Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

HALUSINASI

Disusun oleh:

Maya Anastasia 202291006


Salmashalsadylla 202291007
Nike Lorenza 202291013
Muhammad Fadilah 202291026
Aldi Michel Herlen 202291027

Dosen Pembimbing:
Ns. Vevi Suryenti Putri, S.Kep., M.Kep
Daryanto, S.Kp., M.Kep
Ns. Rahmi Dwi Yanti, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori; halusinasi. Data dari RisKesDas 2018, menunjukkan
bahwa prevelensi gangguan jiwa di Indonesia 7.0% dan tertinggi di provinsi bali
dengan presentase 11.0%. sedangkan yang terendah di provinsi kepulauan riau
dengan jumlah presentase 3.0%.dirumah sakit jiwa di Indonesia, pasien dengan
diagnose medis skizofrenia, sebanyak 70% pasien gangguan jiwa mengalami
halusinasi pendengaran, 20% mengalami halusinasi penglihatan dan 10%
mengalami halusinasi penghidu, pengecap dan peraba. Berdasarkan data tersebut
diketahui jenis halusinasi yang paling banyak diderita oleh pasien dengan
skizofrenia adalah halusinasi pendengaran. Terjadinya halusinasi itu sendiri dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): TAK adalah
upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa
adalah gangguan persepsi sensori. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi
palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi
halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Atas dasar tersebut, maka
kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasinya dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien
yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK
klien dapat bekerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
Tujuan umum :
Klien dapat mengenal haluinasi yang dialaminya, mengontrol halusinasinya, dan
mengikuti program pengobatan secara optimal.

Tujuan khusus:
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Klien dapat
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Halusinasi
Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami distorsi sensori
sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Diperkirakan ≥ 90% penderita gangguan
jiwa jenis halusinasi. dengan bentuk yang bervariasi tetapi sebagian besarnya
mengalami halusinasi pendengaran yang dapat berasal dari dalam diri individu
atau dari luar individu tersebut, suara yang didengar bisa dikenalnya, jenis suara
tunggal atau multiple yang dianggapnya dapat memerintahkan tentang perilaku
individu itu sendiri (Yanti, et al, 2020). Halusinasi juga merupakan salah satu
gejala gangguan persepsi sensori yang dialami oleh pasien gangguan mental.
biasanya penderita merasakan sensasi suara, penegelihatan, rasa, sentuhan, atau
penciuman tanpa rangsangan yang nyata (Pardede, 2020).
B. Penyebab
Menurut Keliat,2019 penyebabnya adalah :
a. Kurang tidur
b. Isolasi sosia
c. Mengurung diri
d. Kurang kegiatan social
C. Psiko-Patologi
Proses terjadinya halusinasi diawali dari atau dengan adanya orang yang
menderita halusinasi akan menganggap sumber dari halusinasinya berasal dari
lingkungan atau stimulus eksternal, pada fase awal masalah ini menimbulkan
peningkatan kecemasan yang terus dan sistem pendukung yang kurang akan
menghambat atau membuat persepsi untuk membedakan antara apa yang
dipikirkan dengan perasaan sendiri menurun.
Meningkatnya pada fase comforting klien mengalami emosi yang berlanjut
seperti cemas, kesepian, perasaan berdosa dan sensorinya dapat dikontrol bila
cemas dapat diatur, pada fase ini klien cendrung merasa nyaman dengan
halusinasinya, pada fase conderming klien mulai menarik diri, pada fase
controlling klien dapat merasakan kesepian bila halusinasinya berhenti, pada fase
confuering klien lama kelamaan sensorinya terganggu, klien meras terancam
dengan halusinasinya terutama bila tidak menuruti perintahnya.
D. Tanda dan Gejala
Menurut Keliat, 2019 tanda dan gejalanya adalah :
Mayor
Subjektif
a. Mendengar suara orang bicara tanpa ada orangnya
b. Melihat benda, orang, atau sinar tanpa ada objeknya
c. Menghidu bau-bauan yang tidak sedap, seperti bau badan padahal tidak
d. Merasakan pengecapan yang tidak enak
e. Merasakan rabaan atau Gerakan badan
Objektif:
a. Bicara sendiri
b. Tertawa sendiri
c. Melihat ke satu arah
d. Mengarahkan telinga ke arah tertentu
e. Tidak dapat memfokuskan pikiran
f. Diam sambil menikmati halusinasinya
Minor:
Subjektif
a. Sulit tidur
b. Khawatir
c. Takut
Objektif:
a. Konsentrasi buruk
b. Disorientasi waktu, tempat. orang, atau situasi
c. Afek datar
d. Curiga
e. Menyendiri, melamun
f. Mondar-mandir
g. Kurang mampu merawat diri
E. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri

orang lain dan lingkungan

Perubahan Persepsi
Masalah
Sensori Halusinasi
Utama
……

Isolasi social menarik diri

(Wijayaningsih, 2015)
BAB III
STANDAR PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
PADA PASIEN HALUSINASI

A. Metode Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)


Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
1. Perkenalan diri pada seluruh perawat
2. Menanyakan perasaan klien pada saat terapi berjalan

B. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Sabtu, 17 Desember 2022
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruangan Arimbi

C. Peserta TAK
Pasien yang mengikuti kegiatan ini adalah pasien halusinasi yang ada di Ruang
Rawat Inap Arimbi
Pasien yang mengikuti TAK
Ny. E
Ny. N
Ny. S
Ny. D
Ny. R
Ny. S

D. Media dan Alat


1. Handphone
2. Speaker
3. Musik / lagu
4. Buku catatan dan Pulpen
5. Balon
6. Gambar hewan dan buah-buahan

E. Pengorganisasian
• Leader : Maya Anastasia
• Co Leader : Muhammad Fadilah
• Fasilitator : Salmashalsadylla
Aldi Michel Herlen
• Observer : Nike Lorenza

F. Uraian Tugas Pelaksanan


1. Leader :
a) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
menyiapkan proposal kegiatan TAK.
b) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
c) Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co Leader:
a) Mendampingi Leader
b) Menjelaskan anturan permainan
c) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien
d) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat
e) Mengambil alih posisi leader jika mengalami blocking dalam proses terapi
3. Fasilitator :
a) Menyediakan faslitas selama kegiatan berlangsung ikut serta dalam
kegiatan kelompok
b) Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
d) Memberikan hadiah (reward) bagi pasien yang menang dalam permainan
G. Kriteria Pasien
1. Pasien dengan Halusinasi yang sudah kooperatif
2. Pasien yang tidak mengalami gangguan komunikasi verbal
3. Pasien bisa tulis dan baca
4. Pasien yang bersedia mengikuti TAK
H. Antisipasi masalah
1. Sebelum kegiatan dilaksanakan, perawat memberi kesempatan kepada setiap
peserta untuk ke toilet
2. Fasilitator memotivasi peserta yang tidak berpastisipasi
3. Menjaga pintu keluar untuk mengantisipasi klien melarikan diri dari tempat
kegiatan
I. Mekanisme Kegiatan

No Waktu Sesi Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


1. 10 Sesi 1 a) Salam terapeutik
menit Salam Salam dari leader kepada klien. - Menjawab salam
pembuka Leader/Co. Leader
memperkenalkan diri dan tim - Mendengarkan
terapis lainnya. dan
b) Evaluasi / Validasi memperhatikan
Leader menanyakan perasaan dan
keadaan klien saat ini. - Menjawab
c) Kontrak pertanyaan
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu:
a. Berkenalan dengan anggota
kelompok
b. Jika ada peserta yang akan
meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada pemimpin TAK
c. Lama kegiatan 45 menit
d. Setiap pasien mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir

2. 45 Sesi 2 Tahap Kerja - Mengikuti


menit Kegiatan a) Seluruh klien dibuat berbentuk kegiatan sesuai
lingkaran aturan main
b) Hidupkan musik dan edarkan
balon sesuai dengan arah jarum
jam
c) Pada saat musik berhenti,
anggota kelompok yang
memegang balon, mendapat
giliran untuk perkenalan dengan
anggota kelompok yang ada di
sebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobby.
3) Menanyakan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobby
4) Dimulai oleh terapis sebagai
contoh
d) Setelah memperkenalkan diri
klien menebak gambar dan SP
yang terdapat pada gambar
tersebut. Klien akan bercerita
sesuai gambar yang dipilih dan
setelah itu memperagakan SP
yang terdapat pada gambar
tersebut.
e) Ulangi musik kembali, dan klien
kembali mengoper balon, ketika
musik berhenti, klien yang
memegang balon, kembali
memperagakan point c dan d.

3. 10 Sesi 3 Tahap Terminasi - Menjawab


menit Penutup a) Leader atau Co.Leader pertanyaan
memberikan pujian atas
keberhasilan dan kerjasama - Menjawab salam
kelompok
b) Leader atau Co.Leader
menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti kegiatan
TAK
c) Fasilitator membagikan Snack
d) Leader atau Co.Leader
menganjurkan klien untuk
sering bersosialisasi, selalu
bekerjasama, dan memasukkan
kegiatan mengontrol Halusinasi
ke dalam kegiatan harian
sebanyak 2x1.
e) Observer mengumumkan
pemenang
f) Fasilitator membagikan hadiah
kepada pemenang
5. Evaluasi Tempat
a) Klien mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir kegiatan
b) Kerja sama klien dalam
kegiatan
c) Klien merasa senang selama
mengikuti kegiatan
memberikan salam penutup

J. Setting Tempat

Keterangan:
L : Leader
Co : Co. Leader
L
K Co F : Fasilitator
O : Observer
K K K : Klien
OBS : Observator
F K
Petunjuk : Klien duduk melingkar
K bersama perawat
F
K OBS

K. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata tertib pelaksanaan TAK Halusinasi
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK berlangsung
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK

2. Antispasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK


Penanganan klien yang tidak efektif saat aktifitas kelompok:
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain

3. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:


a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi

4. Bila ada klien lain ingin ikut


a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut
L. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
• Mahasiswa sudah membuat dan mengkonsultasikan proposal TAK ke
dosen pembimbing dan Kepala Ruangan
• Dosen Pembimbing menyetujui untuk melakukan TAK
• Semua perlengkapan dan media selama yang digunakan selama kegiatan
tersedia
• Mahasiswa hadir sesuai dengan kesepakatan kontrak waktu dengan klien
dan supervisi
• Mahasiswa mmpu berkomunikasi dengan baik pada pasien
• Mahasiswa menjalankan terapi aktivitas kelompok
2. Evaluasi Proses
• Kegiatan dimulai sesuai jadwal yang sudah disepakati antara mahasiswa,
dosen pembimbing, kepala ruangan dan pasien.
• Mahasiswa datang dan menyiapkan kegiatan sebelum pukul 09.00 WIB
• Mahasiswa telah menguasai jalan nya kegiatan dari TAK
3. Evaluasi Hasil
• Klien mampu menyebutkan nama lengkap
• Klien mampu menyebutkan asal
• Klien mampu menyebutkan hobbi
LEMBAR OBSERVASI

PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

No Aspek yang dinilai Nama klien


Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny,
Kemampuan Verbal
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan asal tinggal
3. Menyebutkan hobby
Kemampuan non verbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan sampai
akhir

Petunjuk

1= dilakukan

2= Tidak Dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan 2019


Keliat et al,2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC
Departemen Kesehatan 2019
Keliat et al,2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC

Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (2018).

World Health Organization, 2020

Anda mungkin juga menyukai