Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh
tubuh, hyperemia di tenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi
pada system retikolo endhothelial seperti pembesaran kelenjar- kelenjar getah bening,
hati dan limpa. Reaksi yang berbeda nampak bila seseorang mendapatkan infeksi
berulang dengan tipe virus yang berlainan. Berdasarkan hal itu, akan timbul the
secondary heterologous infection atau the sequential infection of hypothesis.
TANDA DAN GEJALA
Diagnosis penyakit DHF bias ditegakkan jika ditemukan tanda dan gejala seperti :
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.
b. Manifestasi perdarahan :
• Uji turniket (Rumple leede) positif berarti fragilitas kapiler meningkat.
Dinyatakan positif apabila terdapat >10 petechie dalam diameter 2,8cm (1 inchi persegi) dilengan bawah
bagian volar termasuk fossa cubiti.
• Petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena dan hematemesis.
• Trombositopenia yaitu jumlah trombosit dibawah 150.000/mm3, biasanya ditemukan antara hari ke 3-7
sakit.
• Monokonsentrasi yaitu meningkatnya hematocrit, merupakan indicator yang peka terhadap jadinya
renjatan sehingga perlu dilaksanakan penekanan berulang secara periodic. Henaikan hematocrit 20%
menunjang diagnosis klinis DHF (Masriadi, 2017).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Uji laboratorium sangat bermanfaat untuk mendiagnosis penyakit karena
melibatkan berbagai aspek tubuh yang tidak tampak dari luar.
● Perdarahan
● Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Syock Syndrom)
● Hepatomegali Hati
● Efusi Pleura
PROGNOSIS
Prognosis DHF ditentukan oleh derajat penyakit, cepat tidaknya
penanganan diberikan, umur, dan keadaan nutrisi. Prognosis DBD
derajat I dan II umumnya baik. DBD derajat III dan IV bila dapat
dideteksi secara cepat maka pasien dapat ditolong. Angka kematian
pada syok yang tidak terkontrol sekitar 40-50 % tetapi dengan terapi
penggantian cairan yang baik bisa menjadi 1-2 %.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) diagnosa keperawatan yang umumnya muncul pada pada pasien DHF yaitu:
Intervensi :
1. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output (pasien)
2. Monitor hasil laboratorium yang relevan
3. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
Meet us
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi adalah tindakan yang harus dilakukan atau penatalaksanaan dari
sebuah intervensi yang telah ditentukan sebelumnya pada intervensi
berdasarkan diagnosa keperawatan. Penatalaksanaan dilaksanakan dengan
tindakan secara mandiri, melakukan observasi, melakukan edukasi, dan
kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari kegiatan pencatatan atau pelaporan dari semua
aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau pelaksanaan proses keperawatan yang berguna bagi
kepentingan klien, perawat dan mitra kerja.
Dokumentasi keperawatan dapat juga diartikan sebagai suatu informasi lengkap yang meliputi status
kesehatan klien, kebutuhan klien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons klien terhadap asuhan
keperawatan yang diterimanya.
TERIMA KASIH