Anda di halaman 1dari 48

GAGAL JANTUNG

dr. Vanessa Anastasia MCJ


Pembimbing : dr. Mahendria, SpJP

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA – RSUD KOTA MADIUN 2019


Gagal Jantung
1. Epidemiologi
2. Definisi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. Gejala dan Tanda
6. Klasifikasi
7. Management
8. Case Report
Epidemiologi Gagal Jantung
Indonesia
Riskesdas (2013):
0,13% atau 229.696 orang 
Amerika Serikat didiagnosa dokter
0,3% atau 530.068 orang  gejala
muncul
Indonesia
DI Yogyakarta sebagai provinsi
dengan prevalensi gagal jantung
terbesar se Indonesia, diikuti oleh
Jawa Timur

65-74 tahun usia terbanyak gejala


muncul dengan perempuan lebih
Amerika Serikat mendominasi
> 6 jt Faktor resiko terbanyak adalah
Faktor resiko terbanyak
Penyebab kematian no. 3 penyakit jantung koroner hipertensi
Apakah itu Gagal Jantung?

“Sindroma kompleks akibat kelainan struktural atau


fungsional jantung sehingga mengganggu kemampuan
jantung sebagai pompa sirkulasi tubuh”
--European Society of Cardiology, 2016

Gagal Jantung Akut


“Kondisi gagal jantung dimana terjadi perburukan gejala
dalam onset yang sangat cepat”

Gagal Jantung Kronis


“Kondisi gagal jantung dimana gejala sudah tidak didapat
kan gejala / stabil, tetapi sewaktu-sewaktu dapat kambuh”
Gagal Jantung
AKUT KRONIS
 DE NOVO • STABIL
Gagal jantung yang gejalanya Gagal jantung kronis dimana tanda
pertama kali ditemukan “new onset”
dan gejalanya telah stabil dan tidak

 ACUTE DECOMPENSATED kambuh dalam waktu 1 bulan


Gagal jantung kronis yang
mengalami perburukan gejala Dapat menjadi
secara
tiba-tiba dalam onset yang cepat
Etiologi Gagal Jantung

Jantung
Infark miokard, PJK, defek struktural
Hipertensi

Zat Toksik Abnormalitas Genetik


Alkohol, kokain, obat-obatan (sitostatik, Kardiomiopati, muskular distrofi
kemoterapi), radiasi

Inflamasi-imun mediated
Metabolik
Bakteri, parasit, jamur, virus
Hormonal dan nutrisi

High Output Status Aritmia


Kehamilan, anemia berat, sepsis Bradi/Takiaritmia
Patofisiologi Gagal Jantung
Coronary heart disease/myocardial damage
+ chronic volume/pressure overload Vasokonstriksi
arteri renalis

SV  CO  BP  Respon Saraf Simpatik 

Vasokonstriksi
Katekolamin
Perfusi organ  Gejala:
Otot lurik Fatigue

Kulit  mengeluar- Berkeringat


Heart Failure kan panas

Dilatasi dan hipertrofi GINJAL Takikardia

Remodelling ADH 
Remodelling Renin  Filtrasi 

Tekanan onkotik
Heart Failure Angiotensin II  peritubular 

Dilatasi dan hipertrofi


Resorbsi natrium
Aldosteron  dan air 

Volume
overload
GFR 

hipervolemia Retensi air dan garam

Venous pressure 
Venous pressue 

Gejala: Tekanan kapiler


sistemi
k Pulmonal 
Edema perifer

Nocturia
Edema interstitial
Sesak
pulmonal
Takipnea HR 

Edema alveolar
Kapasitas Compliance  pulmonal,
Vital  hypercapnea,
hypoxia

Sesak >>
Gejala & Tanda
GEJALA TANDA
TIPIKAL ATIPIKAL SPESIFIK KURANG SPESIFIK

Sesak Wheezing Tekanan vena BB naik > 2kg/


jugularis  minggu
Orthopneu Dada terasa Murmur
Reflux
penuh jantung
hepatojugular
PND Nafsu makan
Suara jantung Kahexia
menurun
S3
Mudah lelah
Bingung/ Edema perifer
gelisah (ankle, scrotum)
Kaki bengkak
Palpitasi Takikardia

Syncope Hepatomegali

Ascites
Gagal Jantung LVEF (spektrum klinis)

HF preserved EF

HF mid-range EF

HF reduced EF
Klasifikasi

Tidak terdapat batasan aktifitas fisik.


New York Heart Association 01 Aktifitas sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan
(NYHA)
Terdapat batasan aktifitas fisik ringan.
02 Tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi
aktifitas menyebabkan kelelahan, palpitasi, sesak

Terdapat batasan aktifitas fisik bermakna. Tidak


03 terdapat keluhan saat istirahat, tetapi
aktifitas berat menyebabkan kelelahan,
palpitasi, sesak
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa
04 keluhan. Terdapat gejala saat istirahat.
Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
Klasifikasi

American Heart Association/ Memiliki resiko tinggi untuk berkembang menjadi


American College of Cardiology
A gagal jantung. Tidak ada gangguan
struktural/fungsional jantung. Tidak ada
(AHA/ACC) tanda/gejala

Telah terbentuk penyakit struktural jantung


B yang berhubungan dengan perkembangan gagal
jantung, tidak terdapat tanda/gejala

Gagal jantung yang simptomatik


C berhubungan dengan penyakit struktural jantung
yang mendasari

Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala


D gagal jantung sangat bermakna saat
istirahat walaupun sudah mendapat terapi
medis maksimal (refrakter)
MANAGEMENT
AHF
@ ICU

CHAMP
>>>
Management AHF
Diuretik Dosis awal Dosis harian
Diuretik
(mg) (mg)
Pemegang peran terbesar pada AHF terutama yang
dengan kongesti. Diuretik meningkatkan ekskresi Loop Diuretik
cairan dan natrium ginjal. Loop diuretik > thiazide. Furosemide 20-40 40-240
Bumetanide 0,5-1,0 1-5
Torasemide 5-10 10-20
Thiazide
Bendroflumethiazide 2,5 2,5-10
Vasodilator Dosis awal (mg) Efek Samping Hydrochlorothiazide 25 12,5-100
Metolazone 2,5 2,5-10
Mulai dengan 10-20
Indapamide 2,5 2,5-5
mcg/mnt, dapat Hipotensi, nyeri
Nitrogliserin Diuretik Hemat K
dinaikkan hingga 200 kepala
mcg/mnt Spironolactone/
12,5-25 50
Mulai dengan 1mg/jam, Eplerenon
Hipotensi, nyeri
ISDN dapat dinaikkan hingga
kepala
10mg/jam Vasodilator
Mulai dengan 0,3mcg/ Obat kedua yang paling sering digunakan.
Hipotensi, nyeri
Nitropusside kg/mnt, dapat dinaikkan Vasodilator menurunkan tahanan vaskular sistemik
kepala
hingga 5mcg/kg/mnt dengan vasodilatasi arteriol sehingga menurunkan
Bolus 2mcg/kg + infus preload dan afterload.
Nesiritide Hipotensi
Management AHF
Vasopressor Dosis awal Dosis target
Diberikan pada pasien AHF dengan hipotensi, yang (mg) (mg)
paling sering digunakan adalah dopamin (2-20 mcg/ ACE-I
kg/mnt) atau dobutamin (3-5mcg/kg/mnt) Captopril 6,25 (3x/hari) 50 (3x/hari)
Enalapril 2,5 (2x/hari) 10-20 (2x/hari)
ACE-Inhibitor dan ARB Lisinopril 2,5-5 (1x/hari) 20-35 (1x/hari)
Merupakan first line terapi (bersamaan dengan - Ramipril 2,5 (1x/hari) 10 (1x/hari)
blocker dan MRA) pada pasien HF NYHA kelas II-IV. ARB
Kontraindikasi kadar K > 5 ; SK > 2,5 Candesartan 4-8 (1x/hari) 32 (1x/hari)
Valsartan 40 (2x/hari) 160 (2x/hari)
-blocker
Losartan 50 150 (1x/hari)
Merupakan first line terapi (bersamaan dengan -
blocker dan MRA) pada pasien HF NYHA kelas II-III. MRA
Kontraindikasi pada pasien asma dan AV block derajat Spironolakton 25 (1x/hari) 50 (1x/hari)
II/III Eplerenon 25 (1x/hari) 50 (1x/hari)
-blocker
MRA (Mineralocorticoid Rec. Antagonist)
Bisoprolol 1,25 (1x/hari) 10 (1x/hari)
Merupakan first line terapi (bersamaan dengan - Carvedilol 3,125 (2x/hari) 25 (2x/hari)
blocker dan MRA) pada pasien HF NYHA kelas II-III.
Metoprolol 12,5- 25 (1x/hari) 200. x/hari)
Goals Therapy AHF
IMMEDIATE LONG TERM &
Stabilisasi hemodinamik PRE DISCHARGE
dan perfusi organ Your Picture Here Monitoring terapi
Perbaikan oksigenasi farmakologis (follow-up)
Minimalisasi kerusakan Mencegah berulangnya
ginjal dan jantung AHF
Minimalisasi durasi rawat Perbaikan kualitas hidup
inap di ICU/ICCU

INTERMEDIATE
Your Picture Here Identifikasi etiologi dan Your Picture Here
faktor resiko HF
Titrasi terapi farmakologis
untuk mengontrol gejala
dan kongesti
Optimalisasi tekanan darah
Self Check
Plan
--AHA
Management HF (LVEF)
Kasus
Selasa, 05 / 02 / 2019
IDENTITAS
NY. M
10.54.30
41 tahun
Jl. Gajah Mada
Belum menikah
Tidak bekerja
5 Februari 2019

Keluhan Utama:
Sesak
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak
Sesak sejak 5 jam sebelum masuk RS, makin lama makin memberat dan tidak membaik dengan
istirahat. Sesak muncul tiba-tiba setelah membereskan rumah.
 Kedua kaki bengkak
Kaki suka bengkak bila sesak muncul atau kelelahan, bengkak hilang timbul.
 Dada terasa penuh
 Sadar namun tampak bingung dan gelisah
 Mudah lelah
 Terkadang malam hari tidak bisa tidur karena sesak
 Tidur menggunakan lebih dari 2 bantal
 Sejak tahun 2018 sesak semakin sering muncul.
Melakukan aktifitas seperti menyapu atau mengepel sudah sesak
 BAK berulang kali dan banyak
Riwayat Penyakit Dahulu
 Tahun 2016 saat bekerja di Malaysia pernah masuk RS karena penyakit jantung, tetapi pasien tidak
tahu sakitnya apa dan jelasnya bagaimana. Hanya mengerti memiliki sakit darah tinggi.
 Sejak itu, pasien menjadi sering sesak dan kedua kakinya bengkak apabila kelelahan. Sesak membaik

dengan isitirahat.
 Tidak pernah mengontrolkan diri ke dokter.

Riwayat Penyakit Keluarga


 Ibu dan kakak pasien memiliki riwayat darah tinggi
 Ibu pasien tahun 2018 dirawat di ICUCU RSUD Kota Madiun karena jantung bengkak. Keluhannya
saat itu sama seperti yang dirasakan pasien
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign Status generalis:
TD : 175/100
Kepala/Leher
Nadi : 120x/menit
Anemis(-)/ Ikterus(-)/ Cyanosis(-)/ Dyspneu(+)
regular, isi cukup
T : 36˚ C P. KGB(-), JVP 52cm
RR : 26x/menit
SpO2: 74% Thorax
KU : Lemah, CM Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Inspeksi : pergerakan dada kiri dan kanan simetris,
BB = > 100kg
Palpasi : dbn
Perkusi : redup (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+ /+),
ronchee di seluruh lapang paru (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Distended (-), vena kolateral (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri (-), H/L sulit dievalusi
Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)

Ekstremitas
Akral hangat (+) pada keempat ekstremitas, CRT < 2 detik, pitting edema (-/-/+/+).
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (5/2/2019)

Darah Lengkap Kimia Klinik

HB 12,7 GDA 150


BUN 29 
RBC 4,82x106
SK 11 
WBC 21.400  Albumin 3,50
Mono 2,5% SGOT 14
Lim 15,1% SGPT 15
Kolesterol total 190
Gra 82,4%
TG 56
HDL 51
LDL 128
Na 142
K 3,31 
Cl 96
EKG (5/2/2019)

Bacaan EKG:
EKG a.n Ny. M/41 tahun direkam pada 5
Februari 2019.
Irama sinus takikardia dengan respon
ventrikel 150x/menit, dengan axis frontal
LAD (Left atrial deviation), axis horizontal
pada V6 counter clockwise, dengan LVH.
Chest X-Ray (5/2/2019)

Bacaan CXR:
Edema pulmonal
Kardiomegali
Assessment
- Gagal jantung kongestif dengan Edema pulmonal
- Hipertensi Heart Disease


Hipertensi
Terapi:
- O2 masker 8 lpm
- Pasang DC
- IVFD NS 500cc/24jam
- Inj. Furosemide 1amp-1amp-0
- Pump Furosemide 5mg/jam
- Pump ISDN 1mg/jam
- Tab. ISDN 5mg SL
- Inj. Lansoprazole 1x1

Monitoring:
-TTV (Sesak, HR)
- Jumlah urine
MONITORING
NY. M/ 41 THN/ @ICCU
Monitoring I (ICCU - Rabu, 6/2/2019)

S:
 Pasien masih merasa sesak tapi sudah sangat berkurang
 Bengkak di kedua kaki tidak didapatkan
 BAK banyak, warna kuning jernih.

Jumlah urine tampung malam (5/2)  1500 cc


Jumlah urine tampung total (6/2)  2100 cc
Vital Sign O:
TD : 150/100 Status generalis:
Nadi : 120x/menit
Kepala/Leher
regular, isi cukup
Anemis(-)/ Ikterus(-)/ Cyanosis(-)/ Dyspneu(+)
T : 36,5˚ C
RR : 20x/menit P. KGB(-), JVP 52cm
SpO2: 98%
KU : Lemah, CM Thorax
Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Inspeksi : pergerakan dada kiri dan kanan simetris,
Palpasi : dbn
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchee (+/+) minimal, wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Distended (-), vena kolateral (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri (-), H/L sulit dievalusi
Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)

Ekstremitas
Akral hangat (+) pada keempat ekstremitas, pitting edema (-/-/-/-), CRT < 2 detik
Bacaan EKG:
EKG a.n Ny. M/41 tahun direkam pada tanggal 6 Februari 2019.
Irama sinus takikardia dengan respon ventrikel 120x/menit, dengan axis frontal
LAD (Left atrial deviation), axis horizontal pada V6 counter clockwise, dengan LVH.
A:
- Gagal jantung kongestif dengan edema pulmonal
- Hipertensi Heart Disease

P:
Terapi:
-O2 nasal 2 lpm
-IVFD NS 500cc/24 jam
-Inj. Furosemide 1amp-1amp-0
-Pump Furosemide 5mg/jam
-Pump ISDN 1mg/jam
-Tab. Spironolakton 1x25 mg
-Tab. Bisoprolol 1x2,5 mg
-Tab. Rampiril 1x5 mg
-Inj. Lansoprazole 1x1

Monitoring:
- TTV (Sesak, HR)
- Jumlah urine
Monitoring II (ICCU - Jumat, 8/2/2019)

S:
 Pasien sudah tidak merasa sesak
 Bengkak di kedua kaki tidak didapatkan

O:
Vital Sign Status generalis:
TD : 130/95 Kepala/Leher
Nadi : 80x/menit Anemis(-)/ Ikterus(-)/ Cyanosis(-)/ Dyspneu(-)
regular, isi cukup
P. KGB(-), JVP 52cm
T : 36,5˚ C
Thorax
RR : 20x/menit
Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
SpO2: 99%
Pulmo : Inspeksi : pergerakan dada kiri dan kanan simetris,
KU : Lemah, CM
Palpasi : dbn
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchee (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Distended (-), vena kolateral (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri (-), H/L sulit dievalusi
Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)

Ekstremitas
Akral hangat (+) pada keempat ekstremitas, pitting edema (-/-/-/-), CRT < 2 detik
Bacaan EKG:
EKG a.n Ny. M/41 tahun direkam pada tanggal 8 Februari 2019.
Irama sinus dengan respon ventrikel 80x/menit, dengan axis frontal
LAD (Left atrial deviation), axis horizontal pada V6 counter clockwise, dengan LVH.
A:
Gagal jantung kongestif + Hipertensi Heart Disease

P:
Terapi:
-O2 nasal 2 lpm
-IVFD NS 500cc/24 jam
-Inj. Furosemide 1amp-0-0
-Inj. Lansoprazole 1x1
-Inj. Furamin 2x1
-Tab. Spironolakton 1x25 mg
-Tab. Bisoprolol 1x2,5 mg
-Tab. Micardis 1x80mg
-Tab. Nitrocaf 2x1

Monitoring:
- TTV (Sesak, HR)
- Jumlah urine
Monitoring III (Poli Jantung - Kamis, 14/2/2019)

S:
 Sesak tidak didapatkan
 Kaki bengkak tidak didapatkan
 Berdebar dan nyeri dada tidak didapatkan
 BAK berulang kali dan banyak.

O:
Status generalis:
Vital Sign
TD : 140/90 Kepala/Leher
Nadi : 80x/menit Anemis(-)/ Ikterus(-)/ Cyanosis(-)/ Dyspneu(-)
regular, isi cukup P. KGB(-), JVP 52cm
T : 36,5˚ C Thorax
RR : 20x/menit Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
SpO2: 99%
Pulmo : Inspeksi : pergerakan dada kiri dan kanan simetris,
KU : Lemah, CM
Palpasi : dbn
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchee (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Distended (-), vena kolateral (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri (-), defans muskuler (-), H/L sulit dievalusi
Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)

Ekstremitas
Akral hangat (+) pada keempat ekstremitas, pitting edema (-/-/-/-), CRT < 2 detik
HASIL ECHOCARDIOGRAFI :

 Katup-katup jantung tidak didapatkan kelainan

 Dimensi ventrikel jantung  hipertrofi LV

 Fungsi sistolik LV  normal

Fungsi diastolik LV  abnormal release

Fungsi sistolik RV  normal

 Normokinetik

 LV katub remodelling

Kesimpulan : Diastolic Dysfunction grade I


A:
Gagal Jantung Kongestif + Hipertensi Heart Disease

P:
-Tab. Furosemide 1-1-0
-Tab. Spironolakton 1x25 mg
-Tab. Bisoprolol 1x2,5 mg
-Tab. Micardis 1x80mg
-Tab. Nitrocaf 2x1
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai