A. Eiga Monogatari
Cerita yang ditulis menggunakan huruf hiragana ini menceritakan keadaan dan
kejadian mulai dari zaman Uta Tennoo sampai zaman Horikawa Tennoo yang
berlangsung selama 15 generasi dan 200 tahun. Isi utama cerita ini tentang
kehebatan dan kemegahan Midoo Kampaku bernama Fujiwara Michinaga yang
diuraikan dalam 40 bab. Meskipun tidak memiliki unsur plot, Eiga Monogatari
mempunyai arti penting dan patut diperhatikan.
B. Ookagami
Buku ini pernah disebut Yotsugi Monogatari, tetapi dengan mengambil nama
pantun yang dibuat oleh tokoh Yostugi dan Shigeki pada Goichijoo Tennoo
berubah menjadi Ookagami.
C. Imakagami
Imakagami merupakan lanjutan dari Ookagami. Mencerikatan peristiwa dari
zaman Goichijoo Tennoo sampai dengan zaman Takakura Tenno.
Imakagami memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan karya
sebelummnya Ookagami. Imakagami diselingi dengan pantun dan cerita tentang
keadaan kehidupan bangsawan yang penuh romantisme.
D. Konjaku Monogatari
Secara garis besar buku ini terbagi menjadi dua cerita, yaitu cerita mengenai
agama Buddha dan cerita mengenai kebiasaan masyarakat. Pada cerita mengenai
agama Buddha umumnya menonjolkan keagungan agama Buddha, kebajikan,
karma, reinkarnasi dan lain-lain. Cerita mengenai kebiasaan masyarakat
diantaranya tokoh sejarah, hantu, kesenian, percintaan dan sebagainya. Cerita ini
tidak terbatas di kaum bangsawan saja.