Anda di halaman 1dari 37

Laporan Hasil Terapi Aktivitas Kelompok

Halusinasi Pendengaran

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK ANGGREK

1. APRILIA NATHASA 7. JANNAHTUL CHOIRIAH


2. DESTRI SUCI M. 8. WINDI AYU W.
3. TIARA RESTIANA 9. PUTRI SEPTIANDINI
4. WIENA SEKAR ASRI 10. SEPIA TRIANGGRAINI
5. NADIA WAHYUNI 11. SISKA ANDELA
6. SARTIKA VITALOKA. 12. ANISA VIRA

CI AKADEMIK : H. Jhon Feri,S.Kep,Ns.M.Kep

CI LAPANGAN : - Ns. Elsye Darmiriyanti

- Ns. Meifizasari

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Halusinasi pendengaran dapat berupa bunyi mendenging atau suara
bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah
kata atau kalimat yang bermakna. Suara itu bias menyenangkan, menyuruh
berbuat baik, tetapi dapat pula berupa ancaman, mengejek, memaki atau
bahkan yang menakutkan dan kadang-kadang mendesak atau memerintah
untuk berbuat sesuatu seperti membunuh dan merusak (Yosep, 2007).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa
adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak
dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.

B. Tujuan Terapai Aktivitas Kelompok


1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a) Klien dapat mengenal dan mengontrol halusinasi dengan menghardik.
b) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
c) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
d) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.

C. Landasan Teori
1. Definisi
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus
yang nyata, artinya klien menginterpertasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa
stimulus/rangsangan dari luar (Stuart,2007 dalam Azizah, 2016). halusinasi
adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan ransangan
internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi
persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan
yang nyata (Azizah, 2016).

2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi
Menurut Yosep (2009) dalam Azizah (2016), faktor predisposisi
yang menyebabkan halusinasi adalah:
1) Faktor Perkembangan
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya
kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak
mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri
dan lebih rentang terhadap stress.
2) Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak
bayi akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya
pada lingkungannya.
3) Faktor Biokimia
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa.
Adanya stress yang berlebihan dialami seseorang maka didalam
tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat
halusinogenik neurokimia. Akibat stress berkepanjangan
menyebabkan teraktivasinya neurotransmitter otak.
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan
dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai
dipahami. Ini ditunjukrkan oleh penelitian-penelitian yang
berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan
otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi
pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan
dengan perilaku psikotik.
b) Beberapa zat kimia diotak seperti dopamin neurotransmitter
yang berlebihan dan masalah pada sistem reseptor dopamin
dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
c) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikol
menunjukkan terjadinya atropi yang signifikan pada otak
manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia
kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks
bagian depan dan atropi otak kecil (Cerebellum). Temuan
kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (Post-
mortem).
4) Faktor Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini
berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam mengambil
keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju
alam khayal.
5) Faktor Genetik dan Pola Asuh
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh
orang tua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil
studi menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada
penyakit ini.
b. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2007) dalam Azizah (2016), faktor preseipitasi
terjadinya gangguan halusinasi adalah:
1) Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak yang
mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme
pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan
untuk secara selektif menanggapi strimus yang diterima oleh
otak untuk diinterpretasikan.
2) Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan
perilaku.
3) Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam
menanggapi stressor.

D. Kriteria Klien
Kriteria klien yang akan mengikuti kegiatan adalah :
1. Klien bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Klien dapat berkomunikasi dengan perawat dan klien lain
3. Klien mau diajak untuk bicara tentang halusinasi
4. Klien kooperatif
E. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi pada
klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan tempat
TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. N
Ny. A
Ny. W
Ny. Y
Ny. R
Ny. E
F. Pengorganisasian
1. Leader : Aprilia Nathasa
2. Co Leader : Jannahtul Choiriah
3. Observer : (Nadia, Sepia, Anisa, Putri, Sartika)
4. Fasilitator : (Destri, Siska, Tiara, Wienda, Windi, Sepia)
G. Uraian tugasTerapis
1. Leader : Aprilia Nathasa
a. Memimpin jalannya TAK
b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
c. Memfokuskan kegiatan TAK
d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
2. Co Leader : Jannahtul Choiriah
a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
b. Mengganti leader apabila pasif
3. Fasilitator (Destri, Siska, Tiara, Wienda, Windi, Sepia)
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Memfasilitasi anggota TAK
c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan diri
dalam kelompok
4. Observer (Nadia, Sepia, Anisa, Putri, Sartika)
a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai penutup
b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader
H. Media
 Balon
 Tanda Pengenal
I. Alokasi Waktu
 Perkenalan Terapis : 5 menit
 Perkenalan Klien : 5 menit
 Permainan & Diskusi : 30 menit
 Penutup : 5 menit
 Jumlah : 45 menit
2. Rencana Jalannya Acara
1. Persiapan
a. memilih klien gangguan jiwa terkhususnya dengan indikasi yaitu
Halusinasi
b. membuat kontrak dengan klien
c. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terlapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik: Salam dari terapis
b. Evaluasi/ Validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
a. memberikan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
b. menjelaskan tujuan kegiatan
c. menjelaskan aturanmain berikutnya
d. menjelaskan tujuan kegiatan yang akan meninggalkan kelompok meminta
izin kepada terapis
e. Lama kegiatan 30 menit
f. setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dampai akhir

4. Tahap kerja
a. jelaskan kegiatan yaitu music akan di play serta balon diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri dan bolak balik) dan pada saat musik
dimatikan maka anggota kelompok yang memegang balon akan mendapat
giliran untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi, serta menyebutkan cara mengontrol halusinasi
b. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan temple/pakai
c. ulangi point a sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan member
pandu positif
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Tak
2. memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1. menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain di kehidupan sehari-hari

2.menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah


dipelajari yang berlebihan dalam mencegah emosi
3.memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien
6. kontrak yang akan datang
a. menyepakati kegiatan sesuai jadwal
b. menyepakati waktu dan tempat

Skema Ruangan

F
Keterangan :

= Leader

= Co – Leader

= Observer

= Fasilitator
F

= Klien

J. Proses Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Peserta 6 orang pasien
 Setting tempat duduk berbentuk perahu dengan suasana tertib tidak ada yang
hilir mudik
2. Evaluasi proses
 Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
 Klien aktif semua dan dapat memberikan tanggapan atau menjawab dengan
tertib.
 Klien dapat bermain sesuai dengan aturan permainan
3. Evaluasi hasil
 Klien mampu membina hubungan saling percaya
 Klien dapat menyebutkan nama dan asal tempat tinggalnya
 Klien dapat menyebutkan nama-nama anggota kelompok
 Klien dapat menyebutkan nama terapi
 80 % klien dapat mengenal halusinasi, mampu menyebutkan penyebab
halusinasi dan frekwensi terjadinya halusinasi,
 80 % klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi dan mengenal
peraaanya saat halusinasi terjadi.
 80 % klien dapat mengetahui akibat dari halusinasi
Evaluasi proses dan hasil dilakukan oleh observer

K. Penutup
Setelah kegiatan terapi aktivitas kelompok ini diterapkan, klien dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kemampuan uji realitas,
kemampuan komunikasi dan memberikan pendapat.

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI


Sesi 1 : Mengenal Halusinasi

Topik : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Terapis : 12 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau
Sasaran : Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 6 orang
Hari/tgl : Jum’at,18-11-2022
Waktu : 09.30 sd. 10.00 wib
Tempat : diruang anggrek
L. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi
pada klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan
tempat TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. N
Ny. R
Ny. W
Ny. R
Ny. P
Ny. Y
M. Pengorganisasian
5. Leader : Aprilia Nathasa
6. Co Leader : Jannahtul Choiriah
7. Observer : (Nadia, Sepia, Anisa, Putri, Sartika)
8. Fasilitator : (Destri, Siska, Tiara, Wienda, Windi, Sepia)
N. Uraian tugas Terapis
5. Leader
e. Memimpin jalannya TAK
f. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
g. Memfokuskan kegiatan TAK
h. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
6. Co Leader
c. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
d. Mengganti leader apabila pasif
7. Fasilitator
d. Mempertahankan kehadiran peserta
e. Memfasilitasi anggota TAK
f. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan
memperkenalkan diri dalam kelompok
8. Observer
e. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai
penutup
f. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
g. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
h. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader

Tujuan :
1. klien dapat mengenali halusinasi
2. klien mengenali terjadinya halusinasi
3. klien mengenal situasi teradinya halusinasi
4. klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. tempat tenang dan nyaman
Alat :
1. spidol
2. papan tulis/whiteboard/flipcard
Metode :
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. bermain peran / simulasi

Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami
perubahan sensori persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi /validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di
laksanakan, yaitu mengenal suara - suara /bayangan yang di
dengar/di lihat. klien sudah terbiasah menggunakan istilah
halusinasi,gunakan kata “halusinasi”
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan, yaitu
mengenal suara -suara yang akan di dengar atau bayangan yang di
lihat (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadi, situasi teradinya,
dan perasaan klien pada saat terjadi
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang buat terjadi, dan perasaan klien saat teradi
halusinasi. Mulai klien yang ada di sebelah kanan terapis secara
berlawanan jarum jam sampai semua klien dapat giliran. Hasilnya
tulis di whitebroad
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang bisa di dengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melapor isi, waktu, situasi dan
perasaan jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu cara mengontrol
halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi


SESI 1 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemamuan mengenal halusinasi
Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebutka
N Nama klien halusinasi waktu teradi situasi terjadi n perasaan
o halusinasi halusinasi saat
halusinasi
1. Ny. W Hei, tejunlah Sore - Melamun Gelisah
ke air terjun, - Sedang
mati enak masak
2. Ny. M Bisikan disruh Pagi Menyendiri Gelisah
berbicara
sendiri
3. Ny. R Mendengar Pagi Menyendiri Takut
suara ketukan Malam
pintu, dari Sore
rohman , yang
ingin
memperkosa
4. Ny. N Mendengar Pagi Menyendiri Gelisah
suara bisikan Siang
disuruh Malam
melempar batu
dan marah
5. Ny. R Disuruh Siang Melamun Risih
mencari debi Risih
6. Ny. Y Mendengar Siang Sendirian Marah
suara bencana,
rumah runtuh,
disuruh
beribadah
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien,beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi,
waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda ( centang ) ika klien mampu dan
tanda (-) ika klien tidak mampu

Dokumentasi
Kesimpulan yang didapat di SESI 1 TAK Halusinasi :
Semua klien mengikuti SESI 1 TAK halusinasi dari awal sampai akhir
kegiatan dengan hasil seperti yang tertera ditabel atas. Semua klien mampu
menyebutkan isi Halusinasi dan perasaan saat terjadi Halusinasi, namun ada
beberapa klien yang tidak mampu menjelaskan kapan waktu terjadinya Halusinasi
dan situasi saat halusinasi itu muncul. Secara keluruhan tingkat keberhasilan 70
%.

Sesi 2 : Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik

Topik : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Terapis : 12 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau
Sasaran : Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 6 orang
Hari/tgl : Sabtu, 19-11-2022
Waktu : 09.30 sd. 10.00 wib
Tempat : Diruang anggrek

A. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi
pada klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan
tempat TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. R
Ny. W
Ny. P
Ny. Y
Ny. N
B. Pengorganisasian
1. Leader : Destri Suci Mawarni
2. Co Leader : Annisa Vira Anggraeni
9. Observer : (April, Siska, Tiara, Wienda, Windi, Sepia)
10. Fasilitator : (Nadia, Sepia, jannahtul, Putri, Sartika, Ana)
C. Uraian tugas Terapis
1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK
b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
c. Memfokuskan kegiatan TAK
d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
2. Co Leader
a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
b. Mengganti leader apabila pasif
3. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Memfasilitasi anggota TAK
c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan
diri dalam kelompok
4. Observer
a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai penutup
b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader
Tujuan :
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. spidol dan papan tulis
2. bermain peran dan stimulasi
Metode :
1. diskusi dan tanya jawab
2. bermain peran atau stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu situasi dan perasaan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan satu cara mengontrol
halusinasi : menghardik.
 Menjelaskan aturan main yaitu :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok
harus minta izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis minta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami. halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
b. Beri pujian kepada klien yang selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik.
e. Terapis meminta masing - masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi di mulai dari sebelah kanan terapis berurutan
berlawanan arah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.
f. Terapis memberikan puian mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai mempetragakan menghardik halusinasi

Cara menghardik halusinasi


1. Untuk halusinasi pendengaran : tutup telingan sambil mengatakan
“kamu suara palsu aku tidak mau dengar”. Lakukan berulang-ulang
sampai suara ta terdengar lagi.
2. Untuk halusinasi penglihatan : tutup mata sambil mengatakan “kamu
bayangan palsu,aku tidak mau lihat”. Lakukan berulang sampai
bayangan tak terlihat.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
di pelajari jika halusinasi muncul
 Memasukan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.

Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 2 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi
Nama klien
Ny. Ny. Ny. Ny Ny.
No Aspek yang di nilai
R P W Y N
1. Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk √ √ √ √ √
mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas cara menghardik √ √ √ √ √
3. Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan √ √ √ √ √
menghardik
4. Memperagakan menghardik halusinasi √ √ √ √

Petunjuk :
1. Tulis nama klien yang ikut tak pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan cara : yang
bisa di gunakan untuk mengatasi halusinasi, kefektifannya, cara
menghardik halusinasi, dan memperagakannya. Beri tanda (centang)
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Kesimpulan yang didapat di SESI II TAK halusinasi :
Secara keseluruhan Semua klien mengikuti SESI II TAK halusinasi dari awal
sampai akhir kegiatan dengan hasil seperti yang tertera pada ditabel atas. Selain
itu hasil juga menunjukkan bahwa semua klien mampu melakukan tindakan
dengan baik, sesuai dengan target – target yang sudah ditentukan pada tabel
diatas. Tingkat keberhasilan dalam Menghardik Halusinasi adalah 95%.
Dan semua klien lolos untuk melanjutkan SESI berikutnya

Sesi 3 : Mengontrol Halusinasi Dengan Melakukan Kegiatan

Topik : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Terapis : 12 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau
Sasaran : Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 6 orang
Hari/tgl : Senin,20-11-2022
Waktu : 09.30 sd. 10.00 wib
Tempat : Diruang anggrek
A. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi
pada klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan
tempat TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. R
Ny. P
Ny. Y
Ny. N
Ny. W
B. Pengorganisasian
1. Leader : Destri Suci Mawarni
2. Co Leader : Annisa Vira Anggraeni
3. Observer : (April, Siska, Tiara, Wienda, Windi, Sepia)
4. Fasilitator : (Nadia, Sepia, jannahtul, Putri, Sartika, Ana)

C. Uraian tugas Terapis


1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK
b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
c. Memfokuskan kegiatan TAK
d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
2. Co Leader
a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
b. Mengganti leader apabila pasif
3. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Memfasilitasi anggota TAK
c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan
diri dalam kelompok
4. Observer
a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai penutup
b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader

Tujuan :
1. Klien dpat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi.
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi.
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
Alat :
1. Formulir jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen
3. Spidol dan papan tulis
Metode :
1. Diskusikan tanya jawab
2. Bermain peran /stimulasi dan latihan

Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Terapis menanyakan keadaan klien saat ini.
 Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah di
pelajari.
 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c. Kontrak
 Terapis menelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada kloien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada terapis dulu.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap kegiatan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan dapat menghilangkan halusinasi.
b. Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan yang biasa di lakukan
sehari-hari dan tulis di papan.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian.terapis menulis
formulir yang sama di white board
d. Terapis membimbing klien satu persatu untuk membuat jadwal
kegiatan harian, dari bangun tidur pagi sampai tidur malam. Klien
menggunakan formulir, terapis menggunakan papan.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Terapis meminta masing - masing klien membacakan adwal yang telah
di susun. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama untuk klien
yang sudah selesai membuat adwal dan membacakan adwal yang telah
di buat.
g. Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk melaksanakan
adwal kegiatan yang telah di susun memberi tanda M kalau
dilaksanakan tanpa di suruh, B kalau dilaksanakan tetapi di ingatkan
oleh perawat, dan T kalau tidak di laksanakan.
Bimbing klien agar dapat menyusun jadwal kegiatan sehari
penuh.sesuaikan adwal klien dengan jadwal kegiatan rutin di rawat
inap.masukkan kegiatan latian sudah dilatih kepada klien.contoh :
latihan anafas dalam,latihan berinteraksi,latihan ketrampilan hidup dll.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun
adwal kegiatan dan membacakannya.
 Terapis memberikan puian atas keberhasialan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menggunakan dua cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik dan melakuakan kegiatan sesuai jadwal.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
yaitu ,mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 3 : TAK
Stimulasi Persepsi Sensori

Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan


Nama klien
No Aspek yang di nilai Ny. Ny. Ny. Ny Ny.
R P W Y N
1. Menyebutkan kegiatan yang bisa di lakukan √ √ √ √ √
2. Memperagakan kegiatan yang mungkin bisa di √ √ √ √ √
lakukan
3. Menyusun adwal kegiatan harian √ √ √ √ √
4. Menyebutkan cara mengontrol halusinasi √ √ √ √

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan salah satu
kegiatan,menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan dua cara
mencegah halusinasi. Beri tanda (centang) jika klien mampu dan tanda (-)
jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Kesimpulan yang didapat di sesi III TAK :


Secara keseluruhan semua klien mampu mengikuti kegiatann SESEI III TAK
simulasi persepsi : halusinasi klien mampu memperagakan kegiatan harian
terjadwal. menganjurkan melakukan kegiatan seperti menyapu untuk mencgah
halusinasi. Secara keseluruhan tingkat keberhasilan 100%.

Sesi 4 : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

Topik : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Terapis : 12 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau
Sasaran : Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 6 orang
Hari/tgl : Jum’at,21-11-2022
Waktu : 09.30 sd. 10.00 wib
Tempat : Diruang anggrek

A. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi
pada klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan
tempat TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. N
Ny. A
Ny. W
Ny. P
Ny. E
Ny. Y
B. Pengorganisasian
1. Leader : Putri Septiandini
2. Co Leader : Nadia wahyuni Putri Utami Hipni
3. Observer : (Destri, Sartika, Tiara, Windi)
4. Fasilitator : (April, Anisa, , Siska, Ana, wienda, Sepia )

C. Uraian tugas Terapis


1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK
b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
c. Memfokuskan kegiatan TAK
d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
2. Co Leader
a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
b. Mengganti leader apabila pasif
3. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Memfasilitasi anggota TAK
c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan
diri dalam kelompok
4. Observer
a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai penutup
b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. Spidol dan tchiteboard / papan tulis flipchart
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Metode :
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran / simulasi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kotrak dengan klien yang telah mengikuti
sesi
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan
dua cara yang telah dipelajari (menghardik,
menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi
c. Kontrak
 Terapis mejelaskan tujuan, yaitu mengontrol
halusinasidengan bercakap-cakap dengan orang lain
 Terapis menjelaskan aturan bermain berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
Halusinasi terjadi karena klien berfokus pada stimulus internal.
Bercakap-cakap dengan orang lain membuat klien terpapar dengan
stimulus eksternal sehingga folus klien pada stimulus internal
terdistraksi. Dengan bercakap-cakap halusinasi akan terputus
sehingga akan mengembalikan orientasi klien realita.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap
c. Terapis memita tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan
Pokok pembicaraan yang dianjurkan adalah menceritakan bahwa
klien mengalami halusinasi dan meminta orang lain disekitarnya
mengajak bercakap-cakap. Orang disekitar klien sebaiknya sudah
diberikan penyuluhan bagaimana menanggapi klien dengan
mengingatkan cara mengontrol halusinasi yang telah dilatih. Misal
mengingatkan cara menghardik atau bercerita tentang kegiatan yang
sudah dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun dalam TAK
sebelumnya.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “
Suster ada suara di telingan, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau
“Suster saya mau ngobrol tentang kegiatan harian saya”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang disebelahnya.
Upayakan semua klien memperagakan percakpan yang dilakukan
sebelumnya sehingga dapat dipastikan semua klien mampu
melakukan bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasi.
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi E dan F sampai semua klien dapat giliran.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap - cakap
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat
 Terapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi


Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi


No Aspek yang dinilai Nama klien
Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
E N Y P W A
1. Menyebutkan orang yang biasa √ √ √ √ √ √
diajak bercakap-cakap
Memperagakan percakapan √ √ √ √ √ √
3. Menyusun jadwal percakapan √ √ √ √ √ √
4. Menyebutkan tiga cara √ √ √ √ √ √
mengontrol dan mencegah
halusinasi

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal jadwal
percakapan, menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi. Beri tanda (  )
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Kesimpulan yang didapat di SESI IV TAK stimulasi persepsi : halusinasi


Klien mampu menyebutkan orang yang bisa diajak bicara,memperagakan
percakapan( klien Andres, dan Mudin dibantu dalam memperagakan) ,menyusun
jadwal percakapan,menyebutkan 3 cara mengontrol dan mencegah
halusinasi( klien Mudin mapu menyebutkan 3 cara dan selanjutnya dibantu oleh
fasilitator). Secara keseluruhan tingkat keberhasilan 100%.
Sesi 5 : Mengontrol Halusinasi Dengan Patuh Minum Obat

Topik : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Terapis : 12 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau
Sasaran : Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 6 orang
Hari/tgl : Selasa,22-11-2022
Waktu : 09.30 sd. 10.00 wib
Tempat : Diruang anggrek

A. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi klien dan berinteraksi dengan klien serta memberikan informasi
pada klien,berdasarkan kriteria diatas klien diikut sertakan berjumlah 6 orang.
Dalam TAK dilakukan kontrak terlebih dahulu mengenai topic,waktu dan
tempat TAK. Peserta yang mengikuti TAK:
Ny. N
Ny. E
Ny. W
Ny. P
Ny. A
Ny. Y
B. Pengorganisasian
1. Leader : Putri Septiandini
2. Co Leader : Nadia wahyuni Putri Utami Hipni
3. Observer : (Destri, Sartika, Tiara, Windi)
4. Fasilitator : (April, Anisa, , Siska, Ana, wienda, Sepia )

C. Uraian tugas Terapis


1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK
b. Memberi penjelasan tentang seluruh kegiatan TAK
c. Memfokuskan kegiatan TAK
d. Memberi motivasi kepada fasilitator dan peserta TAK
2. Co Leader
a. Membantu Leader dalam memimpin jalannya kegiatan TAK dan
mengingatkan Leader bila menyimpang dari aturan kegiatan
b. Mengganti leader apabila pasif
3. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Memfasilitasi anggota TAK
c. Mengarahkan peserta TAK dalam mengikuti kegiatan memperkenalkan
diri dalam kelompok
4. Observer
a. Mengobservasi seluruh jalannya TAK dari pembukaan sampai penutup
b. Mencatat jumlah yang hadir dan yang tidak hadir
c. Mencatat jumlah yang aktif dan yang tidak aktif
d. Mengidentifikasi strategi krisis yang digunakan oleh Leader

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat :
1. Spidol dan papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian
3. Beberapa contoh obat

Metode :
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi atau Validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi setelah menggunakan 3 cara yang telaah
dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan aktivitas
terjadwal dan bercakap-cakap dengan orang lain)
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meniggalkan kelompok
harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu
mencegah kambuh obat karena obat meberi perasaaan tenang, dan
memperlambat kambuh
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang diminum dan
waktu minumnya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskna 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu
minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum
obat, benar dosis obat
e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat, secar
bergiliran,
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat
h. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi kambuh
i. Menjelaskan akibat atau kerugian tidak patuh nimnun obat, yaitu
kejadian halusinasi kambuh
j. Minta klien menyebut kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
k. Memberi pujian tiap kali klien benar

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian,
bercakap - cakap, dan patuh minum obat
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk
mengontrol halusinasi
 Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien
Evaluasi Dan Dokumentasi

Sesi 5 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan akibat
No. Nama klien benar cara minum keuntungan minum tidak patuh minum
obat obat obat
1. Ny. E √ √ √
2. Ny. W √ √ √
3. Ny. Y √ √ √
4. Ny. P √ √ √
5. Ny. N √ √ √
6. Ny. A √ √ √

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tetang kemampuan menyebutkan5 benar
cara minum obat, orang yankeuntungan minum obat, dan akibat tidak
patuh minum obat. Beri tanda (  ) jika klien mampu dan tanda (-) jika
klien tidak mampu.

Dokumentasi
Kesimpulan yang didapat di SESI V TAK stimulasi persepsi : halusinasi
Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat kecuali klien Piter dalam
menyebutkan 5 benar minum obat dibantu oleh fasilitator, klien menyebutkan
manfaat obat dan akibat tidak patuh obat (kambuh) .Menganjurkan klien minum
obat dengan cara yang benar. Secara keseluruhan tingkat keberhasilan 95%

Anda mungkin juga menyukai