Anda di halaman 1dari 21

HALUSINASI

RSMM
Program Profesi Manajemen Keperawatan
Ruang Sadewa
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
2005
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

PENGERTIAN
HALUSINASI
Halusinasi adalah
Suatu keadaan dimana seseorang
memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada
objek atau rangsangan yang
nyata.
Misalnya : Klien mengatakan
mendengar suara padahal tidak
ada orang yang bicara.
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

APA ITU HALUSINASI..??

Melihat sesuatu.

Dengar suara..
Padahal tak nyata
/tak ada
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

JELASKAN SECARA JELAS!!

PROSES TERJADINYA
Halusinasi bekembang melalui empat fase

Fase pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasaan
perpisahan, kesepian yang memuncak
dan tidak dapat diselesaikan.

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

AWAL TERJADINYA.

FASE PERTAMA HALUSINASI

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

Fase kedua

Kecemasan meningkat, melamun


dan berpikir sendiri jadi dominan.
Mulai merasakan adanya bisikan
yang tidak jelas. Klien tidak ingin
orang lain tahu dan ia tetap dapat
mengontrol.

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

FASE KEDUA . . .

STRESS!!!!

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

Fase ketiga
Bisikan, suara, halusinasi semakin
menonjol, menguasai dan
mengontrol klien. Klien menjadi
terbiasa dan tidak berdaya
terhadap halusinasinya.

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

FASE KETIGA

Halusinasi
semakin
sering!!!

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

Fase keempat

Halusinasi berubah
menjadi mengancam,
memerintah dan memarahi
klien. Klien menjadi takut,
tidak berdaya, hilang
kontrol dan tidak dapat
berhubungan secara nyata
dengan orang lain di
lingkungan.
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

FASE KEEMPAT . . .

HALUSINASI
SEMAKIN MENGANCAM
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

TANDA TANDA HALUSINASI

Menarik diri, Tersenyum


sendiri, Duduk terpaku,
Bicara sendiri,
Memandang satu arah,
Menyerang, Tiba-tiba
marah, Gelisah

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

TANDA-TANDA

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

PERAN SERTA KELUARGA

Bantu mengenal halusinasi


Meningkatkan kontrak dengan
realitas :
Bicara tentang topik yang
nyata, tidak mengikuti isi
halusinasi
Bicara dengan klien secara
sering dan singkat
Buat jadwal kegiatan seharian
untuk menghindari kesendirian
Ajak bicara jika klien tampak
sedang berhalusinasi
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

PERAN SERTA KELUARGA . . .

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

cont
Bantu menurunkan kecemasan dan ketakutan
Temani, cegah isolasi dan menarik diri.
Terima halusinasi tanpa mendukung dan
menyalahkan, misalkan : saya percaya
anda mendengar tetapi saya sendiri tidak
mendengar.
Beri kesempatan untuk mengungkapkan
perasaan
Tetap hangat, empati, kalem dan lemah
lembut
Mencegah klien melukai diri sendiri dan
orang lain
Tingkatkan harga diri
Identifikasi kemampuan klien dan beri
kegiatan yang sesuai
Beri kesempatan klein untuk sukses dan
beri pujian akan kesuksesan klien.
Dorong berespon pada situasi nyata
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

BERILAH PUJIAN SECARA REALISTIS


Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

KELUARGA MEMEGANG
PERANAN PENTING DALAM
MEMBANTU KESEMBUHAN
PASIEN

SEMOGA BERMANFAAT
DALAM MERAWATNYA

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

JENIS HALUSINASI
1. Halusinasi dengar
mendengar suara membicarakan, mengejek,
menertawakan, mengancam, tetapi tidak ada
sumber di sekitarnya
2. Halusinasi lihat
Melihat pemandangan, orang,
binatang, atau sesuatu yang tidak ada
3. Halusinasi penciuman
Mengatakan mencium bau bunga, kemenyan dan
lain-lain yang tidak dirasakan orang lain dan tidak
ada sumbernya
4. Halusinasi kecap
Merasa mengecap suatu rasa di mulut tetapi
tidak ada
5. Halusinasi raba
Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi
tidak ada
Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

JENIS HALUSINASI . . .
<Penciuman

Penglihatan>

<Perabaan

<Pendengaran

Pengecapan>

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

Created By: Sigit, Wiwi, Isty, Rey, Irma, Nur

Anda mungkin juga menyukai