• Imayatul Khoiriah
• Dea ainunnisa
• Reggina Nurul Permata
• Veronica Delmarina
• Nita Warohmah
• Ananda Riki Wahyu Utomo
• Arfan Achmad Fachrozi
KAISAR TAISHO
katsura Taro
GOLONGAN TUA
• Golongan tua (genroo) menguasai
pemerintahan, kabinet Rikken
Seiyuukai runtuh
• PM Katsura Taro mendesak genroo
dibubarkan 1913, Katsura Taro
turun & digantikan Yamamoto
Gonbei
Parlemen Pertama
Majelis Atas
• Anggota kekaisaran, bangsawan, kazoku =>
dipilih putra mahkota => kizoku-in
Majelis Rendah
• Dari hasil Pemilu Yang berhak ikut pemilu:
laki-laki usia 25 tahun ke atas atau telah
membayar pajak penghasilan pada tingkat
tertentu
• Pemilu pertama 1890, didominasi Rikken
Jiyuutoo (Partai Konstitusional
Liberal) dan Rikken Kaishintoo (Partai
Konstitusi Progresif)
Perang Dunia 1
• Penyebab: terbunuhnya pangeran Franz-
Ferdinand (Austria) oleh teroris Serbia
Latar belakang:
– Persaingan daerah pemasaran & sumber
bahan baku
– Persekutuan antar negara
• Triple Entente: Perancis, Inggris, Rusia
• Triple Alliante: Jerman, Italia, Turki
• Jepang menyatakan perang terhadap
Jerman dan bergabung dengan Sekutu
pada 23 Agustus 1914 (PD I)
• Dalam PD I itu Jepang menduduki wilayah
kekuasaan Jerman di Shandong, China
dan beberapa kepulauan di Pasifik.
• Jepang mengirimkan Twenty-One Demands (21
Tuntutan) kepada Cina pada 18 Januari 1915.
• 21 Demands:
– Grup 1: Shantung dipinjamkan pada Jepang
– Grup 2: Jepang bebas mengontrol Manchuria
– Grup 3: pertambangan di Cina dilakukan oleh Jepang
dan Cina
– Grup 4: Cina dilarang untuk meminjamkan pelabuhan
di sepanjang pantai Cina, kecuali pada Jepang
– Grup 5: pemerintah Cina harus menggunakan
penasehat2 Jepang & kepolisian di Cina harus
dijalankan bersama dg Jepang
• Jepang semakin menguatkan posisinya
melawan Jerman dng menguasai Manchuria,
dan Mongolia, menguasai pertambangan besar
di China dan melancarkan serangan poltik dan
ekonomi disana.
• Hal ini menimbulkan Gerakan Anti-Jepang di
China. Jepang terpaksa menarik pasukannya
melalui beberapa perjanjian pada Mei 1915.
• Terauchi Masatake menjadi Perdana Menteri
pada 9 Oktober 1916.
Ishii Lansing