Anda di halaman 1dari 10

Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018

e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

NILAI-NILAI BUSHIDO DALAM MINWA


Yuliani Rahmah
Program Studi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro.

yuliani.rahmah@live.undip.ac.id

Abstract
(Title:The Values Of Bushido In Minwa) Minwa is one of the collective culture of Japanese
society that is used also as a method to teached the values and norms of the society. This
paper explains about the values and norms of life of traditional Japanese society in particular
the values of bushido. In addition to the generally illustrated life values, Minwa’s story filed
with Bushido values. Those values can seen in the character's behavior, the series of events
and the background of the community in the story . Of the three types of minwa, this research
is used is Densetsu and Mukashi banashi as the object of research. From the analysis of those
two types of minwa, it can be seen that 7 main values of Bushido (
Gi,Yu,Jin,Mei,Meiyo,Chuugi, Makoto) reflected on Densetsu and mukashibanashi intrinsic
unsure.

Keywords :bushido values;minwa ; folklore

PENDAHULUAN atau personaliti adalah susunan unsur-


Masyarakat Jepang dikenal sebagai unsur akal dan jiwa yang menentukan
masyarakat pekerja keras yang menjunjung perbedaan tingkah laku atau tindakan dari
tinggi nila-nilai budaya. Kehebatan Jepang tiap individu manusia.
dalam bidang teknologi tidak membuat Setiap individu akan memiliki ciri
mereka melupakan nilai-nilai dan norma khas yang bersifat konsisten dari
tradisional yang diwariskan oleh nenek kepribadian yang dimilikinya. Meskipun
moyang mereka. Tatanan kehidupan yang berhubungan dengan tindakan individu,
mereka jalani di abad modern adalah namun sebuah kepribadian pun dapat
penyelarasan antara kemajuan teknologi berlaku umum dimana semua unsur
dan pemeliharaan budaya tradisional yang kepribadian dimiliki bersama oleh
masih terjaga dengan baik. Salah satu yang sebagian besar warga masyarakat.
masih menjadi bagian dari kehidupan Persamaan kepribadian ini dapat terbentuk
masyarakat Jepang adalah nilai-nilai karena seluruh individu yang menjadi
Bushido yang masih menjadi bagian bagian dari sebuah masyarakat yang sama
penting dalam kepribadian masyarakat mengalami pengaruh lingkungan
Jepang. Menurut kebudayaan yang sama selama masa
Koentjaraningrat(2009:83) Kepribadian tumbuh kembangnya. Salah satu

Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497 1


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

kebudayaan kolektif tersebut adalah folklor Tuhan atau kepercayaan, dan watak-watak
baik lisan maupun tulisan. yang mendasarinya.
Pemaparan ini berfokus pada objek Tulisan yang memaparkan tentang
folklor lisan yaitu cerita prosa rakyat yang folklor sendiri telah banyak
meliputi legenda, dongeng, dan mite. dilakukan.Penulis pun pernah menuliskan
Untuk dapat mengetahui kepribadian beberapa hasil pengkajian terhadap folklor
bangsa Jepang,cara yang paling tepat Jepang. Pemaparan yang pernah dilakukan
adalah dengan mempelajari atau antara lain mengenai analisis struktur
mengungkap nilai-nilai yang terkandung di pembangun dongeng Jepang dengan
dalam unsur kebudayaan aslinya, salah perspektif Greimas, perbandingan nilai
satunya melalui kajian tentang prosa rakyat budaya dalam dongeng Jepang dengan
ini. Di Jepang sendiri upaya untuk dongeng Indonesia dan pembahasan
mengumpulkan dan mengkaji folklor minwa yang dikaji dari fungsinya sebagai
dilandasi motivasi untuk mencari kembali representasi nilai kehidupan masyarakat
identitas kepribadian tradisional Jepang Jepang. Kajian-kajiantersebut merupakan
yang pernah terguncang hebat akibat lingkup kecil dari sebuah penelitian folklor
reformasi Meiji. Masyarakat Jepang yang lisan karena masih banyak hal menarik
berlandaskan feudalisme dan sistem agraris lainnya yang bisa dikaji dari sebuah folklor
mengalami benturan dengan masuknya khususnya folklor Jepang.
pengaruh budaya Barat, yang lebih canggih Pemaparan ini sendiri merupakan
dalam hal ekonomi dan teknoogi.Hal ini lanjutan dari pembahasan penulis
terjadi sejak pemerintahan Tokugawa mengenai nilai-nilai kehidupan pada
Shougun. Pencarian identitas dan jati diri Minwa. Bila sebelumnya penulis hanya
melalui folklor tepat dilakukan, karena memaparkan nilai kehidupan yang bersifat
folklor tertentu hanya akan hidup dan umum yang meliputi nilai religi, nilai
berkembang pada kelompok masyarakat moral dan nilai sosial, maka pada
tertentu, yang diwariskan turun temurun pemaparan kali ini penulis akan mencoba
dan dijaga oleh para pemiliknya agar tidak memaparkan nilai yang mendasari
punah. Dari folklor ini kita dapat pembentukan karakter masyarakat Jepang
merekonstruksi kepercayaan masyarakat yang terepresentasikan dalam folklor lisan
Jepang dan latar budaya yang masyarakat Jepang.Diharapkan dengan
melingkupinya, sehingga akan diketahui mengetahui lebih mendalam
cara pandang mereka terhadap hidup,alam, nilaipembentuk kepribadian masyarakat
Jepang, kita sebagai pembelajar bahasa dan
2 Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497
Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

budaya Jepang akan lebih memahami dengan penelitian lapangan. Studi pustaka
unsur-unsur pembentuk kepribadian orang digunakan untuk membuat analisa terhadap
Jepang sehingga menjadi masyarakat masalah yang dikaji. Disamping itu
berkarakter kuat seperti yang kita kenal di beberapa buku sekaligus juga merupakan
masa sekarang. data sekunder sedangkan penelitian
Pemaparan ini merupakan sebagian lapangan dilaksanakan untuk mendapatkan
kecil hasil sebuah penelitian studi data primer dari narasumber / native.
pustaka.Studi pustaka digunakan untuk Dalam penelitian lapangan digunakan
membuat analisa terhadap masalah yang metode wawancara dan observasi langsung
dikaji. Beberapa buku dan artikel menjadi terhadap masyarakat Jepang. Informan
sumber data primer sekaligus juga menjadi adalah orang Jepang yang tinggal di
data sekunder. Langkah pertama adalah Semarang.
melakukan observasi yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran mengenai
kekayaan folklor, meliputi shinwa, minwa, HASIL DAN PEMBAHASAN

monogatari, dan mukashi banasi yang A.Prinsip Bushidou

hidup dan berkembang di Jepang. Masyarakat feodal Jepang berada di


Gambaran yang diperoleh merupakan bawah pemerintahan shogun untuk waktu
bahan / data primer yang akan ditelaah. yang cukup lama. Prinsip hidup yang
Buku tentang berbagai folklor digunakan dianut oleh pemerintahan shogun kala itu
sebagai data sekunder. Kemudian setelah mulai diperkenalkan pula pada masyarakat
diperoleh bahan yang cukup dilakukan luas,sehingga mereka hidup dengan aturan
klasifikasi bahan baik dari segi urgenitas yang ada dalam prinsip atau kode etik
maupun dari segi jenis bahan/data. Pada bushidou. Secara harfiah Bushidou berasal
data yang telah terkumpul kemudian dari dua kata yaitu bushi 武士‘ksatria’ dan
dilakukan pula interpretasi untuk
dou 道‘jalan’, sehingga secara keseluruhan
mendapatkan pemahaman yang tepat
dimaknai sebagai jalan ksatria. Bushidou
terhadap bahan kajian. Terakhir semua
merupakan sebuah aturan moral ksatria
data yang telah dianalisa dideskripsikan
yang diberlakukan di kalangan
dalam bentuk pemaparan.
samurai pada abad 12-19. Seiring dengan
METODE diterapkannya politik sakoku (politik
Penelitian ini merupakan penelitian mengisolasi diri dari dunia luar),kalangan
kombinasi antara penelitian studi pustaka
Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497 3
Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

samurai menjadi kaum yang sangat untuk senantiasa hidup dengan kejujuran
disegani masyarakat. Dibawah terhadap diri sendiri.
pemerintahan kalangan samurai inilah Hingga saat ini masyarakat dunia
kemudian bushidou secara resmi disusun mengenal bushidou sebagai ciri khas dari
dalam bentuk etika yang diterapkan dengan kepribadian bangsa Jepang. Bushidou
ketat, dan diajarkan pada masyarakat. sendiri berasal dari ajaran 5 pola
hubungan sosial Konfusianisme. Dari
Prinsip bushidou merupakan bagian
ajaran tersebut berkembang istilah on,
yang tidak terpisahkan dari ajaran Budha
yang mempunyai makna kewajiban atau
Zen, Dalam buku Bushidou, The Soul of utang yang harus dibayar karena telah
Japan dijelaskan bahwa ajaran Zen menerima kebaikan orang lain. Kewajiban
mengajarkan kepercayaan pada takdir dan mengembalikan on terbagi menjadi 2 jenis,
ketenangan hati yang ditempuh melalui yaitu gimu dan giri. Salah satu bentuk
meditasi bagi para samurai. Sementara itu gimu disebut chu, yaitu pengabdian kepada
Kaisar. Chu dianggap sebagai on tertinggi
ajaran Shintou mengajarkan loyalitas pada
yang harus diutamakan sebelum on lainnya.
pimpinan, penghormatan pada warisan
Pengabdian kepada Kaisar dimaknai
leluhur, dan sikap bakti. Kombinasi dua sebagai sebuah bentuk pengabdian
kepercayaan inilah yang membentuk jiwa terhadap negara. Jenis on selanjutnya
samurai yang tangguh. adalah giri. Giri mencakup kesetiaan
Etika bushidou tersebut tidak hanya pengikut kepada tuannya dan menjaga
terlihat dari sikap berani mati yang nama baik. Giri mewajibkan setiap orang
Jepang untuk menjaga kehormatan nama
ditunjukkan oleh para tentara Jepang pada
mereka, karena masyarakat Jepang percaya
masa perang dunia II, namun juga terlihat
bahwa kehormatan merupakan suatu
pada perjalanan bangsa Jepang untuk kebajikan dan selalu ingin dicapai oleh
bangkit dari keterpurukan Perang Dunia II masyarakatnya. Salah satu wujud
sehingga akhirnya Jepang muncul sebagai melakukan giri ini adalah dengan dengan
raksasa ekonomi. Meski perubahan besar- mengendalikan diri sebagai bentuk
penghormatan pada diri mereka.Giri
besaran terjadi pada zaman Meiji, nilai-
kemudian berkembang menjadi mental
nilai bushidou tetap dianut sebagian besar
bangsa Jepang yang mengutamakan nama
orang Jepang. Hal ini tidak terlepas dari baik yang tidak bisa diraih jika masih ada
proses internalisasi dalam masyarakat yang kotoran (penghinaan) yang melekat pada
berlangsung selama ratusan tahun. Hal diri mereka. Jika tidak ada lagi pilihan lain
yang paling mendasar yang dapat membersihkan nama mereka ,
dalam prinsip Bushidou adalah ajaran mereka tidak segan-segan melakukan
bunuh diri karena bunuh diri merupakan

4 Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

tindakan terhormat untuk menegakkan feminim yaitu mencintai. Meski berlatih


kembali citra mereka. ilmu pedang dan strategi berperang, para
samurai harus memiliki sifat mencintai
B. Nilai-nilai Bushido. sesama, kasih sayang, dan peduli.
Nilai-nilai utama dalam Bushidou terdiri
4. Penghormatan (Rei 礼)
dari tujuh hal yang dikenal juga dengan
Samurai tidak pernah berikap kasar
istilah tujuh kode etik Bushidou. Ketujuh
dan ceroboh, namun senantiasa
kode etik tersebut adalah sebagai berikut :
menggunakan kode etiknya secara
1. Integritas (Gi 義)
sempurna sepanjang waktu. Sikap santun
Integritas berarti jujur dan utuh. dan hormat tidak saja ditunjukkan pada
Keutuhan yang dimaksud yakni keutuhan pimpinan dan orang tua, namun kepaa
dari berbagai aspek kehidupan. Jujur dalam tamu atau siapapun yang ditemui. Sikap
pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini santun meliputi cara duduk, berbicara,
sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bahkan dalam memperlakukan dan
bushidou dan merupakan dasar bagi merawat benda ataupun senjata.
manusia untuk lebih mengerti tentang
5. Kejujuran (Makoto 信)
moral dan etika
Seorang samurai senantiasa bersikap
2. Keberanian (Yu 勇)
jujur dan tulus, berkata dan memberikan
Keberanian merupakan sebuah informasi yang sesuai kenyataan dan
karakter dan sikap untuk bertahan demi kebenaran. Para ksatria harus menjaga
prinsip kebenaran yang dipercayai meski ucapannya dan selalu waspada, tidak
mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. menggunjing, bahkan saat melihat atau
Keberanian juga merupakan ciri para mendengar hal-hal buruk tentang kolega.
samurai. Samurai siap dengan resiko
6. Kehormatan (Meiyo 名誉)
apapun termasuk memperaruhkan nyawa
Cara samurai menjaga kehormatan
demi memperjuangkan apapun yang
adalah dengan menjalankan kode bushidou
diyakini dan dibela olehnya.
secara konsisten sepanjang waktu dan tidak
3. Welas Asih (Jin 仁)
menggunakan jalan yang amoral. Seorang
Bushidou memiliki aspek samurai memiliki harga diri yang tinggi,
keseimbangan antara maskulin (yin) dan yang benar-benar dijaga dengan cara
feminim (yang). Jin mewakili sifat berperilaku terhormat. Salah satu cara

Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497 5


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

menjaga kehormatan adalah dengan tidak prinsip hidup yang terkait dengan ajaran
menyia-nyiakan waktu. Bushido. Untuk menghindari pembahasan
yang terlalu luas maka pada pemaparan
7. Loyalitas / Kesetiaan (Chuugi 忠義)
kali ini penulis hanya akan mengambil dua
Kesetiaan ditunjukkan dengan kategori Minwa, yaitu Densetsu dan
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan
Mukashibanashi. Densetsu yang akan
tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak dibahas adalah legenda Urashima Taro,
hanya saat pimpinannya dalam keadaan
Hagoromo, Momotaro dan Sanmai no
sukses dan berkembang. Bahkan dalam Ofuda. Pemilihan keempat Densetsu ini
situasi yang tidak diharapkan terjadi,
selain didasari kepopuleran dari keempat
misalnya pimpinan mengalami banyak legenda tersebut, juga karena tempat-
beban permasalahan, seorang ksatria tetap tempat yang berhubungan dengan cerita-
setia pada pimpinannya dan tidak cerita tersebut masih ada hingga sekarang.
meninggalkannya. Puncak kehormatan Untuk mukashibanashi sendiri, penulis
seorang samurai adalah mati dalam
mengambil delapan judul mukashi
menjalankan tugas dan perjuangan. banashi,yaitu Ikkyusan, Isshunboshi,
Shitakiri tsuzume, Tsuru no Ongaeshi,
C. Representasi Nilai Bushido dalam
Kozuki jizousama, Sonbutsu no
Minwa
kaminarisama,Nanushiga kureta Nae ,dan
Minwa adalah istilah yang Tasuke to Obake.
digunakan untuk Minkan Setsuwa, atau
Berikut adalah pemaparan nilai Bushido
dalam bahasa Inggris dikenal dengan
dari kedua kategori Minwa tersebut.
sebutan Folktale.Minwa yang merupakan
cerita prosa rakyat Jepang dapat 1.Gi (Integritas ) dan Yu (Keberanian)
dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu
Integritas dan keberanian merupakan
Shinwa ( 神 話 ), Densetsu ( 伝 説 ), dan dua karakter utama yang diwujudkan
Mukashibanashi ( 昔 話 ) Sebagai sastra dalam sikap untuk bertahan demi prinsip
lisan yang diwariskan dari generasi ke kebenaran yang dipercayai meski
generasi ketiga jenis prosa tersebut sarat mendapat berbagai tekanan dan kesulitan.
dengan norma dan nilai kehidupan yang Kedua sikap yang merupakan ciri para
menjadi tuntunan atau ajaran bagi generasi samurai tersebut banyak ditemui dalam
berikutnya. Salah satu prinsip yang densetsu dan mukashi banasi. Dalam
terdapat dalam ajaran tersebut adalah densetsu tokoh-tokoh seperti Urashima

6 Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

Taro dan Okuma mempunyai karakter dari sejarah kehidupan masyarakat Jepang.
berani mengambil resiko untuk sesuatu Dalam densetsu ketiga hal tersebut bisa
yang diinginkannya. Mukashi banasi yang dilihat dari bagian cerita Sanmai no Ofuda
ditujukan sebagai cerita untuk anak-anak dimana kehormatan dan penghormatan
mempresentasikan integritas dan seorang ojoosan terhadap gurunya
keberanian melalui tokoh-tokoh utamanya. diwujudkan dengan kemauan keras untuk
Hampir semua mukashi banasi yang pergi ke pegunungan demi membantu
menjadi objek penelitian menceritakan pekerjaan sang guru. Loyalitas pun
keberanian tokoh utamanya menghadapi ditunjukan saat Ojoosan yang dikejar
berbagai kesulitan dalam petualangannya, Yamanba berusaha sekuat tenaga menahan
terutama tokoh seperti Tasuke, serangan tersebut agar dirinya dapat
Isshunboshi, Momotarou ataupun memenuhi janji pada sang guru untuk bisa
Kozousan dalam Sanmai no Ofuda.Tokoh- kembali ke kuil dengan selamat
tokoh tersebut diceritakan sebagai sosok Dalam mukashi banasi karakter ini
biasa dengan segala kekurangannya berani ditunjukkan dengan adanya tokoh-tokoh
melawan para monster,hantu ataupun istana seperti kaisar dan putri. Pada
sosok-sosok seram lain dalam kepercayaan mukashi banasi tersebut biasanya tokoh
masyarakat Jepang untuk mempertahankan utama akan berjuang demi kaisar ataupun
integritas diri dan masyarakatnya. Tokoh- putri yang berada dalam ancaman makhluk
tokoh tersebut direpresentasikan sebagai pengganggu. Hal ini merupakan sebuah
sosok yang mewarisi jiwa samurai yang representasi bagaimana rakyat biasa begitu
selalu siap dengan resiko apapun termasuk menghormati dan loyal pada sosok kaisar
mempertaruhkan nyawa demi dan keluarganya sehingga ia pun bersedia
memperjuangkan apa yang diyakini. mengorbankan diri membela kepentingan
keluarga kaisar sebagai bagian dari
2. Rei (礼)・Meiyo(名誉)・ Chuugi (忠義)
kehormatan dirinya.
/ (Penghormatan ・ Kehormatan ・
Ketiga sikap ini bahkan sampai
Kesetiaan)
sekarang masih dijunjung tinggi oleh
Ketiga sikap di atas merupakan masyarakat Jepang yang telah menjadi
sikap-sikap yang dianut oleh para samurai bangsa yang rela berkorban untuk negara
dalam kaitannya dengan prinsip Bushido. dan pemimpinya. Hal tersebut salah
Sikap-sikap tersebut telah menjadi bagian satunya ditunjukkan dengan dedikasi yang

Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497 7


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

tinggi dalam melaksanakan tugas baik tindakan keseharian tokoh Ikkyuusan yang
sebagai anggota masyarakat maupun berani mengakui kesalahan dan tokoh
sebagai pegawai dari sebuah perusahaan. Kozousan dalam petualangannya.

4. Jin 仁(Welas Asih)


3. Makoto 信( Kejujuran)
Welas asih dipresentasikan dalam
Kejujuran merupakan bagian dari dua sikap lain yang dikenal dengan istilah
nilai moral yang terdapat dalam minwa. Omoiyari – Ninjou. Omoiyari mengacu
Berkaitan dengan sikap samurai maka pada sikap empati dan ketulusan tanpa
kejujuran mempunyai pengertian bahwa mengharapkan balasan dari pihak penerima.
seorang samurai bersikap jujur dan tulus Omoiyari ditunjukkan dengan kemampuan
dengan senantiasa berkata dan memberikan untuk merasakan apa yang dirasakan orang
informasi yang sesuai kenyataan dan lain. Omoiyari bisa berarti membantu
kebenaran. mewujudkan mimpi dan keinginan orang
Dalam minwa kejujuran yang dicontohkan lain.Ninjou merujuk pada perasaan
terdapat baik dalam Densetsu universal manusia terhadap manusia
maupunmukashi banasi. Pada Densetsu lainnya seperti rasa cinta, perhatian, belas
Urashima Taro dan Hagoromo, tokoh kasih, simpati, kesedihan, dan perasaan
utamanya digambarkan sebagai laki-laki alami selayaknya terhadap orang tua, anak,
yang kurang menghargai kejujuran. kekasih.
Ketidak jujuran mereka dalam tindakan Dalam densetsu sikap omoiyari
membuahkan hasil yang merugikan ditunjukkan dengan adanya sosok bidadari
mereka sendiri. Tokoh Urashima yang yang welas asih dalam Hagoromo, tokoh
tidak jujur menjaga janji dengan membuka Ohimesama dalam Urashima Taro dan
kotak pemberian Ohimesama harus tokoh Ojiisan Obaasan dalam Momotaro.
menerima akibatnya berubah menjadi Kemudian sikap empati dan welas asih
seorang laki-laki tua, sementara tokoh direpresentasikan pula dalam karakter
Okuma dalam densetsu Hagoromo yang Urashima Taro yang dengan sukarela
tidak jujur dengan menyembunyikan sayap membantu seekor kura-kura yang tersakiti,
si bidadari di akhir cerita harus bersedih dan tokoh momotarou yang membantu
merelakan istri cantiknya kembali ke surga. masyarakat sekitar terhindar dari kejahatan
Pada mukashi banasi representasi Oni.
kejujuran diantaranya terdapat dalam Dalam mukashi banasi representasi

8 Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497


Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

omoiyari dan ninjou ini diantaranya ada sederhana giri adalah jenis lain dari
pada kisah Tasuke to Obake, isshunboshi kewajiban untuk pemenuhan on lainnya.
dan kozukizousama. Dalam ketiga Berbeda dengan gimu, giri mempunyai
dongeng tersebut selain terdapat tokoh batasan waktu pembayaran. Hutang dan
dewa yang mewujudkan mimpi para beban yang diterima dari orang lain wajib
tokohnya juga adanya bagian cerita dimana dibayar dengan jumlah yang sama.
tokoh-tokoh utamanya menunjukan sikap Representasi sikap-sikap tersebut
empati terhadap orang-orang disekitarnya. terdapat pula dalam Densetsu dan Mukashi
Selain omoiyari dan nijou, terdapat
banasi. Pada Densetsu tokoh kura-kura dan
pula bentuk lain yang menjadi ohimesama membalas on yang diterima
reprensentasi dari beberapa wujud dari dari urashima dengan mengajaknya tinggal
nilai-nilai bushido, yaitu On, Gimu dan di istana bawah laut yang megah.
Giri.On adalah beban, hutang, atau suatu Kemudian dalam kisah Momotaro, tokoh
berkat / bantuan yang kita terima dari anjing dan monyet yang menerima on dari
orang lain. Pengertian konsep on ini tidak momotaro membalasnya dengan
hanya pada kewajiban membalas budi, membantu momotaro mengalahkan Oni.
namun juga mempunyai makna cinta kasih, Pada mukashi banasi sikap ini antara lain
kesetiaan dan keramahan. On terdapat pada kisah Tsuru no Ongaeshi dan
menunjukkan nilai moralitas masyarakat Shitakirisuzume. Pada kedua dongeng
Jepang yang sangat tinggi akan kesetiaan, tersebut tokoh Tsuru membalas On Ojiisan
ketulusan dan pengabdian. On sendiri dan Obaasan dengan mengorbankan bulu-
dapat direpresentasikan kedalam dua sikap bulu tubuhnya dirajut menjadi kain yang
yang berbeda yaitu Gimu dan Giri. indah.Sementara dalam Shitakirisuzume,
Gimu adalah kewajiban seseorang tokoh suzume membalas On yang
untuk membayar kembali apa yang telah diberikan Ojiisan dengan hadiah-hadiah
diterima. Dalam konsep nilai budaya yang indah.
masyarakat Jepang, gimu berhubungan erat
dengan konsep on. Gimu berarti kewajiban SIMPULAN
seseorang untuk membayar on yang telah Dari penjelasan di atas maka dapat
diterimanya. Giri tidak jauh berbeda disimpulkan bahwa sebagai bagian dari
dengan gimu yaitu aturan yang budaya yang dihasilkan oleh sebuah
mewajibkan seseorang untuk membayar masyarakat ketimuran, Minwa dalam
kembali apa yang telah diterima. Secara kebudayaan lisan masyarakat Jepang masih
Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497 9
Kiryoku, Volume 2 No 1, 2018
e-ISSN:2581-0960p-ISSN: 2599-0497
Tersedia online di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku

mencerminkan nilai-nilai bushido yang legenda kepercayaan masyarakat dan


diwujudkan dalam tatanan kehidupan tempat-tempat yang masih ada di Jepang
masyarakat Jepang. Nilai-nilai kehidupan sampai saat ini.
yang diwariskan secara turun-temurun
tersebut tidak hanya tercermin dari isi
DAFTAR PUSTAKA
cerita Densetsu dan Mukashi Banashi
namun juga direalisasikan pada kehidupan
Anonim. 1998. The Kondansha Bilingual
sehari-hari masyarakat Jepang yang sampai
Encyclopedia of Japan. Tokyo :
sekarang dikenal sebagai masyarakat Kondansha International Ltd.
dengan budaya kerja keras dan budaya
______ 2005.Nihon no Mukashi
malunya. Banashi.Tokyo :Gakken
Meskipun sudah tidak lagi menjadi
______1988. Manga Nihon Mukashi
fungsi utama penyampai ajaran nilai-nilai Banashi.Tokyo : Kodansha.
Hamajima Shoten, 1997. Kokugo Binren,
pada masyarakat seperti masa lalu, namun
Hamajima Shoten Kabugaisha,
beberapa sikap yang diajarkan dalam Nagoya
minwa masih dilakukan oleh sebagian
Nitobe, I. 1908. Bushidou : The Soul of
besar masyarakat Jepang dalam kehidupan Japan. Tokyo : Teibi Printing.
sehari-hari, diantaranya dalam hubungan
https://travel.rakuten.co.id/campaign/ranking
dengan sesama masih digunakan konsep /folklore/
seperti omoiyari- ninjo, on serta gimu- http://idea1616.com/densetsu/
giri.Sikap-sikap seperti itulah yang Diunduh pada 15 September 2017
kemudian menjadi ciri khas dari karakter
bangsa Jepang.Selain itu juga menjadi
salah satu alternatif hiburan, pendidikan
karakter, dan juga petunjuk keterkaitan

10 Copyright @2018, KIRYOKU, e-ISSN:2581-0960, p-ISSN: 2599-0497

Anda mungkin juga menyukai