Anda di halaman 1dari 5

PERDAGANGAN NEGARA KOREA SELATAN

( Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial )

Disusun oleh :

1. M.dzaky nur frananda (22)

2. Fajar Rizky hari mukti (15)

MTSN 2 KOTA BLITAR

KELAS 8D

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KOREA SELATAN , NEGERI GINSENG

A . DESKRIPSI NEGARA

Deskripsi Penjelas
an
Letak Astronomis 33°LU – 39°LU dan 124°BT – 130°BT
Letak Geografis Terletak di Asia Timur di wilayah Selatan
Semenanjung Korea
Ibu kota Seoul
Bendera

Nama Resmi Negara Republik Korea


Lambang Negara

Bahasa Resmi Korea


Bahasa daerah yang diakui Korea
Pemerintahan Eksekutif dan Legislatif beroperasi terutama di
tingkat nasional. Pemerintah daerah berbentuk
semi otonom, dan mengandung badan
eksekutif
dan legislatif sendiri.
Luas 100. 210 km²
Populasi( tahun terbaru ) 51,074.000 jiwa
Mata uang Won
Lagu Kebangsaan Aegukga" (bahasa Korea: 애국가, Hanja: 愛國

, pronounced [ɛːɡuk͈ːa]; terj. har. '"Lagu
Cinta Negara"'), sering diterjemahkan
sebagai "Lagu Patriotik", adalah lagu
kebangsaan Korea
Selatan.
Batas Negara Utara : Korea
Utara Timur : Laut
Jepang Selatan :
Laut Kuning
Barat : Negara China dipisahkan oleh laut
kuning
Agama Kristen Prostestan , Budha , dan Kristen Katolik
Presiden Yoon Suk - Yeol

B. KONDISI EKONOMI

Korea Selatan telah mencapai pertumbuhan pesat dalam waktu singkat. Korea Selatan memiliki
daya saing global di berbagai bidang, seperti telepon genggam, semikonduktor, mobil, bahan kimia
dan baja. Beberapa tahun ini, konten budaya seperti musik, game dan webtoon muncul sebagai
industri penting yang mendorong ekonomi Korea Selatan. Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade
Seoul 1988, Korea Selatan berkesempatan untuk memasuki ambang batas negara maju secara
ekonomi. Media asing menyebut Korea Selatan sebagai "empat naga Asia" bersama Taiwan, Hong
Kong, dan Singapura. Pada bulan Desember 1996, Korea Selatan menjadi anggota ke-29 Organisasi
Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang sebagian besar terdiri dari negara-negara maju.
Korea Selatan telah terlahir kembali sebagai "naga dunia" di naga Asia.

Ekspor Korea Selatan, dari $32,82 juta pada tahun 1960, telah melampaui $10 miliar pada tahun
1977, dan meningkat tajam menjadi $542,2 miliar pada tahun 2019. Pada tahun 1953, ketika
pemerintah didirikan, pendapatan per kapita hanya sebesar
$67, tetapi pada tahun 2019, meningkat drastis menjadi $32.115. Perekonomian Korea Selatan
berhasil mengatasi krisis ekonomi dan terus berkembang dengan pesat. Produk domestik bruto (GDP)
meningkat lebih dari tiga kali lipat dari $504,6 miliar pada tahun 2001 menjadi $1,64 triliun pada
tahun 2019.Pencapaian ini adalah yang terbesar ke-12 di dunia. Selain itu, pada periode krisis
ekonomi, Korea Selatan mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu sebesar 4—5% per
tahun. Pada tahun 2008, 2009, dan bahkan pada tahun 2010, ketika ekonomi global mengalami krisis,
Korea Selatan mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, yaitu sebesar 6,3%.
Pertumbuhan ini dinilai oleh media besar asing sebagai contoh kasus teladan dalam mengatasi krisis
(Textbook Recovery).
C. KERJA SAMA

1. KERJA SAMA BILATERAL

a) KOREA SELATAN DAN INDONESIA

Salah satu contoh kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan yang berjalan saat ini
adalah Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership
Agreement (IK-CEPA). Kerja sama ini memiliki tujuan untuk memaksimalkan potensi
ekonomi kedua negara, yang antara lain melalui peningkatan arus perdagangan barang, jasa,
investasi dan perpindahan perseorangan berupa tenaga kerja.

Selain kerja sama dalam menciptakan regulasi yang dapat meningkatkan investasi,
Dubes Korea Selatan juga mendorong adanya transfer teknologi dalam bidang hukum.

“Di Korea (Selatan) terdapat sistem informasi yang dapat diakses menggunakan
handphone, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi. Diharapkan kedepannya
Indonesia dan Korea (Selatan) dapat bekerja sama untuk mewujudkan sistem tersebut.

b) KOREA SELATAN DAN IRAN

Korea Selatan dan Iran telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1962 dan fokus pada kerja sama
dalam bidang ekonomi. Iran menyediakan minyak dan energi untuk Korea Selatan dan sebagai hubungan
timbal balik, Korea Selatan membantu pembangunan di Iran. Namun pada tahun 2010, Korea Selatan ditekan
untuk bergabung dalam memberikan sanksi pada Iran dan menyebabkan hubungan antara kedua negara mulai
merenggang. Walaupun begitu, baik Korea Selatan dan Iran masih memiliki ikatan-ikatan dalam aspek budaya
karena diplomasi yang dilakukan Korea Selatan. Kerja sama Iran dan Korea Utara khususnya di
bidang militer memang
telah lama menjadi sorotan AS. Bahkan sejak lama menuduh Korea Utara dan Iran telah
bekerja sama dalam pengembangan rudal balistik canggih. Seperti halnya sebuah laporan di
Kongres AS tahun lalu yang mengatakan bahwa Iran “telah mengembangkan hubungan
kerja yang erat dengan Korea Utara dalam banyak program rudal balistik.” Kerja sama Iran
dan Korea Utara khususnya di bidang militer memang telah lama menjadi sorotan AS.
Bahkan sejak lama menuduh Korea Utara dan Iran telah bekerja sama dalam pengembangan
rudal balistik canggih.
Seperti halnya sebuah laporan di Kongres AS tahun lalu yang mengatakan bahwa Iran
“telah mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan Korea Utara dalam banyak
program rudal balistik.”

c) KOREA SELATAN DAN JEPANG

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
mengadakan pertemuan di New York, AS, Rabu (21/9). Pertemuan ini adalah yang
pertama kalinya sejak 2019 dan menandakan bahwa kedua belah pihak sepakat
untuk berupaya memperbaiki hubungan diplomatik
yang renggang akibat kejadian masa lampau saat pemerintahan kolonial Jepang di
Semenanjung Korea.

Dilansir dari Korea.net, Kamis (22/9), kedua pemimpin sepakat tentang


perlunya meningkatkan hubungan bilateral dengan menyelesaikan masalah perihal
kompensasi untuk tenaga kerja dan budak masa perang.
Mereka akan melakukan pendekatan terbuka yang berorientasi pada perdamaian.
Mereka pun memutuskan untuk menjaga komunikasi dengan aktif berdialog antar
menlu untuk mencari solusi bersama.

Pada tahun 2018, hubungan antara kedua negara ini renggang karena Korsel
memutuskan bahwa dua perusahaan Jepang, Nippon Steel dan Mitsubishi Heavy
Industries, harus memberi kompensasi kepada orang Korea yang telah dipaksa
bekerja dan menjadi budak selama pendudukan kolonial Jepang tahun 1910-1945.
Namun Jepang menolak putusan tersebut dengan alasan bahwa seluruh
kompensasi telah diselesasikan sepenuhnya dibawah perjanjian bilateral tahun
1965.

Dilansir dari Arirang, Kamis (22/9), saat ini Jepang dan Korsel sepakat
untuk memperbaiki hubungan mereka karena memiliki kekhawatiran yang sama
terkait ancaman rudal nuklir Korut yang meningkat. Keduanya bahkan sepakat
untuk membangun kerjasama trilateral dengan AS untuk menjaga stabilitas
perdamaian di wilayah regional.

Anda mungkin juga menyukai