Anda di halaman 1dari 8

177

DILEMA KEAMANAN KOREA SELATAN


DALAM MENGHADAPI NUKLIR KOREA UTARA

Atiqah
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: South Korea and North Korea split into two countries on 25 June 1950, split into two
sovereign States as a result of World War II which was later justified through the Cold War. South
Korea underwent a security dilemma as North Korea began developing its nuclear program. South
Korea is at a dilemma. On the one hand this country needs to increase its military physical strength
and strengthen military cooperation with its allies to maintain national and regional stability, but on
the other hand South Korean policy will provoke similar actions by North Korea. This study aims to
explain the dilemma of South Korea’s security against North Korea’s nuclear development, and
further analyzes the actions taken by South Korea to deal with the security dilemma. The results of
this study indicate that North Korea’s nuclear development becomes a major threat to South Korea.
Efforts were made by the South Korean government to balance Korea’s strength. With it South
Korea is taking steps to strengthen the defense of security by engaging in military cooperation
especially with the United States and Japan. For South Korea by strengthening its defense system
it can compensate for North Korea’s nuclear weapons if there is a war between them.

Abstrak: Korea Selatan dan Korea Utara terpecah menjadi dua negara pada tanggal 25 Juni 1950,
terpecah menjadi dua Negara yang berdaulat merupakan akibat dari Perang Dunia II yang kemudian
dijustifikasi melalui Perang Dingin. Korea Selatan mengalami dilema keamanan ketika Korea Utara
mulai mengembangkan program nuklirnya. Korea Selatan berada pada titik dilematis. Disatu sisi Negara
ini perlu meningkatkan kekuatan fisik militernya dan memperkuat kerjasama militer dengan sekutunya
untuk memelihara stabilitas nasional dan kawasan, namun disisi lain kebijakan Korea Selatan ini akan
memancing tindakan serupa oleh Korea Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dilema
keamanan korea selatan menghadapi perkembangan nuklir Korea Utara, selanjutnya juga menganalisa
tindakan yang diambil oleh Korea Selatan untuk menghadapi dilemma keamanan tersebut. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Pengembangan nuklir Korea Utara menjadi sebuah ancaman besar bagi Korea
Selatan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan untuk mengimbangi kekuatan Korea.
Dengan itu Korea Selatan mengambil langkah untuk memperkuat pertahanan keamanan dengan
melakukan kerjasama di bidang militer terutama dengan Amerika Serikat dan Jepang. Bagi Korea
Selatan dengan memperkuat sistem pertahanannya hal ini dapat mengimbangi kekuatan senjata nuklir
Korea Utara apabila suatu waktu terjadi perang antara keduanya.
Kata Kunci: dilema keamanan, Korea Selatan, Korea Utara, nuklir, reunifikasi.

PENDAHULUAN Korea Selatan, Negara ini menjadi perhatian


Korea Selatan merupakan negara yang ter- publik internasional karena konflik politiknya
letak di semenanjung Korea, memiliki kelebihan dengan Negara tetangga, Korea Utara. Perang
yang banyak dan alam yang indah. Ditambah lagi Korea yang terjadi dari tahun 1950-1953 awal-
saat ini terjadi Korean Wave1 yang merupakan nya merupakan konflik perbedaan ideologi serta
diplomasi kebudayaan Korea Selatan terhadap isu perbatasan yang menjadi isu yang sangat
dunia. Korea Selatan bisa dibilang sangat sukses sensitif antara kedua wilayah ini.3
dalam menjadikan Korean Wave sebagai ujung Korea Utara atau Democratic People s
tombak diplomasi kebudayaan Korea Selatan di Republic of Korea adalah suatu negara yang
berbagai negara.2 terletak di Asia Timur Laut dan berbatasan lang-
Dibalik kesuksesan diplomasi kebudayaan sung dengan People s Republic of China di
sebelah utara dan Republic of Korea atau lebih
1
Korean Wave adalah sebuah istilah yang merujuk pada dikenal dengan Korea Selatan di bagian selatan.
popularitas budaya pop Korea di luar negeri yang isinya Pada masa Japanese imperialis, Korea Utara
berupa film, drama televisi, dan musik pop.
2
Yang Seung-Yoon dan Mochtar Mas’oed, Masyarakat, dan Korea Selatan merupakan negara yang
Politik dan Pemerintahan Korea : Sebuah Pengantar,
3
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005 Ibid, hal 5

