A. Definisi
A. Epidemiologi
1.200.000 juta kasus pada tahun 2008, dan pada tahun 2013 terjadi
peningkatan jumlah kasus lebih dari 3.000.000 juta kasus.7
Penyakit dengue hemorrhagic fever masih menjadi permasalahan
kesehatan yang ada di Indonesia, dimana pada tahun 2015 jumlah kasus
demam berdarah sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak
1.071 orang.11 Penyebaran penyakit DBD terkait dengan perilaku masyarakat
yang sangat erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih. Faktor lain
yaitu masih kurangnya pengetahuan, sikap, dan tindakan untuk menjaga
kebersihan lingkungan.12 Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
tahun 2014 terdapat 2.282 kasus demam berdarah dengan angka kematian 12
orang, dan pada tahun 2014 kasus kejadian demam berdarah meningkat
hampir dua kali lipat dari angka kejadian sebelumnya.7
B. Etiologi
C. Patogenesis
d. DHF Grade IV
F. Pemeriksaan Penunjang
leukopenia.
3. Pemeriksaan Serologi
4. Pemeriksaan Radiologi
G. Penatalaksanaan
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DD dan DBD, prinsip utama
adalah terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat, angka kematian
dapat diturunkan hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
Asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika asupan
dengan Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi dan Divisi Hematologi dan
Onkologi
Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah menyusun protokol
3. Mempertimbangkan cost
kategori :10
rawat.
rawat
masif dan tampak syok maka di ruang rawat diberikan cairan infus
= 2200 ml
24 jam :
defisit sebanyak 5%. Pada keadaan ini terapi awal pemberian cairan
kemudian.
jam tadi keadaan tetap tidak membaik, yang ditandai dengan Ht dan
dewasa. Bila syok telah teratasi maka pemberian cairan dimulai lagi
dewasa
maka hal pertama yang harus diingat adalah bahwa renjatan ini harus
lebih dari 20 mmHg, frekuensi nadi kurang dari 100 kali per menit
dengan volume yang cukup, akral teraba hangat, dan kulit tidak
menjadi
7ml/kgBB/jam. Bila dalam waktu 60 – 120 menit keadaan tetap
vital dan hematokrit tetap stabil serta diuresis cukup maka pemberian
menjadi
20-30 ml/kgBB dan kemudian dievaluasi detelah 20-30 menit. Bila
inotropik/vasopresor.
J. Prognosis
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA