Anda di halaman 1dari 36

DIAGNOSIS

LABORATORIS, RDT
H.MUHAMMAD IQBAL, SH

PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA P2TVZ DALAM UPAYA


PERBAIKAN MANAJEMEN KASUS KABUPATEN/KOTA TINGKAT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
Banjarmasin 16 Juli 2016
Laboratorium

1. DARAH LENGKAP
Trombositopenia (trombosit < 100.000/ml)
Terjadi akibat agregasi trombosit, pembekuan darah akibat
kerusakan endotel, tertekannya fungsi megakaryosit
sertadestruksi trombosit yang matur.
Hemokonsentrasi (nilai Ht >20% dari normal)
Tanda meningkatnya permeabilitas dinding kapiler darah,
serta untuk menilai tingkat kekentalan darah, menunjukkan
darah semakin mengental akibat plasma darah merembes
ke
luar dari sistem sirkulasi.
Lekositosis (lekosit > 10.000/ml)
Akibat infeksi sekunder.
2. Morfologi darah tepi
trombositopenia (trombosit < 100.000/ml).

3. Dengue Ig G / ig m (rapid test)


Merupakan suatu rapid chromatography assay untuk
mendeteksi secara kualitatif IgG dan IgM antibody terhadap
virus dengue dalam whole blood, serum atau plasma manusia
sebagai alat untuk diagnosis primer dan sekunder infeksi
dengue.

Pada infeksi primer, Ab IgM dapat terdeteksi pada hari ke 3-5


setelah dimulainya demam dan IgM ini akan tinggi hingga hari ke
30-90.
DIAGNOSIS LABORATORIS,
RDT

H.MUHAMMAD IQBAL, SH

PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA P2TVZ DALAM UPAYA


PERBAIKAN MANAJEMEN KASUS KABUPATEN/KOTA TINGKAT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
Banjarmasin 16 Juli 2016
Pada daerah endemis dengue, banyak terdapat pasien dengan
infeksi sekunder sehingga terjadi peningkatan kadar IgG Ab.
Oleh karena itu deteksi secara spesifik Ab anti-dengue IgM dan
IgG dapat membantu membedakan antara infeksi primer dan
sekunder.

4. Dengue ns1 antigen


adalah pemeriksaan baru terhadap antigen non struktural-1
dengue (NS1) yang dapat mendeteksi infeksi virus dengue
dengan lebih awal bahkan pada hari pertama onset demam.

Deteksi lebih awal adanya infeksi dengue sangat penting ok


terapi dapat lebih cepat dilakukan serta dapat dilakukan
pemantauan pasien dengan segera. Hal ini tentunya akan
mengurangi risiko komplikasi seperti dengue shock syndrome
(DSS).
INOVASI PENGEMBANGAN
KEGIATAN PENGENDALIAN DBD

Peningkatan mutu penemuan kasus

Pemakaian rapid test

Diagnosis dini demam dengue


Tujuan Kegiatan :

1) Deteksi Dini Kasus DD, DBD di


Puskesmas, RS.
2) Memperkuat tatalaksana dan
pengendalian kasus DD, DBD dan
DSS di Puskesmas dan RS untuk
menurunkan kasus kesakitan dan
Kematian DBD.
SASARAN DAN KASUS
 Sasaran Puskesmas dan Rumah sakit :
 Endemis infeksi dengue
 Dokter dan analis laboratorium
 Mempunyai sentrifuge

 Kasus : pasien demam tinggi mendadak 2-7 hari yang disertai dengan dua atau
lebih manifestasi klinis berikut :
 Sakit kepala,
 nyeri belakang bola mata ,
 mialgia,
 artralgia,
 ruam,
 manifestasi perdarahan (minimal torniquet tes positif)
Dan belum didiagnosa penyakit lain
Alur skrining pasien Tersangka Infeksi Dengue

• Perlu dirawat?
• Perlu pemantauan?
• Rawat jalan?

