Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN ASKEP BAYI / ANAK DENGAN

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)


6B

1. DESTRI ERMA FITRIANI (1031222171)


2. DEVI NOVITASARI (1031222172)
LATAR BELAKANG

Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) atau biasa yang dikenal dengan


Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne virus, genus
flavivirus, famili flaviviridae. DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti, atau Aedes albopictus. Penyakit
DBD biasanya muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh manusia
diberbagai kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan
dan perilaku masyarakat. (Kementerian Kesehatan RI, 2016)
DEFINISI
Dengue Haemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi
virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong
Arthropod-Borne virus, genus flavivirus, famili flaviviridae.

DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, aedes


aegypti, dan aedes albopictus merupakan vektor utama
penyakit DHF. Penyakit DHF dapat muncul sepanjang tahun
dan dapat menyerang seluruh kelompok umur.
Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan
perilaku masyarakat. (Dinkes, 2015)
ETIOLOGI
Penyebab penyakit adalah virus dengue kelompok Arbovirus B, yaitu
arthropod-bornevirus atau virus yang disebabkan oleh artropoda.
Virus ini termasuk genus Flavivirus dan family Flaviviridae.
Sampai saat ini dikenal ada 4 serotipe virus yaitu :

a. Dengue 1 diisolasi oleh Sabin pada tahun 1944.


b. Dengue 2 diisolasi oleh Sabin pada tahun 1944.
c. Dengue 3 diisolasi oleh Sather.
d. Dengue 4 diisolasi oleh Sather.
PATOFISIOLOGI

Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh
tubuh, hyperemia di tenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi
pada system retikolo endhothelial seperti pembesaran kelenjar- kelenjar getah bening,
hati dan limpa. Reaksi yang berbeda nampak bila seseorang mendapatkan infeksi
berulang dengan tipe virus yang berlainan. Berdasarkan hal itu, akan timbul the
secondary heterologous infection atau the sequential infection of hypothesis.
TANDA DAN GEJALA
Diagnosis penyakit DHF bias ditegakkan jika ditemukan tanda dan gejala seperti :
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.
b. Manifestasi perdarahan :
• Uji turniket (Rumple leede) positif berarti fragilitas kapiler meningkat.

Dinyatakan positif apabila terdapat >10 petechie dalam diameter 2,8cm (1 inchi persegi) dilengan bawah
bagian volar termasuk fossa cubiti.
• Petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena dan hematemesis.
• Trombositopenia yaitu jumlah trombosit dibawah 150.000/mm3, biasanya ditemukan antara hari ke 3-7
sakit.
• Monokonsentrasi yaitu meningkatnya hematocrit, merupakan indicator yang peka terhadap jadinya
renjatan sehingga perlu dilaksanakan penekanan berulang secara periodic. Henaikan hematocrit 20%
menunjang diagnosis klinis DHF (Masriadi, 2017).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Uji laboratorium sangat bermanfaat untuk mendiagnosis penyakit karena
melibatkan berbagai aspek tubuh yang tidak tampak dari luar.

2. Pemeriksaan Darah Lengkap


Pemeriksaan darah lengkap bertujuan untuk mengetahui jumlah setiap
komponen penyusun darah.
Pemeriksaan darah yang rutin untuk menapis pasien tersangka demam dengue
yaitu melalui kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit dan jumlah
leukosit, parameter laboratorium yang dapat diperiksa, antara lain :
a. Pemeriksaan Hemoglobin (HGB)
b. Pemeriksaan Hematokrit (HCT)
c. Pemeriksaan Trombosit ( PLT )
d. Pemeriksaan Leukosit(WBC)
KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari DHF adalah:

● Perdarahan
● Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Syock Syndrom)
● Hepatomegali Hati
● Efusi Pleura
PROGNOSIS
Prognosis DHF ditentukan oleh derajat penyakit, cepat tidaknya
penanganan diberikan, umur, dan keadaan nutrisi. Prognosis DBD
derajat I dan II umumnya baik. DBD derajat III dan IV bila dapat
dideteksi secara cepat maka pasien dapat ditolong. Angka kematian
pada syok yang tidak terkontrol sekitar 40-50 % tetapi dengan terapi
penggantian cairan yang baik bisa menjadi 1-2 %.

Penelitian pada orang dewasa di Surabaya, Semarang, dan Jakarta


memperlihatkan bahwa prognosis dan perjalanan penyakit DHF pada
orang dewasa umumnya lebih ringan daripada anak-anak
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Here is where your presentation begins


PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
 Identitas
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
2. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum
• Kulit
• Kepala
• Wajah
• Mulut
• Leher
• Dada
• Abdomen
• Anus dan genetalia
• Ekstermitas atas dan bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan darah pada pasien DHF akan didapatkan hasil :

a) Uji turniquet positif.


b) Jumlah trombosit mengalami penurunan.
c) Hematokrot megalami peningkatan sebanyak >20%.
d) Hemoglobin menurun.
e) Peningkatan leukosit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) diagnosa keperawatan yang umumnya muncul pada pada pasien DHF yaitu:

a) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.


b) Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi.
c) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan
kekurangan volume cairan pada tubuh pasien terpenuhi dengan
Kriteria Hasil :
1. Asupan cairan meningkat
2. Output urin meningkat
3. Dehidrasi menurun

Intervensi :
1. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output (pasien)
2. Monitor hasil laboratorium yang relevan
3. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan

Meet us
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi adalah tindakan yang harus dilakukan atau penatalaksanaan dari
sebuah intervensi yang telah ditentukan sebelumnya pada intervensi
berdasarkan diagnosa keperawatan. Penatalaksanaan dilaksanakan dengan
tindakan secara mandiri, melakukan observasi, melakukan edukasi, dan
kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.

Menurut Nurarif (2015) pentalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Dengue


Hemorrhage Fever (DHF) berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a) Mempertahankan pola nafas.
b) Mempertahankan keseimbangan cairan.
c) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
d) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan
yang ditentukan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah
ditentukan,untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan. (Kodim,2015).

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari kegiatan pencatatan atau pelaporan dari semua
aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau pelaksanaan proses keperawatan yang berguna bagi
kepentingan klien, perawat dan mitra kerja.
Dokumentasi keperawatan dapat juga diartikan sebagai suatu informasi lengkap yang meliputi status
kesehatan klien, kebutuhan klien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons klien terhadap asuhan
keperawatan yang diterimanya.
TERIMA KASIH

Here is where your presentation begins

Anda mungkin juga menyukai