Spektrum Klinis
Infeksi virus dengue
Asimtomatik
Simtomatik
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Perembesan plasma
Demam Dengue
(DD)
Tanpa perdarahan
Dengan syok
Tanpa syok
DD
DBD
Infeksi dengue
g
Trombositopenia
c
Demam Anoreksia Muntah
d
Manifestasi perdarahan
e
Hepatomegali
h
I II
Hipovolemia
Syok
f
(asidosis)
III IV
5
Fase syok
10
Fase penyembuhan
Ketentuan Umum
Perawatan sesuai derajat penyakit
Der I/ II: Puskesmas / Ruang Rawat Sehari (one day care) Der III/ IV: rumah sakit, bila perlu ICU (syok berkepanjangan, syok berulang, perdarahan saluran cerna, ensefalopati)
Skema 1
negatif
Rawat inap
Leukosit <5000/ul
Rawat sehari
Observasi 24 jam Klinis & lab
Rawat jalan
kontrol tiap hari sp demam reda Nasehat orang tua
Monitor
suhu, trombosit
emp
Hari sakit/demam
Mortality
Districs
Morbidity
Source: Indonesian CDC-MOH, 2004
emp
Fase demam
Fase syok
Fase konv
Hari sakit
Leukopenia Hitung leukosit 5000/ ditemukan pada 70% kasus infeksi virus dengue Leukopenia bersama limfositosis relatif dan peningkatan LPB mengisyaratkan dalam 24 jam demam akan turun dan untuk anak dengan DHF akan memasuki fase krisis
Simtomatik
Antipiretik apabila demam tinggi atau riwayat kejang demam. Anjuran parasetamol, asetosal & ibuprofen kontra indikasi Diazepam Domperidone 1mg/kgbb/hari, 3 dosis, 1-2 hari H2 blocker (ranitidine, cimetidine), apabila diduga terdapat gastritis
Infus D5%:NaCl 0.9%=3:1 Tetesan rumatan Periksa Hb, Ht, trombo tiap 6-12jam
Monitor klinis & lab Tanda syok Diuresis Perdarahan Hb, Ht, trombo tiap 6-12jam
Pulang
Perbaikan
Perburukan
Skema 3
Tidak gelisah Nadi kuat Tek drh stabil Ht turun Diuresis 1 ml/kgBB/jam
Monitor tanda vital Tidak ada perbaikan Hb, Ht, trombo tiap 6-12jam
Gelisah Distres nafas Frek nadi naik Ht tinggi Tek nadi <20mmHg Diuresis kurang
Tetesan dikurangi 5ml/kgBB/jam 3ml/kgBB/jam Stop dalam 24-48jam Tatalaksana DSS (Skema 4)
Alarm Signals Severe abdominal pain Prolonged vomiting Abrupt change from fever to hypothermia Change in level of consciousness (irritability or somnolence)
Dehidrasi dapat mempercepat terjadinya syok Prolonged shock (>90 menit) menyebabkan hipoksia berat dan memicu DIC sehingga terjadi perdarahan hebat
Jenis cairan
Kristaloid
Ringer laktat Ringer asetat NaCl 0,9% (normal saline)
Koloid
Dextran Gelatin: contoh hemacel, gelafundin Hydroxyl ethyl starch (HES steril)
6% HES 200/ 0,5 & 0,6 6% HES 450/ 0,7 6% HES 200/ 0,5 & 0,6 6% HES 450/ 0,7 10% HES 200/ 0,5 6%&10% HES 200/0,5: 4-8 6% HES 200/ 0,6 : 8-12 6% HES 450/ 0,7 : 8-12 Apabila volume > 1500 ml
Gangguan pembekuan
Kontraindikasi DIC
Koreksi asidosis
syok derajat III dapat diatasi dengan resusitasi syok dengan ringer laktat syok derajat IV setelah resusitasi syok dengan ringer laktat, tambahkan bikarbonat
DBD syok
Skema 4
Evaluasi ketat
Pembesaran hati
nyeri tekan hipokondrium kanan
Diuresis (>1ml/kgbb/jam) Kadar Hb, leukosit, Ht, trombosit Balans cairan Analisa gas darah
Monitor Tek darah Nadi Frek nafas Suhu Kesadaran Jantung Paru Hati Lingkaran perut Refleks Diuresis Hb Leukosit & HJ Hematokrit Trombosit AGD & elektrolit Cairan Obat-obatan Foto toraks Diuresis Transfusi darah
H-1
H-2
H-3
H-4
H-5
H-6
H-7
H-8
H-9
H-10
Penting diingat
perdarahan sal cerna masif mengikuti syok berat, dapat mematikan
Monitor
Hb, Ht (menurun) Awasi pasca syok berkepanjangan (>60)
Penurunan Hb, Ht pada fase penyembuhan disebabkan hemodilusi, bukan perdarahan. Tidak perlu ditransfusi
Tips
Apabila setelah resusitasi 2 jam (kristaloid & koloid) syok belum teratasi Meningkat
Periksa kadar Ht
Menurun
Perdarahan
Transfusi darah
Transfusi Darah
Jenis transfusi
whole blood, komponen darah (packed red cells, fresh frozen plasma, suspensi trombosit)
Pertahankan gula darah >60mg% Cegah infeksi sekunder Neomisin, laktulosa Vit K 3-10 mg, 3 x sehari Asam amino rantai pendek (aminoleban) Hindarkan pemberian obat yang tidak perlu
Para Dokter
Hindarkan keterlambatan/ kesalahan diagnosis Waspada terhadap kasus DBD yang tidak lazim Waspada terhadap tanda kegawatan
Berat molekul cairan koloid pada umumnya lebih besar sehingga dapat bertahan lebih lama dalam rongga vaskular (3-8 jam) daripada cairan kristaloid dan mempunyai kapasitas mempertahankan tekanan onkotik vaskular yang lebih baik
Kesimpulan
Hindarkan keterlambatan/ kesalahan diagnosis
perhatikan perjalanan penyakit