Anda di halaman 1dari 11

UCHI -SOTO

Nama kelompok:
• Dhea Arlista .A. (C12.2020.00931)
• Jihan Hanifah (C12.2020.00966)
• M. Maulana (C12.2020.00933)
UCHI –SOTO ( 内 - 外 )
Komunikasi masyarakat Jepang memiliki pola dualisme yang disebut uchi-soto. Uchi secara harafiah dapat
diartikan sebagai “dalam” atau orang-orang yang berada suatu kelompok bernaung, yang termasuk dalam
kelompok “uchi” seperti suami, istri, anak-anak dan orang yang berada “dalam satu atap” yang sama.

Sedangkan soto secara harafiah dapat diartikan sebagai “luar” kebalikan dari uchi, yang termasuk dari soto
yaitu orang-orang yang berada di luar lingkup dari uchi (Sari, 2017: 19). Pola komunikasi uchi dan soto ini berasal
dari sistem ie, yaitu sistem keluarga tradisional Jepang. Sistem ie mengutamakan kepentingan keluarga atau
kelompok dan semua anggotanya secara sadar ataupun tidak, bekerja atau berusaha demi ie mereka.

Dalam sistem ie ini, anggota ie tidak selalu termasuk sedarah, dalam artian orang lainpun dapat
dimungkinkan untuk menjadi anggota ie dan dianggap sebagai uchi no mono yang artinya orang dalam. Sedangkan
orang lain atau di luar anggota ie dianggap sebagai soto no mono atau orang luar.
KONSEP UCHI- SOTO

Konsep uchi-soto adalah konsep trdisional atau turunan dari


konsep ie, konsep hubungan antar manusia di Jepang, di mana
konsep ini membagi pola interaksi ke dalam uchi sebagai
orang dalam dan soto sebagai orang luar. Kata ie sendiri
berasal dari kanji 家 dan memiliki beberapa arti, yaitu:
1) bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal,
2) keluarga, rumah tangga,
3) sebuah grup yang berisikan satu anggota keluarga
berdasarkan kode sipil Jepang kuno, dan
4) garis keluarga yang berasal dari seorang leluhur yang
akan berlanjut di masa depan
UCHI -SOTO

Orang yang merasa tergabung dengan suatu grup tertentu biasanya akan menyebut dirinya sebagai uchi sedangkan orang

yang di luar grupnya akan dianggap sebagai soto. Strategi komunikasi berbasis uchi-soto ini kerap digunakan orang Jepang

sebagai ekspresi interaksi sosialnya (Maynard, 1997: 32).

Dari kesadaran akan konsep uchi-soto di interaksi sosial orang Jepang dapat berimbas pada gaya bahasa yang digunakan.

Apabila berbicara dengan orang yang dianggap sebagai uchi, akan cenderung menggunakan bahasa nonformal sedangkan bila

berbicara dengan orang yang dianggap sebagai soto maka akan cenderung menggunakan bahasa formal dan sopan untuk

menghormati orang luar tersebut.

Bisa dinyatakan bahwa konsep ini adalah kunci untuk memahami seperti apa masayarakat Jepang itu. Konsep uchi-soto ini

adalah salah satu konsep yang mewakili bahwa bahasa dan budaya saling berkaitan satu dengan yang lain.
Bentuk Komunikasi

Dalam komunikasi interpersonal, masyarakat Jepang akan menggunakan konsep


ini sebagai standar untuk menentukan sikap saat menghadapi seseorang. Maka
tidak heran, bila dalam berbahasa, kita akan menjumpai berbagai bentuk ekspresi
bahasa Jepang yang berbeda dengan makna yang sebenarnya sama. Misalnya,
dalam konteks uchi (konteks informal) maka digunakan bentuk 飲 む (nomu),
sedangkan dalam konteks soto (konteks yang formal), maka akan digunakan 飲み
ます (nomimasu).
Dengan demikian, saat berbicara, meskipun sama isi topik pembicaraannya, namun
berdasarkan konteks yang dibicarakan (apakah uchi ataukah soto), orang Jepang
akan menggunakan bentuk atau ekspresi bahasa yang berbeda. Di samping itu,
dengan adanya pembedaan uchi dan soto bisa menggambarkan jauh atau dekatnya
suatu hubungan antara partisipan yang terlibat dalam pembicaraan.
Bentuk komunikasi
aa
Konsep uchi bukan hanya merujuk pada anggota keluarga yang memiliki hubungan darah
saja, namun juga merujuk pada orang-orang yang berasal dari lingkungan perusahaan
yang sama, atau lingkungan sekolah yang sama, atau sebuah organisasi yang sama.
Contohnya, bila pembicara, adalah A, membicarakan konteks dalam satu lingkungan
sekolah (A adalah murid kelas 3-A), maka uchinya adalah seluruh teman kelas 3-A,
sedangkan soto adalah orang-orang di luar kelas 3-A (missal kelas 3-B). Akan tetapi, bila
A membicarakan konteks yang membandingkan dengan sekolah lain, maka seluruh siswa
(baik kelas 3-A, maupun kelas 3-B) serta para guru merupakan pihak uchi dan semua
orang di luar sekolahnya adalah pihak soto.
Penggunaan:

Bahasa Penghormatan Bahasa untuk merendah


(Sonkeigo): (kenjougo):
● そんけいご ● けんじょうご
● 尊敬語 ● 謙譲語
● Digunakan untuk orang ● Digunakan untuk orang
luar dalam
● Contoh: ● Contoh:
その方なら、昨日いらっし 切符を拝見します。(みま
ゃいました。(来まし す)” Saya akan melihat
た)” Kalau beliau itu, (mengecek) tiket Anda.”
kemarin dating.”
Makna uchi:
•Orang Jepang melihat uchi dalam dua
makna, yaitu “dalam” (internal) dan
rumah.
•Artinya, perusahaan bukan sekedar
tempat bekerja, tapi juga rumah bagi
karyawannya.
CONTOH UCHI
Uchi dalam perusahaan Uchi & bisnis keluarga
•Umumnya bisnis di Jepang dimulai dari
bisnis keluarga.Tak heran kalau nama
•Perusahaan dipandang sebagai sebuah perusahaan serta brand produknya
keluarga besar.Salah satu konsekuensinya memakai nama keluarga pendiri perusahaan
adalah bahwa nama baik perusahaan itu. Contoh : Honda, Suzuki, Mazda
harus dijaga.Baik dalam konteks bisnis (matsuda), Bridgestone (ishibasi).
perusahaan maupun dalam konteks •Beberapa bagian dari konsep kekeluargaan
kehidupan pribadi. itu bertahan meski perusahaan membesar,
mendunia, dan mengadopsi konsep
manajemen modern.
•Selain soal menjaga nama, konsep •Konsep ini kerap memunculkan masalah
kekeluargaan ini muncul dalam bentuk ketika perusahaan Jepang berbisnis di luar
beberapa karakter khas.Salah satunya Jepang
adalah lebih menonjolnya identitas •.Konsep kekeluargaan menjadi kabur
perusahaan pada diri karyawan maknanya.
•Orang Jepang tak siap untuk memasukkan
ketimbang identitas profesi individu.
orang-orang lokal ke dalam lingkaran
kekeluargaan mereka.
•Ciri lain adalah rendahnya tingkat •Orang lokal sulit dianggap sebagai bagian
kepindahan karyawan.Sekali seseorang dari uchi.
masuk ke sebuah perusahaan, •Tak sedikit yang merasakan adanya
umumnya dia akan bekerja di situ diskriminasi.
sampai pensiun.Pindah kerja dari suatu
perusahaan ke perusahaan lain di
Jepang masih terbilang langka.
Uchi-Soto dan Orang Asing

01 02 03
Orang asing, secara Sebagai bagian dari soto, Sebaliknya, orang asing
umum termasuk dalam mereka diperlakukan menghadapi kendala saat
dengan hormat oleh orang memasuki uchi orang
soto. Jepang
Jepang.

04 05
Secara teori, sangatlah Tetapi, sangatlah sulit bagi
mungkin orang asing orang asing untuk dapat
menjadi bagian dari diterima sebagai salah satu
masyarakat Jepang. anggota dalam uchi
masyarakat Jepang.
ありがとございます

Anda mungkin juga menyukai