l. KONSEP TEORI
A. Defenisi
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus Dengue dan terutama menyerang anak-anak dengan ciri- ciri
demam tinggi mendadak dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi
menimbulkan shock dan kematian. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan mungkin juga Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia kecuali ketinggian lebih dari 1000 meter
diatas permukaan laut.
Klasifikasi
DD/DBD derajat penyakit virus dengue:
Derajat Gejala
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan untuk menskrining penderita demam dengue adalah melalui
uji rumpel leede, pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit dan hapus
darah tepi untuk melihat adanya limpositosis relatif disertai gambar limfosit
plasma biru. Pada DD terdapat Leukopenia padahari ke-2 atau hari ke-3. Pada
DBD terjadi leukopenia dan Hemokonsentrasi. Trombositopenia : Trombosit <
150.000/mm3, penurunan progresif pada pemeriksaan periodik dan waktu
perdarahan memanjang. Hemokonsentrasi : Hematokrit saat MRS>20% atau
meningkat progresif pada pemeriksaan periodik.
Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (metode cell
culture) atau pun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR
(Reverse Transcriptosi Polymerase Chain Reachon). Namun ketika teknik yang
rumit yang berkembang saat ini adalah uji serologi (adanya antibodi spesifik
terhadap antibody total, IgM maupun IgG) (Warsidi, E, 2009).
F. Petanalaksanaan
1. Penatalaksanaan medik
a. Pemberian Antipiretik jika terdapat demam
b. Berikan antikoavulsan jika kejang
c. Pemberian terapi IVFD, jika pasien mengalami kesulitan minum dan
hematokrit cenderung meningkat
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Minum banyak 1,5 sampai 2 L/hari dengan air teh, gula, atau susu,Hal ini
karena pasien dengan DBD beresiko tinggi mengalami kekurangan volume
cairan berlebih. Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan.
b. Meningkatkan perfusi jaringan adekuat,Mengkaji dan mencatat tanda-tanda
vital (kualitas dan frekuensi denyut nadi, tekanan darah, CRT)
c. Memberikan nutrisi secara adekuat.Berikan makanan yang disertai
suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
d. Mensupport koping keluarga yang adaptif.Ijinkan orangtua dan keluarga
untuk memberikan respons secara panjang lebar, dan identifikasi faktor
yang paling mencemaskan keluarga.
e. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.Ukur tanda-tanda vital :
suhu dan ajarkan keluarga dalam mengukur suhu tubuh. Suhu tubuh normal
360C sampai 370C
a. Pengumpulan Data