PENDAHULUAN
Masa lanjut usia (lansia) merupakan masa paling akhir dari siklus
ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
Masalah kesehatan yang terjadi pada lansia yaitu masalah biologi, psikologis
dan spiritual, masalah biologis pada lansia meliputi perubahan fisik, masalah
diluar rumah, dan masalah sosiologis lansia dituntut untuk mengikuti norma-
norma yang berlaku dimasyarakat. Spiritual pada lansia yaitu berupa stres dan
Jumlah lansia diseluruh dunia saat ini diperkirakan lebih dari 629
juta jiwa (1 dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025
lanjut usia akan mencapai 1,2 miliar (Badan Pusat Statistik, 2015).
tahun 2017, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69%
dari jumlah penduduk. Sementara menurut Riskesdas tahun 2018, pada tahun
2018 jumlah Lansia mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa (Kemenkes RI, 2018).
lansia berada dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif. Disisi lain, besarnya
1
jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki masalah
dan hubungan yang tidak ramah terhadap penduduk lansia (Kemenkes RI,
2017).
5,6% dari jumlah penduduk Jambi yang berjumlah tiga juta lebih. Presentase
20.999 atau 8,9% jiwa. Selanjutnya Kota Sungai penuh sebanyak 7,9% dan
Tabel 1.1
Jumlah Penyakit Terbanyak pada Lansia
Di Panti Sosial Tresna Werdha Jambi Tahun 2019
No Penyakit Laki-laki perempuan Jumlah
1 Rematik 10 27 39
2 Hipertensi 11 5 16
3 Stroke 6 2 8
4 Gastritis 5 2 7
5 Lumpuh 2 0 2
Jumlah 34 36 70
Sumber : Panti Sosial Tresna Werdha Jambi Tahun 2019
antaranya yang menderita lebih dari satu. Selain berbagai penyakit kronis,
2
integritas pribadi lansia. Hal ini dapat di netralisir atau dihilangkan dengan
setiap orang dari semua keyakinan dan bahkan oleh orang-orang yang tidak
berkeyakinan tanpa memandang ras, warna, asal negara, jenis kelamin, usia,
hubungan dengan alam harmonis, hubungan dengan orang lain, dan hubungan
masa ini, manusia sudah tidak produktif lagi, kondisi fisik sudah menurun,
pada usia ini muncul bahwa mereka berada pada sisa-sisa umur kematian,
dkk, 2006).
dengan kekuatan tertinggi dan orang lain dapat menemukan arti dan tujuan
hidup, akan dapat beradaptasi lebih baik dengan penyakit kronis yang
3
dimilikinya, di mana membantu lansia mencapai potensi dan peningkatan
konsep spiritual tidak terbatas pada konsep kegamaan saja, melainkan konsep
yang lebih besar seperti kondisi atau pengalaman yang dapat menyebabkan
semesta, tuhan, atau kekuatan spiritual yang lain.. Agama merupakan sistem
dengan diri sendiri meliputi pengetahuan dan sikap, hubungana dengan alam
4
mencari arti hidup dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai,
kognitif pada lanjut usia dan dapat meningkatan fungsi kognitif dan
lansia beribadah juga dapat mengurangi resiko lansia dalam hal keputusasaan
(Santika, 2013).
lansia lain, ataupun lansia sering kali merasa gelisah karena tidak melakukan
dengan baik, maka akan berdampak pada perubahan psikologis lansia lansia
guna mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa (Soejono et al., 2009).
itu penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Destarina (2014) di
mayoritas lansia berada di panti memiliki status spiritual yang tinggi dengan
presentase 87,2%.
5
Penelitian ini juga didukung oleh Adami (2014), menemukan bahwa
Sumiati (2009) menjelaskan bahwa menjalani lanjut usia yang bahagia dan
sehat hanya dapat dicapai apabila lansia tersebut merasa sehat secara mental,
Tahun 2019 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur jambi, dari 10
berdoa kepada yang maha kuasa atas segala kenikmatan, atas segala sesuatu
yang telah diberikan dan selalu mensyukuri apapun yang telah diberikan
pengajian di mushola dan sering melewatkan sholat lima waktu dengan alasan
pada tanggal 4 s/d5 November Tahun 2019 didapatkan bahwa di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Luhur Jambi memiliki 1 mushola di area panti dan
dilaksanakan tiga hari sekali yaitu pada hari selasa dan kamis dimushola yang
dihadiri lebih dari 20 dan berdasarkan pengamatan langsung dari peneliti ada
6
juga lansia yang tidak mau berinteraksi sesama lansia dan tidak saling
menegur antara lansia satu dengan lansia yang lain dalam satu rumah lansia
tersebut. Lansia ada juga yang membersihkan rumah sendirian dan memotong
tanaman sehingga tidak dibantu oleh lansia yang tinggal satu rumah. Ada
lansia yang tidak mengenal antara lansia satu dengan lansia lainnya.
2019
7
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pihak panti agar dapat lebih
Sebagai bahan kajian dan literature serta referensi data kepada peneliti
Sosial Tresna Wherda Budi Luhur Jambi Tahun 2019. Variabel yang diteliti
adalah spiritual pada lansia. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16
s/d 29 Desember Tahun 2019 selama 13 hari pada hari senin s/d minggu di
jam 08.00 s/d 16.00 di Panti Sosial Tresna Wherda Budi Luhur Jambi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal di Panti
Sosial Tresna Wherda Budi Luhur Jambi pada bulan desember sebanyak 69
orang dan sampel pada penelitian ini sebanyak 68 responden dengan teknik
8
total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi