Anda di halaman 1dari 39

Laporan Jaga Bangsal

Selasa, 20 Februari 2024


Disusun Oleh:
Qattrunnada KDT - 2310221022

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran


UPN “Veteran” Jakarta RSPAD Gatot Soebroto
Periode 2 Januari - 9 Maret 2024
Identitas Pasien
Nama Tn. APR

Jenis Kelamin Laki-laki

Tanggal lahir/Usia 28/04/1996 (27 tahun 9 bulan)

Pekerjaan Karyawan Swasta

No. RM 011*****

Tanggal Masuk 19 Februari 2024


01

Anamnesis
KU: Demam sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSPAD dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Suhu
paling tinggi mencapai 40°C. Demam dirasakan turun hanya jika minum paracetamol, namun
kemudian demam naik kembali. Demam juga disertai dengan menggigil.
Pasien juga mengeluhkan nyeri badan, pegal linu, lemas, dan kesemutan sejak 2
hari SMRS. Keluhan ini muncul mendadak bersamaan dengan demam yang dirasakan pasien.
Selain itu, pasien juga merasakan mual namun tidak ada muntah. Pasien juga merasakan nyeri
kepala dan nyeri di belakang mata sejak 2 hari SMRS.
Keluhan batuk pilek, sesak napas, ruam-ruam di kulit, mimisan, perdarahan gusi,
bengkak, nyeri perut disangkal. Pasien tidak merasakan adanya keluhan terkait dengan BAB
dan BAK. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan DM
Table of contents

01 02 03

RPD RPK RPSos


• Riwayat penyakit TB, • Keluarga pasien tidak ada • Pasien bekerja sebagai karyawan
pneumonia, stroke, hepatitis, yang memiliki keluhan swasta
asma disangkal serupa • Merokok dan minum alkohol
• Riwayat penyakit DM, disangkal
hipertensi, jantung, TB, dan
keganasan pada keluarga
disangkal
02

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
● Status Generalis
○ Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
○ Kesadaran: Compos Mentis GCS 15 (E4M6V5)
● Tanda Vital
○ Tekanan Darah: 130/65 mmHg
○ Nadi: 100 x/menit
○ Suhu: 38.5 ° C
○ RR: 20 x/menit
○ SpO2: 100%
● Status Antropometri:
○ BB: 60 kg
○ TB: 160 cm
○ IMT: 23,43 kg/m2 (Overweight)
Pemeriksaan Fisik
● Kepala: Normosefal, rambut terdistribusi normal, tidak mudah dicabut
● Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor (+/+), RCL& RCTL (+/+)
● Telinga: Normotia, sekret (-), perdarahan (-)
● Hidung: deviasi septum (-), sekret (-), perdarahan (-)
● Mulut: lembab, sianosis (-), anemis (-)
● Leher: massa (-), pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
● Thorax-Paru:
○ Inspeksi: Normochest, pergerakan dinding simetris
○ Palpasi: fremitus taktil ka=ki
○ Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
○ Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
○ Thorax-Jantung:
■ Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat
■ Palpasi: Iktus kordis tidak teraba, thrill tidak teraba
■ Perkusi: Batas jantung dbn
■ Auskultasi: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
○ Abdomen:
■ Inspeksi: massa (-), venektasi (-), distensi (-)
■ Auskultasi: Bising usus 5x/menit
■ Perkusi: Timpani di seluruh lapang abdomen
■ Palpasi: Nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)
○ Ekstremitas:
■ Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
○ Kulit: Tugor kulit normal
Pemeriksaan Penunjang (19/02/24)
Pemeriksaan Penunjang (20/02/24)
Resume
● Pasien datang dengan keluhan febris sejak 2 hari SMRS dengan suhu tertinggi 40°C, demam turun ketika diberi
obat, namun kemudian kembali naik
● Demam disertai dengan menggigil, malaise, myalgia, dan nausea sejak 2 hari SMRS
● Pasien juga mengeluhkan nyeri retroorbital dan sefalgia sejak 2 minggu SMRS yang memberat pada 2 hari SMRS
● Px. Fisik: Suhu 38.5°C
● Px. Penunjang:
○ Leukosit 2490
○ Trombosit 42000
○ Natrium 130
Daftar Masalah

01 02

Demam Dengue Hiponatremia


Analisis Masalah
● Demam Dengue
○ Anamnesis: demam menetap, turun dengan paracetamol, kemudian kembali demam, menggigil, malaise,
myalgia, sefalgia, nyeri retroorbital, dan nausea
○ Pemeriksaan Fisik: Suhu tubuh 38.5°C
○ Pemeriksaan Penunjang: leukopenia, trombositopenia
○ Rencana diagnostic: serologi dengue, cek DL/24 jam
○ Rencana terapi:
■ IVFD RL 500cc
■ Injeksi omeprazole 1x40 mg
■ Injeksi ondansentron 3x4 mg
■ Paracetamol drip 3x1 gr IV
Analisis Masalah
● Hiponatremia
○ Anamnesis: -
○ Px. Fisik: -
○ Px. Penunjang: Natrium 130 mmol/L
○ Rencana diagnostic: Cek ulang elektrolit
○ Rencana Terapi: NaCl Caps 3x500 mg PO
Prognosis

