UNIVERSITAS NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penghormatan orang yang telah meninggal atau venerasi orang yang telah
meninggal, termasuk pada leluhur, didasarkan kecintaan dan rasa hormat
kepada orang yang telah meninggal dunia. Dalam beberapa budaya, hal ini
berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa mereka yang telah
meninggal memiliki kehidupan yang berkelanjutan, serta mungkin memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi keberuntungan mereka yang masih hidup di
dunia.1
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghormatan_orang_yang_telah_meninggal
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jesa
Perayaan yang diadakan saat peringatan kematian seorang anggota keluarga itu
Konfusian dan raja zaman kuno. Sebagian besar umat Katolik, Buddhis, dan
yang tak beragama mempraktikkan upacara leluhur, namun umat Protestan
tidak. Larangan dari Gereja Katolik atas ritual leluhur dicabut pada tahun 1939,
di mana Gereja Katolik secara resmi mengakui upacara leluhur sebagai suatu
praktik sipil.
1. Charye (차례): upacara minum teh yang diadakan empat kali setahun
2. Kije (기제): upacara rumah tangga yang diadakan pada malam sebelum
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Jesa#Lihat_pula
4
3. Sije (시제 disebut juga 사시제): upacara musiman yang diadakan untuk
para leluhur dari lima generasi di atasnya atau lebih (biasanya dilakukan
setiap tahun pada bulan lunar kesepuluh).
B. Jenis Ritual
1. Gijesa (기제사)
Gijesa salah satu dari upacara Jesa. Gijesa adalah upacara yang dilakukan
pada peringatan hari kematian leluhur setiap tahunnya. Gijesa diadakan untuk
memberikan persembahan bagi 4 generasi nenek moyang terdahulu di rumah
keturunan yang paling tua.3 Ritual ini di mulai dari berlutut dan berdoa,
kemudian anak tertua menuangkan minuman kecangkir yang berada di meja
sesajian, lalu menyendokkan nasi plus lauk-pauknya, berlanjut keanak-anak
yang lainnya dan di akhiri dengan mereka berlutut bersama-sama.4
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Jesa#Lihat_pula
4
https://sheepnim.wordpress.com/2017/09/28/pengalaman-melihat-gijesa-secara-langsung-dikorea/
5
2. Charye (차례)
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Jesa#Lihat_pula
6
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/ines-sela-melia-s/chuseok-korea-c1c2?page=all
6
3. Seongmyo (성묘)
Selain Charye, tradisi lain yang dilakukan pada saat Chuseok adalah
Seongmyo. Seongmyo merupakan tradisi ziarah ke makam leluhur masing-
masing keluarga.7 Biasanya orang-orang akan melangsungkan ritual doa dan
juga membersihkan makam. Kemudian mereka memberikan persembahan
makanan, buah-buahan dan arak, lalu bersujud di depan makam. Seongmyo
sendiri adalah tradisi kuno yang masih terus dilestarikan oleh sebagian besar
orang Korea hingga saat ini. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa hormat
dan penghargaan kepada keluarga leluhur yang telah meninggal dunia8.
4. Myosa (묘사)
Myosa adalah upacara yang diadakan di makam leluhur setiap bulan Oktober
pada kalender lunar kepada 5 atau lebih generasi nenek moyang terdahulu.
7
https://beasiswakorea.com/mengenal-5-hari-besar-di-korea-selatan/
8
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/ines-sela-melia-s/chuseok-korea-c1c2?page=all
7
C. Cara Melakukan Ritual
Pada umumnya untuk memulai upacara, anak lelaki tertua akan menyiapkan
berbagai jenis makanan seperti arak, sup taro, daging sapi, ikan dan 3 jenis
sayuran berbeda warna, buah-buahan, seongpyeon (tteok).
Di malam hari atau pada tengah malam, keluarga menyusun meja dan
menyusun tulisan-tulisan berisi doa. Setelah itu mereka memberi salam
(kangshin), menuangkan arak, dan membacakan doa. Setelah ritual pertama
selesai, anak yang tertua akan memberi sujud dua kali diikuti anak laki-laki
berikutnya dan anak menantu lelaki. Ketika semua ritual selesai, semua anggota
keluarga memberi sujud 2 kali dan mengantarkan arwah leluhur pulang sampai
tahun berikutnya. Meja altar lalu akan dibersihkan dan kertas-kertas doa dibakar
pada keesokan harinya.
Upacara persembahan bagi arwah nenek moyang telah banyak berubah saat
ini di Korea. Pada umumnya orang Korea kini hanya memberi persembahan
bagi 2 generasi nenek moyang terdahulu, dan dalam beberapa kasus, ada yang
hanya memberi persembahan bagi orang tua mereka sendiri. Selain itu, lebih
banyak orang yang melakukan upacara di malam hari, bukan lagi pada dini hari.
Mereka juga melakukan ritual di rumah anak lelaki yang lebih muda.10
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Jesa#Lihat_pula
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Jesa#Lihat_pula
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ritual persembahan kepada leluhur atau disebut Jesa ini masih kerap
dilakukan oleh masyarakat korea sampai kini. Orang-orang yang melakukan
ritual-ritual tersebut adalah yang masih percaya dengan ajaran dari jalan
kerajaan Joseon dulu. Ritual tersebut dilakukan untuk menghormati para
leluhur-leluhur yang sebelumnya. Ritual-ritual itu dilakukan dengan menyajikan
berbagai makanan, buah dan sayuran bahkan sampai alkohol ada.
B. Saran
Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saya
sangat menyarankan pembaca yang ingin mengetahui lebih luas tentang tradisi
Jesa untuk memcari tahu buku yang membahas tentang hal ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10