Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 9 :

1. Nada Fadiya Febri


2. Sherli Oktavia
Upacara pemakaman di jepang disebut dengan istilah
soushiki, yang berasal dari kata sou (mengubur) dan shiki
(upacara). kebanyakan penduduk jepang memeluk agama
Budha dan Shinto, hampir 90% soushiki dilakukan menurut
agama budha.
Dulu upacara ini berlangsung dirumah duka, namun kini
kebanyakan masyarakat Jepang menyewa Gedung untuk melaksanakan
acara ini.
Upacara pemakaman di Jepang merupakan salah satu upacara
pemakaman termahal didunia karena menghabiskan dana 2,3 juta yen,
hal ini dikarenakan tanah di pemakaman di Jepang sanagt mahal.
Upacara pemakaman atau dikenal soushiki
berlangsung selama 2 hari penuh yang terdiri dari TSUYA
dan KOKUBENTSU SHIKI.
Merupakan upacara yang dilakukan sebelum jenazah dimakamkan. Pada
kesempatan ini kerabat harus datang untuk melayat karena merupakan hari terakhir
melihat jenazah tersebut.
Di Jepang terdapat tradisi bagi para pelayat pada saat memasuki rumah duka harus
membungkukkan badan sembari mengatakan konodabi wa goshusho sama desu
(mengucapkan ikut berduka cita) dengan suara lembut. Lalu, pelayat pergi menuju
altar tempat jenazah diletakkan lalu memanjatkan doa bagi jenazah. Setelah itu,
pelayat bebalik dan membungkuk pada keluarga yang ditinggalkan.
Jenazah diberi pakaian berupa setelan jas (untuk pria) atau
kimono (untuk wanita). Setelah itu jenazah dibaringkan di dalam peti dan
menghadap ke utara. setelah jenazah dimasukkan dalam peti mati
dilakukan pembasahan bibir jenazah menggunakan air disebut upacara
matsugo no mizu, Selanjutnya ada proses yang disebut dengan kamidana
fuji, dimana jenazah dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kertas putih,
yang dipercaya untuk mencegah arwah tidak suci masuk ke dalam.
Setelah upacara semayam berakhir, para tamu dipersilahkan meletakkan
bunga ke dalam peti mati sebelum disegel menggunakan paku dan
dibawa kereta jenazah menuju krematorium atau kuburan.
.
 Merupakan hari terakhir upacara. Biasanya pada kesempatan ini
pelayat akan diberikan kain hitam atau putih yang akan diikatkan di
lengan. Lalu, jenazah akan dibawa ke tempat kremasi menggunakan
Reikyusha ( mobil jenazah ). Abu dari kremasi jenazah ini disebut
Kosutsubun, yang akan dibawa kerumah setelah 35 hari.
Pada saat proses kremasi, peti yang berisi jenazah pertama-tama
diletakkan di atas penampang untuk didorong masuk kedalam ruang
kremasi. Kremasi ini biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 jam.
Setelah mayat terlebur, maka keluarga akan mengambil sisa – sisa tulang
jenazah lalu memasukkannya ke dalam guci dengan menggunakan
sumpit. Tulang – tulang ini diambil mulai dari ujung kaki hingga ujung
kepala.
Di Jepang terdapat tradisi untuk memberi nama budha baru bagi
orang yang telah meninggal yang disebut dengan kaimyo. Pemberian
tersebut bertujuan untuk mencegah arwah almarhum kembali ke jenazah
saat namanya dipanggil. Panjangnya nama yang diberikan pada
almarhum tergantung besarnya jumlah sumbangan uang yang diberikan
kelurga almarhum pada kuil Budha.
Makam di Jepang merupakan sebuah makam keluarga yang
terdiri dari sebuah monumen batu, dengan tempat untuk bunga, dupa,
dan air di depan monumen dan ruang atau ruang bawah tanah di bawah
untuk abu. Bagi yang baru meninggal namanya akan diukir disisi nisan, di
Jepang nama almarhum di selalu diukir didepan. Untuk menghemat
biaya, bagi almarhum yang telah menikah, dan pasangannya masih
hidup, nama pasangannya ini akan tetap diukir di nisan namun bedanya
pasangan yang hidup ini diukir dengan cat merah.
Okoden adalah uang duka yang diberikan pelayat kepada keluarga
almarhum. Okoden diberikan dengan tujuan membantu meringankan beban biaya
yang ditanggung keluarga almarhum.
Adapun yang perlu diperhatikan saat memberikan okoden yaitu :
1. Jangan gunakan uang baru untuk uang duka.
2. Jumlah uang yang harus diberikan bervariasi tergantung kedekatan dengan
almarhum. 5000-10.000 yen adalah jumlah yang umum untuk teman/kolega.
3. Hindarilah angka 4 dan 9 pada pemakaman.
4. Gunakanlah amplop dengan pita hitam dan putih khusus untuk Okoden.
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Jepang
2. https://japanesestation.com/mengenal-upacara-pemakaman-di-jepang/
3. https://mizucha.wordpress.com/2012/04/07/upacara-kematian-di-jepang/amp/
4. https://eribolot.weebly.com/1238112358123751236565288339002433565289.html
5. http://jhtc.co.id/upacara-pemakaman-di-jepang-yang-unik/amp/

Anda mungkin juga menyukai