Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 8

Muhammad Fajrizal Achyar


Fajrizziadi
Dedek Sumarnim
Sejarah Korea Selatan
Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan adalah negara
di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di
sebelah utara, Republik Korea berbatasan dengan Korea Utara, di mana
keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948 lalu
berpisah karena perang saudara yang disebabkan oleh perbedaan
ideologi yang dianut.

Presiden pertama Republik Korea yaitu Rhee Syng-man ( 이 승 만 )


telah mendeklarasikan pembentukannya di Seoul pada tanggal 13 Rhee
Agustus Tahun 1919. Akan tetapi pembentukan Negara Korea Selatan Syng-man
secara resmi dimulai pada tanggal 15 Agustus 1948. ( 이승만 )
Suku yang terdapat di
Korea Selatan
Terdapat 3 Suku di Korea Selatan, yaitu :

- Suku Ye dan Maek (sering disebut suku Yemaek) adalah suku


yang ada di Korea Selatan dan pernah mendirikan kerajaan-
kerajaan kuno, diantaranya kerajaan Gochoson, kerajaan Puyo,
kerajaan Koguryo, kerajaan Okjo, dan kerajaan Dongye.

- Kemudian suku Han yang terpencar di belahan selatan Sungai


Han yang mengalir melintangi Semenanjung Korea yang juga
mendirikan tiga kerajaan yaitu Mahan, Jinhan, dan Byonhan.
Ketiga kerajaan yang dikembangkan oleh suku Han kemudian
berkembang menjadi Kerajaan Paekje, Silla, dan Kaya.
#Peninggalan Kerajaan
Silla
Kepercayaan Tradisional Korea
01 Shamanisme ( 샤머니즘 ).
Sepanjang sejarah Korea, kepercayaan shamanisme telah dipengaruhi oleh
agama Buddha dan Tao secara mendalam. Walaupun kepercayaan ini tidak lagi
banyak pengikutnya seperti dahulu, praktiknya tetap hidup.

02 Buddhisme ( 불교 ).
Aliran Buddhisme Korea sebagian besar menganut
sekte Seon (Tiongkok : Chen, Jepang : Zen). Kuil Budha di Korea dapat
I LOVE
ditemukan di semua wilayah Korea dan sebagian besar berumur ratusan
tahun yang dianggap sebagai warisan sejarah.
KOREA

03 Taoisme ( 도교 ).
Taoisme Korea sebagaian besar dipengaruhi
Tiongkok Lao Tzu dan Zhuang Tzu.
oleh ajaran filsuf

04
Konfuanisme ( 유도 ).
Konfusianisme adalah bagian fundamental (pembangun) dalam
masyarakat Korea yang membentuk sistem moral, hubungan sosial antara
orang tua dan kaum muda, dan bahkan bertahan dalam moderenisasi
hukum di Korea Selatan.
Tradisi Pernikahan Di
Korea Selatan
Ada 7 Tradisi Pernikahan di Korea Selatan, Yaitu :

1. Menampilkan tarian tradisional


Sebelum upacara pernikahan dimulai, biasanya para tamu undangan yang hadir akan disuguhkan tarian
tradisional asal Korea Selatan. Tarian yang ditampilkan biasanya adalah tarian Buchaechum, yaitu tarian
kipas yang biasanya dibawakan oleh sekelompok wanita. Ada juga penampilan samulnori, yaitu
permainan alat musik perkusi asal Korea Selatan.

2. Upacara Chin-Young-Rye.
Upacara Chin-young-rye adalah prosesi keluarga pengantin wanita menyambut kedatangan keluarga
mempelai pria. Pesta pernikahan biasanya diselenggarakan di rumah pengantin wanita sang pengantin
pria memasuki halaman rumah pengantin wanita dengan mengikuti girukabi atau orang yang membawa
bebek pernikahan.  Burung pernikahan ini berupa bebek yang tubuhnya dibungkus dengan kain warna-
warni. Setelah memasuki halaman rumah, girukabi memberikan burung tersebut ke pengantin wanita.

3. Upacara Jeon-An-Rye 
Upacara Jeon-an-rye adalah tradisi menerima pemberian dari mempelai pria. Ini merupakan prosesi di
mana pengantin pria meletakkan bebek di sebuah meja, kemudian bersujud ke ibu mertua sebanyak dua
kali.  Ibu mertua akan memasukkan burung tersebut ke dalam rumah. 
4. Upacara Gyo Bae-Rye 
Upacara Gyo bae-rye adalah upacara pengikat janji dan komitmen kedua mempelai yang akan menikah.
Mempelai pria biasanya akan berdiri di sebelah timur dan mempelai wanita akan datang dari arah barat.
Masing-masing mempelai akan didampingi oleh beberapa orang untuk kemudian membantu kedua calon
pengantin untuk mencuci tangan. Setelah itu, mempelai pria maupun wanita akan mulai bersujud sebanyak
dua kali.