01 02 03
Quo Ad Quo Ad
Quo Ad Vitam Functionam Sanationam
Bonam Bonam Bonam
03

Demam Dengue
Definisi
● Demam dengue adalah penyakit demam dengan manifestasi klinis mulai dari
asimtomatik hingga infeksi berat dengan disfungsi multiorgan
● Transmisi terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan paling sering
terjadi di negara tropis serta subtropic
Etiologi
● Disebabkan oleh Dengue virus (DENV)
● Merupakan virus sferis, berukuran kecil, dengan materi genetic RNA
● Termasuk ke dalam genus Flavivirus dan famili Flaviviridae
● Berdasarkan perbedaan protein structural dan non structural, terbagi menjadi
empat serotipe (DEN1 hingga DEN4)
Epidemiologi
• 2,5 milyar atau lebih kurang 40% penduduk dunia tinggal di wilayah yang memiliki risiko penularan infeksi dengue
• 50-100 juta kejadian infeksi dengue setiap tahunnya (WHO)
• Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Indonesia yang pertama dilaporkan pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya
dengan 58 kasus dan 24 kematian (Case Fatality Rate/CFR 41,3%).
• Dalam kurun waktu 50 tahun, angka kematian DBD telah berhasil diturunkan menjadi di bawah 1%.
• 10 tahun terakhir (2008–2017), incidence rate (IR) DBD berada pada kisaran 26,1 per 100.000 penduduk hingga
78,8 per 100.000 penduduk.

• Pada tahun 2018 jumlah kasus DBD di Indonesia sebanyak 65.602 dengan CFR 0,71%, artinya terdapat 467 kasus
kematian per tahun atau 1,3 kematian per hari
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Fase Demam

• Demam timbul mendadak tinggi, terus menerus, • Manifestasi perdarahan ringan  petekie,
berlangsung selama 2-7 hari mimisan, perdarahan gusi
• Disertai dengan muka kemerahan, nyeri kepala,
• Laboratorium  leukopenia, neutropenia,
nyeri retroorbital, anoreksia, myalgia, dan
antralgia dan trombositopenia progresif
• Gejala lain  nyeri ulu hati, mual, muntah, nyeri
subcostal kanan atau nyeri abdomen difus,
kadang nyeri tenggorokan
Fase Kritis
● Terjadi pada saat demam turun yaitu ketika suhu mencapai 37.5-38°C atau kurang
● Terjadi perembesan plasma sehingga dapat menyebabkan syok hipovolemik
● Tanda bahaya umumnya terjadi menjelang fase akhir demam, yaitu hari sakit ke-3 sampai ke-7  peningkatan
permeabilitas kapiler dan peningkatan kadar hematokrit
● Periode perembesan plasma yang signifikan berlangsung selama 24-48 jam
● Warning signs  meningkatkan risiko syok hipovolemik dan severe dengue
Warning Signs
● Umumnya terjadi menjelang akhir fase demam (hari sakit ke-3 hingga ke-7)  peningkatan permeabilitas kapiler
dan peningkatan kadar hematokrit
● Leukopenia progresif diikuti dengan penurunan cepat jumlah trombosit  perembesan plasma
Fase Pemulihan
● Jika pasien berhasil melewati fase kritis selama 24-48 jam, akan terjadi reabsorpsi cairan ekstravaskular secara
bertahap selama 48-72 jam berikutnya
● Keadaan umum membaik, nafsu makan baik, status hemodinamik stabil, dan diikuti perbaikan diuresis
● Beberapa pasien memperlihatkan tanda “pulau putih di tengah lautan merah” dan pruritus
● Hematokrit akan stabil atau lebih rendah dari normal akibat dilusi
● Leukosit mulai meningkat segera setelah masa penurunan demam, dan trombosit akan kembali normal setelahnya
Klasifikasi Infeksi Dengue
Klasifikasi Dengue
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan Ht pada kunjungan pertama pasien (saat fase demam/sebelum memasuki fase kritis)
● Peningkatan hematokrit disertai dengan penurunan trombosit progresif (≤100.000/mm 3)  warning signs
● Hematokrit yang meningkat dan tidak turun dengan terapi cairan  perembesan plasma hebat
● Hematokrit menurun  perdarahan
● Leukopenia <2000/mm3
● Jumlah total leukosit, neutrofil, dan trombosit rendah
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Tata Laksana
Prognosis
Prognosis dari demam berdarah dengue dipengaruhi oleh adanya kecepatan diagnosis dan ketepatan
pengobatan. Demam berdarah dengue yang tidak diobati dapat memiliki tingkat kematian 10
hingga 20%. Tata laksana yang tepat mengurangi tingkat kematian hingga sekitar 1%. Prognosis
kurang baik bila terdapat komplikasi seperti syok berat, perdarahan berat dengan koagulapati
intravaskular diseminata, kelebihan cairan, gagal napas, dan disfungsi organ
Thanks!
Do you have any questions? CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
youremail@freepik.com infographics & images by Freepik
+34 654 321 432
yourwebsite.com Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai