LAPORAN PENDAHULUAN
“GANGGUAN CITRA TUBUH”
OLEH :
CHOSSY LESMANA
2019.91.102
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan dengan
judul “Laporan Pendahuluan Gangguan Citra Tubuh” dengan baik dan tepat
waktu. Adapun pembuatan makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai tugas
dari mata kuliah Keperawatan Jiwa. Selain itu, pembuatan laporan ini juga
bertujuan untuk memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Jambi, Juli
2020
Penulis
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Rentang Respon
3. Etiologi
a.Faktor Predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi perilaku yang objektif
dan teramati serta bersifatsubjektif dan dunia dalam pasien sendiri.
Perilaku berhubungan dengan harga diri yang rendah, keracuan
identitas, dan deporsonalisasi.
2) Faktor yang mempengaruhi peran adalah streotipik peran seks,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
perubahan dalam struktur sosial.
b. Faktor Presipitasi
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian mengancam kehidupan
2) Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. ada tiga
jenis transisi peran :
1. Transisi peran perkembangan
2. Transisi peran situasi
3. Transisi peran sehat /sakit
6
4. Pohon Masalah
Causa
Penyakit Fisik
b) Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan
keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.
c) Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit
, proses menua, putus sekolah, PHK
d) Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya :
mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi.
e) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap
diri sendiri, gangguan hubungan sosial , merendahkan
martabat , mencederai diri, dan kurang percaya diri. Pasien
mempunyai gangguan / hambatan dalam melakukan hubunga
10
2. Diagnosa Keperawatan
Selama pasien dirawat, perawat melakukan tindakan untuk diagnosa
potensial, dan akan dilanjutkan oleh perawat di Unit Rawat Jalan untuk
memonitor kemungkinan diagnosa aktual.
Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh adalah potensial gangguan citra
tubuh yang berhubungan dengan efek pembedahan serta menarik diri yang
berhubungan dengan perubahan penampilan (Keliat, 2010). Adapun Diagnosa
yang mungkin muncul diantaranya:
a. Gangguan konsep diri : Gangguan Citra Tubuh
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Defisit Perawatan Diri
Berikut ini merupakan data objektif dan data subjektif yang sering
ditemukan pada gangguan citra tubuh :
Data Objektif :
a. Mengurung diri
b. Dari hasil pemeriksaan dokter, pasien mengalami goncangan emosi.
11
4. Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi perawatan merupakan tindakan dari
rencana keperawatan yang disusun sebelumnya berdasarkan prioritas yang telah
dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan
kolaboratif. Pada situasi nyata sering impelmentasi jauh berbeda dengan
rencana, hal ini terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan rencana
tertulis dalam melaksanakan tindakan tindakan keperawatan yang biasa adalah
rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang
dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan pasien dan perawat jika berakibat
fatal dan juga tidak memenuhi aspek legal. Sebelum melaksanakan tindakan
yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah
rencana perawatan masih sesuai dan dibutuhkan pasien sesuai kondisi saat ini.
Setelah semua tidak ada hambatan maka tindakan keperawatan boleh
dilaksanakan. Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan maka kontrak
dengan pasien dilaksanakan. Dokumentasikan semua tidakan yang telah
dilaksanakan beserta respon pasien (Keliat, 2016,).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari
tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi
adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan
perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat.Evaluasi dilakukan
dengan pendekatan SOAP:
S : Respon subyektif pasien terhadap keperawatan yang telah dilaksanakan
O : Respon objektif pasien terhadap keperawatan yang dilaksanakan
A : Analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan
apakah masih tetap atau masuk giliran baru.
P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon
pasien.
20
DAFTAR PUSTAKA
Honigman, Rosberta dan David J. Castle. 2017. Living With Your Looks. Victoria:
University of Western Australia Press.
Keliat, B.A. 2010. Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.
Larsen, P. D & Lubkin, I. M. (2010). Chronic illness: impact and intervention, Sudbury,
Jones and Bartlett Publishers.
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Potter, P.A, Perry, A.G.2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas
Dengan Citra Tubuh Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam.
Volume 1 No 1.
Stuart dan Sundeen. 2010. Buku Keperawatan (Ahli Bahasa) Achir Yani S.Hamid, Edisi
3. Jakarta : EGC.
Suliswati. (2015). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.