Anda di halaman 1dari 26

KEBUDAYAAN

KOREA SELATAN
DISUSUN OLEH

Fadhiil Syabana Rabiur Rahman Siva Sabila Nyimas Nabilah Zachwa Yemima Philo Shopia
41819134 41819160 41819135 41819150 41819153
TENTANG KOREA
SELATAN
Korea atau sewaktu bersatunya dikenal sebagai Choson, negeri yang dijuluki
Land Of Morning Calmmemiliki kebudayaan yang tak ternilai harganya. Sebut
saja contohnya adalah Kuil Bulguksa, Observatorium tertua di dunia-
Ch‟omsongdae, hingga Tugu Ssanggyong.
Kebudayaan ideal asli Korea, seperti Hwangdo (Jalan Ksatria).
Hwangdo mengajarkan bahwa orang Korea harus memiliki
integritas dan disiplin yang tinggi. Hwangdo pada dahulu kala
tadinya hanya untuk bangsawan tapi, sekarang semua orang
Korea mengaplikasikannya.
BUDAYA YANG
TERDAPAT DI
KOREA SELATAN
01
PERIBAHASA
Menurut Yang Jisun (2003), peribahasa adalah (Peribahasa memiliki
pelajaran tentang kebijaksanaan, sindiran dan batas-batas kebijaksanaan,
dan keyakinan dalam hidup dan kehidupan) Oleh karena itu, melalui
peribahasa, kita dapat melihat pikiran, pikiran, dan gaya hidup orang pada
waktu itu.
Beberapa pribahasa korea yang mempunyai arti atau makna yang sama
dengan pribahasa atau pepatah Indonesia.

01 우물 안 개구리 (Umul an gaeguri)


Arti: Katak dalam sumur.
Persamaan peribahasa dalam bahasa Indonesia yaitu: Katak dibawah tempurung.

02 뚝배기 보다 장맛이 좋다 (Ttukpaegi boda jangmasi cotta)

Arti: Saus lebih enak daripada mangkuknya

Persamaan peribahasa dalam bahasa Indonesia yaitu: Jangan melihat buku dari
sampulnya
PERIBAHASA
03 천리 길도 한걸음부터 (Chȏlli kildo han-gȏreumbuthȏ)

Arti: Jalan sejauh 400 km pun dimulai dari satu langkah

Peribahasa ini memiliki kesamaan makna, Sesulit apapun suatu hal harus dimulai
terlebih dahulu agar selesai

04 발 없는 말이 처리 간다 (Bal ȏmneun mari chȏrl kanda)

Arti: Kata yang tidak punya kaki pergi sejauh 400 km

Peribahasa ini memiliki kesamaan makna, Rumor menyebar dengan cepat


02
DONGENG
DONGENG
Dongeng Katak Hijau yang Mengajarkan
Si Sulung Dengan Batu Ajaib (Korea)
Etika terhadap Orangtua

Pesan Moral: Pesan moral:


Kisah ini sangat menarik dan memuat banyak Si Sulung Dengan Batu Ajaib (Korea)
nilai di dalamnya. Pelajaran yang bisa kita adalah jangan suka pamer dengan
ambil dari dongeng katak hijau di atas,
apa yang kita miliki. Semua itu
para orang tua Korea biasanya berharap
hanya titipan Tuhan.
dapat mengajarkan anak mereka etika
dalam menghormati orangtua dengan cara
yang hangat dan menarik tentunya.
03
LEGENDA
Kisah Arang ( 아랑전설 ) adalah sebuah legenda rakyat
yang berasal dari Miryang, Gyeongsang Selatan, Korea
Selatan, tentang seorang gadis yang dibunuh dan arwahnya
bangkit untuk membalas dendam atas kematiannya.
MITOS

Jika menulis nama seseorang menggunakan tinta berwarna


merah orang tersebut akan meninggal.
Jadi pada zaman dahulu saat Korea Selatan sedang perang
sekitar tahun 1950-1953 jika ada prajurit yang gugur
namanya akan dicoret dengan garis berwarna merah. Lalu
negara akan mengirimkan surat berita Kematian kepada
keluarga prajurit dalam isi surat tersebut nama sang prajurit
ditulis menggunakan tinta berwarna merah.
Lalu muncullah pandangan orang akan meninggal jika
namanya ditulis menggunakan tinta berwarna merah. Lama-
lama kepercayaan ini semakin tersebar di Korea Selatan.
UPACARA
05 ADAT/KEAGAMAA
N
Daeboreum adalah hari kelima belas dari bulan lunar
pertama. Itu adalah bulan purnama pertama tahun lunar, dan
orang Korea telah mengamatinya sebagai hari yang meriah
untuk waktu yang lama. Di masa lalu, ketika kalender lunar
digunakan lebih luas, setiap lima belas hari dengan bulan
purnama adalah bermakna.
06
TARIAN
TARIAN TRADISIONAL KOREA SELATAN

