Anda di halaman 1dari 16

dhiahftr@gmail.

com

PENDAHULUAN

Pendidikan rakyat semakin meluas sehingga arus pembaca betambah


besar dan bersamaan dengan itu percetakan sebagai sarananya mulai terbentuk.

Penggolongan kesusastraan pramodern dibagi menjadi dua


bagian : pertama, Kamigata yang berpusat di Kyoto merupakan
masa awal, yaitu masa yang terdiri dari masa pencerahan tahun
Keichoo dan tahun Kanbun, dan masa perkembangan sekitar tahun
Genroku. Kedua masa akhir yang terbagi atas masa kebangkitan
dari tahun An ei dan tahun Tenmei, dan masa kematangan dari
tahun Bunka sampai tahun Bussei.

Masa perkembangan sastra pramodern novel yang muncul


pada masa pencerahan disebut Kanazooshi. Karya-karya yang
terkenal adalah Kibyooshi, Sharebon, Senryuu dan Kyooka. Semua
bentuk karya-karya tersebut ditulis berdasarkan ugachi
(pengungkapan perasaan manusia dengan halus), fushi ( satire) dan
sindiran guna mengikuti selera Edo yang tergolong tinggi ketika itu.
Pada tahun Bunka dan Bunsei pusat perhatian masyarakat
beralih pada buku Yomihon yang beraliran kanzenchooaku
(membela kebaikan dan menghukum kejahatan).

1
PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan penjelasan dari jenis/kelompok sastra dan penulis


utama pada Zaman Pramodern :

A. Novel
1. Kanazooshi
Merupakan novel yang muncul setelah Otogizooshi, dimana banyak
ditujukan untuk pembaca yang berpendidikan rendah sehingga hurufnya
menggunakan hiragana. Kanazooshi memiliki kesaman dengan
Tsurezuregusa dimana didalamnya berisi kelucuan yang diselipi sindiran
dan ajaran. Karya-karya yang terkenal adalah Kashooki (kisah tawa) oleh
Nyoraisi, Ingamonogatari (cerita sebab akibat), Ninin Bikuni oleh Suzuki
Shoosan yang lebih mementingkan segi ajarannya, Tookaidoo Meishoki
(tempat-tempat terkenal di Tookaidoo), Seisuisho yang lebih mementingkan
humor, dan Chikusai oleh Asai Ryooi Tookaidoo Meikoshi berisikan
catatan tentang tempat-tempat terkenal di sepanjang jalan antara Tokyo dan
Osaka.
2. Ukiyoozooshi
Disebut juga ukiyobon yang berarti dunia yg merana, dunia yg tdk
kekal, dunia masa kini, dunia erotika. Ukiyoozooshi adalah sejenis novel
yang menceritakan cara kehidupan para choonin (pedagang) berekonomi
kuat yang suka berfoya-foya. Novel-novel Ukiyoozooshi ini diterbitkan
oleh perusahaan Hachimonjiya di Kyoto, maka disebut Hachimonjiyabon
(buku terbitan Hachimonjiya).
Berikut ini merupakan tabel karya sastra Ukiyoozooshi beserta
penulis terkenalnya yaitu Ihara Saikaku dan Ejima Kiseki :

2
Ihara Saikaku Ejima Kiseki
Kooshokumono (mata keranjang) Katagimono (tentang sifat dan
Contoh : Kooshoku Ichidai Otoko, karakter orang)
Kooshoku Gonin Onna, Kooshoku Contoh : Seken Mutsuko Katagi,
Ichidai Onna Seken Musume Katagi, Ukiyoo
Oyaji Katagi
Bukemono (kehidupan samurai)
Contoh : Budoo Denraiki, Bukegiri
Monogatari
Chooninmono (kehidupan pedagang)
Contoh : Nippon Eitaigura, Seken
Munezanyoo
Zatsumono (sumber macam-macam
cerita lain )

3. Kusazooshi
Kusazoshi adalah buku gambar yang dibubuhi tulisan tulisan
untuk anak anak. Kusazoshi ini merupakan awal dari timbulnya yomihon
atau buku bacaan cerita cerita pendek yang berisikan gambar-gambar.
Ada dua jenis Kusazooshi yaitu Kusazooshi untuk anak-anak dan
dewasa. Contoh Kusazooshi untuk anak-anak misalnya Akabon (buku
merah), Aobon (buku biru), Kurobon (buku kuning). Sedangkan untuk
dewasa ada dua macam yaitu Kibyooshi dan Gookan.
a. Kibyooshi
Secara harfiah berarti Buklet Kuning, gambar dan teks yang
dinikmati bersama yang berkembang selama 31 tahun dari 1775-1806.
Kibyoshi berjumlah 10 halaman dengan gambar di setiap halaman.
Teksnya ditulis dalam huruf Kana dan mencakup prosa dan dialog.
Umumnya 1 Kibyoshi terdiri dari 2-3 volume, sehingga jumlahnya jadi
20-30 halaman. Kibyoshi sendiri merupakan suatu rubrik dalam
Kusazoushi (Grass Book).

3
Cerita pertama yang muncul Kinkin Sensei Eiga noYume (Koikawa
Harumachi). Jalan ceritanya lebih kompleks, berisi lelucaon santai,
sindiran, dan hasil observasi terhadap masyarakat. Judul yang lain
seperti Kiruna no Ne kara Kane no Naru Ki (Toorai Sanna), Edo Umare
Uwaki no Kabayaki (Santoo Kyooden), Bumbu Nidoo Mangokudooshi
(Hooseidoo Kisanji).

Gambar 1. Edo Umare Uwaki no Kabayaki


b. Gookan
Gookan merupakan kumpulan cerita, berawal dari Ikazuchi Taroo
Gokuaku Monogatari yang diterbitkan 2 jilid, merupakan gabungan dari
10 jilid kibyooshi. Gookan sangat populer sampai akhir Edo apalagi
bagian sampulnya dihias dengan lukisan cetak dengan warna yang indah.
Pengarang utama: Ryuutei Tanehiko dg buku Nise Murasaki Inaka
Genji dan Shoohonji Tate.
4. Yomihon
Merupakan bentuk cerita bergambar (mirip seperti komik) dimana
perkembangan awalnya berpusat di Kyoto dan Osaka. Contohnya seperti
Pengarang Ueda Akinari (Ugetsu Monogatari, Harusame Monogatari),
Takebe Ayatari (Nishiyama Monogatari, Honcho Suikoden. Akhir
perkembangannya berpusat di Edo (Tokyo). Contohnya seperti Pengarang
Santoo Kyoden (Chusin Suikyoden, Sakurahime Zenden Akebono Zooshi,
Mukashigatari Inazuma Byooshi), Takizawa Bakin (Nanso Satomi
Hakkenden, Chinsetsu Yumiharitsuki).

4
Berikut merupakan ciri-ciri dari Yomihon dari awal hingga akhir
perkembangannya :
Awal perkembangan Akhir perkembangan
Banyak mengambil episode dari Ditulis dengan huruf hiragana dan
data sejarah Jepang/Cina kalimatnya mudah
Banyak mengambil pemikiran Jalan ceritanya panjang tapi
Cina dan meminjam cerita Cina dinamis dan mudah dipahami
Gaya bahasa perpaduan gaya Dasar pemikiran Kanzen Choaku
bahasa Jepang dan Cina (yang benar akan menang,
kejahatan akan musnah oleh
kebaikan)
Banyak menampilkan cerita
tentang setan

5. Sharebon
Merupakan buku bacaan yang mengambil latar tempat hiburan
(prostitusi/koshokumono) dan menceritakan orang-orang yang keluar-
masuk tempat tersebut. Berkembang tahun 1744-1748, berpusat di Edo.
Mendapat pengaruh cerita ttg pelacuran dari Cina. Contoh pengarang
Santoo Kyooden (Musukobeya, Tsuugen Soomagaki). Sharebon terkenal
setelah terbit dalam Yuushi Hoogen (cerita seorang anak yang pandai
melacur) karangan Inakaroojin Tadanojijii, tapi kemudian mendapat
pengawasan ketat dari pemerintah. Tema berubah dari erotis menjadi tema
tentang giri (budi) dan ninjoo (perasaan), sehingga menjadi Ninjoobon.
Contoh karya Sharebon lainnya adalah 48 teknik sukses mendekati
penghibur (Keiseikai Shiju Hatte) yang terbagi ke dalam 5 bab;
1) The Tender-Loving Technique (Shipporitoshita te)
2) The Cheap Technique (Yasui Te)
3) The Revealed As Fake Technique (Minukareta Te)
4) The Unsettled Feeling Technique (Sowasowa suru te)
5) The True Feeling Technique (Shin no Te)

5
6. Ninjoobon
Menggambarkan kisah percintaan sehari-hari masyarakat pedagang,
kebiasaan-kebiasaan masyarakat biasa. Populer dari tahun 1818 sampai
akhir Zaman Feodal. Contoh pengarangnya seperti Tamenaga Shunsui
(Shunshoku Umegoyomi, Shunshoku Tatsumi no Sono, Shunshoku
Eitaidango, Shunshoku Umemibune, Shunshku Megumi no Hana). Ninjoo
(menurut Shunshui) berarti rasa sukacita yg bodoh dan dapat terjadi pada
insan laki-laki dan wanita. Ninjoobon menghilang dari peredaran setelah
Shunsui dihadapkan ke pengadilan oleh wakil pemerintah daerah Mizuno
Tadakuni.
Yang paling penting dari Ninjyobon adalah jika pada umumnya
buku ditujukan untuk pembaca pria, maka Ninjyobon lebih ke pembaca
perempuan karena ceritanya yang berperspektif perempuan dan cenderung
sentimentil.
7. Kokkeibon
Kokkeibon atau secara harfiah berarti Buku Humor. Komik fiksi ini
berkembang luas sejak abad ke 17 seperti kisah Nisemonogatari (Fake tales),
Kinou wa Kyou no Monogatari (Todays tales of yesterday). Kokkeibon
terbagi 2, yakni awal dan akhir. Awal Kokkeibon adalah buku seperti
Dangibon yang ditulis Jokanbo Koa & Hiraga Gennai. Sementara genre
akhir ditulis oleh Jippensha Ikku (Travels on The Eastern Seaboard),
Shikitei Sanba (Floating world-bathhouse) dan kanagaki Robun.
Awalnya merupakan novel yang bertemakan kelucuan dan bersifat
umum. Mengutamakan permainan kata-kata lucu, sehingga dikategorikan
bacaan rendahan yang muncul tahun 1801. Contoh pengarang Jippensha
Itsuku (Doochuu Hizakurige), Shikitei Sanba (Ukiyoburo, Ukiyodoko),
Ryuutei Rijoo (Hanagoyomi Hatsushoojin), Baitei Kinga (Myoochikurinwa
Shichihenji).
Namun semakin lama isi karya mencerminkan kelesuan kehidupan
masyarakat di akhir jaman feodal dalam bentuk lelucon porno, sehingga
nilai sastranya semakin turun.

6
B. Drama
1. Joruri
Ningyou Joruri adalah drama boneka Jepang diiringi drama musik
dari shamisen. Pada awalnya hanya cerita untuk didengar, setelah diberi
boneka jadi sandiwara boneka. Sejarahnya, pada permulaan tahun Keichoo
(1600an) Boneka Joruri berkembang di Kyoto, tahun Kan-ei (1624) di Edo.
Dulunya Joruri disebut kojoruri (joruri tua) bahannya diambil dari Koowaka
dan Yookyoku (syair drama noh). Berkat kerjasama yang baik antara
Takemono Gidayu dan Chikamatsu Monzaemon sebagai penulis skenario
terbentuklah teater boneka Joruri.
Chikamatsu sering disebut sebagai Shakespeare-nya Jepang, ia
menulis naskah drama Joruri dan Kabuki. Ia telah menulis naskah kabuki
sebanyak 40 judul & Joruri 114 judul. Contoh karya Chikamatsu
Monzaemon adalah sebagai berikut :

Jidaimono Sewamono
Tentang riwayat pahlawan dan Tentang masyarakat, kejadian
wanita cantik dan sejarah sesungguhnya dikota dimana orang
sebenarnya secara romantis. kota sebagai tokoh utama.
Contoh karya : Shussei Kagekiyo, Contoh karya : Sonezaki Shinjuu,
Goban Taiheiki, Kokusenya Meido no Hikyaku, Shinjuu Ten no
Gassen Amijima

Unsur dalam Bunraku ialah boneka berukuran setengah hingga 2/3


ukuran manusia biasa, seni gerak yang dilakukan para pemainnya, seni
suara yang dilakukan oleh tay, pengantar musik ritmik dengan iringan
shamisen.

7
a. Pappeteer (3 orang penggerak boneka )

b. Tayuu (narator) dan shamisen

c. Kepala boneka laki-laki

d. Kepala boneka perempuan

e. Panggung
Panggung tempat pertunjukan boneka, shamisen dan dalang.
Luasnya 90 m dengan panjang panggung hampir 10 meter. Tempat
pertunjukan boneka terdiri dari ruang tengah dan di kanan dan kiri
tempat keluar masuk boneka yang disebut agemaku.

8
Salah satu penulis saingan Chikamatsu ialah Kino Kaion yang
memiliki beberapa karya terbaiknya yaitu Shinjuu Futatsu Haraobi, Osome
Hisamatsu Tamato no Shiroshibori dan Kamakura Sandaichi. Penulis
setelah Kino adalah Takeda Izumo generasi pertama dimana karya
terbaiknya seperti Sugawara Denju Tenarai Kagami dan generasi kedua
adalah Yoshitsune Senbonzakura dan Kanadehon Chuusinguura.
Meskipun drama Joruri sempat mengalami kemajuan dalam bidang
boneka dan perlengkapan alatnya, namun pada tahun Meiwa mengalami
kemunduran dan dikalahkan oleh drama Kabuki.
2. Kabuki
Kabuki lahir di masa Tokugawa (1603) dan muncul di kalangan
pedagang dan orang biasa. Mulanya pertunjukan tarian oleh seorang wanita,
dicetuskan oleh Izumo no Okuni. Tapi karena mengarah ke praktek seksual,
kabuki dilarang dan digantikan oleh pemain laki-laki (wakashu kabuki) tapi
menjadi praktik homoseksual, lalu dilarang. Tahun 1653 diperbolehkan lagi
asal mau memotong poni (maegami) dan dialog jadi unsur utama. Wakashu
kabuki (remaja pria)-> yarokabuki (pria dewasa), kabuki akhirnya menjadi
drama sesungguhnya dan lahir onnagata (peran wanita). Dua aliran Kabuki;
Kamigata Kabuki di Kansai (kyoto, osaka) dan Edo Kabuki di Tokyo.

Gambar 2. Izumo no Okuni

9
Berikut ini merupakan perkembangan Kabuki :

Aktor terkenal
Pasca Genroku Akhir Edo
zaman Genroku
Ichikawa Danjuroo Penulis terkenal: Penulis terkenal:
(samurai romantis) Tsuruya Nanboku 1. Segawa Jookoo
Sakata Nanboku mahir 2. Kawatake
Toojuuroo(ttg menulis ttg yang Shinshichi-> berisi
realitas kehidupan gaib, kekejaman, tentang anjuran
masyarakat) kepornoan menjunjung nilai
Penulisnya Tookaidoo moral dan berlatar
Chikamatsu Yotsuya belakang
Monzaemon Kaidan(kisah kerusakan moral
seram di Tookaido masyarakat zaman
Yotsuya) Edo akhir

1) Kyakuhon (Teks Lakon)


Jidaikyogen : Cerita sebelum zaman Edo, misalnya dari zaman
Heian, kamakura
Sewakyogen : tentang masyarakat kehidupan rakyat zaman Edo
Buyogeki : Tarian yang diiringi melodi gidayu (dalang)
Kabuki Juhachiban : tentang tokoh2 samurai, lakon kabuki yang
sangat popular
Shinsaku Kabuki : Lakon yang ditulis setelah Zaman Meiji
2) Kostum

10
3) Kumadori/make-up

4) Tipe cerita

A fighting play

Love play

Plays originated in Bunraku

A historical drama

Realistic, common people dramacc

5) Panggung

Hanamichi : lorong di antara tempat duduk penonton di sebelah kiri


& kanan panggung. Yang permanen sebelah kiri, di sebelah kanan
hanya sementara. Ketika aktor kabuki muncul di Hanamichi
penonton akan berteriak memanggil aktor tsb dengan nama khusus
yang disebut Yago (nama beken). => keunikan panggung kabuki
karena ada hubungan istimewa antara penonton dan aktor

11
Suppon adalah lubang segi empat pada hanamichi yang dapat
ditarik ke atas dan ke bawah, untuk lakon manusia super seperti
ninja, hantu, binatang jadi-jadian dsbnya
Mawari Butai : bulatan besar di tengah panggung yang bisa
berputar, untuk pertukaran adegan siang & malam
Yuka : tempat duduk tayu dan pemetik shamisen
Geza : Tempat alat-alat musik

1. Zaman Tenmei
Pengembangan aliran oleh murid Bashoo menyebabkan kematian
Haiku. Muncul gerakan Tenmei yg bertujuan membangkitkan haikai ala
Bashoo. Penyair Haiku aliran Tenmei adalah Tantaigi (haiku bertema
orang), Yokoi Yayuu (menulis Uzuragoromo), dan Yosa Buson (Penyair
dan pelukis, Memberikan kesan yang bersifat lukisan kepada orang yang
membacanya).
Haiku Yosa Buson
Haru-no umi hinemosu notari
notari kana
Di laut pada waktu musim semi,
selama sehari penuh terlihat ombak kecil
menghempas kian-kemari, seolah-olah
mengusap-usap pasir di pantai

na no hana ya tsuki wa
higashi ni hi wa nishi ni..
2. Zaman Kaseiki
Haiku mencapai kepopulerannya, banyak dibuat karya haikai tapi
secara kualitas menurun. Penyair yg menonjol Kobayashi Issha. Ciri-
cirinya :
a. Menggunakan bahasa rakyat & dialek sehari-hari
b. Menggunakan unsur kehidupan sehari-hari
c. Menerbitkan kumpulan Haiku Oragaharu

12
Contoh Haiku Issha
Yasegaeru makeru na Issa Kore ni ari
Hai katak yang kurus, jangan kau sampai kalah berkelahi, karena aku ada
di sisimu

C. Kelompok lain
1. Senryuu
Bagian awal dari kumpulan haikai yang berdiri sendiri, Tidak harus
bicara tentang musim. Banyak berisi tentang kejadian dan manusia, satir tentang
masyarakat, status sosial yg tinggi, pekerjaan. Pengarang: Karai Senryuu yang
terkenal krn pilihan pantun awal haikai, Goryooken Arubeshi yang
mengumpulkan dan menerbitkan yanang dipilih Karai (Haifuu Yanagidaru).
Ciri-ciri Senryuu ialah lucu, merakyat, perasaan manusia, tidak berkaitan
dengan musim, sindiran.
Contoh Senryuu karya Karai Senryuu
Pekerjaan

Pekerjaannya sekarang hanya

menghitung bulu hidung

tuannya

Kondisi Manusia

Orang yang hidup sendirian

meskipun ia kentut

tidak ada lucu-lucunya

Kehidupan rumah tangga

Laki-laki

Yang takut dengan istri

13
Bisa menghasilkan uang

samurai meskipun tidak makan tapi memakai

tusuk gigi

Contoh Senryuu modern

Jangan mengucapkan aku pulang kepada anjing, tapi ucapkan padaku

Daripada bilang baca situasi!! lebih baik bilang baca perasaan para
bawahan
2. Kyooka
Kyoka mengekspresikan secara bebas dan tidak sopan, tapi ini ciri
khasnya. Kyoka sangat diminati pertengahan Muromachi. Di zaman Edo,
berkat pedagang dari Osaka Kyoka berkembang pesat. Ciri-cirinya lucu,
sindiran pada waka, isinya dangkal.
Pengarang:
a. Matsunaga Teitoku
b. Shoohakudoo Gyoofuu (Kokon Hinaburishuu)
c. Taiya Teiryuu
d. Yomo no Akara (Mansai Kyookashuu)
e. Karakoromo Kitsushuu
f. Akera Kankoo
Contoh Kyooka :
Yamabuki no hana kami bakari kamiire-ni mino hitotsudani nakizo
kanashiki (Yomono Akara)
Tak sehelai pun uang dalam dompetku, hanyalah helai-helai bunga
Yamabuki, sungguh menyedihkan
3. Waka

14
Zaman Kanei
Zaman Genroku Akhir Zaman Edo
(kurang berbobot)
Hosokawa Yuusai Koda Mosui Kagawa Kageki
Kinoshita (menulis teori Kumagai
Chooshooshi pantun waka yang Naoyoshi
Matsunaga disebut higagoto Kinoshita
Teitoku to shirabe) Takabumi
Hatta Tomonori

4. Kokugaku
Muncul penyair yang meletakkan dasar penelitian bahasa dan sastra
klasik yaitu Shimonokoobe Chooryuu, Soo Keichuu, Kada no Azumamaro
Chooryuu dimana senang waka & penelitian sastra klasik, Keichuu
penelitian berdasarkan filologi (Manyoo Daishooki, cttn ttg manyoshuu),
Waji Shooranshoo (kamus kanji Jepang) sedangkan Azumamaro tidak
setuju ajaran Konfusius, menganjurkan penelitian kokugaku.
Kokugaku merupakan usaha untuk meneliti segala sesuatu tentang
Jepang yg mencakup bahasa dan sastra klasiknya. Kamo no Mabuchi
membuka kokugaku. Hasil karyanya Manyookoo (studi tentang manyoshu)
Sebagai penyair, ia menggunakan gaya bahasa shinkokinshuu pd awalnya,
berubah jadi manyoshuu dan di hari tuanya dia ingin menggunakan gaya
bhs sederhana seperti dlm Nihonshoki & Kojiki.
Contoh pantun waka Kmo no Mabuchi
Nihodoro no Katsushika wase no niishibori kumitsutsu oreba tsuki
katamukinu
Apabila seseorang minum sake yang dibuat dari padi baru di Katsushika,
dengan tidak disadari hari telah menjadi malam
5. Konfusianisme
Karena pemerintah feodal militer menetapkan konfusianisme
sebagai ilmu resmi, maka kitab-kitab konfusianisme pun dibahas dan
disebarkan. Di zaman Genroku seorang sarjana bernama Itoo Jinsai
berpendapat bahwa studi konfusianisme harus dikembangkan, hal ini
berkembang menjadi ilmu filsafat kuno (kogaku) .

15
6. Kanshinbun
Penyair awal pramodern yang terkenal adalah Ishikawa Joozan
Setelah konfusianisme populer, orang lebih condong membuat syair
kansibun daripada mempelajari ilmu pengetahuan. Muncul penyair-penyair:
Hattori Nankaku, Kansazan, Yanagawa Seigan, Raisanyoo, Hirose Tansoo.
Muncul pula Kyooshi (syair gila), penyairnya Oota Shkusanjin, Hiraga
Gennai.

DAFTAR PUSTAKA

Darsimah Mandah, dkk, Pengantar Kesusastraan Jepang,


Rasindo Jakarta, 1992
Diakses pada tanggal 21 Maret 2016

Isoji Asoo, Sejarah Kesusastraan Jepang (Nihon Bungakushi),


Penerbit Universitas Indonesia, 1983
Diakses pada tanggal 21 Maret 2016

James Danandjaya, Foklor Jepang, Grafiti Jakarta, 1997


Diakses pada tanggal 21 Maret 2016

16

Anda mungkin juga menyukai