I. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Usia : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Desa Putat Atas, Kec. Sei Pandan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh
No. RM : 11.19.10
MRS : 09 Februari 2017
Tanggal pemeriksaan : 10 Februari 2017
SUBYEKTIF
Riwayat Pengobatan:
Pasien mengobati keluhannya dengan pengobatan tradisional.
Keluhan tidak berkurang
Riwayat Pribadi:
Pasien bekerja sebagai buruh pekerja kayu di hutan di daerah
Kalimantan Timur
Riwayat Alergi:
Riwayat alergi makanan dan alergi obat disangkal pasien
OBYEKTIF
Status Generalisata
• Keadaan Umum :sedang
• Kesadaran :compos mentis
• GCS :E4V5M6
• Status Gizi
• Berat Badan :58 kg
• Tinggi Badan :165 cm
• BMI :21,3 (normal)
• Vital Sign
• Tekanan Darah :110/80 mmHg
• Nadi :94 x/menit, regular dan kuat angkat
• Frekuensi Nafas :24 x/menit, regular dan simetris
• Suhu :36,1ºC, suhu aksiler
• SpO2 :98% tanpa O2
STATUS LOKALISATA
Kepala:
Ekspresi wajah : normal
Bentuk dan ukuran : normal
Rambut : normal
Edema : (-)
Malar rash : (-)
Parese N. VII : (-)
Nyeri tekan kepala : (-)
Massa : (-)
STATUS LOKALISATA
Mata:
• Simetris
• Alis : normal
• Exopthalmus (-/-)
• Ptosis (-/-)
• Edema palpebra (-/-)
• Konjungtiva: pucat (+/+), hiperemia (-/-)
• Sclera : icterus (-/-), hyperemia (-/-), pterygium (-/-)
• Pupil : isokor, bulat, refleks pupil (+/+), miosis (-/-), midriasis (-/-)
• Kornea : normal
• Lensa : katarak (-/-)
• Pergerakan bola mata ke segala arah : normal
• Nyeri (-) pada penekanan
STATUS LOKALISATA
Telinga:
• Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan
• Lubang telinga : normal, secret (-/-)
• Nyeri tekan tragus : (-/-)
• Peradangan pada telinga: (-)
• Pendengaran : kesan normal
Hidung:
• Simetris, deviasi septum (-/-)
• Napas cuping hidung (-/-)
• Perdarahan (-/-), secret (-/-)
• Penciuman kesan normal
STATUS LOKALISATA
Mulut:
• Simetris
• Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips
breathing (-)
• Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-)
• Lidah : glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput
(-), tremor (-), lidah kotor (-)
• Gigi : dalam batas normal
• Faring : hiperemis (-), pus (-), perdarahan (-)
STATUS LOKALISATA
Leher:
• Kaku kuduk (-)
• Scrofuloderma (-)
• Pemb.KGB (-)
• JVP : 5 + 2 (tidak meningkat)
• Otot bantu nafas SCM aktif (-)
• Pembesaran kelenjar thyroid (-)
THORAKS
1. Inspeksi:
• Bentuk & ukuran : normal, simetris
• Pergerakan dinding dada : simetris
• Permukaan dada : papula (-), petechiae (-), purpura (-),
ekimosis (-), spider naevi (-), vena
kolateral (-), massa (-), ginekomasti (-)
• Penggunaan otot bantu nafas : hipertrofi (-)
• Iga dan sela iga : simetris
• Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis: retraksi (-), simetris
• Fossa jugularis : tidak tampak deviasi
• Tipe pernapasan : abdominal torakal
• Ictus cordis : tidak tampak
THORAKS
2. Palpasi:
• Trakea : deviasi (-)
• Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema (-), krepitasi (-)
• Gerakan dinding dada : simetris
• Fremitus vocal : normal
• Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra
THORAKS
3. Perkusi:
Sonor Sonor
• Densitas
Sonor Sonor
Sonor Sonor
• Batas paru-hepar:
• Inspirasi : ICS VI
• Ekspirasi : ICS IV
• Batas paru-jantung:
• Kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra
• Kiri : ICS V linea mid clavicula sinistra
THORAKS
4. Auskultasi:
• Cor : S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-), suara
tambahan (-)
• Pulmo :
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
ABDOMEN
Inspeksi:
• Distensi (-), mengikuti gerak nafas, darm countuor (-), darm
steifung (-).
• Umbilicus: masuk merata
• Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), ikterik
(-), massa (-), vena kolateral (-), caput meducae (-), papula (-),
petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevy (-)
Auskultasi:
• Bising usus (+) normal, frekuensi 12 x/menit
• Metallic sound (-)
• Bising aorta (-)
Perkusi: Timpani Timpani
Timpani Timpani
Timpani Timpani
• Nyeri ketok (-)
• Shifting dullness (-)
Palpasi:
• Nyeri tekan (-)
• Massa (-), hepar dan renal tidak teraba
• Pembesaran Lien: Schuffner III
EKSTREMITAS
Anamnesis:
• Laki – laki, 32 tahun
• Demam
• Disertai menggigil pada malam hari dan berkeringat.
• Pusing
• Mudah lelah
• Sulit tidur
• Nafsu makan menurun, lemas (+)
• Terdapat penurunan berat badan
• Bekerja sebagai pekerja kayu di hutan di daerah Kalimantan
Timur
PEMERIKSAAN FISIK
• Vital Sign
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 94 x/menit, regular dan kuat angkat
• Frekuensi Nafas : 24 x/menit, regular dan simetris
• Suhu : 36,1ºC, suhu aksiler
• SpO2 : 98% tanpa O2
• Mata : Konjungtiva pucat (+/+)
• Abdomen : Pembesaran Lien (Schuffner III)
• Ekstremitas Atas : Pucat
• Ekstremitas Bawah : Pucat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (09 Februari 2017)
MCV 82, 40 80 – 96 fL
MCH 30, 10 28 – 33 pg
GOLONGAN DARAH O
KIMIA DARAH
09 Februari 2017
- SGOT 29 0 – 40 U/L
- SGPT 32 0 – 41 U/L
Malaria P. VIVAX +
GAMETOSIT
ASSESSMENT
• Malaria Vivax
• Anemia Gravis
PLANNING
Diagnostik: -
Terapi:
Medikamentosa:
• IVFD RL 18 tetes per menit
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Ambroxol 3 x 30 mg
• Darplex 1 x 3 tab
• Primakuin 1 x 1 tab
• Sulfas Ferosus 2 x 300 mg
• Asam Folat 1 x 400 mcg
• Rencana Transfusi PRC 1 kolf
Monitoring:
• Keluhan dan tanda vital harian
• Cek laboratorium parasit count
Prognosis:
• Dubia ad bonam
FOLLOW UP PASIEN
MCV 83,40 80 – 96 fl
30, 20
MCH 28 – 33 pg
13 Nyeri perut kiri atas, KU: sedang - Malaria Vivax • IVFD RL 18 tetes per menit
Februari demam (-), mual (+), Kes: CM - Anemia Gravis • Paracetamol 3 x 500 mg
2016 muntah (-) , selera GCS: E4V5M6 • Ambroxol 3x 30 mg
makan (+), pandangan TD: 110/50 mmHg • Darplex 1 x 3 tab
kabur, BAB (+) dan N :76 x/menit, regular, kuat • Primakuin 1 x 1 tab
BAK (+) normal angkat • Sulfas Ferosus 2 x 300 mg
RR: 20 x/menit, regular dan • Asam Folat 1 x 400 mcg
simetris • Rencana Transfusi PRC 1
T: 36,1 ºC, suhu aksiler kolf
• Konsul dokter spesialis mata
HASIL LABORATORIUM DARAH LENGKAP
Senin, 13 Februari 2017
HEMOGLOBIN 8, 00 12 - 16 g/dL
MCV 85, 20 80 – 96 fl
MCH 30,90 28 – 33 pg
ANAMNESIS
a. Keluhan utama yang khas pada malaria disebut “trias malaria”
yang terdiri dari 3 stadium yaitu :
Menggigil
Demam
Keringat
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria.
d. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
PEMERIKSAAN FISIK
Rupture lienalis
Malaria cerebral
Anemia hemolitik
Black water fever
Algid malaria
PENCEGAHAN MALARIA
Pengendalian Vektor
• Larvasida untuk memberantas jentik-jentik
• Semprot insektisida
• Penggunaan pembunuh serangga : DEET (10-35%) atau picaridin 7%.
No KASUS TEORI
1. - Demam sejak 2 minggu yang Keluhan utama yang khas pada malaria disebut “trias malaria” yang
lalu, naik turun setiap harinya, terdiri dari 3 stadium yaitu :stadium menggigil,stadium puncak
- Didahului menggigil. Setelah Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama, kemudian menjadi
demam, keringat banyak pada intermiten dengan perbedaan suhu pagi dan sore yang nyata, suhu
aktivitas berat. Kurva demam pada permulaan penyakit tidak teratur, disebabkan
48 jam.
2. - Pasien bekerja sebagai Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
buruh pekerja kayu di Berdasarkan API, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan,
Kalimantan Timur .Penyakit malaria di beberapa daerah masih merupakan masalah kesehatan
hutan seperti pendulang emas, pencari hasil hutan, pekerja tambang atau
konjungtiva anemis. Hal ini diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan
Pemeriksaan lab: Hb: 4,10 g/dL gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit yang terinfeksi
parasit pecah.
4. Pada pemeriksaan fisik abdomen Limpa merupakan organ retikuloendetelial. Limpa mengalami
terinfeksi.
peningkatan makrofag
5. Pasien mendapat terapi Pengobatan Malaria Vivax tanpa komplikasi
1. Darplex 1 x 3 tab
2. Primakuin 1 x 1 tab