01 02

Tari Buchaechum Tari Cheoyongmu


Tari Buchaechum merupakan tarian yang berasal dari Tari pengadilan disebut Cheoyongmu. Cheoyongmu
Korea Selatan. Nam Sang - Suk pada tahun 2002 adalah tari topeng tunggal diwariskan melalui tradisi
mengatakan bahwa asal mulanya tari Buchaechum ini pengadilan. Tarian maskulin yang digunakan untuk
berawal dari ritual upacara keagamaan pada abad ke 20 mengusir roh jahat. Penari mengenakan jubah hitam,
yaitu dengan pemujaan kepada dewa - dewa tutup kepala seorang pejabat pengadilan, dan topeng
(shamanisme). merah (merah diyakini untuk mengusir roh-roh jahat).
PERKEMBANGA
N
KEBUDAYAAN 07
KOREA
SELATAN
Korean Wave atau Gelombang Hallyu.
Hallyu atau Korean Wave digunakan untuk
menggambarkan popularitas budaya populer Korea (K-
pop). Hallyu atau Korean Wave terus berkembang dan
semakin meluas jangkauannya melalui media massa dan
internet. Hallyu sebagai salah satu program pemerintah
untuk menstabilkan keadaan ekonomi Korea Selatan
inilah yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya
sebuah budaya populer baru, yaitu budaha populer K-
Pop atau Korean-Pop.
08
KOMUNIKASI
VERBAL DAN NON
VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL

01 02 03

DIALEK
HANGEUL HONORIFIK
Pada tahun 1443, Raja Sejong Honorifik adalah DAERAH
Bahasa yang digunakan di kota Seoul
membuat 24 abjad sederhana bentuk pernyataan dianggap sebagai bahasa standar
(14 huruf konsonan dan 10 yang lebih sopan dan Korea. Namun, wilayah lain seperti
huruf vokal) halus. Busan, Daegu, Jeju, dan lainnya
menggunakan bahasa dan dialek
masing-masing
KOMUNIKASI NON
VERBAL
Masyarakat Korea Selatan dalam berkomunikasi lebih ekspresif dan sering berbicara
dengan nada suara yang tinggi, oleh sebab itu mereka terkesan kasar saat berbicara
pada orang lain. Komunikasi non verbal juga digunakan untuk mempertegas maksud
tertentu tanpa menggunakan kata-kata. Gerakan tubuh (isyarat tangan) sangat
berpengaruh pada budaya dan lingkungan, sehingga perbedaan makna dapat terjadi
HAMBATAN KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA
Perbedaan budaya sendiri merupakan salah satu faktor penghambat dalam komunikasi
antar budaya, karena hambatan – hambatan komunikasi tersebut juga sering disebut
sebagai hambatan komunikasi antar budaya. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai
sebagai hambatan dalam proses komunikasi yang terjadi karena adanya perbedaan
budaya antara si pengirim pesan (komunikator) dan dan si penerima pesan
(komunikan).
FAKTOR HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR
BUDAYA
1. Fisik – Hambatan komunikasi yang berasal dari waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan
media. 
2. Budaya – Hambatan komunikasi yang berasal dari etnis, agama, dan sosial yang berbeda
antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.
3. Persepsi – Hambatan komunikasi yang timbul karena perbedaan persepsi yang dimiliki oleh
individu mengenai sesuatu. Perbedaan persepsi menyebabkan perbedan dalam mengartikan
atau memaknakan sesuatu.
4. Motivasi – Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan tingkat motivasi penerima pesan.
Rendahnya tingkat motivasi penerima pesan mengakibatkan komunikasi menjadi terhambat.
LANJUTAN…
5. Pengalaman – Hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang dimiliki
individu. Perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing individu dapat menyebabkan
perbedaan dalam konsep serta persepsi terhadap sesuatu.
6. Emosi – Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar.
Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar
dan sulit untuk dilalui.
7. Bahasa – Hambatan komunikasi yang terjadi ketika pengirim pesan (sender) dan penerima pesan
(receiver) menggunakan bahasa atau kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan sehingga
menimbulkan ketidaksamaan makna.
8. Nonverbal – Hambatan komunikasi yang berupa isyarat atau gesture.
9. Kompetisi – Hambatan komunikasi yang timbul ketika penerima pesan sedang melakukan kegiatan
lain di saat menerima pesan.
KESIMPULAN
Korea Selatan selalu punya daya tarik tersendiri dan kekhasan budaya Korea Selatan tidak ada samanya. Seiring
berjalannya waktu kebudayaan tradisional di Korea Selatan berkembang menjadi lebih modern. Tetapi walaupun
demikian masyarakat Korea Selatan masih melakukan tradisi yang sudah biasa mereka lakukan. Dengan
keberagaman kebudayaan di Korea Selatan menjadikan sebuah keunikan dalam melakukan komunikasi lintas
budaya, seperti upacara adat, ritual keagamaan, mitos dan lain-lain. Budaya kontemporer Korea Selatan sendiri
berkembang dari budaya tradisional Korea yang biasa pada suku nomaden Korea awal. Hingga kini, dengan
industrialisasi, urbanisasi dan westernisasi di Korea Selatan, khususnya Seoul faktor tersebut telah membawa
banyak perubahan pada gaya hidup orang Korea. Namun, negeri ini berhasil mengubah krisis menjadi
kesempatan melalui kampanye Hallyu tersebut yang artinya Gelombang Budaya Korea. Hallyu atau Korean
Wave terus berkembang dan semakin meluas jangkauannya melalui media massa dan internet. Sebagai salah satu
program pemerintah untuk menstabilkan keadaan ekonomi Korea Selatan inilah yang pada akhirnya
menyebabkan timbulnya sebuah budaya populer baru, yaitu budaya populer K-Pop atau Korean-Pop.
Saran
Kebudayaan di setiap negara memiliki keberagaman masing-masing. Maka
dari itu kita harus dapat menghargai perbedaan, tidak membuat asumsi sendiri,
dan juga kita dapat memahami dam mencari tahu kebudayaan-kebudayaan lain
agar kita dapat belajar menghargai karena dibalik kebudayaan itu sendiri pasti
ada makna yang tersendiri.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai