No Dokument :SOP/LKBP/KIS/01
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit: 01/01/2019
Halaman : 1/4
PENGERTIAN Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue memiliki 4 jenis serotype: DEN-
1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan
antibody terhadap serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype
lainnya, sehingga seseorang dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama
hidupnya. Indonesia merupakan Negara yang endemis untuk Demam Dengue
maupun Demam Berdarah Dengue.
TUJUAN Dapat melakukan diagnosis kerja dan penatalaksanaannya pada pasien
dengan demam dengue
PANDUAN Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Edisi I Tanggal 1 Bulan Januari Tahun 2013
Diagnosis Klinis
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini
terpenuhi:
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya
bifasik/ pola pelana
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut
1) Uji bendung positif
2) Petekie, ekimosis atau purpura
3) Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
4) Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sebagai
berikut:
1) Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai
dengan umur dan jenis kelamin
2) Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
3) Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes atau
hipoproteinemia
Klasifikasi Derajat
DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah
ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi) berdasarkan
klassifikasi WHO 1997:
1. Derajat I : Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas
dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung
2. Derajat II : Seperti derajat I namun disertai perdarahan spontan di
kulit dan atau perdarahan lain
DHF
No Dokument :SOP/LKBP/KIS/01
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit: 01/01/2019
Halaman : 1/4
Kriteria rujukan
1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam
kondisi belum membaik.
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
Prognosis
Prognosis jika tanpa komplikasiumumnya dubia ad bonam, karena hal
ini tergantung dari derajat beratnya penyakit.