Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI


DI RUANG SAWIT RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh :
Bonita, S.Kep Lisda Alvita, S.Kep
D. Bella Sinta, S.Kep Nursintia,S.Kep
Husnul Yaqin,S.Kep Nurfadila, S.Kep
Inka Melinda, S.Kep Tondrawali, S.Kep
Nurul Widya Lestari, S.Kep

Ci Lahan Ci Institusi

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PRE PLANNING
KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

A. Latar belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain. Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 2015).
Hampir diseluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami
skizofrenia ( ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil Survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di Indonesia
mengalami skizofernia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey dirumah sakit jiwa,
masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri ( 17,91 %),
halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92%)
(Kemenkes, 2014).
Dampak yang ditimbulkan oleh menarik diri pada pasien skizofrenia
adalah; kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, gangguan hubungan
interpersonal, gangguan interaksi sosial, resiko perubahan persepsi sensori ( halusinasi).
Bila pasien menarik diri tidak tidak cepat teratasi maka akan dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Budi Anna Keliat, 2015).
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) sosialisasi adalah upaya memfasitasi
kemampuan pasien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar belakang tersebut diatas
penulis tertarik membuat melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK) sosialisasi
pada pasien skizofrenia dengan riwayat menarik diri. Terapi aktivitas kelompok adalah
terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratium tempat klien berlatih
perilaku baru yang adaptif untuk meperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Kelompok
adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya,
saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama. Sedangkan kelompok
terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (Sharing) tujuan, umpanya
membantu individu yang berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain,
mengidentifikasi dan memberikan alternatif untuk membantu merubah perilaku
destruktif menjadi konstruktif (Puji Astuti, 2017).
Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) secara umum tujuan kelompok
adalah setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman, memberikan pengalaman
dan penjelasan pada anggota lain dan merupakan proses menerima berupaya umpan
balik.

B. Deskripsi kegiatan
Terapi yang dilakukan dalam Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah
dengan cara mengekspresikan perasaan melalui gambar untuk mengontrol halusinasi
klien Kegiatan ini, dirancang dimana terapis mengarahkan klien untuk menggambarkan
apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini, setelah itu peserta terapi aktivitas
kelompok menceritakan hasil gambar kepada peserta. Kegiatan ini diharapkam dapat
merangsang kemampuan persepsi dan komunikasi klien atau peserta terapi.
1. Tujuan umum
Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Tujuan khusus
Setelah proses kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok, diharapkan peserta mampu:
a. Klien dapat memberikan makna gambar
b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan
c. Klien mampu menyampaikan manfaat kegiatan TAK Stimulasi Sensori yang telah
diberikan.
3. Latar belakang topik
Terapi Akti1itas Kelompol (TAK) sosialisasi TAK adalah upaya mem-
asilitasikemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salahsatu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan ji#a adalah gangguan
persepsi sensori halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakansensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Akti1itas
Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifkasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Rumah Sakit Khusus Daerah
Dadi Provinsi Sulawesi Selatan, di ruangan sawit sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan terapi akti1itas kelompok tentang halusinasi.
Terapi yang dilakukan adalah deng an cara mengekspresikan perasaan melalui
gambar untuk mengontrol halusinasi klien. Kegiatan ini dipilih karenadapat merangsang
kemampuan persepsi dan komunikasi.
4. Strategi
a. RincianKegiatan
1) PersiapanKegiatan
a. Sebelum dilakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok, telah dilakukan
pendekatan lintas sektoral, pendekatan pada pada pasien, kepala ruangan
perawatan sawit, pada hari Rabu, 20 Juli 2022.
b. Mempersiapkanalat-alat yang digunakan untuk Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) penetapan waktu penyuluhan dan stimulasi.
2) Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
No. Sasaran Keterangan
1. Tempat Ruangan Sawit
2. Tanggal 20 Juli2022
3. Pukul 09.00-selesai
4. Leader Lisda Alvita,S.Kep
5. Co Leader Nurfadila,S.Kep
6. Fasilitatot Bonita, S.Kep
D.Bella Sinta, S.Kep
Inka Melinda,S.Kep
Husnul Yaqin, S.Kep
Tondrawali, S.Kep
7. Dokumentasi Nursintia,S.Kep
Nurul Widya Lestari, S.Kep
5. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
1) Kriteria
Pelaksanaan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) berjalan dengan
lancer tanpa ada hambatan yang berarti.
2) Standar
a. Peserta Terapi Aktivitas Aktivitas Kelompok (TAK) mengikuti kegiatan
dengan baik.
b. Peserta Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) mengikuti kegiatan dengan
aktif.
2. Evaluasi Hasil
1) Kriteria
Semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
2) Standar
a. Klien dapat memberikan makna gambar
b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan
c. Klien mampu menyampaikan manfaat kegiatan TAK Stimulasi Sensori
yang telah diberikan.
LAPORAN HASIL
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. Persiapan
1. Pada tanggal 20 Juli 2022 pemberitahuan kepada kepada kepala ruangan bahwa
akan dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
2. Pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 09:00 WITA dllakukan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK)
B. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada:
Hari : kamis
Tanggal : 21 Juli 2022
Tempat : di ruangan sawit
Pukul : 11.00 WITA sampai selesai
C. Evaluasi
1. Semua peserta dapat memberikan makna gambar
2. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan
3. Semua peserta mampu menyampaikan manfaat kegiatan TAK Stimulasi Sensori
yang telah diberikan.
a. Laporan Hasil Kegiatan
1. Semua peserta mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok dengan baik
2. Semua peserta mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok dengan aktif

Makassar, 21 Juli 2022


Mengetahui

CI Lahan CI Institusi
DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai