Anda di halaman 1dari 4

Budaya Korea Selatan, meski telah dipengaruhi oleh Barat sejak 1948, masih cukup unik.

Orang Korea Selatan, pada dasarnya, sangat tertutup. Perilaku apa pun yang tidak pribadi
atau tertib, seperti berteriak atau mabuk, tidak disukai di Korea Selatan. Kesopanan dan rasa
syukur juga merupakan nilai-nilai inti Korea Selatan, jadi harap berterima kasih atau
berterima kasih tidak peduli seberapa kecil layanan atau isyaratnya

Bahasa

Korea Selatan memiliki tujuh bahasa untuk melakukan komunikasi. Biasanya, bagi pemula
hanya menggunakan tiga tingkatan dalam kehidupan sehari-hari. Tiga tingkatan tersebut
berupa sopan (haeyo), formal (psyche), serta informal (haechi). Bahasa formal biasanya
mereka gunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, orang berpangkat tinggi, atau
orang asing. Korea Selatan memiliki satu bahasa resmi, Korea, meskipun Jepang, Inggris dan
Mandarin digunakan dan dipahami secara luas. Bahasa Korea adalah bahasa yang terisolasi,
artinya bahasa ini tidak seperti bahasa lain, hidup atau mati. Bahasa Korea memiliki sistem
tata bahasa, kosakata, dan alfabetnya sendiri yaitu aksara Hangul.

Makanan

1. Kimchi

Kimchi merupakan irisan sayur kubis yang di fermentasi dan dipadukan dengan saus cabai
merah. Makanan khas ini dilengkapi dengan pasta ikan teri yang lezat dan memiliki rasa
pedas dan asam. Orang Korea sangat menyukai Kimchi dan makanan ini selalu dikonsumsi
berdampingan dengan hidangan lainnya, seperti ayam goreng pedas, bibimbap, maupun nasi
goreng.

2. Japchae

Makanan khas Korea selanjutnya adalah japchae. Japchae adalah makanan berupa tumisan
yang umumnya dikonsumsi dengan nasi. Selain kimchi, japchae juga salah satu makanan
yang sering dijumpai pada lauk makan masyarakat Korea.
3. Tteok
Tteok adalah makanan yang terbuat dari tepung beras ketan. Oleh karena itu, teksturnya akan
sedikit lengket dan kenyal. Ada banyak cara dalam mengkonsumsi tteok. Seperti dikukus,
direbus, bahkan digoreng.
4.Haemul Pajeon
Haemul memiliki arti makanan laut atau seafood. Sedangkan pajeon adalah nama dari makanan Korea
berupa penekuk. Jadi haemul pajeon adalah penekuk yang berisi makanan laut. Umumnya ketika ada
perayaan tradisional Korea, makanan yang satu ini tidak pernah ketinggalan. Makanan ini berupa
adonan yang di dalamnya berisi beberapa bahan.
5. Chapssal

Chapssal merupakan roti khas Korea. Makanan yang satu ini memiliki konsep tang hampir mirip
dengan donat. Jika dilihat, bagian luarnya sama sama ditaburi dengan gula halus. Itulah salah satu
alasan yang membuat makanan ini terlihat seperti donat. Roti ini dibuat dari beras.

6.Mandu
Mandu merupakan makanan Korea yang berbentuk seperti pangsit. Di dalam mandu terdapat
berbagai macam isian. Seperti berisi olahan daging, olahan sayuran atau lain sebagainya.
Umumnya mandu disajikan dengan cara dikukus. Kemudian mandu akan dimakan dalam
keadaan hangat.
7.Tteokbokki
Tteokbokki adalah salah satu makanan yang sangat sering tampil di berbagai drama korea.
Tteokbokki adalah kue beras yang diberi kuah berupa bumbu yang dicampur gochujang. Rasa dari
tteokbokki itu sendiri manis cenderung pedas.
Teksturnya kenyal, karena memakai tepung beras. Umumnya, tteokbokki akan dijual dipinggir jalan.
Makanan ini bisa juga dinikmati dengan irisan daun bawang atau pelengkap lainnya.
8. Bungeo Ppang
Makanan khas Korea selanjutnya adalah bungeo pangg. Bungeo ppang adalah roti khas Korea yang
berbentuk ikan. Di dalamnya berisi macam-macam rasa. Seperti kacang merah, keju, coklat dan
variasi rasa lainnya.
9. hotteok
Hotteok juga termasuk salah satu makanan Korea yang berupa jajanan. Hotteok ini mirip seperti
pancake. Pembuatannya juga digunakan dengan adonan roti. Terdapat banyak varian di dalam
hotteok. Seperti sirup gula merah, madu, bihun Korea, sayuran, sampai kimchi.
10. Tokkebi Hot Dog
Makanan khas Korea ini masuk ke dalam kategori makanan ringan. Makanan tersebut bernama
tokkebi hot dog. Ini adalah sejenis makanan yang terbuat dari sosis. Sosis tersebut akan ditusuk dan
dilumuri dengan adonan tepung.

Pakaian

Pakaian hanbok merupakan salah satu khasnya budaya Korea Selatan! Hanbok adalah
pakaian tradisional masyarakat Korea yang pada umumnya memiliki warna cerah, dengan
garis sederhana serta tidak memiliki saku. Biasanya Hanbok yang di gunakan oleh keluarga
kerajaan atau keturunan bangsawan akan beda modelnya dengan rakyat biasa. Namun
sekarang ini, Hanbok tidak lagi menggunakan sistem itu.
Pakaian tradisional ini di gunakan untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan, ulang tahun,
dan perayaan ulang tahun ke-61. Selain menggunakan Hanbok, akan ada hiasan tambahan
yang biasanya digunakan bersamaan. Untuk wanita, biasanya akan menggunakan tusuk
rambut atau yang di sebut sebagai binyeo dan alas kaki tradisional yang bentuknya hampir
seperti flat-shoes. Sedangkan pria biasanya mengenakan topi maupun rompi sebagai hiasan
tambahan untuk dikenakan Hanbok sendiri memiliki arti yang sangat penting untuk pakaian
tradisional Korea. Hanbok terdiri dari 2 suku kata yaitu han dan bok. Han adalah klasifikasi
untuk orang Korea, sedangkan bok berarti pakaian dalam bahasa tertentu.

Kesenian
1.Lukisan Korea
 Lukisan merupakan salah satu kesenian yang menjadi kebudayaan di Korea Selatan sejak zaman
prasejarah. Pada awalnya pada zaman dahulu menggunakan batu cadas sebagai medianya. Orang-
orang membentuk lukisan dengan ukiran pada batu tersebut.
Semenjak Buddhisme masuk ke Korea, teknik melukis yang benar mulai diajarkan, orang-orang
dengan cepat mempelajarinya. Salah satu contohnya yaitu kaligrafi.
2. Tembikar
merupakan kesenian khas Korea Selatan. Sejarah adanya tembikar dan keramik di Korea Selatan
sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Bahan serta gayanya telah berubah selama dinasti Goryeo
hingga Joseon. Mulai dari menggunakan tanah liat hingga berganti menjadi porselen. Kerajinan
keramik di Korea Selatan ini juga memberi pengaruh kuat dalam membentuk keramik Jepang.
3.Tarian Khas Korea Selatan
tarian Korea Selatan dibentuk dari ritual perdukunan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Seiring dengan perkembangan waktu dan dinasti yang sudah berganti, tarian rakyat telah berevolusi
dan berkembang dari tarian ritualistik tersebut.
Berikut beberapa tarian yang terdapat di korea selatan

탈춤 (talchum) : orang-orang yang menari biasanya mengenakan topeng

가인전목단 (gainjeonmokdan) : tarian ini memiliki arti ‘wanita cantik yang memetik bunga botan’.
Dalam pertunjukannya, penari akan memetik bunga botan yang berada di tengah panggung. Penari
melakukan tarian tersebut secara lemah gemulai.

농악 (nong-ak) : bukan hanya sebagai tarian rakyat saja, namun Nong-ak merupakan pertunjukan
musik yang menggunakan alat musik sebagai iringannya.

부채춤 (buchaechum) : sekelompok wanita menarikan tarian ini menggunakan kipas.

4. Abakmu
Selanjutnya, Abakmu atau Tarian Abak. Kali ini dibawakan dua perempuan dengan pakaian
atasan berwarna hijau dan merah di bawahnya. Tangan dua penari ini tak terlihat karena
ditutupi oleh lengan baju yang panjang.
5.Jinsoechum
Tarian Jinsoe ini mengungkap perasaan maskulinitas yang dapat merasakan Tuhan dan
dinamika secara bersahaja. Mereka menari bergerak melompat dengan satu kaki sambil
tangan mengayun gong yang dipegang. Tarian ini memberikan perasaan khidmat dan elegan.

6. Samulnori
Pertunjukkan ditutup dengan empat laki-laki duduk sambil memegang alat musik.
Samulnori menekankan pada emosi yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar. Keempat
orang ini memainkan alat musik dengan ritme yang lambat hingga cepat. Diartikan sebagai
empat babak perkembangan spiritualitas: awal, kemajuan, klimaks, dan akhir, dengan
dibawakan dalam aliran ketegangan dan relaksasi secara berkala.
7. Festival Lumpur

Festival ini biasanya menggunakan lumpur untuk memeriahkannya dan mandi bersama.
Masyarakat Korea Selatan mempercayai bahwa lumpur termasuk bahan yang baik untuk
kulit. Festival ini sudah mereka lakukan sejak tahun 1988 saat ini. 

Anda mungkin juga menyukai