Anda di halaman 1dari 12

Kebudayaan Jepang

A. Sejarah kebudayaan Jepang


Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan
pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa
pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan
tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad
ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad
ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang
mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan
budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan
(pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh,
rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang),
serta makanan Jepang.

B. Kesenian dan Kebudayaan Jepang


Iklim yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Dari hubungan tersebut menghasilkan
suatu kebudayaan dari suatu tempat tertentu. Iklim mempunyai pengaruh dalam
pembentukkan kebutuhan pokok manusia yang terdiri dari sandang, pangan, papan dan
juga mempunyai peranan pula dalam membentuk aspek-aspek kehidupan spiritual seperti
agama, kesenian, filsafat dan tradisi suatu bangsa.
Jepang terdiri dari 4 musim yaitu, musim semi, musim panas, musim gugur, dan terakhir
musim dingin. Dari beberapa kebudayaan yang akan diuraikan, secara tidak langsung
kebudayaan itu berasal dari iklim-iklim yang ada di Jepang. Misalkan pada musim dingin
maupun musim semi, tradisi orang Jepang adalah memakai kimono. Kimono ini
berfungsi untuk menutup rapat tubuhnya dengan balutan kain yang tebal dan duduk dekat
perapian untuk menghangatkan dirinya. Hal ini tidak dilakukan oleh seorang saja, tetapi
secara umum dilakukan sudah sejak dulu kala dimana orang tua dari orang tua mereka

juga melakukan hal yang sama. Gaya kimono yang dikenakan suatu tempat berbeda
dengan tempat lainnya, tergantung dari wilayah dan tradisi yang ada di setiap wilayah.

1. Pakaian Tradisional Jepang


Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau
bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk
kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara
khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih
sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi
oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan
Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status
perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono
wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.

Gambar 1.1 Kimono pernikahan

Gambar 1.2 Kimono modern

Sumber: http://google.com

Sumber: http://www.wikipedia.com

2. Makanan Jepang
Jenis makanan yang disetiap daerah di Jepang berbeda satu sama lain. Hal ini
disebabkan karena tergantung letak daerah tersebut. Manusia bebas menentukan apa
yang akan dimakan, tergantung dari alam sekitar yang menyediakan bahan-bahan
mentah. Selain itu pergantian musim juga mempengaruhi apa yang akan dimakan

oleh orang Jepang. Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka.
Sebagian besar acara TV pada waktu petang dikhususkan pada penemuan dan
penghasilan makanan tradisional yang bermutu.
Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat
dari berbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi. Sushi
memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Makanan Jepang bertumpu pada
peralihan musim, dengan menghidangkan mi dingin dan sashimi pada musim panas,
sedangkan ramen panas dan shabu-shabu pada musim dingin
Pada musim semi, orang Jepang memakan rebung rebus (takenoko) dan ikan bonito,
karena pada musim semi banyak dijumpai rebung dan banyak tangkapan ikan bonito.

Gambar 2.1 Rebung ( tunas sayuran)


Sumber: http://www.google.com

Pada musim panas, orang Jepang banyak makan mentimun dan belut. Mentimun
dianggap sebagai sayuran yang bermanfaat untuk menghilangkan kelelahan di musim
panas karena bisa mengeluarkan panas tubuh.

Gambar 2.2 Belut goreng


Sumber: http://www.google.com

Di musim gugur ada ungkapan "musim gugur adalah musim dimana selera makan
kita paling baik." Ungkapan ini menggambarkan banyaknya bahan makanan khas di
musim gugur, diantaranya buah kesemek, ikan sauri pasifik.

Gambar 2.3 Buah kesemek (kaki)


Sumber :http://www.google.com

Sementara makanan khas di musim dingin adalah ikan cod dan lobak raksasa yang
dapat membantu menghangatkan tubuh.

Gambar 2.4 Ikan cod


Sumber: http://www. google.com

Gaya masakan merupakan suatu perwujudan pemahaman diri terhadap iklim dalam
jangka waktu yang lama dari suatu bangsa tertentu.

3. Upacara Minum
Budaya minum teh merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat
Jepang dari dulu yang hingga kini tetap di lestarikan. Upacara minum teh merupakan
upacara penyambutan tuan rumah kepada tamu dengan cara menyajikan teh. Upacara
minum teh atau yang dikenal dengan Chad atau Sad adalah upacara yang
mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain
tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara
meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu).
Upacara minum teh di Jepang banyak mengandung makna kehidupan. Setiap prosesi
yang ada dalam upacara minum teh di Jepang mengandung setiap makna. Prosesi

saling memberi hormat antara tamu dan penerima tamu yang bermakna saling
menghormati dan setiap orang harus menghormati tamu.
Prosesi pemberian kue manis atau okashi yang mana harus dihabiskan oleh tamu
merupakan bentuk penghargaan dari tuan rumah untuk menyambut tamu dan tamu
yang mendapat kue okashi harus menghabiskannya sebagai rasa syukur akan
pemberian tamu juga sebagai bentuk penghormatan.

Gambar 3.1 Upacara Minum Teh


Sumber: http://www.google.com

4. Ikebana
Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga
memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai
tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu
dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana,
namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh
pembelajaran keahlian dalam pembuatannya
Gambar 4.1 Ikebana
Sumber: http://www.google.com

5. Tako
Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD).
Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan
design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya
karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa
berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di
event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka
hadirkan.

Gambar 5.1 Tako


Sumber: http://www.google.com

6. Kendo dan Judo


Kendo adalah olah raga bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama dari
olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas
mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji
mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam
yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama
shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau
kote, pelindung paha atau tare.

Gambar 6.1 Kendo


Sumber: http://www.google.com

7. Matsuri
Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival
di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan
diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa
atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk
melihat saja.

Gambar 7.1 Matsuri


Sumber: http://www.google.com

8. Shogi
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh
dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang
sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan
yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan
kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente

dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu
seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20
buah.

Gambar 8.1 Papan Shogi


Sumber: http://www.google.com

9. Kabuki
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater
karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para
pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang
dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.

Gambar 9.1 Kabuki


Sumber: http://www.google.com

10.Origami
Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk

kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk
membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di
Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan
kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam
sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak
berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.

Gambar 10.1 Origami


Sumber: http://www.google.com

Sudah dijelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara Jepang.
Jepang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang dikenal banyak orang yang
berada diluar Negara tersebut, karena kebudayaan yang khas maka banyak orang luar
yang tertarik dengan kebudayaan yang dimiliki Jepang.
Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime,
manga, mode, film, kesusastraan, permainan video, dan musik Jepang menerima
sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda
Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka
memengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik
merupakan ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya
dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk
diedarkan ke seluruh dunia.
Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai:
olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan
kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang.

Analisis Hubungan Lingkungan Hidup dengan Arsitektur


Jepang
Daerah wilayah Jepang kerap terjadi gempa bumi dan juga tsunami. Oleh karena itu,
masyarakat orang Jepang menggunakan konstruksi rumah yang kuat, lentur dan tidak
kaku, dan material yang paling umum digunakan adalah kayu dan batu.
Standar bangunan untuk penguatan struktur bangunan bertingkat dua ke atas disusun
dengan mengacu pada Peta Bahaya (hazard) percepatan pergerakan tanah di batuan dasar
akibat energi gempa.Tiap lokasi memiliki percepatan pergerakan tanah, tergantung
struktur lapisan batuan, keberadaan patahan dan sesar mikro di daerah itu, serta jarak dan
posisinya terhadap zona subduksi, kata Mulyo Harris Pradono, pakar bangunan tahan
gempa, yang juga Kepala Teknik Program Teknologi Pengurangan Risiko Bencana Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Semua gedung bertingkat yang berada di daerah rawan gempa harus memiliki tiang
pancang yang bertumpu hingga ke batuan dasar, agar kokoh bila terguncang gempa.
Perancangan kekuatan struktur gedung harus melihat sumber gempa dan masa gedung.
Sisi bangunan yang berhadapan langsung dengan sumber gempa harus lebih kuat
dibandingkan dengan sisi lain.
Pengamanan gedung dapat dilakukan dengan memasang isolator berupa bahan karet di
bagian dasar gedung dan sistem peredam kejut, kata Mulyo, yang menamatkan doktor
dari Kyoto University di bidang struktur tahan gempa.Pemasangan sistem peredam
guncangan diterapkan pada gedung maksimal 10 lantai dan bangunan yang melebar
dimensinya. Di Jepang, sistem itu biasanya dipasang pada bangunan penting, seperti
rumah sakit, pembangkit listrik dan bangunan bersejarah.

Prinsip-prinsip yang digunakan orang Jepang untuk menahan gempa:


1. Denah dan Struktur Bangunan yang Simetris. Denah Bangunan yang
sederhana dan simetris akan memudahkan dalam menentukan letak titik-titik
kolom dan pondasi yang akan menjadi rangka struktur utama pada rumah kita.
Misalnya untuk kolom beton bertulang yang ideal untuk rumah tinggal
biasanya berjarak 3 4 m.
Struktur bangunan sederhana dan simetris dapat menahan gaya gempa yang
lebih baik dari pada bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan. Ini
disebabkan karena gaya gempa yang terjadi dapat terdistribusi secara merata
ke semua elemen struktur.
2. Pemilihan Material Yang Ramah Terhadap Gempa. Besarnya gaya gempa
yang menimpa sebuah bangunan berbanding lurus dengan berat bangunan itu
sendiri. Itu sebabnya penting untuk membuat bangunan menjadi lebih ringan
dengan menggunakan bahan bangunan yang ringan.

3. Jepang merupakan negara yang menerapkan teknologi konstruksi tahan gempa


yang terbaik. Rumah-rumah tradisional Jepang umumnya berstruktur kayu
satu tingkat. Partisi antarruangan memakai bilah bambu dan kertas yang
sangat ringan. Rumah tradisional Indonesia juga ternyata dirancang tahan
gempa oleh nenek moyang kita. Pemakaian struktur kayu dan bambu dengan
atap rumbia atau ijuk terbukti dapat bertahan ketika ada goncangan gempa
4. Saat ini ada banya material bangunan yang mendukung perencanaan rumah
tahan gempa. Sebut saja dinding beton aerasi atau bata ringan, rangka baja
ringan, genteng aspal atau seng gelombang, dan partisi gypsum atau GRC.
5. Sistem konstruksi penahan beban.Untuk menciptakan konstruksi rumah tahan
gempa, struktur pondasi, kolom, balok, dan struktur atap harus dibuat menyatu
dengan sambungan yang memadai. Untuk konstruksi kayu, selain tambahan
struktur menyilang (bracing), juga harus dilengkapi dengan plat baja pengikat
di setiap sambungannya, sehingga geraknya jadi fleksibel.
6. Bangunan dengan struktur beton bertulang harus memakai tulangan yang tepat
sesuai dengan perhitungan strukturnya, baik tulangan utama maupun
cincinnya. Sambungan antara kolom, pondasi dan sloof pun harus
diperhatikan detailnya, agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan
beban gempa.

Anda mungkin juga menyukai