Anda di halaman 1dari 2

WOC FRAKTUR FEMUR

Trauma pada tulang Tekanan yang berulang Kelemahan tulang abnormal


(kecelakaan) (kompresi) (ex. osteoporosis)

Fraktur femur

Tulang menembus Px & keluarga cemas Px & Keluarga Px tidak


Jepitan saraf siatika
pemb. darah terhadap kondisi Px mengetahui ttg kondisi Px

Terputusnya Kerusakan jalur Kurang Pengetahuan


Risiko perdarahan Ansietas
kontinuitas jar. saraf

Menekan saraf
Kemampuan pergerakan Tirah baring lama Aktifitas simpatis terhambat
perasa nyeri Defisit perawatan
otot sendi ↓ diri
Dekubitus G3 pd termoregulasi
Stimulasi
neurotransmitter nyeri Hambatan mobilitas di hipotalamus
fisik Kerusakan integritas
kulit Memicu kerja thermostat
Pelepasan mediator
prostaglandin di hipotalamus
Perubahan
Respon nyeri permeabilitas kapiler P↑ titik patok suhu tubuh
hebat & akut (terjadi mendadak)
Daerah sekitar Kehilangan cairan ekstra
Nyeri Akut fraktur edema sel ke jar. yang rusak Hipertermi

Kelebihan Vol. PK Syok


cairan Hipovolemik
Definisi Pemeriksaan Diagnostik
Fraktur merupakan terputus atau rusaknya 1. Foto rontgen (X-Ray)
kontinuitas jaringan tulang yang disebabkan oleh 2. Scan tulang (CT/MRI)
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari
3. Arteriogram
Kerusakan lapisan yang dapat diserap oleh tulang. Fraktur dapat
Jaringan yang disebabkan oleh hantaman langsung, kekuatan 4. Hitungdarah lengkap
ditembus oleh fragmen jaringan yang meremukkan, gerakkan memuntir yang 5. Kreatinin
tulang mendadak atau bahkan karena kontraksi otot 6. Profil koagulasi
yang ekstrem (Brunner & Suddart, 2016).
Kerusakan
Terbukanya barier Integritas jaringan Manifestasi klinis
pertahanan sekunder Penatalaksanaan
1) Nyeri hebat
1. Reduksi
2) Deformitas, anggota badan terlihat tidak pada tempatnya
3) Pembengkakan, memar, atau nyeri di sekitar cidera 2. Retensi
Kontaminasi dengan 4) Mati rasa dan kesemutan 3. Rehabilitas
lingkungan luar 5) Masalah pergerakan anggota tubuh

SDKI : (D.0077) Nyeri Akut


Resiko Infeksi Komplikasi akut
SLKI : (L.08066) Tingkat Nyeri
1. Pendarahan
SIKI : (I.08243) Pemberian Analgesik
2. Cidera vasikuler
3. Cidera saraf
(I.08243) Pemberian Analgesik
Klasifikasi fraktur femur menurut (Rendy dan margareth, 2012)
antara lain: 4. Emboli pulmonal SDKI : (D.0142) Resiko Infeksi
5. Emboli lemak SLKI : (L.14137) Tingkat infeksi
a. Fraktur tertutup (closed)
Fraktur dimana kulit tidak ditembus fragmen tulang, sehingga tempat
6. Sindrom kompartemen SIKI : (I. 14539) Pencegahan infeksi
fraktur tidak tercemar oleh lingkungan. 7. Infeksi
b. Fraktur terbuka (open/compoud) SDKI : (D.0054) Gangguan Mobilitas Fisik
Fraktur dimana kulit dari ekstremitas yang terlibat telah SLKI : (L.05042) Mobilitas fisik
ditembus. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah SIKI : (I.14572)perawatan tirah baring
apakah terjadi kontaminasi oleh lingkungan pada tempat
terjadinya fraktur terbuka. Fragmen fraktur dapat menembus
kulit pada saat terjadinya cedera, terkontamiasi, kemudia
kembali hampir pada posisi semula.

Penyebab fraktur femur menurut (Wahid, 2013) antara lain :


PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan indikator Diagnostik,
1) Kekerasan langsung
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
2) Kekerasan tidak langsung
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
3) Kekerasan akibat tarikan otot
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
4) Patah tulang akibat tarikan otot sangat
PPNI(2018). Standar intervensi keperawatan indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI
pemuntiran, penekukan dan penekanan,
kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.

Anda mungkin juga menyukai