• Dengan merawat di ruang rawat sehari (one day care=ODC),


mengurangi 76% rawat inap
• Sangat berguna dalam keadaan KLB dengue
Tata laksanaTersangka Infeksi Dengue
• Demam <7 hari • Nyeri kepala, nyeri retroorbital , mialgia,
• Ruam kulit artralgia
• Manifestasi perdarahan (uji • Leukopenia (4000/mL)
tourniquet / spontan) • Terdapat kasus dengue di lingkungannya

“Warning signs”
• Tidak perbaikan klinis saat suhu reda • Perdarahan: epistaxkss, bab hitam, hematemesis,
• Menolak makan/minum menoragia, urin coklat (haemoglobinuria /hematuria)
• Muntah berulang • Giddines
• Nyeri perut hebat • Pucat, ekstrimitas dingin
• Letargi, perubahan perilaku • Diuresis menurun dalam 4-6 jam
Tidak Ya

Tidak • Ko-morbiditas Ya
• Indikasi sosial
Rawat inap Pemantauan klinis + lab

Pulang, “Warning DBD Sindrom Expanded Dengue


rawat jalan Pemantauan Signs” syok dengue Syndrome
ketat • Keterlibatan organ
• Komplikasi
• Ko-morbiditas
• Ko-infeksi
“WARNING SIGNS”

• Tidak ada perbaikan klinis • Perdarahan: epistaksis, bab hitam,


detelah demam reda hematemesis, menoragia, bak coklat
• Menolak makan/minum (haemoglobinuria atau hematuria)
• Muntah berulang • Giddines
• Nyeri perut hebat • Diuresis menurun selama 4-6 jam
• Letargi, perubahan perilaku
• Pucat, ekstrimitas dingin

Untuk mendeteksi dini syok


Penting
Membedakan antara Demam Dengue (DD) dengan
Demam Berdarah Dengue (DBD)

• DBD bukan kelanjutan DD, namun beda “disease


intity”
• Pada DBD terdapat perembesan plasma, DD tidak
• Pada DBD dapat disertai syok, DD tidak
• DD mempunyai prognosis lebih baik daripada DBD
• Perdarahan pada DD ringan
• Secara klinis perbedaan DD dan DBD dapat diketahui
dengan monitor suhu saat perpindahan fase demam
ke fase syok (hari sakit ke 3-5)
PEMANTAUAN DEMAM PADA DEMAM
DENGUE

Tips
Pada Demam Dengue:
setelah suhu reda,
klinis & nafsu makan membaik

Time of fever defervescence


emp (Saat suhu reda)

Hari sakit/demam
PEMANTAUAN PADA RAWAT JALAN
• Pasien rawat jalan harus kembali berobat setiap
hari sampai melewati fase kritis,
• pola demam,
• jumlah cairan yang masuk dan keluar (misalnya
muntah, buang air kecil),
• tanda-tanda perembesan plasma dan perdarahan,
• pemeriksaan darah Hb, leukosit, hitung jenis,
hematokrit, dan trombosit
NASEHAT KEPADA ORANG TUA
SEBELUM PASIEN DIPULANGKAN
 Anak harus istirahat
 Cukup minum selain air putih dapat diberikan susu,
jus buah, cairan elektrolit, air tajin: ditandai dengan
frekuensi bak setiap 4 – 6 jam.
 Parasetamol 10mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu
> 38oC dengan interval 4-6 jam
 Hindari pemberian aspirin/NSAID/ibuprofen
 Berikan kompres hangat
KAPAN ANAK HARUS SEGERA
DIBAWA KEMBALI KE RUMAH SAKIT

 Pada saat suhu turun keadaan anak memburuk,


 Nyeri perut hebat,
 Muntah terus menerus,
 Tangan dan kakidingin dan lembab,
 Letargi atau gelisah/rewel,
 Anak tampak lemas,
 Perdarahan (b.a.b berwarna hitam, muntah hitam,
menorrhagi),
 Sesak nafas,
 Tidak buang air kecil lebih dari 4 – 6 jam,
 Kejang
Tips untuk pasien rawat inap
KOMPOSISI Lemak
20.8%
KOMPONEN
TUBUH
Protein
17.0%

Anak: air 70-80% Dewasa: air 60% Lansia: air 50%

Sumber: Eastern University. Fluid & electrolyte in infants and young children, 2002
PEMERIKSAAN LABORATORIUM A-B-C-S
Singkatan Pemeriksaan Keterangan
laboratorium
A – Acidosis Analisis gas Indikasi prolonged shock, terdapat keterlibatan organ
darah (AGD) Periksa: fungsi hati, BUN, kreatinin.

B – Bleeding Hematokrit Apabila Ht dibandingkan sebelumnya atau tidak


meningkat, segera periksa golongan darah

C – Calcium Elektrolit, Ca++ Hipokalsemia terjadi pada hampir semua pasien DBD
namun asimtomatik. Indikasi: kasus berat /komplikasi.
Dosis Ca glukonat 1mg/kgBB dilarutkan dua kali, i.v
perlahan, maksimal 10ml (dapat diulang setiap 6 jam)

S – Blood sugar Gula darah, Kasus DBD berat, nafsu makan , muntah; gangguan
dextrostix fungsi hati menyebabkan hipoglikemia. Namun
beberapa kasus dapat terjadi hiperglikemia.
WHO-SEARO guideline 2011
PUSKESMAS/RS Kasus :

- periksa dengan RDT : NS1, IgM & IgG - isi


formulir laporan
-

Negatif RDT, Positif RDT

RUMAH SAKIT
Isi form laporan/ KDRS PE ( Penyelidikan Epidemiologi)
Lapor ke Dinas Kesehatan
Setempat dengan tembusan
ke Puskesmas

Hasil PE positif: Hasil PE negative :


ditemukan 1 atau lebih penderita Tidak ditemukan penderita DBD lain
DBD lain dan atau tidak ditemukan  3 orang
atau  3 orang penderita panas penderita panas tanpa sebab yang jelas,
tanpa sebab yang jelas tidak ditemukan penderita panas dengan
atau 1 penderita panas RDT RDT positif
positif* dan ditemukan jentik (5%) pada
dan atau ditemukan jentik (>5%) minimal 20 rumah atau radius 100 meter
pada minimal 20 rumah atau radius
100meter

PSN, PSN,
Larvasidasi, larvasidasi,
Penyuluhan, Penyuluhan
Fogging radius 200 meter
• Pasien suspect dengue dengan :

- Demam ˂ 5 hari periksa Ns1


Jika NS 1 positif : terinfeksi dengue
Jika NS1 negatif : cek IgG dan IgM setelah hari ke
5 panas

-Demam ≥ 5 hari panas periksa IgG dan IgM

1 hari = dihitung 24 jam dari jam pertama


demam
INTERPRETASI HASIL
NO NS-1 IgM IgG Keterangan

1 + - - Infeksi Dengue

2 - + + Infeksi Dengue Sekunder

3 - + - Infeksi Dengue Primer

4 + Infeksi dengue sekunder

5 - - - Infeksi lainnya
FORMULIR PELAPORAN PASIEN DBD UNTUK EVALUASI PENGGUNAAN RDT

NO NAMA ALAMAT PASIEN UMUR Tgl masuk Gejala Klinis Hasi


Domisili KTP Domisili saat ini 7 hari lalu RS/PKM Demam Tanda2 Perdarahan gejala lain Torniquet
domisili Laki2 Pere (suhu) Positif/
dimana Negatif
DENGUE INFECTION
IMMUNE RESPONSES
DENGUE DETECTION OPTIONS
Dengue Detection Options NS1
DENGUE DETECTION
OPTIONS IGG / IGM
DENGUE DX NS1 ANTIGEN
COMPONENTS
PROSEDUR KERJA
Buka Kantong dan keluarkan test,
letakkan di tempat yang bersih

Tambahkan 3 tetes sample dengan Disposable


dropper yang tersedia kedalam sumur bertanda “S”

Jika berjalan baik, akan terlihat pergerakan


warna ungu
sepanjang jendela hasil menuju area tengah

Baca dan interpretasikan hasil


setelah 15-20 menit
INTERPRETASI HASIL
DENGUE DX IGG – IGM COMPONENTS
PROSEDUR KERJA
Buka Kantong dan keluarkan test,
letakkan di tempat yang bersih

Ambil 10,ul sample dengan pipet kapiler dan


teteskan kedalam sumur sample bertanda “S”

Tambahkan 3-4 tetes (90-120,ul) sample diluent


Kedalam lubang yang berbentuk bulat

Baca dan interpretasikan hasil


setelah 15-20 menit
INTERPRETASI HASIL
QUALITY CONTROL

 Garis Control ( C ) harus terbentuk

Catatan : Hasil tidak boleh dibaca setelah 20 menit


DD Gejala klinis DBD
++ Nyeri kepala +
+++ Muntah ++

gu s
+ Mual +

en ni
de d e
k li ++ Nyeri otot +

ng a n
am l a
++ Ruam kulit +

ue
m e ja
d
++ Diare +
de G

+ Batuk +
ah

+ Pilek +
ar

++ Limfadenopati +
rd

+ Kejang +
be

0 Kesadaran menurun ++
am

0 Obstipasi +
m
de

+ Uji tourniquet positif ++


++++ Petekie +++
0 Perdarahan sal cerna +
+ Hepatomegali +++
+ Nyeri perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++

Anda mungkin juga menyukai