Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Sistem bahasa terdiri dari lima subsistem, yaitu subsistem gramatika,


subsistem fonologi, subsistem morfofonemik, subsistem semantik dan
subsistem fonetik. Kedudukan kelima subsistem itu tidak sama derajatnya.
Subsistem gramatika, fonologi, dan morfofonemik bersifat sentral, sedangkan
subsistem semantik dan fonetik bersifat periferal. Semantik menjadi semarak
semenjak Chomsky menyatakan betapa pentingnya semantik dalam studi
linguistik. Semantik tidak lagi menjadi objek periferal, melainkan menjadi
objek yang setaraf dengan bidang bidang studi yang lain. Ferdinand
deSaussure

dalam Abdul Chaer (2007:285) menyatakan bahwa tanda

linguistik terdiri dari komponen signifian dan signifie, disimpulkan bahwa


studi linguistik tanpa disertai semantik tidak ada artinya, sebab kedua
komponen itu tak dapat dipisahkan.
Semantik / Imiron merupakan salah satu cabang linguistik
(gengogaku) yang membahas tentang makna. Semantik merupakan pusat studi
komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam organisasi sosial.
Semantik juga merupakan pusat studi pemikiran manusia, proses pemikiran,
pengetahuan dan konseptualisasi. Semua ini terikat dengan cara kita
mengklasifikasi dan menyampaikan pengalaman kita pada dunia melalui
bahasa. Bahasa yang digunakan tidak lain hanya untuk menyampaikan suatu
makna(Sutedi :2003:103).
Semantik perlu dipelajari agar makna yang dimaksud oleh pembicara sama
dengan lawan bicaranya. Dalam makalah ini kami akan membahas Semantik
dan Makna.
1.2.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana makna dan arti dalam bahasa jepang


2. Bagaimana semantik dan makna dalam bahasa jepang
3. Bagaimana bentuk semantik, pragmatik dan semiotik dalam bahasa jepang
4. Bagaimana fungsi semantik bahasa jepang dalam kehidupan sehari-hari
1.3 TUJUAN
2 Mengetahui makna dan arti dalam bahasa jepang

3
4
5

Mengetahui semantik dan makna dalam bahasa jepang


Mengetahui bentuk semantik, pragmatik dan semiotik dalam bahasa jepang
Mengetahui fungsi semantik bahasa jepang dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Makna dan Arti
Dalam KBBI makna adalah arti atau maksud sesuatu kata. Sedangkan arti
adalah maksud yang terkandung dalam perkataan, kalimat, pribahasa dan
sebagainya. Sehingga makna dan arti dapat dikatakan sama.
Menurut deSaussure setiap tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari
dua komponen, yaitu komponen signifian (yang mengartikan) yang wujudnya
berupa runtunan bunyi, dan komponen signifie (yang diartikan) yang
wujudnya berupa pengertian atau konsep (yang dimiliki signifian).

2.2. Semantik dan makna


Semantik (imiron) membahas tentang makna. Semantik memegang
peranan penting, karena bahasa yang digunakan dalam komunikasi tiada lain
hanya untuk menyampaikan suatu makna. Misalnya, seseorang menyampaikan
ide/pikiran kepada lawan bicara, si lawan bicara dapat memahami maksud si
pembicara , karena ia mengetahui makna yang disampaikan pembicara. Objek
kajian

semantik

antara

lain

makna

kata

(gonoimi),

relasi

makna

(gonoimikankei), makna frase (kunoimi) dan makna kalimat (bun noimi).


1. Makna kata
Makna setiap kata merupakan salah satu objek kajian semantik. Dalam
bahasa jepang terdapat Ruigigo/dogikankei atau yang disebut dengan
sinonim, yang dalam bahasa Indonesia sulit dipadankan di dalam kamus
satu persatu.

Misalnya;
Dalam bahasa Indonesia kata jatuh memiliki makna jatuh kemana saja
Dalam bahasa Jepang terdapat verba bersinonim
ochiru () : jatuh dari ketinggian
korobu (): jatuh ketika sedang melaju
taoreru (): sampai tergeletakketiga verba tersebut .
Dalam bahasa Jepang pun terdapat kata yang memiliki makna lebih
dari satu makna atau Polisemi yang dalam bahasa jepang disebut dengan
tagigo, misalnya pada kata ageru:
kaidan o ageru ( naik)
ryouri o ageru (siap memasak)
ieniageru (masuk rumah)
hanningaageru ( penjahatnya tertangkap)
2. Relasi Makna
Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan
bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lain. atau menyusun kelompok kata
(goi) berdasarkan kategori, dalam relasi makna terbagi 3 kategori, yaitu :
Sinonim hubungan semantik yang menyatakan adanya
kesamaan

makna

antara

satu

kata

dengan

kata

lainnya.

Contoh : hanasu (berbicara) iu (berkata)


Antonim hangikankei : hubungan semantik dua
buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan

3.

dengan ujaran yang lain.


Contoh : takai (tinggi) hikui (rendah
Super ordinat jyougekankei
Contoh:
Makna Frase
Frase dalam bahasa Jepang disebut dengan ku.Machida dan
Momiyama (1997:114) memberikan batasan, bahwa yang dimaksud
dengan ku (frase) adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau

lebih.
Dilihat dari segi maknanya ada 2 macam:
ren-go (frase biasa/ kolokasi) : maknanya bisa dipahami cukup
dipahami cukup dengan mengetahui makna setiap kata yang
membentuk frase tersebut.

Contoh : Frase hon o yomu dan kutsu o kau dapat dipahami cukup
dengan mengetahui makna kata-kata hon, kutsu, kau, dan o; ditambah
dengan pemahaman tentang struktur kalimat bahwa nomina + o +
verba. Jadi, frase tersebut bisa dipahami secara leksikalnya

(mojidourinoimi).
kanyouku (ideom) : maknanya tidak dapat dipahami jika
hanya mengetahui makna setiap katayang membentuk ideom tersebut
saja.
Contoh: ude ganaru (bersemangat)
Frase pada kan-youku juga ada yang memiliki makna leksikal sekaligus
idiomatik
Contoh: atamawokakaeru, memiliki makna leksikal
(memeluk

kepala

sendiri)

dan

secara

idiomatik

bermakna

(kebingungan).
4. Makna Kalimat
Makna suatu kalimat bisa ditentukan oleh kata dan strukturnya. sama
halnya dengan kata, dalam kalimat juga ada kalimat yang maknanya sama
dougibundan ada juga kalimat yang bermakna ganda
ryougibun.
Contoh:
a.
Tarouga Yukiko nihon o ageta
Taro memberi buku pada Yukiko
b.
Tarouga Yukiko nihon o kureta
Taro memberi buku pada Yukiko
Kalimat a dan b merupakan dougibun, perbedaanya terletak pada
sudut pandang shiten . Pada kalimat (a) Tarou
dijadikan shitennya, didalamnya terkandung pengertian bahwa
pembicara lebih dekat dengan Taro dan bersifat netral. Sedangkan
pada kalimat (b) Yukiko dijadikan sebagai shitennya.
c.
Watashiwa Nida san o jibun noheyadebenkyousaseta.
Saya menyuruh Nida belajar di kamar sendiri.
Kalimat c bermakna ganda , yaitu penggunaan jibun
c.1

Watashiwa Nida san o, watashinoheyadebenkyousaseta.


Saya kepada Nida menyuruh belajardi kamar saya sendiri
c.2
Watashiwa Nida san o, Nida sannoheyadebenkyousaseta
Saya kepada Nida menyuruh belajar di kamar Nida sendiri.

2.3.

Semantik pragmatik dan semiotik

Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang


terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata
lain, Semantik adalah pembelajaran tentang makna. Selain itu semantik juga
dapat diartikan sebagai studi tentang makna yang digunakan untuk
memahami ekspresi manusia melalui bahasa.
Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan
antara konteks dan makna. Ilmu ini mempelajari bagaimana penyampaian
makna tidak hanya bergantung pada pengetahuan linguistik (tata bahasa,
leksikon, dll) dari pembicara dan pendengar, tapi juga dari konteks penuturan,
pengetahuan tentang status para pihak yang terlibat dalam pembicaraan,
maksud tersirat dari pembicara.
Contoh;
Arti kata sumimasen adalah permisi/maaf. Penggunaan kata Sumimasen dalam
berbagai situasi mengandung beda arti. Misal:
,
Sensei, sumimasen. Hon o kashitemo ii desuka.
(Sensei, permisi. Bolehkah saya meminjam buku anda?)
Dalam situasi ini, makna sumimasen adalah permisi, dalam artian meminta ijin
kepada guru untuk meminjam sebuah buku. Karenanya kurang tepat apabila
sumimasen dimaknai sebagai maaf dalam situasi ini.

Aa! Sumimasen deshita!

(Aduh, Maaf!)
Makna sumimasen disini adalah permintaan maaf, bukan permisi lagi. Misal
ketika bergegas seseorang tak sengaja menyenggol seseorang, maka ujaran yang
keluar adalah Sumimasen deshita!.
Jadi kajian semantik dan pragmatik sama sama mengkaji makna, tetapi semantik
membahas makna kalimat secara aslinya, sedangkan untuk garapan pragmatik
berupa makna kalimat yang tergantung pada situasi dan kondisinya.
Manfaat Semantik
Ada beberapa manfaat semantik dalam bidang tertentu yaitu :
1.

Manfaat semantik dalam pembelajaran bahasa

Semantik adalah studi tentang makna. Ini adalah subjek yang luas dalam studi
umum bahasa. Pemahaman semantik sangat penting untuk mempelajari bahasa
akuisisi (bagaimana pengguna bahasa memperoleh makna, sebagai pembicara
dan penulis, pendengar dan pembaca) dan perubahan bahasa (bagaimana
mengubah makna dari waktu ke waktu). Sangat penting untuk memahami bahasa
dalam kontekssosial, karena ini cenderung mempengaruhi arti, dan untuk
memahami jenis bahasa dan efek gaya.
Jadi dengan memahami dan menguasai semantik, akan mempermudah dan
memperlancar dalam pembelajaran bahasa berikutnya misalkan dalam
mempelajari pragmatik, karena pada dasarnya kedua bidang bahasa ini saling
berhubungan dan menunjang satu sama lain. Bagi pelajar sastra, pengetahuan
semantik akan banyak member bekal teoritis untuk menganalisis bahasa yang
sedang dipelajari. Sedangkan bagi pengajar sastra, pengetahuan semantik akan
member manfaat teoritis, maupun praktis. Secara teoritis, teori-teori semantik
akan membantu dalam memahamidengan lebih baik bahasa yang akan
diajarkannya. Dan manfaat praktisnya adalahkemudahan untuk mengajarkannya.
2.

Manfaat semantik dalam bidang informasi

Manfaat yang dapat dipetik dalam studi semantik bagi orang-orang yang
berkecimpung dalam dunia persuratkabaran dan pemberitaan, mereka barangkali
akan memperoleh manfaat praktis dan pengetahuan mengenai semantik.
Pengentahuan semantik akan memudahkannya dalam memilih dan menggunakan
kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat umum.
3.

Manfaat semantik bagi masyarakat umum

Manfaat semantik bagi orang awam atau bagi orang-orang kebanyakan pada
umumnya, pengetahuan yang luas akan teori semantik tidaklah diperlukan untuk
dapat memahami dunia di sekelililngnya yang penuh dengan informasi dan lalu
lintas kebahasaan. Semua informasi yang ada disekelilingnya, dan yang juga harus
mereka serap, berlangsung melalui bahasa, melalui dunia lingual. Sebagai
manusia bermasyarakat tidak mungkin.

Anda mungkin juga menyukai