5. Prosesi Han-Geun-Rye 
Han-Geun-Rye adalah tanda bahwa kedua mempelai telah bersatu dalam ikatan pernikahan. Kedua
mempelai akan disuguhkan minuman anggur yang tersaji dalam gelas labu. Hal ini bermakna dari prosesi
ini sendiri, yaitu di mana kedua mempelai yang lahir terpisah kemudian bersatu kembali dalam sebuah
ikatan suci pernikahan.

6. Prosesi Seong-Hon-Rye
Prosesi Seong-hon-rye adalah bentuk penghormatan kepada pihak keluarga dan tamu undangan. Setelah
kedua mempelai telah resmi menjadi sepasang suami dan istri, maka mereka akan memberikan
penghormatan kepada para saudara dan tamu undangan yang telah hadir. Dalam prosesi ini, kedua
mempelai dianjurkan untuk membungkuk dengan posisi 90 derajat.

7. Upacara Pyebaek
Upacara Pyebaek dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua pengantin pria. Upacara ini
dilakukan setelah prosesi pernikahan selesai. Dalam prosesi ini ibu mertua akan melemparkan buah jujube
kepada kedua mempelai sebagai simbol agar pengantin yang baru menikah ini dapat dikaruniai banyak
keturunan.
Tradisi Pemakaman
Di Korea Selatan
- Upacara pemakaman dan penghormatan terakhir pada seseorang yang meninggal
di Korea jaman sekarang sering kali dilaksanakan di rumah duka yang biasanya
terdapat di rumah sakit, perusahaan asuransi, atau perusaahan persewaan rumah
duka, bukan rumah pribadi almarhum atau keluarganya. Upacara tersebut biasanya
dilaksanakan selama tiga hari.
Baju yang di pakai
- Baju yang dipakai keluarga almarhum pada jaman dahulu adalah hanbok putih dan
keluarga almarhum
topi yang terbuat dari rami, tapi sekarang hanya cukup menggunakan baju serba
hitam dengan topi atau arm-band rami serta memakai pita hitam di dada atau
lengan.

- Untuk para pelayat, diwajibkan juga memakai baju/jas hitam. Setelah masuk,
pelayat menyalakan dupa di atas meja depan peti almarhum, kemudian
membungkukkan badan di depan foto almarhum dan keluarganya lalu
mengucapkan bela sungkasa. Ketika akan pergi, pelayat juga menaruh uang dalam
amplop ke tempat yang sudah disediakan. Baju yang di pakai
para pelayat
- Pada hari ketiga, secara tradisional peti yang
berisikan almarhum akan dimakamkan di tempat
yang sudah dipersiapkan oleh keluarga. Setelah peti
diturunkan, salah satu keluarga akan melempar
tanah tiga kali ke peti kemudian baru peti ditutup
dengan tanah sepenuhnya.

- Karena Korea adalah Negara yang kecil, lahan


untuk pemakaman pun semakin lama semakin
Prosesi pemakaman seperti ini
berkurang. Untuk itu, masyarakat Korea saat ini
sudah jarang dilakukan di jaman
kebanyakan memilih untuk mengkremasi
sekarang, hanya masyarakat di
keluarganya yang meninggal dibanding
daerah-daerah kecil yang masih
menguburnya. “Tren” mengkremasi untuk seluruh
sering melakukannya.
lapisan masyarakat ini mulai populer sejak 20-an
tahun yang lalu, karena sebelumnya kremasi hanya
dilakukan oleh rakyat miskin yang nggak mampu
membeli lahan makam. Abu hasil kremasi biasanya Wadah khusus untuk
diletakkan dalam wadah dan ditempatkan di gedung menyimpan abu-abu
yang khusus untuk menyimpan abu-abu dari orang orang meninggal.
yang telah meninggal agar tetap bisa dikunjungi
sewaktu-waktu.
Ciri Khas Budaya Korea Selatan

Pakaian Jajan
Hanbok Street-Food
saat Dini
Hari
Mengkonsumsi Hanok Boryeong
Kimchi Mud (Festival
Lumpur)
Fakta Unik Seputar Korea Selatan
1. Orang Korea Satu Tahun Lebih Tua Saat Lahir.
2. Wifi dapat ditemukan dimana saja.
3. Korea Selatan memiliki Budaya minum terbesar di Asia.
4. Laki-laki yang Dimanjakan di Hari Valentine, Bukan perempuan.
5. Ada Hari Khusus untuk "Lajang“.
6. 20 Persen Orang Korea Memiliki Nama Keluarga yang Sama.
7. Korea Selatan Ibu Kota Operasi Plastik Dunia.
8. Laki-laki Dengan Riasan Hal Lumrah di Korea Selatan.
9. Empat Adalah Angka Sial.
10. Tinta Merah Simbol. 
Sekian &
Terima Kasih
그게 다야
고맙다
Muhammad Fajrizal
Fajrizziadi Dedek Sumarnim
Achyar

Anda mungkin juga menyukai