Anda di halaman 1dari 32

BAB II

PARTIKEL (JOSHI) DALAM BAHASA JEPANG

2.1. PENGERTIAN PARTIKEL (JOSHI)

Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati bersama untuk dipergunakan

oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi,

mengidentifikasikan diri ( Kridalaksana, 2005:3).

Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi yang verbal yang paling utama dalam

aktivitas hidup manusia, bahasa sebagai suatu sistem tanda maksudnya adalah bahwa bahasa

memiliki makna dan berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar yang

menggunakannya.

Bahasa Jepang memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan Bahasa

Indonesia. Kalimat dalam bahasa Jepang memiliki pola S-O-P, sedangkan Bahasa Indonesia

memiliki pola S-P-O.

Situmorang (2007:8) membagi jenis kelas kata Bahasa Jepang yaitu:

1 Doushi (動詞)

2 Keiyoushi (形容詞)

3 Keiyoudoushi (形容動詞)

4 Meishi (名詞)

5 Fukushi (副詞)

6 Rentaishi (連体詞)

7 Kandoushi (感動詞)

8 Setsuzokushi (接続詞)

9 Joudoushi (助動詞)

Universitas Sumatera Utara


10 Joshi (助詞)

Dari pembagian kelas kata tersebut, Penulis bermaksud membahas mengenai Joshi

(Partikel) dalam Bahasa Jepang. Dalam sisi gramatikalnya, Bahasa Jepang banyak memiliki

partikel (Joshi) yang memiliki fungsi yang bermacam-macam pula. Joshi dalam Bahasa

Jepang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain didalam

sebuah kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi

( Sudjianto, 2204:181).

Pengertian Joshi(助詞) jika dilihat dari asal katanya berasal dari kata:

助 : 助ける、ジョ : membantu,

詞 : ことば、し : kata

Jadi berarti 助 詞 berarti kata bantu

Sudjianto (2004:18) mengemukakan bahwa Joshi adalah kelas kata yang termasuk

dalam Fuzukugo (kata yang tidak mengalamai perubahan (konjugasi), yang dipakai setelah

suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk

menambah arti kata tersebut agar lebih jelas lagi.

Sugihartono (2001:viii) menyatakan Joshi ( 助 詞 ) adalah jenis kata yang tidak

memiliki perubahan, dan tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan

menentukan; arti, hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan dan lainnya dalam suatu

kalimat bahasa jepang baik dalam ragam lisan maupun tulisan.

Sedangkan menurut Chino (2006:vii) menyatakan bahwa sebuah Partikel mungkin dapat

didefenisikan sebagai bagian yang tidak dapat ditafsirkan dalam sebuah percakapan, memiliki

kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi dirinya sendiri dalam bagian-bagian

pembicaraan, yang dengan demikian, ia menempatkan dirinya dalam sebuah konteks. Oleh

karena itu, suatu kata yang hanya terdiri dari Partikel saja mungkin tidak akan bermakna apa-

apa.
Joshi dalam Bahasa Jepang adalah kata yang berfungsi sebagai penggabung antar kata

dan merupakan hubungan frasa yang menunjukkan objeknya. Joshi merupakan tambahan dan

tidak berkonjugasi (berubah bentuk). (www.wikitionary.org)

Situmorang (2007:50) juga mengungkapkan beberapa ciri-ciri Joshi (助詞)

, diantaranya adalah:

1. tidak dapat berdiri sendiri

2. tidak berkonjugasi

3. tidak menjadi subjek, predikat, objek ataupun keterangan dalam sebuah kalimat

4. selalu mengikuti kata lain

Iwabuchi Tadasu menjelaskan bahwa kelas kata seperti が, に, で, を, けど, けれど

も, ね, は, dan sebagainya dalam Bahasa Jepang disebut (助詞). Oleh karena itu Joshi

dengan sendirinya tidak dapat membentuk sebuah bunsetsu, maka kelas kata ini termasuk

Fuzokugo ( 付 属 語 ). Joshi tidak mengalami perubahan (konjugasi/ deklinasi). Kelas kata

seperti ini dalam bahasa inggris biasanya dipakai sebelum nomina atau sebelum kelas kata

lain, sedangkan dalam Bahasa Jepang dipakai setelah kata lain ( Tadasu, 1989:157 dalam

Sudjianto, 1996:3).

2.2 KLASIFIKASI, FUNGSI, DAN PEMAKAIAN PARTIKEL DALAM

BAHASA JEPANG

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Bahasa Jepang adalah bahasa yang

memiliki keunikan, salah satunya adalah bahwa Bahasa Jepang mengenal penggunaaan

Partikel (助詞) didalam gramatikalnya. Joshi dalam Bahasa Jepang memiliki peranan yang

cukup penting dalam menghubungkan satu kata dengan kata yang lainnya di dalam sebuah
kalimat (baik tertulis maupun lisan) Bahasa Jepang agar makna dan maksud dari suatu

kalimat tersebut menjadi lebih jelas.

Menurut fungsinya Joshi terbagi atasa 4 jenis, yaitu:

1 Kakujoshi (格助詞: Joshi biasa

Contohnya: の, を, に, で, より, から, が, は, まで。

2 Setsuzokushi (接続助詞): Joshi sebagai penyambung

kalimat Contohnya: けれど, が, から, ので。

3 Fukujoshi (副助詞): : Joshi sebagai

keterangan Contohnya: だけ, ほど, くらい,

など。

4 Shuujoshi (終助詞): Joshi di akhir

kalimat Contohnya: か、ね、な。

Sedangkan dalam (www.genji54.comcjapanesepostpositrions.htm) dijelaskan bahwa

ada 6 jenis 助詞 dalam Bahasa Jepang, yaitu:

1. menerangkan sebab: Kakujoshi

2. penghubung: Setsuzokujoshi

3. adverbia atau keterangan: Fukujoshi

4. penegasan dan interogatif: Kakarijoshi

5. akhir kalimat: Shuujoshi

6. penjelasan: Kantojoshi

Dalam Sugihartono (2001:ix) mengelompokkan Joshi dalam 4 kelompok besar,

yaitu:

1. Kakujoshi (格助詞): が、 の、 を、 へ、、 と、 より、 から、

dan masih banyak lainnya.


2. Setsuzokushi (接続助詞): ば、 ても、 ので、 けれど、 のに。

3. Kakarijoshi dan Fukujoshi (係助詞、副助詞): は、も、こそ、

まで、ばかり、dan masih banyak lainnya. d an masih banyak lainnya.

Secara umum, (dalam www.wikitionary.org), Joshi dalam Bahasa Jepang berdasarkan

fungsinya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:

1.Kakujoshi (格助詞) yaitu Partikel yang tidak mengalami perubahan, dan

menunjukkan hubungan makna dalam sebuah kalimat.

Contoh: が、に、を、へ、と、より、から。

2. Heiritsujoshi ( 並 立 助 詞 ) yaitu Partikel yang menggabungkan dua buah

benda dalam sebuah kalimat.

Contoh: に、と、やら。

3. Shuujoshi ( 終 助 詞 )yaitu Partikel yang ditambahkan diakhir kalimat atau

paragraph, dapat menambahkan makna berupa pertanyaan, larangan, maupun kesan.

Contoh: かしら、課、名、名あ、の、ぞ、とも、よ、ね、わ、さ。

4 . Fukujoshi ( 副 助 詞 ) yaitu Partikel yang secara keseluruhan berfungsi

layaknya seperti kata keterangan atau adverbial yang muncul dibelakang kakujoshi,

kata keterangan (adverb) maupun kata benda.

Contoh: 、も、さえ、でも、だけ、ほど、、など、なり、やら、か、ずつ。.

5 . Setsuzokujoshi ( 接 続 助 詞 ) yaitu Partikel yang berfungsi sebagai

penghubung yang menunujukkan kaitan antara kalimat dan kalimat berikutnya.

Contoh: と、けれども、けれど、が、し、ても、ながら、たり、のに、の

で。
Sedangkan menurut Hirai (dalam Sudjianto, 2004:181), 助詞 terbagi atas 4 jenis, yaitu:

a. Kakujoshi (格助詞)

Joshi yang termasuk dalam kakujoshi ini pada umumnya dipakai setelah nomina

untuk menunujukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya.

Contoh Kakujoshi:

が、の、を、に、へ、と、より、から、で、や。

b. Setsuzokushi (接続助詞)

Joshi yang termasuk kedalam Setsuzokushi dipakai setelah yoogen (doushi, i-

keiyoushi, na-keiyoushi). Atau setelah Jodoushi (kata kerja Bantu) untuk melanjutkan

kata-kata yang ada pada bagian berikutnya.

Contoh Setsuzokushi:

ば、と、けれども、が、から、し、ても、たり、のに、ので。

c. Fukujoshi (副助詞)

Jenis Joshi ini dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata.

Fukushi(adverbial), Fukujoshi berkaitan erat dengan kata berikutnya.

Contoh Fukujoshi:

は、も、こそ、さて、でも、だけ、ほど、など、なり、やら、か、ずつ。

d. Shuujoshi (終助詞)

Joshi yang termasuk dalam Shuujoshi ini pada umumnya dipakai pada berbagai

macam kata di akhir kalimat untuk menyatakan suatu pertanyaan, larangan, seruan,

rasa haru, dan sebagainya.

Contoh Shuujoshi:

か、かしら、名、なあ、ぞ、とも、よわ、ね、の。
Sedangkan menurut Situmorang (1997: 36-37) bahwa jenis-jenis Partikel (助詞)

antara lain:

a. Fukujoshi ( 副 助 詞 ) yakni Joshi yang menghubungkan kata-kata

yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagan

berikutnya. Partikel-partikel yang termasuk kedalam fukujoshi antara

lain: 場仮、だけ、でも、ほど、か、くらい、も、など、さえ、

しか、は、わ、やら。

b. Kakujoshi ( 格 助 詞 )yakni Joshi biasa dan dipakai setelah taigen

(nomina) untuk menyatakan hubungan satu suku kata (bunsetsu)

dengan bunsetsu lainnya. Partikel-partikel yang termasuk ke dalam

kakujoshi antara lain: で、二、を、へ、が、から、の、と、や、

より。

c. Setsuzokusjoshi ( 接 続 助 詞 ) yakni Joshi yang menghubungkan

bagian-bagian kalimat (penyambung kalimat). Partikel-partikel yang

termasuk kedalam setsuzokujoshi antara lain:

ば、が、から、けれども、ながら、、のに、し、たり、て、て

も、と。

d. Shuujoshi ( 終 助 詞 ) yakni Joshi yang dipakai pada bagian akhir

kalimat untuk menyatakan pertanyaan, rasa heran, keragu-raguan,

harapan atau rasa haru pembicara.


Namun diantara berbagai pendapat tentang klasifikasi Partikel ini, yang paling banyak

ditemukan adalah klasifikasi Partikel yang menjadi empat kelompok seperti yang telah

disebutkan diatas, yakni kelompok-kelompok Fukujoshi, Kakujoshi, Setsuzokushi, dan

Shuujoshi. Dengan catatan, Partikel-partikel yang termasuk dalam Kantoojoshi seperti ne, sa,

dan yo termasuk kedalam kelompok Shuujoshi. Partikel yang termasuk dalam Kakarijoshi

seperti wa, mo, dan koso dimasukkan kedalam Fukujoshi. Sedangkan Heiritsujoshi ka

dimasukkan kedalam kelompok Fukujoshi, Heiritsujoshi tari dimasukkan kedalam kelompok

Setsuzokujoshi, dan Heiritsujoshi no, ya, dan to dimasukkan kedalam kelompok Kakujoshi.

Dari penjelasan tersebut diatas dapat terlihat jelas bahwa inti dari pembahasan

penelitian ini adalah penggunaan partikel ni, de, wo yang tergolong dalam jenis Partikel

Kakujoshi.

2.3 PEMAKAIAN PARTIKEL DE SECARA UMUM

Menurut Iori, dkk (2001:122) mengatakan bahwa kakujoshi no (de) wa 1)

Basho, 2) Ryoori, 3) Shuudan, 4) Gen in, 5) Han i, 6) Matomari, 7) Naiyou to itta

samazama na imi o machimasu. Korera no imi wa, basho o arawasu meishi de aru

(kooen) ni (de) ga tsuke kaku wa no basho no imi o motsu to iu yooni, mae ni kuru

meishi no sheishitsu ni yotte kaishareteimasu.

Terjemahannya: kakujoshi (de) memiliki makna atau arti yang bermacam-

macam seperti: 1) Tempat/ Posisi, 2) Bahan, 3) Sumber/ Sarana, Alat, 4) Sebab,

Alasan, 5) Lingkungan/ Batas, 6) Penyelesaian, Persetujuan, 7) Isi. Makna atau arti

disini adalah seperti yang disebut memiliki makna tempat dalam kasus pada joshi (de),

(de) dalam kooen merupakan kata benda menjelaskan tempat atau posisi.
Partikel ini memiliki beberapa arti dan fungsi dalam suatu kalimat, bisa memiliki arti

di sebagai penunjuk tempat, memiliki arti dengan sebagai alat, memiliki arti karena atau

sebab sebagai alasan. Dapat pula berfungsi menunujukkan subjek pada suatu kalimat.

(Sugihartono, 2001:1)

Berikut ini akan dijabarkan dengan bebrapa contoh yang bisa memperjelas arti dan

fungsi tersebut diatas.

1. Menunjukkan tempat berlangsungnya suatu kegiatan atau pekerjaan

1.1. Menunjukkan tempat yang kongkrit

contoh:

a. 私は大学で日本語を勉強しました。

(Watashi wa daigaku de nihongo o benkyoo shimashita.)

Saya belajar Bahasa Jepang di perguruan Tinggi

b. きのう、銀座のレストランで晩ごはんを食べました。

(Kinoo ginza no resutoran de bangohan o tabemashita.)

Kemarin saya makan malam di sebuah restoran di Ginza

c. 太郎さんは近くの工場で働いています。

(Taroo san wa chikaku no koojoo de hataraiteimasu.)

Saudara Taroo bekerja di dekat pabrik.

d. 駅で新聞を買います。

(Eki de shinbun o

kaimasu.) Membeli Koran

di stasiun.

1.2. Menunjukkan tempat yang abstrak

Contoh:

a. 日本語の授業で質問します。
(Nihongo no jugyoo de shitsumonshimasu)

(Saya) bertanya pada saat pelajaran Bahasa Jepang.

b. その会議はアメリカで開かれます。

(Sono kaigi wa amerika de

hirakaremasu.) Rapat itu dibuka di

Amerika.

c. 見学でそのことを見ました。

(Kengaku de sono koto o

mimashita.) (saya) melihat hal itu di

observasi.

2. Menunjukkan “paling/ter…:” pada batas lingkup/ kelompok tertentu dalam

mengungkapkan sesuatu.

Contoh:

e. 私は 1 年で夏が一番好きです。

(Watashi wa 1nen de natsu ga ichiban suki desu.)

Dalam 1 tahun, saya lebih menyukai musim semi.

f. クラスで背が一番高いのは田中さんです。

(Kurasu de se ga ichiban takai no wa tanaka san desu.)

Yang paling tinggi di dalam kelas adalah sdr. Tanaka

g. 世界で一番高い山は何ですか。

(Sekai de ichiban takai yama wa nan desuka.)

Gunung apa yang paling tinggi di dunia?

3. Menunjukkan alat yang digunakan

Contoh:

a. タクシ でうちへ帰ります。

(Takushi de uchi e kaerimasu.)


Pulang ke rumah dengan taksi

b. 歯で噛み切る。

(Ha de kamikiru)

Mengunyah dengan gigi

c. このナイフで切ってください。

(Kono naifu de kitte kudasai)

Potonglah dengan pisau ini.

4. Menunjukkan lingkup/ jumlah tertentu

Contoh:

a. この仕事が 2 時間でできる。

(Kono shigoto ga 2 jikan de dekiru)

Pekerjaan ini dapat selesai dalam 2 jam

b. この本が一週間で読めますか。

(Kono hon ga isshukan de yomemasuka.)

Apakah anda bisa membaca buku ini dalam seminggu.

5. Menunjukkan alasan/ sebab

Contoh:

a. 事故で人が大勢死にました。

(Jiko de hito ga oozei shinimashita.)

Karena kecelakaan banyak orang yang meninggal

b. 病気で学校を休みました。

(Byouki de gakkoo o

yasumimashita) Karena sakit, libur

sekolah.
c. 何で昨日来なかったの。

(Nande kinou konakatta no.)

Mengapa kemarin anda tidak datang.

6. Menunujukkan subjek pelaku

6.1 Perorangan

Contoh:

a. 一人で英語を勉強しました。

(Hitori de eigo o benkyoushimashita.)

Belajar bahasa inggris sendiri.

b. 自分で料理を作ります。

(Jibun de ryouri o

tsukurimasu.) Membuat

masakan sendiri.

6.2 Subjek Kelompok

Contoh:

a. クラスで全員で映画を見に行きます。

(Kurasu zenin de eiga o mi ni ikimasu.)

Seluruh anggota kelas pergi menonton

b. 家族で旅行するつもりです。

(Kazoku de ryokousuru tsumori desu.)

Bermaksud berwisata dengan

keluarga
7. Menunjukkan asal bahan baku

Contoh:

a. この机は木でできています。

(Kono tsukue wa ki de dekiteimasu.)

Meja ini terbuat dari kayu

b. 皮で作った靴の値段が高いです。

(Kawa de tsukutta kutsu no nedan ga takai desu.)

Sepatu yang terbuat dari kulit harganya mahal.

c. 京子さんは肉と野菜で料理を作ります。

(Kyouko san wa niku to yasai de ryouri o tsukurimasu.)

Sdr. Kyouko memasak dengan bahan daging dan sayur.

8. Menunjukkan kondisi saat berlangsungnya perbuatan, perlakuan

Contoh:

a. 裸足で歩きます。

(Hadashi de arukimasu)

Berlari dengan kecepatan tinggi

b. 大声で叫びます。

(Ookoe de sakebimasu.)

Berteriak dengan suara besar.

9. Menunjukkan arti sorede, atau sokode

Contoh:

a. 台風が来たらしいです、で、空港は開いていませんでした。

(Taifu ga kita rashii desu, de, kuukou wa hiraiteimasen deshita.)


Taufan diperkirakan datang, sehingga pelabuhan udara tidak dibuka.

b. 学校はもうお休みですか。で、学生はいないのですね。

(Gakkoo wa mou oyasumi desuka. De, gakusei wa inai no desune.)

Apakah sekolah sudah libur? Kalau begitu tidak ada siswa ya.

c. で、スギさんは 3 年半日本に行ったことがありますよ

ね。(De, sugi san wa 3 nenhan nihon ni itakoto ga arimasu yo

ne.) Jadi Sdr. Sugi pernah berada di Jepang tiga tahun setengah

ya !

2.4 PEMAKAIAN PARTIKEL NI SECARA UMUM

Menurut Tsuitsui (1986:289) mengatakan bahwa defenisi kakujoshi (ni) adalah:

precedes verbs which indicate the existence of people or things in a certainplace, or

which show direction.

Terjemahannya : mendahului kata kerja yang menunjukkan keberadaan orang

atau benda di suatu tempat tertentu, atau menunjukkan arah, pergerakan, atau

tindakan.

Partikel ni merupakan salah satu partikel yang sering digunakan dalam bahasa jepang.

Partikel ini memiliki kemiripan dengan partikel “de” apabila diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia, sehingga sulit dibedakan dengan partikel tersebut, tetapi pada fungsi tertentu

memiliki perbedaan yang jelas. Misalnya menggabungkan nomina, dan lain-lain.

(Sugihartono, 2001:6)

Untuk lebih rinci akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Menunjukkan tempat keberadaan benda ataupun orang

1.1 Menunjukkan tempat kongkrit


Contoh:

a. 木の上に鳥がいます。

(Ki no ue ni tori ga imasu)

Ada burung di atas pohon.

b. この大学は駅の前にあります。

(Kono daigaku wa eki no mae ni arimasu.)

Universitas ini berada di depan stasiun.

c. 山田先生は今図書館いらっしゃいます。

(Yamada sensei wa ima toshokan ni irasshaimasu.)

Bapak Yamada sekarang berada di perpustakaan.

1.2 Menunjukkan tempat abstrak

Contoh:

a. 先月、松本さんは社長の地位に着きました。

(Sengetsu, Matsumoto san wa shachoo no chii ni tsukimashita.)

Bulan yang lalu, Sdr. Matsumoto menduduki posisi presiden Direktur.

b. この計画には問題がいくつがあります。

(Kono kei k aku ni wa mondai ga ikutsu ga aru.)

c. あの女優今、人気絶頂にあります。

(Ano joyuu ima, ninki zecchoo ni aru.)

Artis itu sekarang berada di puncak ketenaran.


2. Menunjukkan tempat perbuatan atau perlakuan, seperti pada fungsi partikel

“de” tetapi karena arti verba menunjukkan perbuatan yang diam, atau menuju

suatu titik maka dalam kalimat tersebut lebih cocok partikel “ni”

Contoh:

a. 私はこのホテルに泊まっています。

(Watashi wa kono hoteru ni

tomatteiru.) Saya menginap di hotel ini.

b. 彼女は会社に勤めます。

Kanojo wa kaisha ni tsutomeru

Dia (wanita) bekerja di perusahaan.

c. 彼はいすに座ります。

(Kare wa isu ni suwarimasu.)

Dia (laki-laki) duduk di

kursi.

3. Menunjukkan waktu kejadian

1.3 Waktu berlangsungnya kejadian

Contoh:

a. 朝 5 時に起きます。

(Asa goji ni okimasu.)

Bangun jam5 pagi.

b. 3 時に会議がありま

す。(3ji ni kaigi ga aru.)

Ada rapat jam3.


c. 月曜日に大阪へ行きます。

(Getsuyoubi ni oosaka e

ikimasu) Pada hari senin pergi ke

oosaka.

1.4 Derajat/ tingkat dalam suatu waktu

Contoh:

a. 一日に三回この薬を飲みます。

(Ichinichi ni sankai kono kusuri o nomimasu.)

Sehari 3 kali minum obat ini.

b. このバスは三十分おきに着ます。

(Kono basu wa sanjippun oki ni kimasu.)

Bus ini berangkat tiap 30 menit.

4. Menunjukkan titik tiba/ tujuan.

Contoh:

a. 大阪博物館に行きます。

(Oosaka hakubutsukan ni ikimasu.)

Pergi ke museum oosaka

b. 大学院に日本語学を勉強したい。

( Daigakuin ni nihongogaku o benkyoushitai.)

Saya ingin belajar Ilmu Bahasa Jepang di Pasca Sarjana.

c. 東京駅に着きました。

(Tookyoo eki ni tsuita.)

(kita) telah tiba di stasiun Tokyo.


5. Menunjukkan subjek pada kalimat dengan verba bentuk pasif (ukemi).

Contoh:

a. 私は部長に褒められました。

(Watashi wa bucho ni homeraremashita.)

Saya dipuji oleh kepala bagian

b. 私は母に漫画の本を捨てられました。

(Watashi wa haha ni manga no hon o suteraremashita.)

Buku komik saya dibuang oleh ibu.

c. 電車の中で、すりにお金を取られました。

(Densha no naka de, suri ni okane o toraremashita.)

Di dalam kereta api, uang (saya) diambil oleh

pencuri.

d. 私は部長に仕事を頼まれました。

(Watashi wa buchoo ni shigoto o tanomaremashita.)

Saya diminta oleh kepala bagian untuk bekerja.

6. Menunjukkan subjek pada kalimat denagn verba bentuk perintah (shieki).

Contoh:

a. 私は娘にピアノを習わせます。

(Watashi wa musume ni piano o narawasemasu.)

Saya menyuruh anak perempuan untuk belajar piano.

b. 先生は学生に正しい発音を聞かせました。

(Sensei wa gakusei ni tadashii hatsuon o kikasemashita.)

Guru menyuruh siswa untuk bertanya dengan lafal yang benar.

c. 弟に車を洗われました。
(Otooto ni kuruma o arawareta.)

(saya) menyuruh adik laki-laki untuk mencuci kendaraan.

7. Menunjukkan keberadaan hasil suatu perbuatan.

Contoh:

a. 部長に昇格する。

(Bucho ni shookaku suru.)

(saya) naik pangkat menjadi kepala bagian.

b. 信号は赤いに変わりました

(Shingo akai ni kawarimashita.)

Lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

c. 将来、医者になるつもりです。

(Shorai, isha ni naru tsumori desu. )

Masa mendatang, (saya) ingin menjadi seorang dokter.

8. Menunjukkan kegiatan/perbuatan yang mengarah pada tujuan/sasaran tertentu.

Contoh:

a. 故郷の両親に手紙を書くつもりです。

(Furusato no ryoushin ni tegami o kakutsumori desu.)

Bermaksud menulis surat kepada kedua orang tua di kampong halaman.

b. 警察はその事件に向けました。

(Keisatsu ha sono jiken ni me o muketa.)

Polisi memusatkan pandangannya pada peristiwa itu.

c. はさみは紙や切れを切るのに使います。

(Hasami wa, kami ya kire o kiru noni tsukaimasu.)

Gunting digunakan untuk memotong kertas atau kain.


9. Menunjukkan perbuatan, perpindahan dari tempat yang luas ketempat yang

lebih sempit.

Contoh:

a. 学校へ行くには電車に乗ります。

(Gakkoo e iku ni wa densha ni norimasu.)

Untuk pergi ke sekolah saya naik trem atau kereta api.

b. お父さんはお風呂に入っています。

(Otoosan ha ofuro ni haitteimasu.)

Ayah sedang berendam di ofuro.

c. 大学に入学した学生たちがホオルに集まっています。

(Daigaku ni nyuugaku shita gakusei tachi ga hooru ni atsunatte imasu.)

Para siswa yang telah masuk universitas sedang berkumpul di aula.

10. Menunjukkan tujuan dari lakuan atau tujuan suatu kegiatan.

Contoh:

a. 友達のところへ遊びに行きました。

(Tomodachi no tokoro e asobi ni ikimashita.)

Pergi ke rumah teman untuk bermain.

b. 運動しに体育館へでかけました。

(Undoushi ni taiikukan e dekakemashita.)

Pergi ke gedung olah raga untuk berolah

raga.

c. 日本へ経済の勉強に来ました。

(Nihon e keizai no benkyou ni kimashita.)

Pergi ke Jepang untuk belajar Ilmu Ekonomi.


11. Menunjukkan tujuan lakuan atau kegiatan yang ditunjukkan dengan nomina

yang mengandung arti perbuatan seperti: benkyou, kaimono, gorufu, dan

sebagainya.

Contoh:

a. 今日はゴルフに行くつもりです。

(Kyou wa gorufu ni iku tsumori desu.)

Hari ini bermaksud untuk pergi bermain golf.

b. 日本へ勉強しに行きます。

(Nihon e benkyoushi ni ikimasu.)

Pergi ke Jepang untuk belajar.

c. 工場へ実際に行きます。

(Koojoo e jissai ni ikimasu.)

(Saya) pergi ke pabrik untuk praktek kerja.

12. Menunjukkan dasar suatu kegiatan atau pengaruh dari pihak lain.

Contoh:

a. あの小説にもとずいて作られた映画です。

(Ano shoosetsu ni motozuite tsukurareta eiga desu.)

Film yang dibuat berdasarkan novel itu.

b. 協定によって決められました。

(Kyoutei niyotte kimeraremashita.)

Ditentukan berdasarkan kesepakatan

c. あなたに教えてもらってとおりにやったけど、うまくいなかった。

(Anata ni oshiete moratta toori ni yatta kedo, umakuikanakatta.)


Saya telah melakukan sesuai penjelasan anda tetapi tidak bisa berjalan dengan

baik.

13. Menunjukkan nomina

1.5 Beberapa nomina yang sejajar dan berurutan

Contoh:

a. 料理はすしにてんぷらにうなぎだった。

(Ryouri wa sushi ni tempura ni unagi datta)

Masakannya adalah sushi, tempura, dan

unagi.

b. クラスの学生は中国人に、韓国人に、アメリカ人です。

(Kurasu no gakusei wa Chuugoku jin ni, Kankoku jin ni, Amerika jin desu.)

Mahasiswa di kelas terdiri dari: orang China, orang Korea, dan orang

Amerika.

1.6 Penggabungan nomina pada kata atau kalimat yang sejajar atau berupa

idiom.

Contoh:

a. 梅に鶯。

Ume ni uguisu

Di pohon ume salalu ada burung uguisu.*

b. 竹にトラ。

(Take ni tora.)

Di rumpun bamboo selalu ada harimau.**

c. 机にいす。
(Tsukue ni isu)

Meja sepasang dengan kursi.

d. 鉛筆に消しゴム。

(Enpitsu ni keshigomu)

Pada pensil ada penghapus karet.

*perumpamaan yang berasal dari negeri cina, yakni apabila ada gambar pohon ume selalu
tergambar burung uguisu, **dan apabila ada gambar pohon atau rumpun bamboo tak ketinggalan
harimau, perumpamaan ini dimaksudkan untuk menggambarkan 2 hal yang tak terpisahkan, seperti
pada perumpamaan “ada gula ada semut”.

14. Menunjukkan perubahan kondisi dari kondisi sebelumnya.

Contoh:

a. このマンションの一階はスパーになっています。

(Kono manshon no ikkai wa suupaa ni natte imasu.)

Lantai 1 rumah susun ini menjadi super market.

b. 左側は月下の病室になっています。

(Hidari gawa wa geka no byoushitsu ni natte imasu.)

Sebelah kiri manjadi ruang poliklinikbagian penyakit luar.

c. 1997 年にインドネシアの人口は 1 億 9 千万員から 2 億人になった。

(1997 nen ni Indonesia no jinkoo wa 1 oku 9 senman nin kara 2 oku nin ni natta.)

Pada tahun 1997 penduduk Indonesia berubah dari 190 juta orang menjadi 200

juta orang.

15. Menunjukkan rasa penyesalan, partikel diletakkan di akhir kalimat.

Contoh:

a. 天気が良かったら、もっと楽しい旅行だったでしょう。
(Tenki ga yokattara, motto tanoshii ryokou data deshou.)

Apabila cuacanya bagus, tentu akan menjadi acara wisata yang lebih

menyenangkan lagi.

b. もう少し早く診察を受けていたら、手遅れにならなかっただろう。

(Mou sukoshi hayaku shinsatsu o uketeitara, teokure ni naranakatta darou)

Apabila bisa diperiksa lebih cepat, mungkin tak akan terlambat penanganan

seperti ini.

16. Cara mengungkapkan kalimat yang menggunakan kata-kata yang bersifat

idiomatik. “ ni naru”

1.7 Hal yang tidak ditentukan diri sendiri

Contoh:

a. この学校では、制服を着ることになった。

(Kono gakkoo dewa, seifuku o kiru koto ni natta.)

Di sekolah ini, (siswanya) menjadi berpakaian seragam.

b. 今年 3 歳になる女の子を連れて行きます。

(Kotoshi 3sai ni naru onna no ko o tsurete ikimasu.)

(Saya) pergi bersama anak perempuan saya yang tahun ini menginjak usia 3

tahun.

1.8 Hal yang ditentukan oleh diri sendiri

Contoh:

a. 毎朝、三十分ジョギングをすることになりました。

(Mai asa, sanjippun, jogingu o suru koto ni narimashita.)

Setiap pagi melakukan jogging selama 30 menit.


b. 夫といっしょうに日本へ行くことになりました。

(Otto to isshoo ni Nihon e iku koto ni narimashita.)

Pergi ke Jepang bersama suami.

c. 日本文学の授業を聴講することになりました。

(Nihonbungaku no jugyoo o chookoo suru koto ni narimashita.)

Mengikuti pelajaran tentang Kesustraan Jepang sebagai mahasiswa pendengar.

17. Dalam bahasa halus (keigo) berpasangan dengan kata lain yang menyatakan

kehalusan arti verba yang berpasangan dengan “ o …. ni naru”

Contoh:

a. 先生、けさのしんぶんをおよみになりましたか。

(Sensei, kesa no shinbun o oyomi ni narimashitaka.)

Sensei, apakah telah membaca Koran hari ini.

b. お客様、電話をでかけになりますか。

(Okyaku sama, denwa o dekake ni

narimasuka.) Bapak/ Ibu, apakah akan

menelepon?

c. しばらくお待ちになってくださいませんか。

(Shibaraku omachi ni natte kudasaimasenka)

Berkenankah anda untuk menunggu sebentar.

d. どうぞお休みになってください。

(Doozo oyasumi ni natte kudasai.)

Silahkan beristiahat.
18. Yang menempel pada Adverbia (Fukushi) ytang semula “ni” tersebut adalah

Partikel.

Sugu ni = Segera

Sara ni = Dan lagi/

Selanjutnya Jitsu ni = Pada

kenyataannya Shikiri ni =

Sering kali

Tachi machi ni = Dalam

sekejap Tsui ni = Tak lama

kemudian

Dandan ni = Sedikit demi sedikit, dan sebagainya.

Contoh:

a. 遅いからすぐに学校へ行かなさい。

(Osoi kara suguni gakkoo e ikanasai.)

Karena lambat, segeralah (anda) pergi ke sekolah.

b. その子はしきりに母親を呼んでいます。

(Sono ko wa shikirini hahaoya o yonde imasu.)

Anak itu seringkali memanggil ibunya.

c. そのことについて、さらに詳しく調べてください。

(Sono koto nitsuite, sara ni kuwashiku shirabete kudasai)

Tentang hal itu, telitilah lagi dengan rinci.

d. じつにその劇は良かったですね。

(Jitsu ni sono geki wa yokatta desu ne.)

Pada kenyataannya, sandiwara tersebut baik.


19. Pada bahasa percakapan, digunakan sebagai pembuka ungkapan penting yang

tdak dijelaskan dengan rinci, bisa berupa kesimpulan, atau kritik dan lainnya.

Contoh:

a. 要するに、君たちには努力が付属しています。

(Yousuru ni, kimitachi wa doryoku ga fuzokushiteimasu.)

Pendek kata, usaha kalian belum mencukupi.

b. 一言で言うに、日本語は思うほど、優しくありません。

(Hitokoto de iu ni, nihongo wa omou hodo, yasashiku arimasen.)

Apabila dikatakan dengan satu ungkapan, Bahasa jepang tidak semudah yang

diperkirakan.

2.4 PEMAKAIAN PARTIKEL O SECARA UMUM

Menurut Masuoka (2000:4) mengatakan bahwa kakujoshi (o) wa meishi to

jutsugo ni dono youna kankei de musubitsukuka o arawasu. Terjemahannya:

kakujoshi (o) menunjukkan hubungan yang mengikat nomina dengan predikat

(hubungan kaku).

Dan fungsi kakujoshi (o) itu adalah: 1) Doosa, sayou no taishou o arawasu, 2)

Idoo no keiroo, Doosa no basho arawasu, 3) Kikan o arawasu, 4)Kiten o arawasu.

Terjemahannya: 1) menunjukkan gerakan atau fungsi objek, 2) Tempat perpindahan

atau tempat pergerakan, 3) Menunjukkan jangka waktu, 4) Menunjukkan titik

pangkal.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Drohan (1991:271-272) yang

mengatakan bahwa defenisi kakujoshi o adalah: taigen matawa taigen ni junzuru

mono ni tsuku. Terjemahannya: taigen (nomina) atau menempelkan taigen pada kata
yang sepadan. Dan fungsi kakujoshi o menurut Drohan (1991:271-272)adalah: 1)

Doosa no oyobu taishoo o shimesu, 2) Doosa no keika suru basho, jikan o shimesu, 3)

Doosa no kiten o shimesu, 4) Doosa no hookoo o shimesu, 5) Shieki no jidooshi no

baai, doosa o mejirareru, yurusareru hito, mono o sasu. Terjemahannya: 1)

Menunjukkan objek pergerakan, 2) Menunjukkan tempat terjadinya pergerakan .

menunjukkan waktu yang dilewati. 3) Menunjukkan waktu titik pangkal/ tempat

dimulainya pergerakan, 4) Menunjukkan arah pergerakan, 5) Saat menggunakan verba

intransitive, menyuruh suatu pergerakan. Mengijinkan orang. Menunjukkan sesuatu.

Partikel ini sering muncul dalam kalimat Bahasa Jepang, terutama kaitannya dengan

fungsi dan Jenis verbanya. Partikel ini tidak mudah /sulit diterjemahkan dalam Bahasa

Indonesia, kecuali dengan cara memahami fungsinya dalam suatu kalimat. Untuk itu berikut

ini akan dijelaskan fungsi-fungsinya dengan rinci disertai dengan contoh-contoh yang umum.

(Sugihartono, 2001:22)

1. Menunujukkan tujuan dari perbuatan yang ditunjukkan dengan verba.

Contoh:

a. 私は大学で法律を勉強します。

(Watashi wa daigaku de hooritsu o benkyoushimasu.)

Saya belajar Ilmu Hukum di perguruan Tinggi.

b. 私はジュースを飲みます。

(Watashi wa juusu o

nomimasu.) Saya minum jus.

c. 今日の会では、みんなでこの問題を考えたいと思います。
(Kyoo no kai de wa, minna de kono mondai o kangaetai to omoimasu.)

Pada pertemuan kali ini, kita bersama memikirkan masalah ini.

2. Menunjukkan tempat terjadinya perpindahan

Contoh:

d. 毎朝公園を散歩します。

(Maiasa kooen o sanposhimasu.)

Setiap pagi saya berjalan-jalan di taman.

e. この道をまっすぐ行くと、駅がいます。

(Kono michi o massugu iku to, eki ga arimasu.)

Di Jalan ini kalau pergi lurus, ada stasiun.

f. 電車は線路を走ります。

(Densha wa senro o

hashirimasu.) Kereta api berjalan

di rel.

3. Menunjukkan lakuan/ perbuatan perpindahan dari tempat yang sempit ke

tempat yang luas.

3.1 Tempat yang kongkrit

Contoh:

a. 毎朝八時前にうちを出て、会社に行きます。

(Mai asa hachi ji mae ni uchi o dete, kaisha ni ikimasu.)

(Saya) setiap pagi keluar rumah sebelum pukul 8 dan pergi ke

perusahaan.

b. 電車を降りて、十分ぐらい歩きます。

(Densha o orite, juppun gurai arukimasu.)

(Setelah) turun dari kereta, kemudian jalan sekitar 10 menit.


3.2 Tempat yang abstrak

Contoh:

g. 佐藤さんは 10 年前に東京大学を卒業しました。

(Satoo san wa juuen mae ni tookyoo daigaku o sotsugyo shimashita.)

Sdr. Satoo telah lulus dari (di) Universitas Tokyo 10 tahun yang lalu.

h. このごろ、やっと先生の手を離れて、一人で研究ができるようになっ

た。

(Kono goro, yatto sensei no te o hanarete, hitori de kenkyuu ga dekiru yoo ni

natta.)

Akhir-akhir ini tanpa bimbingan sensei, (saya) bisa melakukan penelitian

sendiri.

4. Menunjukkan titik awal dari suatu perbuatan.

Contoh:

j. 明日六時に東京を出発します。

(Ashita rokuji ni tookyoo o shuppatsu shimasu.)

Besok pagi berangkat dari tokyoo pukul 06.00

k. 火曜日の朝、日本航空で成田を飛び立ちます。

(Kayoobi no asa, Nihon kooku de Narita o

tobitachimasu.) Selasa pagi, (saya) terbang dari narita

dengan JAL.
5. Menunjukkan subjek pada kalimat perintah dan pasif

Contoh:

l. 子供を買い物に行けました。

(Kodomo o kaimono ni ikemashita.)

(Saya) menyuruh anak pergi

berbelanja.

m. 先生は生徒に本当のことを言わせました。

(Sensei wa seitoo ni hontoo no koto o iwasemashita.)

Guru menyuruh siswanya untuk mengatakan sejujurnya.

n. 泥棒に時計を盗まれたらしい。

(Doroboo ni tokei o nusumareta rashii.)

Jam tangan (saya) sepertinya dicuri oleh pencuri.

6. Menunjukkan objek atau tujuan.

Contoh:

o. 自民党としては八十名くらいの当選を目標としています。

(Jimintoo toshite wa hachijuumei kurai no toosen o mokuhyoo to shite imasu.)

Partai Demokrasi Liberal mentargetkan perolehan suara kira-kira 80%.

p. 今度の来日は家族そろって留学をします。

(Kondo no rainichi wa kazoku sorotte ryuugaku o shimasu.)

Kedatangan (saya) ke Jepang kali ini, untuk belajar dengan mengajak

keluarga.

q. 夏休みに長崎を旅行しました。

(Natsuyasumi ni Nagasaki o ryokooshimashita.)

Pada saat libur musim panas 9saya) telah pergi rekreasi ke Nagasaki.
7. Menunjukkan kedudukan atau pekerjaan.

Contoh:

r. 弁護士をしている安田さんの奥さんです。

(Bengoshi o shite iru Yasuda san no okusan desu.)

Istri Pak Yasuda yang bekerja sebagai Advokat.

s. 私は母国で教師をしています。

(Watashi wa bokoku de kyooshi o shite imasu.)

Saya di negeri sendiri (tanah air) adalah (sebagai) Guru.

t. あの人は新聞記者をしています。

(Ano hito wa shinbun kasha o shite imasu. )

Dia berprofesi wartawan.

8. Menunjukkan objek untuk orang ketiga dan keinginan atau minat yang

sebelumnya umum menggunakan partikel “ga” tetapi akhir-akhir ini banyak

yang menggunakan “o”

Contoh:

u. 友達がカメラを欲しがります。

(Tomodachi ga kamera o

hoshigarimasu.) Teman saya ingin

kamera.

v. おすしを食べたい。

(Osushi o tabetai.0

(Saya) ingin makan sushi.

w. 子供たちは辛いものを欲しがりません。

(Kodomo tachi wa karai mono o

hoshigarimasen.) Anak-anak tak ingin makanan

yang pedas.

Anda mungkin juga menyukai