177
178 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 15, Nomor 3, September 2017, hlm. 165-224

bersatu bernama Korea, namun setelah penja- antar Negara Korea. Upaya penyatuan tersebut,
jahan Jepang berakhir, Uni Soviet dan Amerika tertuang didalam sebuah kebijakan yang dikenal
Serikat yang memenangkan perang melawan dengan Sunshine Policy (kebijakan Kim Dae
Jepang membagi Korea menjadi 2, Utara dan Jung) dan Policy Peace and Prosperity (Ke-
Selatan, dengan 2 ideologi yang berbeda.4 bijakan Roh Moo Hyun). Melalui Sunshine
Dimana Korea Utara berhaluan pada Uni Soviet Policy, Kim Dae Jung mencoba untuk mengikut-
yang bersifat komunis menjadi sangat berbeda sertakan Korea Utara di dalam setiap kerjasama
dengan Korea Selatan yang berhaluan pada ekonomi. Untuk itu, pemerintahan Kim Dae Jung
Amerika Serikat yang bersifat Liberal. tidak henti-hentinya berusaha keras untuk lebih
Korea Utara dan Korea Selatan terpecah menciptakan suasana damai, rukun dan menuju
menjadi dua negara pada tanggal 25 Juni 1950. kerjasama antar dua Negara daripada hubungan
Terpecahnya Korea menjadi dua Negara yang yang tertekan dengan konflik, hubungan ketidak-
berdaulat merupakan akibat dari Perang Dunia percayaan antara Korea Selatan dan Korea
II yang pada akhirnya dijustifikasikan melalui Utara dan hubungan persaingan yang menelan
Perang Dingin. Kedua Korea merupakan bagian biaya politik yang sia-sia.7 Akan tetapi, perjalanan
yang tidak terpisahkan dari konflik Ideologi Sunshine Policy tidak berjalan dengan mudah
Liberal Demokratis dan Komunis-Sosialis antara seperti yang diharapkan, karena masih terhalang
Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni beberapa hambatan sehingga kebijakan secara
Soviet / Rusia). Kedua belah pihak saling mencari damai yang dibuat oleh Kim Dae Jung juga tidak
daerah pengaruh (enclave) untuk kepentingan dapat berjalan sempurna.
strategis masing-masing, yang akhirnya akan Hambatan yang dihadapi dalam proses
mempengaruhi stabilitas politik dan kemanan di reunifikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara
Semenanjung Korea.5 adalah perbedaan ideologi yang dianut kedua
Program nuklir Korea Utara didominasi Negara Korea yaitu Korea Selatan yang meng-
oleh pemikiran Kim Il Sung. Menurut Kim Il anut paham liberal dan Korea Utara yang meng-
Sung, Korea Utara tidak perlu lagi tergantung anut paham komunisme. Hambatan lainnya yang
dengan Negara lain untuk melindungi keamanan dihadapi dalam mewujudkan reunifikasi antara
nasionalnya. Korea Utara percaya tindakan ini kedua Negara adalah masalah senjata pemusnah
akan memberikan keuntungan strategis, simbolis masal (nuklir, biokimia, dan peluru kendali) yang
dan teknologi yang dibutuhkan dalam jangka sedang dikembangkan oleh Korea Utara. Selain
panjang untuk mewujudkan Korea Utara yang itu adanya ancaman kemanusiaan yang dihadapi
kuat dan makmur. Nuklir bagi Korea Utara dapat Korea Utara seperti kelaparan, pembangkangan,
menjadi alat penting dalam perundingan interna- dan pengungsian massal yang potensial, serta
sional.6 ancaman militer konvensional dari Korea Selatan
Menyadari keadaan dan perbedaan yang dan sekutunya. Hambatan utama untuk mengatasi
jelas diantara kedua Negara maka dari itu, aneka tantangan yang muncul dari realitas bahwa
dibawah pemerintahan Kim Dae Jung (1998 – tidak ada konsensus di antara kedua negara yang
2002) dan Roh Moo Hyun (2003 – 2008), bertetangga yang mempengaruhi secara langsung
Korea Selatan membuat suatu kebijakan yang atau tidak langsung oleh setiap manuver Pyong-
lebih menekankan pentingnya kebersamaan yang.8
Korea Selatan berada pada titik dilematis.
4
U.S.: N. Korea Boosting Guerrilla War Capabilities”. Disatu sisi Negara ini perlu meningkatkan ke-
FOX News Network, LLC. 2009-06-23. Di akses pada
7
10 Maret 2017 Yang Seung Yoon dan Mochtar Mas’oed, Politik Luar
5
Yang Seung-Yoon dan Mochtar Mas’oed, Masyarakat, Negeri Korea Selatan : Penyesuaian Diri Terhadap
Politik dan Pemerintahan Korea : Sebuah Pengantar, Masyarakat Internasional, Gadjah Mada University,
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005. Hal 4 Yogyakarta, 2002, Hal. 41
8
6
Riri Dwianto, “ Kerjasama Keamanan Asia Timur” dalam Diakses dari http://www.kompas.com/kompas-cetak/
Agenda dan Penataan Kemanan di Asia Pasifik, Batarto 0406/02/opini/1056776.htm “ Menjawab Tantangan di
Bandoro (Penyunting), CSIS, Jakarta, 1999-2000, Hal 185 Semenanjung Korea pada 17 November 2016
Dilema Keamanan Korea Selatan dalam Menghadapi Nuklir Korea Utara (Atiqah) 179

kuatan fisik militernya dan memperkuat kerja- sisi, sekaligus memperlemah potensi dari ke-
sama militer dengan sekutunya untuk memelihara kuatan pertahanan lawannya di sisi lain. Secara
stabilitas nasional dan kawasan, namun disisi lain keseluruhan, upaya yang dijalankan oleh Korea
kebijakan Korea Selatan ini akan memancing Selatan dengan kekuatan militer non-konven-
tindakan serupa oleh Korea Utara. sionalnya merupakan bentuk dan sumber dilema
keamanan yang terdapat di kawasan Seme-
HASIL DAN PEMBAHASAN nanjung Korea.
Korea Selatan meningkatkan kekuatan
pertahanannya dilakukan untuk memberikan Bentuk Dilema Keamanan Korea Selatan
daya gentar terhadap lawannya,karena adanya Pengaruh nuklir yang diberikan oleh Korea
dilema keamanan di kawasan. Dilema keamanan Utara berdampak pada keinginan Korea Selatan
tersebut bersumber dari kekhawatiran, rasa takut, untuk meningkatkan pasukan militer dan meni-
dan sikap saling curiga antara satu Negara ngkatkan keamanan bagi negaranya. Korea
dengan lainnya, yang diperburuk oleh lemahnya Selatan juga telah merespon ancaman dari nuklir
regionalisme di kawasan, sehingga mendorong Korea Utara, Korea Selatan melakukan dua
suatu negara untuk memperkuat pertahanan tindakan, yaitu meminta jaminan payung nuklir
dengan memperlemah pertahanan negara lainnya. dari Amerika Serikat dengan mempererat hubu-
Korea Selatan secara konsisten meningkatkan ngan aliansi Amerika Serikat dan Korea Selatan
kekuatan militernya. Kekuatan militer non- serta meningkatkan kapabilitas pertahanan
konvensional yang dikembangkan adalah konvensional. Namun adanya peningkatan nuklir
membangun kemampuan dalam menggelar Korea Utara dari tahun ke tahun memaksa Ko-
peperangan senjata pemusnah massal. Semen- rea Selatan untuk mulai mengembangkan prog-
tara pada kekuatan militer konvensionalnya ram misil dan nuklir untuk menghadapi ancaman
dikembangkan dengan meningkatkan kemam- Korea Utara.
puan angkatan laut dan angkatan udaranya. Reformasi militer besar-besaran dilakukan
Berdasarkan argumen tersebut, pengem- dengan mengembangkan senjata teknologi tinggi
bangan dan uji coba senjata pemusnah massal hampir dilakukan di seluruh dunia untuk beradap-
yang dilakukan oleh Korea Utara merupakan tasi dengan situasi baru dan dalam rangka men-
sumber dilema keamanan di kawasan dikarena- jaga kepentingannya masing-masing. Beberapa
kan dampaknya yang menimbulkan kekhawatiran negara telah menyesuaikan kebijakan militer,
bagi Korea Selatan. Kebijakan Korea Utara da- strategi militer dan meningkatkan pertahanan da-
lam mengembangkan dan menguji coba senjata lam memperbaiki kualitas kekuatan militer. Di
pemusnah massalnya sebagai tindakan provokatif tingkat regional, pertumbuhan ekonomi di ka-
untuk memberikan daya gentar, menjadi sumber wasan Asia Timur belum seluruhnya mampu
dilema keamanan dikarenakan mengundang menjamin kondisi kondusif. Beberapa negara
kekhawatiran Korea Selatan, akan ancaman berkesempatan menggunakan peningkatan eko-
terhadap keamanan dan kedaulatannya. Tindakan nomi untuk memfasilitasi pengembangan militer,
tersebut mendorong Korea Selatan, melalui alian- dengan alasan kekuatan militer merupakan in-
si dan kerjasama pertahanan dengan Amerika strumen untuk mencapai kepentingan nasional
Serikat, untuk membangun sistem pertahanan serta dapat meningkatkan keamanan yang di-
anti-rudal untuk melemahkan potensi kekuatan gunakan pemerintah Korea Selatan untuk me-
dari persenjataan rudal balistik dan senjata nuklir lindungi negara dari agresi ataupun subversi
Korea Utara. Korea Utara.
Tindakan yang dilakukan oleh Korea Se- Inilah yang menjadi dasar bagi Korea Se-
latan tersebut merupakan salah satu bentuk latan yaitu berupaya membangun pertahanan
dilema keamanan yang terdapat di Semenanjung yang hebat guna mencapai stabilitas keamanan
Korea, mengingat tindakan tersebut dilakukan nasional dari tekanan hingga pertikaian dengan
untuk memperkuat pertahanannya sendiri di satu negara lain khususnya Korea Utara. Korea
180 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 15, Nomor 3, September 2017, hlm. 165-224

Selatan mengalokasikan 2.6% dari PDB dan operasi reaktor nuklir berkekuatan 5 Megawatt
15% dari pengeluaran pemerintah untuk pem- di Yongbyon, adapun reaktor itu dibuka setelah
biayaan militer serta mewajibkan seluruh pria tujuh tahun konstruksi dengan bantuan Uni
untuk mengikuti wajib militer.9 Bentuk kewaspa- Soviet pada saat itu.12 Merespon ancaman dari
daan Korea Selatan adalah dengan meningkat- nuklir Korea Utara, Korea Selatan melakukan
kan kemampuan militernya, yang juga merupakan dua tindakan, yaitu meminta jaminan payung
bagian dari rencana Reformasi Pertahanan 2020, nuklir dari Amerika Serikat dengan mempererat
dimana penggunaannya dapat diarahkan antara hubungan aliansi Amerika Serikat dan Korea
lain untuk menghadapi dinamika politik ke- Selatan serta meningkatkan kapabilitas perta-
amanan kawasan termasuk menghadapi manuver hanan konvensional. Namun adanya peningkatan
Korea Utara. nuklir Korea Utara dari tahun ke tahun memaksa
Pada November 2010 akhirnya Korea Se- Korea Selatan untuk mulai mengembangkan
latan melakukan latihan militer gabungan dengan program misil dan nuklir untuk menghadapi an-
Amerika Serikat yang disebut dengan latihan mi- caman Korea Utara.
liter Hoguk. Latihan perang bersama ini dilaku- Program misil dan nuklir Korea Selatan
kan di Laut Kuning dan sekitarnya. Latihan militer dimulai sejak tahun 1970an, dimana Korea Se-
gabungan ini bertujuan untuk menggertak pihak
latan pada tahun 1978 lewat Agency for De-
Korea Utara agar menghentikan pengembangan
fence Development yang berhasil mengubah
nuklir mereka. Lokasi latihan militer gabungan
jangkauan misil Nike-Hercules menjadi misil
Korea Selatan dan Amerika Serikat itu dilakukan
balistik dengan jangkauan 150-250 km. Hal itu
di perbatasan antara Korea Utara dan Korea
membuat Amerika Serikat mengeluarkan me-
Selatan tepatnya di pulau Yeonpyeong dimana
menurut Korea Utara kawasan itu masih kawa- morandum yang membatasi jangkauan misil Ko-
san Konflik (masih diperebutkan antar dua Korea).10 rea Selatan agar hanya mencapai 180 km pada
Melaksanakan pertemuan segi enam (six tahun 1979.13
party talks) yang melibatkan Korea Selatan, Korea Selatan terus mengembangkan misil
Korea Utara, Amerika Serikat, Cina, Jepang, balistiknya dengan cara melakukan uji coba
dan Rusia yang isinya menerapkan kesepakatan Hyon MU NHK-A sejak tahun 1990an. Korea
agar Korea Utara mengambil tindakan untuk Selatan juga melakukan upaya untuk melepas-
menuju tujuan akhir, pembuangan fasilitas nuklir kan diri dari memorandum yang dikeluarkan oleh
dengan imbalan bahwa lima peserta lain akan Amerika Serikat dengan berniat untuk berga-
bersikap responsif dan mau memberikan bantuan bung dengan Missile Technology Control
kepada Korea Utara. Dalam pertemuan ini, Regime (MTCR) pada tahun 1995. Di era pe-
peserta dari Negara-negara lain juga mendukung merintahan Kim Dae Jung, Korea Selatan
terhadap upaya denuklirisasi Korea dan norma- mendirikan Committee for the Promotion of
lisasi hubungan Korea Utara dengan Jepang dan Defense Reform dan mengeluarkan Five-Year
Amerika Serikat serta bersama-sama menjaga Defense Reform Plan sesuai dengan Basic
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Defense Policy Report pada April 1998. Tujuan
Timur Laut.11 dari didirikannya komite tersebut adalah guna
menciptakan kemampuan angkatan bersenjata
Tindakan Korea Selatan Menambah yang kuat, memperluas teknologi informasi
Kekuatan Militer persenjataan militer, dan membangunan ang-
Pada tahun 1986 Korea Utara memulai katan bersenjata yang rasional, efektif, dan eko-
9
nomis. Oleh karena itu, untuk melaksanakannya,
Ibtimes, 27 November 2010, Korsel Tingkatkan
Anggaran Pertahanan, Diakses dari: http://id.ib 12
http:// www.International.kompas.com Sejarah
times.com/articles/3455/20101127/korsel-tingkatkan- pengembangan dan Uji Coba Senjata Nuklir Korea
anggaran-pertahanan.htm, diakses pada 30 mei 2017. Utara. Diakses pada tanggal 18 September 2017
10
Ibid 13
Farmaritia, A. W. (2010). Dampak Pengembangan Nuklir
11
Rizal Sukma, “Dua Korea dan Prospek Perdamaian di Korea Utara Terhadap Kompleksitas Keamanan
Asia Timur“ , dalam CSIS, Jakarta. 1992-1993. Regional Asia Timur. Hal 71 – 75.
Dilema Keamanan Korea Selatan dalam Menghadapi Nuklir Korea Utara (Atiqah) 181

Presiden Korea pada saat itu, Kim Dae Jung, budaya, psikologi, geografi, sejarah, maupun
melakukan beberapa hal diantaranya mendukung ekonomi. Benih-benih konflik yang ada, baik yang
upaya reformasi organisasi dengan menciptakan laten maupun yang manifes, terdapat di dalam
system komando nasional di bidang transportasi, negeri masing-masing negara maupun antar negara.
biokimia, dan pertahanan nuklir, memfokuskan Kerjasama yang dilakukan Korea Selatan
perhatian pada aplikasi teknologi informasi terkini dengan Amerika Serikat, Selain menempatkan
di sektor pertahanan serta mempercepat akuisisi pasukannya di Korea Selatan, Amerika Serikat
aset pertahanan yang berkaitan dengan kapa- juga melakukan latihan militer gabungan dengan
bilitas serangan dan kemampuan perang. Hal Korea Selatan yang dimulai dari akhir Februari
tersebutlah yang mendasari proyek pengem- hingga April 2012. Latihan militer gabungan ini
bangan nuklir Korea Selatan sebagai upaya untuk bertujuan sebagai bentuk latihan pertahanan bagi
menghindari ancaman nuklir Korea Utara.14 Korea Selatan. Sekitar 2.000 prajurit AS ditam-
Selain mengembangkan nuklir, Korea bah 800 personil tambahan dari luar Korea Se-
Selatan juga menerapkan beberapa kebijakan latan didatangkan untuk mengikuti latihan rutin
terkait upaya untuk menjaga pertahanan dan tahunan yang diberi kode Key Resolve. Jumlah
keamanan negaranya. Korea Selatan menerap- prajurit tambahan dari pasukan Amerika Serikat
kan kebijakan tersebut berdasarkan dua level pada saat mengasumsikan terjadinya perang ber-
ancaman nasionalnya, yaitu runtuhnya keseimba- skala menyeluruh di Semenanjung Korea, ber-
ngan kekuatan internasional di kawasan Asia sekitar 690.000 dari Angkatan Darat, Laut, dan
Timur dan adanya ancaman dari Korea Utara udara.16
terhadap keamanan di Negara Korea Selatan.15 Korea Selatan dan Jepang menetapkan
Adapun kebijakan Korea Selatan terkait hubungan yang sangat akrab di segala bidang,
pertahanan dan keamanan negaranya pada saat termasuk politik, ekonomi, budaya dan kemas-
ini,tidak hanya mengandung unsur militer, namun yarakatan. Akan tetapi, hubungan kerjasama di
juga dengan cara melalui hubungan kerjasama, bidang pertahanan itu tidak begitu semarak. Hu-
dan melakukan upaya-upaya perdamaian. Hal bungan sejarah bilateral sejak masa kuno tetap
ini didasari oleh adanya security dilemma dan sangat sensitif dan juga diharapkan bahwa
kepentingan nasional terkait keamanan Korea hubungan kerjasama militer itu nampaknya sangat
Selatan sendiri. mempengaruhi situasi Semenanjung Korea. Na-
mun, karena itu juga dianggap perlunya peni-
Korea Selatan Melakukan Aliansi dengan ngkatan kerjasama pertahanan antara Seoul dan
Amerika Serikat dan Jepang Tokyo. Sekarang kedua negara menjalinkan ke-
Korea Selatan dalam menghadapi konflik sepahaman tentang pertukaran pertahanan
dengan Korea Utara melakukan latihan militer bilateral yang menangani pelaksanaan pemba-
gabungan dengan Amerika Serikat dan Jepang hasan secara rutin, pertukaran tenaga militer dan
dengan tujuan mengimbangi kekuatan yang pendidikan, serta latihan kerjasama militer, na-
dimiliki Korea Utara. Hal ini terlihat dengan ke- mun belum terjalin perjanjian militer bilateral.
bijakan yang dibuat oleh pemimpin negara Korea Kedua belah pihak sedang memulai pembahasan
Selatan ini sendiri. mengenai fakta perlindungan informasi dan
Masalah keamanan di kawasan Asia Timur inteligen militer, GSOMIA dan fakta saling
bukan hanya menyangkut masalah persaingan mendukung perbekalan perang, ACSA.17
Timur dan Barat, masalah itu menyangkut dimensi Peran Amerika Serikat dalam perkem-
yang amat kompleks, baik dimensi sosial, politik, bangan perekonomian Korea Selatan cukup
besar. Sesudah terjadinya perang dingin Korea
14
Ibid, hal 69-70
15
Yang, S.-Y, & Mas’oed, M. (2004). Politik luar negeri 16
Defense Cost-Sharing. 2008. Analysis of the Policy of
Korea Selatan: Penyesuaian diri terhadap masyarakat ROK-U.S. diakses dari:http://www.kida.re.kr/eng/pcrm/
internasional. 15 Yogyakarta: Gadjah Mada University newsletter/download.asp?newsletter=201. 7 Juli 2017
Press. Hal 19 17
Ibid
182 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 15, Nomor 3, September 2017, hlm. 165-224

Selatan mulai membangkitkan perekonomiannya Misi IAEA berpedoman pada kepentingan


dengan mengejar pertumbuhan yang berorientasi dan kebutuhan negara-negara anggota, rencana
ekspor. Lingkungan ekonomi internasional yang strategis dan visi yang terkandung dalam IAEA.
selalu berkembang dan berubah menyebabkan Pembangunan teknologi nuklir yang diperboleh-
Korea Selatan banyak melakukan kerjasama kan dalam hukum internasional adalah pe-
ekonomi dalam berbagai bentuk dengan negara ngembangan teknologi nuklir yang memper-
maju seperti Jepang Amerika Serikat, dan be- hatikan aspek-aspek berikut. :
berapa negara maju di kawasan Eropa. Presiden 1. Peran IAEA sebagai organisasi internasional
Korea Selatan saat itu, Lee Myung-bak dan mit- yang mengawasi pengembangan teknologi
ranya Presiden Barack Obama sepakat me- nuklir agar tetap dikembangkan untuk tujuan
ngembangkan hubungan bilateral sebagai aliansi damai dan tidak dibeolkkan kearah pengem-
ganda strategis. Korea Selatan dan Amerika Se- bangan senjata nuklir.
rikat telah menjalin aliansi keamanan selama 2. Treaty on The Non-Profileration of Nuc-
beberapa dekade terakhir, akan tetapi kali ini, lear Weapons (NPT), merupakan perjanjian
perjanjian perdagangan bebas-FTA antara internasional yang mengatur mengenai
Korea-AS yang baru saja disahkan oleh Kongres
larangan penyebaran senjata nuklir. Perjanjian
AS akan memperkokoh aliansi ekonomi yang
ini memiliki tiga prinsip utama, yaitu : nonpro-
diharapkan meningkatkan aliansi militer dan po-
liferasi, pelucutan dan hak untuk mengem-
litik ke tingkat baru secara keseluruhan.
bangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
3. Safeguards adalah sebuah sistem yang berisi
Korea Selatan Memperkuat Diplomasi
dengan Lembaga Internasional pengaturan lebih luas mengenai tindakan tek-
IAEA (International Atomic Energy nis dimana sekretariat IAEA memverifikasi
Agency) adalah bagian dari organisasi bawahan kelengkapan dan kebenaran dari pengumu-
PBB yang selalu memberikan laporan secara man yang dibuat oleh negara yang mengenai
berkala di United Nations General-Assembly materi dan aktivitas nuklir20.
(Majelis Umum PBB) dan United Nations Perjanjian IAEA dengan Korea Utara di-
Security Council (Dewan Keamanan PBB). mulai pada tahun 1985, dan Korea Utara me-
Tujuan dari IAEA ini adalah untuk memperluas nandatangani kesepakatan bersama untuk tidak
kostribusi sosial energi atom untuk tujuan damai. melakukan penyebaran pengembangan nuklir.
Pembentukan IAEA diusulkan oleh Presiden AS Perjanjian tersebut dikenal sebagai NPT (Nuc-
Dwight Eisenhower pada tahun 1953 dan lear Non-proliferation Treaty). Lalu setelah itu,
disahkan pada 25 Juli 1957, markas IAEA ber- muncul tuduhan yang dilontarkan Amerika
ada di Wina, Austria.18 Serikat terhadap Korea Utara bahwa mereka
Sekretariat IAEA terdiri dari 2100 ahli telah mengembangkan dan membangun reaktor
multi-disiplin dan staf dari 90 negara. Organisasi nuklir tanpa diketahui oleh pihak IAEA. Kemu-
ini dipimpin oleh Direktur Jenderal dan enam dian pada tahun 1992 dugaan yang dilontarkan
Deputy Direktur jenderal yang membawahi Amerika Serikat mulai teridentifikasi kebenaran-
departemen. Badan pengambil keputusannya nya dan Korea Utara sepakat untuk menepati
adalah Dewan Gubernur (Board of Governors) perjanijan NPT tersebut.
yang terdiri dari 35 orang dan General Con- Peran IAEA dalam menanggapi krisis nuk-
verance dari seluruh anggota IAEA. Struktur lir Korea Utara terlihat tidak begitu dominan dan
organisasi IAEA di PBB, merupakan “Specia- kuat. Hal ini bisa dilihat dengan begitu mudah-
lized Agency” dari PBB, namun IAEA tidak
berada dibwah pengawasan secara langsung oleh 20
Amelia Yuli Pratiwi, “Peran IAEA dalam Menyikapi
PBB19. Tindakan Korea Utara dalam Pengembangan Tenaga
18
Michael G. Schechter, “Historical Dictionary of Nuklir Untuk Tujuan Tidak Damai (dilihat dengan
Internasional Organizations”. (Maryland: Scarecrow pendekatan Hukum Internasional)”, Jurnal Ilmiah
Press, hal. 110) Mahasiswa Unversitas Surabaya, Volume II, 2 (2013) ,
19
Ibid. hal. 8
Dilema Keamanan Korea Selatan dalam Menghadapi Nuklir Korea Utara (Atiqah) 183

nya Korea Utara membatalkan dan mengundur- pertahanan dan keamanan negaranya dari an-
kan diri dari perjanjian NPT. Selain itu, keefek- caman dan serangan nuklir Korea Utara. Kebija-
tifan NPT sendiri yang dinilai sebagai power kan tersebut merupakan salah satu perwujudan
rezim oleh IAEA tidak mampu mempengaruhi dari pemikiran security dilemma yang mana
perilaku Korea Utara yang tetap meneruskan upaya Korea Selatan dalam meningkatkan
upaya pengembangan senjatan nuklirnya. Ter- persenjataan dan keamanannya merupakan bukti
lebih lagi, bukti power IAEA yang kurang dapat ketakutan Korea Selatan terkait perkembangan
dilihat dengan adanya upaya Amerika Serikat nuklir Korea Utara.
yang berusaha menyelesaikan permasalahan Pengembangan nuklir Korea Utara men-
krisis ini dengan melakukan pertemuan bilateral jadi sebuah ancaman besar bagi Korea Selatan.
dengan Korea Utara memperlihatkan tak adanya Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Ko-
daya IAEA untuk bernegosiasi dengan Korea rea Selatan untuk mengimbangi kekuatan Korea.
Utara. Gagalnya kesepakatan Jenewa juga me- Dengan itu Korea Selatan mengambil langkah
nujukkan bahwa power yang dimiliki oleh IAEA untuk memperkuat pertahanan keamanan de-
hanya terpaku pada power legitimasi atau power ngan melakukan kerjasama di bidang militer ter-
dari kesepakatan bersama, tidak ada sanksi utama dengan Amerika Serikat dan Jepang. Bagi
khusus yang dapat diberikan oleh IAEA ter- Korea Selatan dengan memperkuat sistem per-
hadap pelanggaran yang dilakukan oleh Korea tahanannya hal ini dapat mengimbangi kekuatan
Utara. Hal ini juga ditunjukkan dengan hadirnya senjata nuklir Korea Utara apabila suatu waktu
perundingan segi-6 untuk membahas krisis ini terjadi perang antara keduanya.
setelah gagalnya kesepakatan IAEA kedua di
Jenewa. DAFTAR RUJUKAN
Amelia Yuli Pratiwi, “Peran IAEA dalam
SIMPULAN Menyikapi Tindakan Korea Utara
Salah satu elemen terpenting dalam dilem- dalam Pengembangan Tenaga Nuklir
ma keamanan adalah peningkatan kemampuan Untuk Tujuan Tidak Damai (Dilihat
militer yang biasanya diimplementasikan dalam dengan Pendekatan Hukum Internasional)”,
peningkatan anggaran militer dan keikutsertaan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unversitas
dalam konflik atau masalah internasional yang Surabaya, Volume II, 2 (2013)
menonjolkan bidang militernya. Untuk itu Korea Carter, Aidan Foster, North Korea: Questions
Selatan juga berupaya untuk mempertahankan and Solutions in 2013, dalam Strategic
dirinya dari serangan Korea Utara dan meng- Review January-March 2013 Volume 3
utamakan kepentingan nasionalnya, diatas ke- Number 1.
pentingan Negara lain yang berdasarkan prinsip Cha & Kang, Nuclear North Korea: a Debate
self help (pertolongan terhadap diri sendiri). on Engagement Strategies, New York:
Dimana dalam menjaga dan meningkatkan Columbia University Press, 2003,
keamanannya, suatu Negara dapat mengupaya- Charles A Mc Clelland, 1986. Ilmu Hubungan
kan langkah-langkah yang dapat mengakibatkan Internasional: Teori dan Sistem. Jakarta:
berkurangnya keamanan di Negara lain serta CV. Rajawali,
dapat mengganggu keamanannya. Creswell. J.W. 2003. Research Design:
Respon-respon yang dilakukan Korea Qualitative, Quantitative, and Mixed
Utara terhadap Korea Selatan, karena adanya Methods Approaches. California: Sage
rasa saling mencurigai satu sama lain, selain itu Publication. Inc.
karena adanya hasil perundingan yang tidak Dahlan Nasution, 1989. Politik Internasional:
tercapai bagi kedua negara tersebut. Kebijakan- Konsep dan Teori. Jakarta: Erlangga.
kebijakan Korea Selatan dalam peningkatan Galtung. J. 2003. Theories of conflict (Definitions,
keamanan dan persenjataan tentunya memiliki Dimensions, Negations, Formations).
tujuan untuk melindungi serta untuk menjaga Routledge.
184 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 15, Nomor 3, September 2017, hlm. 165-224

H.J Morgenthau. 2010. Politics Among Nations: Seung-Yoon Yang dan Mochtar Mas’oed, 2005.
The struggle for power and peace, 6th Masyarakat, Politik dan Pemerintahan
edision. B. Indonesia Politik Antar Bangsa Korea : Sebuah Pengantar, Yogyakarta,
diterjemahkan oleh S. Maimoen. A.M. Gadjah Mada University Press.
Fatwan dan Cecep Sudrajat, Yayasan Seung-Yoon Yang dan Mochtar Mas’oed,2002.
Pustaka Obor Indonesia Jakarta. Politik Luar Negeri Korea Selatan :
Jessica Kuhn, “Global Security Issues in North Penyesuaian Diri Terhadap Masyarakat
Korea,” Multilateralism in Northeast Internasional, Gadjah Mada University,
Asia, (Task Force, 2010). Yogyakarta.
Joseph S. Bermudez, Jr., “A History of Ballistic Seung – Yoon, Nur Aini Setiawati, Sejarah
Missile Development in the DPRK,” Korea, Sejak Awal Abad Hingga Masa
Occasional Paper No. 2, (Center for Kontemporer, Gadjah Mada University
Nonproliferation Studies, 1999). Press, Yogyakarta 2003,
Mas’oed, M. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Uk Heo dan Jung-Yeop Woo, “The North
Disiplin dan Metodologi. Jakarta: PT Korean Nuclear Crisis: Motives, Progress,
Pustaka LP3ES Indonesia and Prospects,” Korea Observer, Vol.
Michael G. Schechter, “Historical Dictionary of 39, No.4, (The Institute of Korean Studies,
Internasional Organizations”. (Maryland: winter 2008).
Scarecrow Press) Victor D. Cha,” Politics Democracy Under
O. Kanji,2003. Security, Conflict Research Kim Young Sam Goverment, Something
Consortium. University of Colorado, Colorado Old, Something New,” dalam Asian
Perwira, Anak Agung dan Yayan M. Yani., 2005, Survey, Vol XXX111, no 9 hal 854
Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, William J. Perry, “Proliferation on the Peninsula:
(Bandung: Remaja Rosda Karya) Five North Korean Nuclear Crises,”
Riri Dwianto, 2000. “Kerjasama Keamanan Asia Annals of the American Academy of
Timur” dalam Agenda dan Penataan Political Science, Vol. 607 (Sage Publications,
Kemanan di Asia Pasifik, Batarto Inc. 2006).
Bandoro (Penyunting), CSIS, Jakarta W.T. Tow. 2001 Asia-Pasific Strategic
Rizal Sukma, 1992-1993. “Dua Korea dan Relations: Seeking Convergent Security,
Prospek Perdamaian di Asia Timur”, dalam Cambridge University Press, New York.
Analisa CSIS, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai