Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
D. Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Konsep dasar keamanan Jaringan..................................................................... 3
B. Pengertian Firewall........................................................................................... 3
C. Arsitektur Firewall............................................................................................ 3
D. Klasifikasi Firewall........................................................................................... 4
E. Tehnik yang digunakan...................................................................................... 5
F. Fungsi Firewall................................................................................................. 5
G. Cara Kerja Firewall ......................................................................................... 7
H. Tipe-Tipe Firewall ............................................................................................ 8
I. Konfigurasi Firewall........................................................................................ 10
J. Kelebihan dan Kelemahan Firewall ................................................................. 10
K. Langkah-Langkah membangun Firewall .......................................................... 11
L. Cara-cara Konfigurasi Firewall pada Windows 7 ........................................... 12
BAB III. PENUTUP ............................................................................................ 16
A. Kesimpulan..................................................................................................... 16
B. Saran.............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang
melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan
komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,
sistem seperti ini disebut jaringan komputer.
Jaringan komputer dapat saling berhubungan dengan komputer lain dengan cara menghubungkan
protocol satu dengan protocol lain yang dibaca sebagai alamat oleh system,pada suatu jaringan
satu komputer dengan komputer lain dapat saling berbagi dan bertukar informasi berupa
gambar,text ataupun suara dengan cara melewati lalu lintas jaringan yang menghubungkan
komputer satu dan lainnya. Jaringan komputer selain memiliki banyak kelebihan yang dapat
mempermudah pekerjaan, juga memiliki ancaman yang dapat mengganggu jalannya arus data
yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain yang terhubung pada jaringan
tersebut.Ancaman yang dapat menyerang jaringan komputer bisa dari masalah internal maupun
external. Masalah internal dapat berupa gangguan system yang mendukung jaringan komputer itu
sendiri sedangkan masalah external yang dapat menjadi ancaman atau gangguan pada jaringan
komputer dapat berupa faktor alam,manusia,hewan dan semacamnya.
Sering kali diabaikan oleh kita pentingnya keamanan jaringan guna melindungi data yang kita
punya,Oleh karenanya pada jaringan komputer kita juga memerlukan proteksi guna melindungi
data yang kita punya agar tidak terserang virus dan semacamnya.
Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap
aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah
firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang
(gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk
mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak
luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur
komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang
memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan korporat di dalamnya, maka perlindungan
terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun
pencuri data lainnya, menjadi esensial. Karena kurangnya pengetahuan tentang firewall maka
kami mengangkat materi tentang firewall selain untuk mengumpulkan tugas keamanan
jaringan,kami juga ingin berbagi kepada para pembaca yang hanya mengetahui tentang firewall
secara singkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah dari
observasi yang kami lakukan adalah “Bagaimana kinerja firewall pada Jaringan ?”.
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Firewall
2. Memahami fungsi Firewall
3. Mengetahui cara kerja Firewall
D. Manfaat
1. pembaca dapat mengetahui tentang firewall dan jenis – jenisnya
2. pembaca dapat mengetahui tentang fungsi firewall
3. pembaca dapat mengetahui tentang cara kerja firewall

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Keamanan Jaringan
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer otonom yang saling terhubung melalui
media komunikasi dengan menggunakan protokol sebagai identitas setiap komputer yang
terhubung pada jaringan tersebut . Manfaat jaringan komputer antara lain adalah memungkinkan
pemakaian bersama atas sumber daya yang ada. Sumber daya dalam hal ini dapat berupa
perangkat keras, perangkat lunak dan data atau informasi. Manfaat lainnya adalah untuk
berkomunikasi, meningkatkan kehandalan dan ketersediaan sistem.
Manfaat yang demikian besar tentunya akan kurang sebanding dengan tingkat gangguan yang
muncul terhadap jaringan. Ketika jaringan hanya melibatkan perangkat lokal saja, atau dengan
kata lain tidak terhubung ke jaringan lain, munculnya gangguan mungkin menjadi suatu hal yang
tidak diperhitungkan. Keamanan jaringan merupakan upaya memberikan keterjaminan jaringan
atas gangguan-ganguan yang mungkin muncul.
Keamanan jaringan sendiri sering dipandang sebagai hasil dari beberapa faktor. Faktor ini
bervariasi tergantung pada bahan dasar, tetapi secara normal setidaknya beberapa hal dibawah ini
diikutsertakan :

• Confidentiality (kerahasiaan)

>> informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
• Integrity (integritas)

>> informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
• Availability (ketersediaan)
>> informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
Pengertian Firewall
Firewall merupakan suatu sistem proteksi untuk melaksanakan pengawasan lalu lintas paket data
menuju atau meninggalkan sebuah jaringan computer sehingga paket data yang telah diperiksa
dapat diterima, ditolak atau bahkan dimodifikasi terlebih dahulu sebelum memasuki atau
meninggalkan jaringan tersebut. Firewall memprotieksi suatu jaringan komputer dari hal-hal yang
membahayakannya.

Klasifikasi Firewall
1. Personal Firewall
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari
akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah
kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan
ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus,
anti-spyware, anti-spam, dan lainnya.
2. Network Firewall
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan.
Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah
perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah
Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA,
IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta
SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network
Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal
firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level
Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat)
dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan,
dan mana paket yang akan ditolak.
E. Teknik Yang Digunakan Oleh Firewall
1.Service control (kendali terhadap layanan)
2.Direction Conrol (kendali terhadap arah)
3.User control (kendali terhadap pengguna)
4.Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
F. Fungsi Firewall
1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan
mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer
yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan melakukan inspeksi
terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat, lalu melakukan penapisan
(filtering) terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut.
2. Melakukan autentikasi
Fungsi fundamental firewall yang kedua adalah firewall dapat melakukan autentikasi terhadap
akses.
Protokol TCP/IP dibangun dengan premis bahwa protokol tersebut mendukung komunikasi yang
terbuka. Jika dua host saling mengetahui alamat IP satu sama lainnya, maka mereka diizinkan
untuk saling berkomunikasi. Pada awal-awal perkembangan Internet, hal ini boleh dianggap
sebagai suatu berkah. Tapi saat ini, di saat semakin banyak yang terhubung ke Internet, mungkin
kita tidak mau siapa saja yang dapat berkomunikasi dengan sistem yang kita miliki. Karenanya,
firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme
autentikasi, sebagai berikut:
Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata
kunci (password). Metode ini sering disebut sebagai extended authentication atau xauth.
Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah koneksi akan diminta input
mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah
koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi
mengisikan input password dan namanya, kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba
menghubungkan dirinya kembali.
Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik. Keunggulan
metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi dapat terjadi tanpa
intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka melakukan proses
autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit implementasinya karena membutuhkan
banyak komponen seperti halnya implementasi infrastruktur kunci publik.
Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah
diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital, PSK lebih mudah
diimplenentasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga mengizinkan proses autentikasi terjadi
tanpa intervensi pengguna. Dengan menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci
yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi. Kelemahan
metode ini adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali
menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang berada pada
jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar tercapai sebuah
derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga menggunakan gabungan antara
metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat digital.
3. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang.
Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa peraturan pengaturan akses (access
control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mencegah host
yang dilindungi dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang
mencurigakan. Meskipun demikian, firewall bukanlah satu-satunya metode proteksi terhadap
sumber daya, dan mempercayakan proteksi terhadap sumber daya dari ancaman terhadap firewall
secara eksklusif adalah salah satu kesalahan fatal. Jika sebuah host yang menjalankan sistem
operasi tertentu yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal dikoneksikan ke Internet,
firewall mungkin tidak dapat mencegah dieksploitasinya host tersebut oleh host-host lainnya,
khususnya jika exploit tersebut menggunakan lalu lintas yang oleh firewall telah diizinkan (dalam
konfigurasinya).
4. Koneksi dan Keadaan Koneksi
Agar dua host TCP/IP dapat saling berkomunikasi, mereka harus saling membuat koneksi antara
satu dengan lainnya. Koneksi ini memiliki dua tujuan:
Komputer dapat menggunakan koneksi tersebut untuk mengidentifikasikan dirinya kepada
komputer lain, yang meyakinkan bahwa sistem lain yang tidak membuat koneksi tidak dapat
mengirimkan data ke komputer tersebut. Firewall juga dapat menggunakan informasi koneksi
untuk menentukan koneksi apa yang diizinkan oleh kebijakan akses dan menggunakannya untuk
menentukan apakah paket data tersebut akan diterima atau ditolak.
Koneksi digunakan untuk menentukan bagaimana cara dua host tersebut akan berkomunikasi
antara satu dengan yang lainnya (apakah dengan menggunakan koneksi connection-oriented, atau
connectionless). Kedua tujuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keadaan koneksi
antara dua host tersebut, seperti halnya cara manusia bercakap-cakap. Jika Amir bertanya kepada
Aminah mengenai sesuatu, maka Aminah akan meresponsnya dengan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan oleh Amir; Pada saat Amir melontarkan pertanyaannya kepada Aminah,
keadaan percakapan tersebut adalah Amir menunggu respons dari Aminah. Komunikasi di
jaringan juga mengikuti cara yang sama untuk memantau keadaan percakapan komunikasi yang
terjadi.
5. Proses inspeksi Paket
Inspeksi paket (‘packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk
‘menghadang’ dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut
diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang diterapkan oleh seorang
administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah hendak menolak atau menerima
komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi terhadap setiap paket (baik yang masuk ataupun
yang keluar) di setiap antarmuka dan membandingkannya dengan daftar kebijakan akses. Inspeksi
paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak
menolak atau menerima komunikasi:
¨ Alamat IP dari komputer sumber
¨ Port sumber pada komputer sumber
¨ Alamat IP dari komputer tujuan
¨ Port tujuan data pada komputer tujuan
¨ Protokol IP
¨ Informasi header-header yang disimpan dalam paket
6. Stateful Packet Inspection
Ketika sebuah firewall menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection, maka
firewall tersebut dinamakan dengan Stateful Packet Inspection (SPI). SPI merupakan proses
inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang
terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut
berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket
tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan
firewall memiliki kemampuan yang lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam
hal penapisan yang tinggi.
Salah satu keunggulan dari SPI dibandingkan dengan inspeksi paket biasa adalah bahwa ketika
sebuah koneksi telah dikenali dan diizinkan (tentu saja setelah dilakukan inspeksi), umumnya
sebuah kebijakan (policy) tidak dibutuhkan untuk mengizinkan komunikasi balasan karena
firewall tahu respons apa yang diharapkan akan diterima. Hal ini memungkinkan inspeksi
terhadap data dan perintah yang terkandung dalam sebuah paket data untuk menentukan apakah
sebuah koneksi diizinkan atau tidak, lalu firewall akan secara otomatis memantau keadaan
percakapan dan secara dinamis mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan keadaan. Ini
merupakan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan firewall dengan inspeksi
paket biasa. Apalagi, proses ini diselesaikan tanpa adanya kebutuhan untuk mendefinisikan sebuah
kebijakan untuk mengizinkan respons dan komunikasi selanjutnya. Kebanyakan firewall modern
telah mendukung fungsi ini.

Cara Kerja Firewall


Firewall pada dasarnya merupakan penghalang antara komputer Anda (atau jaringan) dan Internet
(luar dunia). Firewall bisa diumpamakan dengan seorang penjaga keamanan yang berdiri di pintu
masuk rumah kita (satpam) yang bertugas menyaring pengunjung yang datang ke tempat kita, Dia
mungkin mengizinkan beberapa pengunjung untuk masuk sementara,menyangkal orang lain yang
ia sangka penyusup. Demikian pula firewall adalah sebuah program perangkat lunak atau
perangkat keras yang menyaring informasi (paket) yang datang melalui internet ke komputer
pribadi anda atau jaringan komputer.
Firewall dapat memutuskan untuk mengizinkan atau memblokir lalu lintas jaringan antara
perangkat berdasarkan aturan yang pra-dikonfigurasi atau ditentukan oleh administrator firewall.
Kebanyakan personal firewall seperti firewall Windows beroperasi pada seperangkat aturan pra-
konfigurasi yang paling cocok dalam keadaan normal sehingga pengguna tidak perlu khawatir
banyak tentang konfigurasi firewall.

Kelebihan dan Kekurangan


Ø Kelebihan FIREWALL
1. Lebih mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena firewall terbuat dalam
versi bahasa script.
2. Router dapat dengan mudah memantau client.
3. Adanya default police yang memberikan keamanan dari serangan yang dapat merugikan.
4. Lebih mudah dalam maintance dan update.
5. Firewall dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa.
6. Firewall memiliki performa yang tinggi karena dapat melakukan pengecekan terhadap
banyak koneksi.
Ø Kelemahan FIREWALL
1. FIREWALL dapat ditembus dari luar .

Koneksi masuk diblokir untuk menutup layanan jaringan seperti Windows Sharing kea rah
Internet. Sebelum itu paket-paket yang datang dianalisa oleh Firewall. Dalam proses analisa ini,
yang seharusnya memproteksi, malah dapat disusupi paket-paket khusus yang memanfaatkan
celah dalam firewall yang menurut data bisa mencapai 267 celah. Oleh karena firewall memiliki
akses penuh pada semua file di PC, seluruh system jadi terbuka bagi hacker.
2. FIREWALL dapat ditembus dari dalam.

Agar spyware yang mungkin terdapat pada PC anda tidak dapat mengirimkan data penting kearah
internet, koneksi keluar harus diawasi. Aplikasi apapun yang mengirim data pasti diperiksa.
Aplikasi tak dikenal akan diblokir dan baru dibuka bila diinginkan pengguna.Hacker yang kreatif
selalu menggunakan cara menyalahgunakan aplikasi yag dianggap aman oleh firewall utnuk
kepentingannya, browser misalnya. Hal ini sering terjadi karena firewall kerap kali tidak mampu
membedakan apakah sebuah koneksi/aplikasi baik atau jahat karena tergantung setting dari
pengguna. Dengan demikian, penyerang mampu menembus system dan konsep desktop firewall
pun tidak dapat diandalkan.
K. Langkah-Langkah Membangun Firewall
1. Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol
jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall
2. Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya
sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan.
Diantaranya:
- Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau
kebijakan yang akan kita buat.
- Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan
tersebut
- Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang
menggunakan jaringan
- Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan
ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
- Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut
3. Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Baik itu operating system yang
mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada
linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

Serangan Pada Firewall


Ø SERANGAN DOS ( Denial-Of-Service attacks')
Merupakan jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan
internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer
tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar
sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses
layanan dari komputer yang diserang tersebut.
Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah
akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa
cara, yakni sebagai berikut:
- Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang
dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini
disebut sebagai traffic flooding.
- Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang
disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat
dilayani oleh layanan tersebut, Teknik ini disebut sebagai request flooding.
- Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan
banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan
fisik terhadap komponen dan server.
Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang
pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang
terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan
lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam
sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan,
atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash.
Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak
dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas),
termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop.
Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering
dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi
ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau
memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih
dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil apalagi jika sistem jaringan tersebut telah
diperkuat.
Ø DDoS (Distributed Denial Of Service)
Merupakan salah satu serangan DOS dengan banyak host penyerang (baik yang
didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi
zombie) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.
Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan
serangan Denial of Service yang klasik, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa
kali dengan menggunakan beberapa buah komputer sekaligus, sehingga dapat
mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi "tidak berguna
sama sekali" bagi klien.
Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan
Denial of Service yang klasik muncul, dengan menggunakan serangan SYN
Flooding,yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami "downtime".

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Firewall merupakan suatu sistem proteksi untuk melaksanakan pengawasan lalu lintas
paket data menuju atau meninggalkan sebuah jaringan computer sehingga paket data
yang telah diperiksa dapat diterima, ditolak atau bahkan dimodifikasi terlebih dahulu
sebelum memasuki atau meninggalkan jaringan tersebut.
Firewall pada dasarnya merupakan penghalang antara komputer Anda (atau jaringan)
dan Internet (luar dunia). Firewall bisa diumpamakan dengan seorang penjaga keamanan
yang berdiri di pintu masuk rumah kita (satpam) yang bertugas menyaring pengunjung
yang datang ke tempat kita, Dia mungkin mengizinkan beberapa pengunjung untuk
masuk sementara,menyangkal orang lain yang ia sangka penyusup. Demikian pula
firewall adalah sebuah program perangkat lunak atau perangkat keras yang menyaring
informasi (paket) yang datang melalui internet ke komputer pribadi anda atau jaringan
komputer.
Jenis Firewall ada dua yakni Personal Firewall dan Network Firewall sedangkan fungsi
Firewall sendiri ialah Mengatur serta mengontrol lalu lintas jaringan dan Melindungi
sumber daya dalam Jaringan Private.
Firewall juga memiliki kelebihan tersendiri dalam mengamankan jaringan seperti Lebih
mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena firewall terbuat dalam versi
bahasa script, Router dapat dengan mudah memantau client, Adanya default police yang
memberikan keamanan dari serangan yang dapat merugikan,Lebih mudah dalam
maintance dan update,Firewall dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa,Firewall
memiliki performa yang tinggi karena dapat melakukan pengecekan terhadap banyak
koneksi.
Selain memiliki kelebihan Firewall juga memiliki beberapa kekurangan yaitu Firewall
dapat ditembus dari luar dan dari dalam.
Secara garis besar keberadaan Windows Firewall di Windows 7 sudah bisa disejajarkan
dengan software firewall komersial keluaran pihak ketiga seperti ZoneAlarm, Symantec
Endpoint Protection, Kaspersky Internet Security, McAfee Personal Firewall Plus, dll.
Namun, karena kebanyakan Antivirus komersial yang beredar dipasaran sudah
menyertakan Firewall sebaiknya jangan mengaktifkan Windows Firewall dan Firewall
Antivirus secara bersamaan, Infoteknologi.com merekomendasikan untuk mematikan
salah satunya.
B. Saran
Diharapkan para pembaca bisa memahami apa itu firewall dan bagaimana cara kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai