Anda di halaman 1dari 3

ZAMAN KUNO DI JEPANG

Zaman Yayoi (弥生時代, yayoi jidai) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang
yang mengacu pada Jepang (dengan perkecualian Hokkaido) di abad ke-8 sebelum Masehi hingga abad
ke-3 Masehi. Ciri khas pada barang peninggalan berupa tembikar gaya zaman Yayoi dan penguasaan
teknik penanaman padi di sawah. Barang-barang peninggalan dari zaman ini pertama kali ditemukan di
situs penggalian tumpukan kulit kerang di Yayoi-cho (sekarang distrik Bunkyō di Tokyo) sehingga
dinamakan zaman Yayoi. Kebudayaan zaman Yayoi berkembang dari pulau Kyushu sampai sebelah timur
pulau Honshu.

Sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian dikenal perbedaan kelas dan perbedaan kaya miskin
yang melahirkan pengelompokkan wilayah yang bisa disebut sebagai bentuk awal negara yang dikenal
dengan sebutan Kuni (negara-negara kecil).

Perebutan air dan tanah untuk memperluas penanaman padi di sawah menumbuhkan permukiman
penduduk, wilayah terbentuk sebagai hasil perang antar desa, usaha perluasan wilayah dan penguasaan
daerah menimbulkan perang antar negara-negara kecil yang meluas di seluruh kepulauan Jepang. Pada
waktu itu berhasil terbentuk negara-negara kecil berdasarkan daerah seperti Kyushu bagian utara , Kibi,
San-in, Kinki, Tōkai, dan Kanto. Pertempuran untuk mencari sekutu dan menyatukan wilayah kekuasaan
yang terjadi berulang-ulang kali merupakan proses untuk membentuk negara Jepang zaman kuno.

Setelah melewati Zaman Prasejarah ( Zaman Yayoi), Jepang memasuki Zaman Kuno yang dibagi menjadi
empat waktu yaitu, antara lain, Zaman Kofun (250-552M), Zaman Asuka (552-710M), Zaman Nara (710-
794), dan Zaman Heian(794-1185). Berikut penjelasan ke-empat zaman tersebut.

A. Zaman Kofun (250-552M)[古墳時代]

• Pada zaman ini, terdapat satu klan menonjol yang memegang kekuasaan di negara Yamato yang
disebut dengan, Klan Yamato. Kepala negara dipegang oleh kaisar atau bangsawan (tenno) sementara,
kepala pemerintahan dipegang oleh ketua klan (gozoku).

• Peninggalan di zaman Kofun

Koufun : merupakan makam para kaisar atau bangsawan yang dibuat membentuk gundukan besar.
Penamaan zaman Kofun sendiri diambil dari nama koufun yang merupakan peninggalan paling terkenal
di zaman ini. Tidak hanya dijadikan sebagai makam saja tetapi, koufun juga berisi dengan harta-harta
kerajaan dan haniwa.

*)Haniwa : merupakan patung tanah liat yang berbentuk orang, kuda ataupun rumah yang terletak di
sekeliling Kofun secara berdampingan. Haniwa dipercaya sebagai barang pelindung bagi para kaisar atau
bangsawan di akhirat.
• Selain itu, mulai berdatangan pula sekoelompok toraijin (orang-orang semenanjung Korea), mereka
menyebarkan alat pertanian dari besi dan memperkenalkan kebudayaan dan teknologi seperti Sueki
(wadah bersifat keras).

B. Zaman Asuka Hakuho (552-710M)[飛鳥時代]

• Pada zaman ini, terjadi banyak perubahan diberbagai aspek. Salah satunya, mulai masuk agama
Buddha (538M) yang kemudian diresmikan sebagai “agama negara” oleh Pangeran Shotoku.

• Pangeran Shotoku membuat beberapa sistem antara lain, Kan-i Juunikai (sistem posisi pemerintah
dalam 12 tingkat) dan Juu-nanajo no Kenpo (konstitusi 17 pasal), dimana kedua sistem tersebut berhasil
membawa kedamaian di Jepang.

• Nama negara yang semula Yamato atau Wa, diubah menjadi Nihon.

• Adanya kuil-kuil dan patung Buddha yang meniru gaya arsitektur Dinasti Sui (Cina), dengan pekerja dari
orang-orang Korea.

C. Zaman Nara (710-794)[奈良時代]

• Kaisar Genmei memindahkan ibukota dari Asuka ke Heijō-kyō (Nara) pada 710M. Heijō-kyō menjadi
pusat pemerintahan yang menyerupai ibukota Chang’an (Cina) pada Dinasti Tang, yang dilatarbelakangi
dengan Reformasi Taika.

• Dalam kesusastraan dihasilkan Kojiki (cerita zaman kuno), Nihongi atau Nihonshoki(sejarah Jepang),
Fudoki (legenda) dan Manyōshū (kumpulan puisi). Semua terpengaruh dari Cina dan Korea.

• Sistem Taiho Ritsuryō diterapkan sebagai landasan pemerintahan, yang berjalan dengan baik di bidang
ekonomi. Pada zaman inilah, dibuat mata uang Wadokaiho.

• Kaisar Shomu mendirikan Kokubun-ji yaitu kuil untuk beribadahan agama Buddha sekaligus tempat
penyimpanan benda-benda peninggalan kaisar (Shoso-in). Salah satunya adalah Todaiji, Nara.

D. Zaman Heian (794-1185)[平安時代]

• Dibalik kemajuan ekonomi akibat Taiho Ritsuryō, ada banyak penyimpangan di dalamnya. Maka, untuk
memperbaiki sistem tersebut Kaisar Kanmu memindahkan ibukota ke Heian-kyo (Kyoto).

• Klan Fujiwara merupakan pemegang kekuatan tertinggi saat itu karena, memiliki tanah kekuasaan yang
luas akibat tanah pribadi bebas pajak (shoen).
• Klan Fujiwara memiliki dua sistem politik yaitu, pernikahan dengan bangsawan dan mangkubumi.

• Pengaruh kebudayaan Cina mulai berkurang pada zaman ini dan muncul kebudayaan baru khas Jepang
(Kokufū bunka).

• Lahir huruf Hiragana (untuk wanita) dan huruf Katakana (untuk pria) menggantikan huruf Manyongana
(kanji).

• Berkembang karya sastra Monogatari (dongeng), Nikki (catatan harian), dan Zuihitsu (essay)

Sumber : wikipedia

Editor : Tommy Thomas Haryono

Foto LPK Goukaku Gakkou Pusat.

Foto LPK Goukaku Gakkou Pusat.

Foto LPK Goukaku Gakkou Pusat.

Foto LPK Goukaku Gakkou Pusat.

Anda mungkin juga menyukai