Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ananda Riki Wahyu Utomo

NIM : 3101418032
Rombel : 3A
Review Buku Metodologi Penelitian
1. Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1957 adalah tahun dimulainya Historiografi Indonesia Modern.
Seminar Sejarah Nasional Pertama Indonesia di Yogyakarta adalah pemicu
kejadian ini. Setelah tahun 1970 banyak perubahan yang tejadi tentang sejarah
mulai dari penulisan, kegiatan, dan perkembangan. Pada masa itu sejarawan
akedemislah kelmompok yang bisa diipanggil sejarawan. Merekelah pelopor
perkembangan sejarah di Indonesia. Sejak adanya Seminar Sejarah Nasional
kedua, beberapa makalah sudah menunjukan minat pada pendekatan ilmu sosial
dan analitik untuk menjelaskan sejarah. Dan dari seminar itulah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprakarsai sebuah seminar lain, yang
mempertemukan sejarwan dengan ilmuwan sosial lain untuk membicarakan
relevansi sejarah dan pembangunan. Pertemuan itu mengharapkan sejarah menjadi
bagian dari pengetahuan kolektif yang menjelaskan perubahan dan
kesinambungan di Indosia untuk kepentingan pembangunan.
2. Sejarah Lisan
Sebagai metode penggalian informasi sejarah lisan menawarkan sudut
pandang baru dari data-data yang dikumpulkan. Sejarah lisan juga dapat
mengatasi kekurangan dokumen dan juga dapat menyoroti peristiwa-peristiwa
yang kontroversial, seperti pembantaian massal 1965-1966. Sejarah lisan juga bisa
menambah sudat pandang baru dari peristiwa-peristiwa sejarah karena adanya
sudut pandang tokoh figuran Sejarah lisan ini juga menghapuskan penulisan
sejarah yang bersifat istana-sentris, dan dari sejarah lisan in terbukalah
pengalaman pribadi dari macam-macam pelaku sejarah.
3. Sejarah Sosial
Dalam penulisan sejarah sosial terdapat banyak tema yang bisa kita kaji.
Mulai dari kelas sosial, tentang peristiwa-peristiwa sejarah, institusi sosial, fakta
sosial, dll. Terdapat dua model dalam penulisan sebuah sistem sosial, yaitu model
yang bersifat sinkronis dan diakronis. Dalam bentuk sinkronis masyarakat
digambarkan sebagai suatu struktur dan fungsi dalam ilmu sosial, Sedangkan
diakronis lebih memanjang pada dimensi waktu dan sedikit ruang dan model ini
digunakan dalam penulisan sejarah. Dari hasil pembacaan sejarah sosial,
setidaknya dapat ditemukan enam model yang masing-masing, yaitu :
a. Model evolusi, menunjukkan jenis penulisan yang melukiskan perkembangan
sebuah masyarakat itu berdiri sampai menjadi sebuah masyarakat yang
kompleks.
b. Model lingkaran sentral, tidak menulis mengenai kota atau masyarakat dari
awal, tetapi dari titik yang sudah menjadi.
c. Model interval, merupakan kumpulan dari lukisan sinkronis yang diurutkan
dalam kronologis sehingga tampak perkembangannya, sekalipun tidak tampak
benar hubungan sebab akibat.
d. Model tingkat perkembangan, adalah penerapan dari teori perkembangan
masyarakat yang diangkat dari sosiologi, model yang banyak diapakai adalah
model Marx dan Rostow
e. Model jangka panjang-menengah-pendek. Braudel membagi sejarah dalam tiga
macam keberlangsungan. Pertama, ialah sejarah jangka panjang yang
perubahannya sangat panjang. Kedua, ialah perkembangan yang lamban,
tetapi dapat dirasakan ritmenya. Ketiga, ialah sejarah jangka pendek, yaitu
sejarah dari kejadian-kejadian.
f. Model sistematis, sangat sesuai untuk menelusuri sejarah sosial dalam arti
perubahan sosial
4. Sejarah Kota
Sejarah kota adalah bidang yang belum mendapat banyak perhatian dari
sejarawan. Pergeseran dari desa ke kota terjadi bersamaan dengan perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat sehingga perubahan ini juga tidadk hanya
berpengaruh pada aspek pemerintahan tapi juga aspek budaya. Dalam penulisan
sejarah kota, kota tidak menghilangkan. rural-urban continuum atau folk-urban
continuum, dan sekaligus terjadi rural-urban contitrast secara menyeluruh. Tata
kota tidak lahir karena perkembangan teknologi dan ekonomi, tetapi karena pola
sosio-kultural. Beberapa bidang garapan sejarah kota, yaitu: bidang ekologi kota,
transformasi sosial ekonomis, sistem sosial, problema sosial, mobilitas sosial,
Ciri-ciri kota ideal abad 20 adalah :
a. Sektor kota tradisional yang ditandai dengan pembagian spasial berdasarkan
status sosial dan dekanya kedudukan pemukiman dengan kraton\
b. Sektor pedaganag asing
c. Sektor kolonial benteng dan barak
d. Sektor kelas menegah pribumi
e. Sektor imigran yang menampung pendatang baru di kota dan berasal dari
pedesaan sekitar

5. Sejarah Pedesaan
Hampir semua peristiwa di Indonesia berad di daerah pedesaan, sehingga
untuk menimbulkan pengertian sejarah pedesaan terdengar cukup sulit. Sejerah
pedesaan dapat dibedakan menjadi 2 sisi. Pertama, sejarah pedesaan adalah
sejarah yang seluas-luasnya. Yang dimaksud seluas-luasnya disini adalah
kronologi dan perubahan-perubahan desa. Disini unsur diakronis menjadi sangat
penting karena sejarah berfokus pada dimensi waktu. Kedua, sejarah desa meneliti
desa sebagai sebuah desa dan yang menjadi pusatnya adalah unsur-unsurnya
seperti pedesaan,masyarakat dan ekonomi.
Desa atau pedesaan sebagai bidang penelitian tentu dapat dimasukkan dalam
satuan tertentu. Dalam sejarah pedesaan, desa dapat dimasukkan dalam satuan-
satuan:
a. Satuan ekosistem, ialah hasil perpaduan antara aktifitas manusia, keadaan
biologis dan proses fisik
b. Satuan geografis, terdapat berbagai macam hubungan antar pedesaan.
c. Satuan ekonomis dapat atau tidak menjadi bagian dari satuan geografis, dan
sebaliknya.
d. Satuan budaya, dalam hubungan dengan persoalan adat, satuan penelitian
pedesaan dapat berupa daerah hukum adat atau suatu cultural area.
Permasalahan pedesaan sebenarnya sama saja dengan menguraikan sejarah
pada umumnya. Permasalahan dalam sejarah pedesaan dapat digolongkan ke
dalam berbagai kelompok:
a. Bangunan fisik, sejarah bangunan fisik pedesaan belum banyak mendapat
perhatian dari sejarawan, sekalipun dalam sumber-sumber tradisional dan
Belanda banyak keterangan mengenai pedesaan.
b. Satuan sosial, satuan sosial di lingkungan desa dan masyarakat petani sangat
kaya dengan permaasalahan sejarah.
c. Lembaga sosial, termasuk disini lembaga pemerintahan, keagamaan, politik,
ekonomi, sosial, dll.
d. Hubungan sosial, yaitu masalah stratifikasi, integrasi, konflik, mobilitas sosial,
migrasi, dan hubungan desa-kota.
e. Gejala psiko-kultural, pengaruh kota ke desa mulai kuat. Nilai, norma, dan
simbol yang melekat pada masyarakat desa mulai kehilangan makna.
6. Sejarah Ekonomi Pedesaan
Ekonomi pedesaaan seringkali disamakan dengan ekonomi petani namu
sebenarnya sejarah ekonomi adalah analisa tentang perkembangan ekonomi.
Dalam sejarah ekonomi satuan waktu bersifat sangat penting seperti pertumbihan
ekonomi dan masalah ekonomi lingkupnya juga bisa mencakup mikro atau makro.
Ekonomi pedesaan sebagai sebuah kategori dalam sejarah ekonomi,ialah:
a. Dalam bidang produksi, masyarakat terlibat dalam produksi agraris
Penduduknya harus lebih dari separuhnya terlibat dalam pertanian
b. Ada kekuasaan negara dan lapisan penguasanya
c. Ada pemisahan antara desa dengan kota, jadi ada kota-kota dengan latar
belakang desa-desa
d. Satuan produksinya ialah keluarga rumah tangga petani
Ekonomi pedesaan memiliki faktor-faktor yang meliputi tanah, pekerjaan,
kapital, upah, harga, dan sewa.Faktor inilah yang bisa kita kaji.
7. Sejarah Wanita : dari Sejarah Androcentric ke Sejarah Androgynous
Sejarah wanita akan lebih mudah diteliti jika kita menggunakan pendekatan
sejarah sosial, budaya dan politik. Pertama pendekatan sejarah sosial akan
mencerminkan sistem yang jelas dari wanita pada masa itu. Kedua, pendekatan
sejarah kebudayaan dengan pendekatan sejarah kebudayaan kita dapat mengetahui
wanita sebagai simbol budaya, konsep, sentimen dll. Ketiga, pendekatan politik.
Ketiga pendekatan ini memnunjukan bagaimana peran wanita dalam sejarah.
Beberapa tema yang bisa kita angkat adalah
a. Peran wanita dalam sektor sosial-ekonomi
b. Biografi
c. Gerakan Wanita
d. Gambaran wanita
e. Kedudukan wanita dalam keluarga
f. Budaya wanita
g. Hubangan laki-laki dan wanita
h. Kelompok-kelompok wanita
i. Entisitas, dl
8. Sejarah Kebudayaan
Budaya adalah dimesi simbolik dan ekspresif kehidupan sosial. Dalam
penulisan sejarah kebudayaan sejarawan biasanya menggunakan cara
perbandingan terhadap budaya lain. Dari perbandingan inilah kita dapat
mengetahui seberapa besar pengaruh budaya satu sama lain. Dalam mendekati
budaya sebagai objekpun sejarawan telah menggunakan berbagai cara seperti,
pendekatan Voltaire, Guizot, Burckhardt, Lamprecht, dan Huizinga. Voltaire
(1694-1778) mencoba untuk mengungkapkan tradisi pencerahan esprit humain.
Guizot (1787-1874) berusaha mencari apa yang disebut sebagai “Akal dan
Kehendak Tertinggi”. Burckhandt (1818-1897) berusaha mencari struktur dan tata
dalam sejarah kebudayaan. Lamprecht (1856-1915) melanjutkan pandangan
sejarawan zaman Pencerahan yang melihat sejarah sebagai kisah kemajuan dan
sejarah sebagai ilmu “genetik” juga mewarisi tradisi Romantik tentang Volk dan
Volkqeist, bangsa dan jiwa bangsa. Huizinga (1872-1945) juga menyebut-nyebut
kebudayaan sebuah struktur, sebuah bentuk.
9. Seminar Sejarah Lokal 1984
Seminar Sejarah Lokal tahun 1984 memberikan dampak yang cukup
signifikan dalam penulisan sejarah. Dalam seminar itu dikemukakan lima tema
pokok penulisan sejarah yaitu: (1) dinamika masyarakat pedesaan, (2) pendidikan
sebagai faktor dinamisasi dan integrasi sosial, (3) interaksi antar suku bangsa
dalam masyarakat majemuk, (4) revolusi nasional di tingkat lokal, (5) Biografi
tokoh lokal. Melalui tema-tema pokok ini kita bisa melihat perbedaan sejarah
masing-masing daerah, perkembangan historiografi dan sudah adanya pendekatan
interdisipliner
10. Sejarah Agama
Pandangan ilmu-ilmu umum dan ilmu agama dalam penelitian agama adalah
beda ilmu umum meneliti agama secara empiris sedangkan agama meneliti secara
normatif. Agam memiliki 5 dimensi yairu keyakinan, praktik keagamaan,
pengetahuan keagamaan dan konsekuensi sosial. Dalam pendekatanya sejarah
agama bisa didekati dengan delapan model yaitu politik,ekonomi, sosial,
intelekual, kebuadayaan, kesenian, mentalitas, sensibilitas dan biografi.
11. Sejarah Politik
Pada awalnya politik adalah tulang punggung sejarah. Oleh karena itu pada
awalnya penulisan sejarah penulisan sejarah hanya berkisar pada Kejadian-
kejadian mengenai raja, negara, parlemen, pemerintahan, pemberontakan, dll.
Dalam penulisan sejarah politik ini akan lebih baik jika kita menggunakan
penulisan multidisipliner karena sejarah politik adalah bidang yang berkaitan
dengan ilmu-ilmu sosial lain (walaupun pendekatan sejarah bersifat
multidimensional). Perhatian dari sejarah politik yaitu: (1) gejala- gejala
masyarakat (2) pengaruh dan kekuasaan (3) konflik dan konsensus (4) keputusan
dan kebijakan atau apapun yang berhubungan dengan negara dan pemerintahan.
Sejarah politik memiliki berbagai macam pendekatan seperti intelektual,
konstitusional,institusiaonal, behavioral, komparatif, sosial, studi kasus dan
biografis. Karena politik memilik ranah yang luas maka perlu digunakan ilmu
bantu yang dapat menyokong penelitian sejarah politik ini seperti sosiologi,
antropologi, ekonomi dan psikologi. Dalam penelitian sejarah politik kita juga
bisa menggabungkannya dengan sejarah lokal, namun peristiwa lokal yang
dimasukan harus yang mempengaruhi nasional
12. Sejarah Pemikiran
Dalam setiap kejadian sejarah pasti diawali dari hasil pemikiran dan ide.
Mengenai sejarah pemikiran R.G. Collingwood dalam the idea of history
mengatakan bahwa (1) semua sejarah adalah hasil pemikiran, (2) pemikiran hanya
mungkin dilakukan oleh individu tunggal (3) sejarawan hanya melakukan kembali
pemikiran masa lalu itu. Jenis pemikiran ini bisa bersifat macam macam seperti
politik, agama, ekonomi, hukum, sosial, budaya, filsafat, dll. Dalam Sejerah
pemikiran ada 2 hal yang harus dibahas yaitu pelaku dan tugas sejarah pemikiran.
Pelaku sejarah pemikiran adalah peroragan, gerakan intelektual, isme, periode dan
pemikiran kolektif. Tugas sejarah pemikiran adalah (1) membicarakan pemikiran
yang berpengaruh pada sejarah (2) melihat konteks sejarah tempat ia muncul dan
berkembang (3) pengaruh pemikiran pada masyarakat. Sejarah pemikiran juga
memiliki berbagai macam pendekatan yaiitu kajian teks, konteks sejarah dan
hubungan antatra masyarakat dan teks. Dalam meneliti sejarah pemikiran kita jaga
harus mengetahui aspek budaya yang melandasi pemikiran itu namun kita harus
terikat pada waktu karena sejarah tidak lepas dari waktu.
13. Biografi
Biografi adalah bagian yang sangat penting dalam sejarah bahkan ada
pendapat yang mengatakan bahwa sejarah adalah penjumlahan biografi. Biografi
adalah catatan tentang hidup seseorang. Biografi yang baik adalah biografi yang
penelitiannya bersungguh sungguh dari berbagai sumber khususnya wawancara,
Namun karena sifat sejarawan adalah sebagai detektif ang serba ingin tahu pasti
akan cukup sulit melakukannya tanpa bantuan jurnalis. Biografi harus dibedakan
dengan novel biografis karena novel biografis tidak menguak secara detil suatu
sejarah, Karena memang tujuan awal buku ini adalah sebagai sastra dan
penyampaian imajinasi. Bentuk Bentuk dari sejarah biografi yaitu
a. Biografi, Catatan tentang hidup seseorang.
b. Otobigrafi, Biografi yang ditulis sendiri.
c. Biografi Kolektif, Penelitian tentang sekelompok orang yang mempunyai
karakteristik dan latar belakang sama.
d. Sejarah Kejiwaan, sejarah yang meneliti tentang kejiwaan sesorang.
14. Sejarah Kuantitatif
Sejarah kuantitatif adalah subyek sejarah yang berhubungan tentang data-data
dan statistik. Sejarah kuantitatif mengunakan teknik matematika karenanya
hasilnya bersifat objektif. Bagi sejarah kualitatif sejarah kuantitatif dianggap
meninggalakan aspek kemanusiaan. Data dari sejarah kuantitaif adalah (1) angka-
angka (2) Sensus (3) statistik. Bab yang bisa dikaji dalam sejah ini ada bermacam-
macam seperti inflasi, hasil tani, tingkat penganguran, laju pertumbuhan
penduduk, gaji dll. Permasalahan sejarah kuantitatif bisa dilihat dari dua tradisi
yaitu amerika dan prancis Amerika tidak mempunyai sejarah waktu yang panjang
sedangkan prancis memiliki sejarah waktu yang panjang sehingga sejarah
kuantitatif amerika membabakan secar sinkronis, sedangkan prancis lebih
diakronis. Ada beberapa subjek yang bisa dikembangkan dari sejarah kuantitatif
sseperti ekonomi, demografi, sosial dan politik.
15. Sejarah Mentalitas
Sejarah mentalitas muncul akibat dari determinisme jadi bisa dibilang sejarah
mentalitas adalah bidang kajian sejarah yang menuliskan tentang bagaimana
manusia dari periode tertentu berpikir, berinteraksi dan berkarya. lingkungan.
Bidang kajian sejarah mentalitas ini adalah sastra, priyayi, perbanditan, psikologi
sosial, antropologi budaya dan psikologi. Penelitian sejarah mentalitas ini lebih
berfokus pda budaya budaya yang berkembang dimasyarakat dan sumbernya
terdiri dari tuangan kebudayaan seperti sastra
DAFTAR PUSTAKA
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana

Anda mungkin juga menyukai