Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH BUDAYA KOREA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KUNJUNGAN WISATA KAMPUNG KOREA DI BANDUNG

Jody Edward

Prodi s1 Management pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Bandung

JL.Internasional No.1-6 Antapani Bandung

ABSTRAK: Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya korea terhadap
pengambilan keputusan kunjungan wisatawa Kampung Korea, Bandung. Populasi penelitian
ialah wisatawan Kampung Korea, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu orang yang sudah pernah mengunjungi Kampung Korea. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Responden yang memenuhi syarat ditetapkan
sebanyak 30 wisatawan yang dianalisis dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebudayaan koreaberpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pengambilan keputusan
kunjungan wisata Kampung Korea, Bandung. Variabel psikologis merupakan variabel yang
paling dominan. Temuan ini memiliki implikasi penting terhadap strategi pemasar wisata dalam
rangka memaksimalkan penciptaan nilai bagi wisatawan.

PENDAHULUAN para remaja Indonesia. Salah satu dampak


kebudayaan korea yang nampak sekali di
Korea, sekaligus budaya di dalamnya, Indonesia adalah kemunculan boyband atau
memiliki daya tarik yang luar biasa yang girlband Indonesia ditanah air.Boyband atau
mengakibatkan jumlah pecinta dan girlband tanah air ini juga turut
pemerhatinya bertambah dari waktu ke memeriahkan perindustrian musik Indonesia
waktu. Orang tertarik pada Korea karena dengan gaya musik dan penampilan mereka
Korea itu unik dalam berbagai sisinya yang terinspirasi dari boyband atau girlband
termasuk kebudayaan, kuliner, hingga Korea.
pariwisatanya. Kini demam korea terjadi
hampir di seluruh Negara di dunia salah Masuknya budaya korea di Indonesia juga
satunya adalah negeri kita Indonesia. menjadikan beberapa orang memanfaatkan
Indonesia yang merupakan Negara yang minat para remaja Indonesia sebagai ajang
padat penduduknya kini sedang dilanda untuk mencari keuntungan.Mereka menjual
demam korea. Awalnya, sehabis drama Full barang-barang yang berbau korea seperti
House ditayangkan, banyak drama lain yang baju, jaket sampai tempat minuman dan
ditayangkan di stasiun tv Indonesia. tempat wisata
Puncaknya adalah ketika ada sebuah drama
korea baru yaitu BBF, Indonesia langsung Fenomena Korean Mave juga terjadi di
dilanda demam Korea Indonesia khususnya di Kota Bandung.. Jika
kita perhatikan di Kota Bandung banyak
Budaya korea adalah salah satu budaya yang sekali remaja yang meniru gaya artis-artis
cukup banyak memberikan pengaruh kepada korea mulai dari cara berpakaian, model
rambut dan segala sesuatu yang berubungan memiliki keunggulan MRT khas korea
dengan budaya Korea. Mengacu pada pohon gembok cinta ala Namsan Tower dan
banyaknya jumlah penggemar Korea di Kota mesin penjua minuman otamatis susu pisang
Bandung saat ini, maka di Kota Bandung seperti di film drama korea
banyak terbentuknya Fans Club atau
komunitas yang dibuat oleh penggemar Rasa antusias para remaja Indonesia yang
Korea yang dikenal dengan sebutan Korean sangat besar terhadap budaya Korea itulah
Lovers atau seperti VIP Bandung, VIP yang mendorong kita untuk bisa meneliti
Bandung ini adalah sebuah Fans Club tentang kehidupan mereka setelah mereka
Boyband BIGBANG. Mereka semua mengenal korea, apalagi kebudayaan Korea
membentuk Fans Club dan komunitas tumbuh di Indonesia dikarenakan
menjamurnya serial drama Korea dan
komunitas korea supaya mereka dapat beberapa boyband dan girlband korea.
berkumpul dan berkomunikasi satu sama
lain dan saling tukar menukar informasni Berdasarkan uraian diatas maka
tentang Korea, bahkan ketika berkumpul penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mereka mengganti nama panggilan mereka menganai
dengan nama-nama Korea. Cara bicara “PENGARUH BUDAYA KOREA
mereka ketika berkumpul juga unik, yaitu TERHADAP PENGAMBILAN
dengan menyelipkan istilah-istilah dalam KEPUTUSAN KUNJUNGAN WISATA
bahasa Korea. Tidak sampai disitu saja, KAMPUNG KOREA DI BANDUNG”
mereka juga terobsesi untuk mempelajari
bahasa Korea. Efeknya, saat ini tempat II. KAJIAN LITERATUR
kursus bahasa Korea di Kota Bandung
1.1. Pengaruh Budaya Korea
semakin menjamur karena banyaknya
peminat . Tak ketinggalan pula, segala Menurut E.B. Tylor dalam bukunya yang
atribut yang berlabel Korea seperti baju , berjudul “primitive culture” bahwa
sepatu serta tas yang berbau korea banyak kebudayaan adalah keseluruhan kompleks
diminati maka tidak heran lagi jika di Kota yang didalamnya terkandung ilmu
Bandung sekarang ini banyak toko yang pengetahuan lain, serta kebiasaan yang
menjual berbagai produk Korea. Efek dari didapat manusia sebagai angota masyarakat.
demam Korea tidak hanya fashion dan Pada sisi yang agak berbeda, Koentjaningrat
bahasa korea saja tetapi makanan khas mendefinisikan kebudayaan sebagai
Korea banyak dicari oleh penggemar keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil
penggemar Korea, maka tidak heran lagi kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan
sekarang di Kota Bandung banyak restoran yang harus didapatnya dengan belajar dan
makanan khas Korea, seperti Korean House, yang semuanya tersusun dalam kehidupan
Mujigae dan Café Chingu dan juga tempat masyarakat‖. Dari beberapa pengertian
wisata Kampung Korea yang berlokaskan di tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Jl Sawunggaling No 10 Tamansari, Bandung kebudayaan adalah keseluruhan sistem,
Wetan,Kota Bandung,Jawa Barat.dan gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
untuk memenuhi kehidupanya dengan cara kompleks, yang didalamnya terkandung
belajar yang semuanya tersusun dalam ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
kehidupan masyarakat. Jadi, kebudayaan moral, hukum adat, adat istiadat dan
adalah kebudayaan manusia. Hampir semua kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang
tindakan manusia adalah kebudayaan. didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Ralp
Budaya berasal dari kata budi yang berupa Lipton mengartikan kebudayaan sebagai
cipta ,karsa dan rasa,dengan kebudayaan‖ sejumlah total sikap dan pola tingkah laku
yang Kebudayaan =cultuur (bahasa belanda) yang dibiasakan, dibagikan dan
=culture (bahasa inggris)=tsaqafah” (bahasa ditrasmisikan oleh anggota dari masyarakat
arab ) dan berasal dari bahasa latin yaitu tertentu.
colere”yang artinya mengelolah,
mengerjakan, menyuburkan dan Kedua, definisi kebudayaan dari aliran
mengembangkan,terutama mengelolah tanah behaviorisme (matearilialisme), kebudayaan
atau bertani dari segi arti ini berkembang merupakan suatu fenomena yang dapat
sebagai daya dan aktivitas manusia untuk diamati yaitu pola pola kehidupan didalam
mengelolah dan mengubah alam. komunitas, aktivitas yang berulang ulang
secara reguler serta pengaturan material dan
Menurut koentjaraningrat (1980) kata sosial. Eguen A.Nida yang mengartikan
kebudayaan‖berasal dari kata sansekerta yang mengartikan kebudayaan sebagai
budhayah,yaitu bentuk jamak dari buhdi perilaku manusia yang diajarkan
yang berarti budi atau akal‖.dengan terusmenerus dari generasi kegenerasi
demikian kebudayaan dapat diartikan hal hal sedangkan J.Verkuyl mendefinisikan
yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan kebudayaan sebagai suatu yang diajarkan
kata budaya‖merupakan perkembangan manusia, segala sesuatu yang dibuat oleh
majemuk dari budi daya‖ yang berarti daya manusia.
dari budi‖ sehingga dibedakan antara
budaya‖yang berarti dayaberarti hasil dari Dari berbagai definisi tersebut diatas bahwa
cipta,karsa dan rasa. masing masing definisi hanya membahas
sebagian dari pengertian kebudayaan.tetapi
kebudayaan mempunyai dua bagian secara apabila kedua definisi tersebut digabungkan
umum yaitu dapat diamati dan tidak dapat maka akan memiliki pengertian secara lebih
diamati.berdasarkan bagian tersebut sempurna.pada dasarnya pengertian
,kebudayaan secara umum didefinisikan kebudayaan meliputi apa yang didefinisikan
kedalam dua aliran, yaitu definisi dari aliran oleh Koentjaraningrat yaitu kebudayaan
ideasional dan dari aliran behaviorisme sebagai sistem gagasan, perbuatan, dan hasil
(materialisme). Definisi kebudayaan karya.
berdasarkan pembagian tersebut adalah :
Korea adalah sebuah negri di Asia Timur
Pertama, definisi kebudayaan ideasional yang terletak di sebuah semenanjung antara
dijelaskan oleh Edward B.Taylor, daratan Tiongkok dan kepulauan Jepang.
kebudayaan sebagai keseluruhan yang Korea merupakan salah satu negara yang
memiliki peradaban yang sangat tua,yang perkembangan komunikasi massa (Yang,
telah berkembang selama 5000 tahun. Nama 2012: 107).
populer korea adalah Joseon yang memilki
arti "negri setenang pagi hari" yang di ambil Selain dari drama seri, musik Korea
dari nama kerajaan pertama Korea, kemudian menjadi produk lainnya yang
Gojoseon yang berdiri tahun 2333 SM. dikenal di kalangan masyarakat sejak tahun
1990an ketika Channel V mulai
Korea mengadopsi banyak budaya negara menayangkannya. Sejak saat itu, Korea
lain seperti gaya hidup Amerika begitu pula dilirik sebagai produk budaya populer baru
dengan sistem pendidikannya, menerapkan yang tengah berkembang. Sejak saat itu,
filosofi budaya Eropa dan juga modernitas budaya Korea, termasuk dalam budaya
yang dianut oleh budaya Jepang (Korean populer, telah menyebar ke negara-negara
Culture and Information Service, 2011: 17). dengan etnik Cina seperti China itu sendiri,
Semua aspek yang disebutkan tadi telah Hong Kong, Taiwan dan Singapore,
bercampur menjadi adonan baru pada kemudian negara-negara di Asia Tenggara
budaya dan perkembangan kehidupan seperti Vietnam, Thailand, Malaysia,
masyarakat Korea, yang mungkin sudah Indonesia, Mongolia dan Jepang (Yang,
tidak asing lagi bagi seluruh penduduk dunia 2012: 104). Menyebarnya produk Korea,
yang mengenalnya melalui media. berikut budaya dan gaya hidup yang
dibawanya, disebut dengan Hallyu atau
Korea dengan drama serinya yang telah Korean Wave.
mencadi populer di kalangan tertentu di
negara-negara Asia Tenggara, khususnya, 2.2. Pengambilan Keputusan
secara tidak langsung telah menjadi bagian
dari globalisasi itu sendiri. Bagaimana Pengambilan keputusan menurut Baron dan
budaya dan gaya hidup dilihat dan dipelajari Byrne (2008) adalah suatu proses melalui
melalui konsumsi dan penontonan drama kombinasi individu atau kelompok dan
seri tersebut. Melalui drama tersebut mengintegrasikan informasi informasi yang
terpaparkan bagaimana kehidupan, ada dengan tujuan memilih satu dari
kebiasaan, ciri sosial dan kemajuan negara berbagai kemungkinan
tersebut dalam balutan hiburan drama Korea tindakan.pengambilan keputusan juga di
(Korean Culture and Information Service, definisikan oleh Sweeney dan dan McFarlin
2011: 30). Fenomena drama ini telah ( dalam Sarwarno dan Meinarno,2009)
menghasilkan budaya sebagai produk sebagai suatu proses mengevaluasi pilihan
globalisasi yang berkaitan dengan pilihab yang ada untuk mendapatkan hasil
imperialisme yang merujuk pada imposisi yang di harapkan
dari nilai budaya, pengetahuan, norma Sedangkan Dermawan (2004) menyebutkan
perilaku dan gaya hidup suatu negara yang bahwa pengambilan keputusan adalah ilmu
kemudian memengaruhi pada perilaku dan seni pemilihan alternatif solusi atau
konsumerisme, hedonisme dan alternatif tindakan dari sejumlah alternatif
solusi dan tindakan yang tersedia guna
menyelesaikan masalah. Selain itu, tindakan yang menurut perhitungan
pengambilan keputusan juga dapat berarti merupakan tindakan yang paling tepat
merupakan seseorang atau sekelompok yang Gibson, dkk, (1997) menjelaskan
berwenang untuk membuat pilihan akhir pengambilan keputusan sebagai proses
atau keputusan memilih satu diantara pemikiran dan pertimbangan yang
beberapa alternatif solusi terhadap masalah mendalam yang dihasilkan dalam sebuah
atau pencapaian tujuan. keputusan. pengambilan keputusan
merupakan sebuah proses dinamis yang di
Menurut Siagian (dalam Hasan, 2002) pengaruhi oleh banyak kekuatan termasuk
pengambilan keputusan adalah suatu lingkungan organisasi dan pengetahuan
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat kecakapan dan motivasi.
alternatif yang dihadapi dan diambil
2.3. KERANGKA PEMIKIRAN mengungkap fakta secara lebih mendalam
mengenai pengaruh budaya korea terhadap
pengambilan keputusan wisata kampung
korea di bandung.
Pengaruh Pengambilan
3.2. variabel penelitian sampel dan populasi
Budaya Keputusan
Pada penlitian ini variabel yang digunakan
diantaranya dapat disampaikan pada table
berikut ini.

Variabel Indikator Skala


Pengarah Kesenian
Budaya Moral
Korea Kesenian
METODE PENELITIAN
Adat Istiadat
Pengambilan Kepercayaan
Keputusan Kenyamanan
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa
dalam penelitian ini menguji dua variabel Sumber : Data olahan, 2018
independen yaitu Pengaruh Budaya Korea Dalam penentuan sampel menggunakan
rumus slovin
(X) terhadap variabel dependen yaitu
Pengambilan Keputusan (Y)

3.1 TIPE PENELITIAN

Penelitian ini bertipe deskriftif kuantitatif


yang bertujuan untuk menggambarkan dan
mengungkapkan suatu masalah,keadaan
peristiwa sebagaimana adanya atau
Keterangan :
N : Banyaknya Populasi
e2: Prosentase Ketidak telitian 18%

n = 71489
1+71489 (0,18)2
= 30, 86
= 30
Berdasarkan perhitungan di atas,
maka diperoleh ukuran sampel (n) dalam
penelitian ini sebanyak 30 orang Penduduk
Antapani yang berkunjung ke Mall Lucky
Square Antapani Bandung yang akan
dijadikan sebagai ukuran sampel penelitian.

3.1.Analisi Data
Analisa data yang dilakukan adalah analisa
Regresi Linier (Sugiyono, 1997:235).
Y = a + bx
Keterangan :
Y : Variabel dependen yaitu Pengambilan
Keputusan
a : Konstanta
x : variabel Independen yaitu Pengaruh
Budaya Korea
b : koefisien regresi

Anda mungkin juga menyukai