Dosen Pembimbing :
Yaslina M.Kep, Ns.Sp.Kep.Kom
A. Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami penurunan
kemampuan fisik, mental dan sosial secara bertahap sampai tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebayakan orang masa tua itu masa yang kurang
menyenangkan. Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap
lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat seksual dan tidak berguna
bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia lanjut yang mencapai
kematangan dan produktifitas mental dan materi pada usia lanjut. Oleh karna itu perawat
harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan
masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan akibat dari
ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya. Dapat disadari bahwa pendekatan
komunikasi dalam perawat tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dan
proses penyembuhan dan ketenangan para klien lanjut usia.
Terapi kreatifitas tebak gambar dimulai dengan membangun hubungan dan
kepercayaan serta rasa aman dan membuat lanjut usia merasa lebih baik dengan
memanfaatkan waktu luangnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi tebak gambar klien mampu
mengenali foto siapa dan tebak nama sesuai foto, lebih banyak aktifitas dan lebih
mandiri.
2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih
sayang antar sesama
6) Mengembangkan kreatifitas.
A. Terapi Kognitif-Perilaku
1. Gambaran Terapi Kognitif-Perilaku
Terapi Kognitif-Perilaku merupakan intervensi psikologis yang mengkombinasikan
terapi kognitif serta terapi perilaku untuk menangani masalah psikologis. Terapi
Kognitif-Perilaku mengajarkan individu untuk mengenali pengaruh pola pikir
tertentu dalam memunculkan penilaian yang salah mengenai pengalaman-
pengalaman yang ia temui, hingga memunculkan masalah pada perasaan dan tingkah
laku yang tidak adaptif (Rosenvald, Oei & Schmidt, 2007; Westbrook, Kennerley &
Kirk, 2007). Prinsip dasar dari Terapi Kognitif-Perilaku antara lain (Westbrook,
Kennerley & Kirk, 2007):
a. Prinsip kognitif: masalah psikologis merupakan hasil interpretasi dari sebuah
kejadian, bukan kejadian itu sendiri.
b. Prinsip perilaku: perilaku individu dapat sangat mempengaruhi pikiran dan
emosinya.
c. Prinsip kontinum: gangguan bukanlah suatu proses mental yang berbeda dengan
proses mental normal, melainkan proses mental normal yang berlebihan hingga
menjadi masalah.
d. Prinsip here-and-now: lebih baik berfokus pada proses masa kini daripada masa
lalu.
e. Prinsip sistem yang saling berinteraksi: melihat masalah sebagai interaksi dari
pikiran, emosi, perilaku, fisiologi, dan lingkungan yang dimiliki individu.
A. Sesi TAK
Dan adapun Kriteria Pemilihan Anggota Terapi Aktivitas Kelompok
1. Lansia Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
2. Para lansia berumur >60 tahun .
3. Lansia yang mau berpartisipasi dalam terapi modalitas kognitif
4. Lansia yang di rawat di PSTW
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi tebak gambar klien mampu
mengenali foto siapa dan tebak nama sesuai foto, lebih banyak aktifitas dan lebih
mandiri.
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih sayang
antar sesama
b) Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
c) Meningakatkan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
d) Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga.
e) Mengubah prilaku.
f) Mengembangkan kreatifitas.
g) Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
C. Indikasi
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
: Dokumentasi
: Lansia
E. Struktur
Pengorganisasian sebagai berikut:
1. Leader : Fajar Kurniawan
2. Co-Leader : Natasya Wulandari
3. Penyaji 1 : Muhammad Novaldi
4. Penyaji 2 : Muhammad Novaldi
5. Fasilitator 1 : Dwi Viska Yuliya
6. Fasilitator 2 : Puput Avita Sari
7. Fasilitator 3 : Oktariani Aulia Wilmar
8. Fasilitator 4 : Nanda Ardini
9. Fasilitator 5 : Fahdia Gusti Rahayu
10. Observer 1 : Putri Rahmawati
11. Observer 2 : Oriza Sativa
12. Dokumentasi 1 : Nurul Hendriani
13. Dokumentasi 2 : Fira Afdila
F. Metode
Dinamika Kelompok
G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih lansia yang kooperatif
2. Orientasi
Salam teraupetik
foto
3. Fase kerja
mading)
4. Evaluasi
Demikian proposal terapi menempel foto ini kami susun sebagai media penuntun dalam
pelaksanaan terapi modalitas yang akan dilaksanakan di PSTW ( panti sosial tresna
werdha) natar pada keperawatan gerontik semester VII program study S1 Keperawatan.
Besar harapan kami agar terapi menempel foto ini berjalan dengan lancar dan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak terkait, terutama lansia. Atas kerjasama yang baik