Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan obat generik dan obat paten serta contoh masing masing obat Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten (Menurut UU No.14 Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun). Selama masa paten tersebut perusahaan pemilik hak paten menjadi satusatunya yang memiliki hak untuk melakukan penjualan. Saat masa paten berakhir, perusahaan lain bebas untuk memasarkan salinan kimiawi identik dengan obat paten. Salinan kimiawi identik inilah yang disebut dengan obat generik. Obat generik merupakan obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (International Non-proprietary Names) dari WHO untuk zat kimia yang dikandungnya. Tujuan pemberian nama generik adalah agar semua orang memiliki persepsi yang sama terhadap suatu zat kimia tertentu sehingga zat kimianya dapat dibedakan dengan jelas. Berikut merupakan perbedaan obat generik dan obat paten : No. 1. Obat Generik Obat Paten

Menggunakan nama sesuai dengan zat Menggunakan nama dagang yang berkhasiat yang di kandungnya walaupun bermacam-macam diproduksi oleh pabrik yang berbeda sesuai dengan

pabrik yang memproduksinya Kemasannya dibuat lebih menarik Tiap pabrik melakukan promosi Harganya relatif mahal

2. 3. 4. 5.

Kemasannya sederhana Tidak dipromosikan Harga lebih murah

Mutunya lebih terjamin karena pengawasan Mutu terjamin mutu dilakukan oleh pemerintah dengan ketat pada industri farmasi yang

memproduksinya, yaitu harus sepenuhnya menerapkan CPOB (Cara pembuatan Obat yang Baik) Penulisan nama generik dan paten dapat ditulis dengan menulis nama generik terlebih dahulu dengan huruf kecil dan kemudian nama paten dengan menggunakan tanda kurung. Contohnya adalah furosemid (Lasix), dan asam asetilsalislat (Aspirin).

2. Peranan perawat dalam pengobatan

a. Tanggung jawab Mengetahui regulasi pemberian obat Menyadari keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yg dimiliki Bertanggung jawab atas setiap kerjanya Bertanggung jawab menyimpan dan mendistribusikan controlled substances secara tepat seperti obat-obat narkotik Menjamin keamanan pemberian obat

b. Sebagai pelaksana Menggunakan pendekatan proses keperawatan Memastikan bahwa pemberian obat aman bagi klien Mendokumentasikan semua data yang berkaitan dengan pemberian oba dan respon klien terhadap obat Kolaborasi dengan dokter dan apoteker

c. Sebagai pendidik Memberi pendidikan kepada klien (individu/ keluarga/ masyarakat) tentang penggunaan obat yang rasional Menyebarluaskan isu, ilmu, dan keterampilan baru tentang pemberian obat kepada sesama perawat dan/ atau tim kesehatan lain 3. Sebutkan 10 prinsip yang benar dalam pemberian obat 4. Macam macam pemberian obat Berikut merupakan macam-macam rute pemberian obat a. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik): absorbsi terutama melalui usus halus, tetapi juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus besar, atau rectum b. Parenteral (intravena [IV], subkutan [SC], intramuskular [IM], intradermal, intraartikular, intratekal, epidural) c. Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk dipakai di kulit, obat mata, obat telinga, instilasi hidung, transdermal)

5. Perbedaan tablet, kaplet, dan kapsul 6. Sebutkan 4 jenis order pengobatan

7. Keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral, IV, IM, SC

Keuntungan Pemberian Obat secara Oral Pemberian Obat secara IV Pemberian Obat secara IM

Kerugian

Relatif bebas dari saraf utama Jika dan cabang-cabang vaskular

terjadi

reaksi

hipersensitivitas, tidak dapat torniket untuk

Batas jelas dengan petanda dipasang anatomis tulang

menghambat absorbsi Profesional kesehatan tidak biasa dengan tempat ini

Pemberian Obat secara SC

8. Perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik Farmakokinetik adalah studi mengenai nasih obat di dalam tubuh manusia. Dibagi menjadi 4, yaitu : a. Absorbsi : penyerapan atau masuknya obat dari tempat pemberian ke jaringan target, meliputi transformasinya dari bentuk saat diberikan (a dosage form) menjadi bentuk yang dapat digunakan secara biologis (a biologically usable form). b. Distribusi : proses sehingga obat berada di dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh c. Metabolisme / biotransformasi : proses kimia yang mengubah bentuk aslinya menjadi bentuk yang larut-air (metabolit) sehingga dapat dieksresikan. Jenis reaksi

biotransformasi dapat berupa reaksi sintesis atau konjugasi yaitu kombinasi dengan zat endogen dan reaksi nonsintesis yaitu dengan oksidasi, reduksi, atau hidrolisis. d. Eksresi : proses membuang metabolit obat dari tubuh melalui sistem renal dengan urine atau melalui sistem biliaris dengan feses. Sedangkan farmakodinamik merupakan studi mengenai pengaruh obat terhadap jaringan tubuh. Meliputi kerja obat : a. Onset (mulai kerja), Peak (puncak), duration (lama kerja); dan waktu paruh b. Mekanisme kerja : reseptor, enzim, dan hormon 9. Hal hal yang perlu diperhatikan tentang penyimpanan obat

10. Sebutkan macam macam obat

Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (2009) Kumpulan Kuliah farmakologi, Ed. 2 Jakarta: EGC Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tantang Paten

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/uu14-01.htm Harnowo, Putro Agus (2001) Beda Obat Generik dan Obat Paten

http://health.detik.com/read/2011/09/06/133428/1716514/763/1/beda-obat-generik-dan-obatpaten Kee, Joyce L., Hayes, Evelyn R. (1996) Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai