LEPTOSPIROSIS
Pembimbing
dr. Mulyadi, Sp.PD
Reynaldi Hardianto S.
0607012210004
PENDAHULUAN
Nomor RM : 731779
Nama : Paikem
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Usia : 30-08-1959/ 63 tahun
Alamat : Margorukun 4/57
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
PEMERIKSAAN Thorax
Pulmo
FISIK
Inspeksi : Simetris, Retraksi (-)
Palpasi : Simetris kanan kiri, Gerak nafas sama
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler/vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
Tanda-tanda Vital Cor
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis tak teraba, thrills (-)
Perkusi : pelebaran batas jantung (-)
Auskultasi : S1/S2 reguler, murmur (-), gallop (-), S3 (-)
Keadaan umum : lemas
GCS : 456
Abdomen
Kesadaran. : Compos mentis
Inspeksi : Massa (-), caput medusa (-), vena kolateral (-)
Tekanan Darah : 102/55 mmHg
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Nadi : 114 x/menit
Palpasi : Hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
RR : 24 x/menit
Perkusi : Meteorismus (-), Asites (-), Undulasi (-)
SpO2 : 98 % FA
Suhu : 38 °C
Ekstremitas
Superios : Akral hangat, kering, merah, edema -/-, CRT <2”
Inferior : Akral hangat, kering, merah, edema -/-, CRT <2”
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lab darah
· SGOT H 61 U/L
· BUN H 157 mg/dL
· Albumin L 2.5 g/dL
· Kreatinin darah H 12.9 mg/dL
Cor
·Besar dan bentuk normal
Pulmo
·Infiltrat (-)
·Sudut costo phrenicus dextra et sinistra tajam
·Diaphragma dextra et sinistra tak tampak kelainan
·Tulang dan soft tissue tak tampak kelainan
Kesimpulan
CXR AP tak tampak kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Leptospirosis
Diagnosis Sekunder
Diagnosis Komplikasi
Diagnosis Banding
Hepatitis B, Cholecystitis
Diagnosa Terapi Monitoring
USG abdomen Tirah baring Monitoring klinis dan TTV
Dark field microscopy Pasang kateter Monitoring keluhan pasien
IgM Anti-leptospira Inf. Asering 500cc / 1 jam Monitoring intake dan output urin
Feses lengkap Lanjut Inf. Asering 14 tpm Darah lengkap serial
HbsAg Inf. Livamin 500cc/ 24 jam Kimia darah serial (Na, BUN, SK, LFT,
Anti-HCV Inj. Paracetamol 1 x 1 g IV FH)
Anti-HIV Inj. Ondansetron 3 x 4 g IV
FH Inj. Omeprazole 1 x 1 amp IV
Inj. Vitamin K 3 x 1 amp IV
Inj. Penisilin G 1.5 juta unit / 6 jam IV Edukasi
Kapsul garam 3 x 1 caps
Curcuma 2 x 1 tab Istiarahat yang cukup
UDCA 2 x 1 tab Menjaga personal hygeine
Attapulgite 3 x 2 tab Membasmi tikus
Nocid 3 x 1 tab Kontrol rutin
Hemodialisis Minum obat secara teratur
PLANNING
Subjective Objective Assessment Planning
DEFINISI &
ETIOLOGI
Penularan langsung :
Melalui darah, urin atau cairan tubuh lain yang mengandung
leptospira masuk kedalam tubuh
Dari hewan ke manusia akibat pekerjaan, bagi orang yang
merawat hewan atau menangani organ tubuh hewan atau
seorang yang tertular hewan peliharaan
Dari manusia ke manusia meskipun jarang dapat terjadi
melalui hubungan seksual pada masa konvalesen atau dari
ibu penderita leptospirosis ke janin melalui sawar plasenta
dan air susu ibu.
Leptospira masuk ke melalui kulit atau mukosa, ke aliran darah dan berkembang. Umumnya respon selular maupun humoral
menekan infeksi dan terbentuk antibodi spesifik. Beberapa organisme ini bertahan pada ginjal dimana sebagian
mikroorganisme akan mencapai convoluted tubules, dan dilepaskan melalui urin.
Leptospira dapat dijumpai dalam air kemih sekitar 8 hari hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kemudian. Setelah
fase leptospiremia 4-7 hari, mikroorganisme hanya dapat ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Leptospiruria
berlangsung 1-4 minggu. Masa inkubasi leptospirosis antara 2-30 hari dengan rata-rata 7-10 hari.
Hati menunjukkan nekrosis
LEPTOSPIROSIS LEPTOSPIROSIS
RINGAN BERAT
Sebagian besar tidak bergejala. Leptospirosis ringan Perubahan status mental mungkin mencerminkan
biasanya mirip flu, dengan demam, menggigil, mual, meningitis leptospiral. Bisa disertai pankreatitis,
muntah, sakit perut, konjungtiva suffusion, dan nyeri kolesistitis, rhabdomyolysis dan keterlibatan jantung
otot sangat intens terutama di betis, punggung, dan sebagai perubahan ST dan T yang tidak spesifik. Pasien
perut. Sakit kepala hebat di daerah frontal atau bisa meninggal karena syok septik dengan kegagalan
retroorbital dan terkadang disertai fotofobia. multiorgan dan/atau perdarahan hebat
DIAGNOSIS
Pemeriksaan lab dapat menemukan leukositosis, neutrofilia,
trombositopenia, bilirubin meningkat (predominasi direk),
transaminase jarang melebihi 3x batas atas. Pemanjangan
prothrombin time mudah dikoreksi dengan vitamin K.
Respons antibodi IgM yang kuat, muncul sekitar hari 5-7. Pada uji
aglutinasi mikroskopik, peningkatan titer 4x dari serum akut ke
konvalesens merupakan konfirmasi diagnosis
DIAGNOSIS
Kriteria Faine (2012)