkin juga menyukai