Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH LINGUISTIK

Pengantar Linguistik Umum


Bahasa Jepang

Disusun Oleh:
Nama: JUNIA ALDILLA NASUTION
NIM: 180708044

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA JEPANG
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Linguistik sebagai ilmu yang spesifik ialah ilmu yang mempelajari bahasa
secara lisan/ tulisan dan termasuk dalam kebudayaan berdasarkan
struktur dan bahasa yang dikaji secara metode ilmiah, Istilah linguistik
dalam bahasa jepang disebut dengan gengogaku. Sedangkan Linguistik
bahasa Jepang disebut dengan Nihongo-gaku.  Kata nihonggo-gaku bisa
diterjemahkan dengan Ilmu Bahasa Jepang.

2. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan Linguistik?


 Jenis-jenis Linguistik?
 Sebutkan cabang-cabang pembagian Linguistik?
 Sebutkan jenis-jenis pembagian kata secara garis besar?
 Sebutkan beberapa pembagian kojugasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Linguistik Umum Bahasa Jepang

Linguistik sebagai ilmu yang spesifik ialah ilmu yang mempelajari bahasa secara lisan/ tulisan dan
termasuk dalam kebudayaan berdasarkan struktur dan bahasa yang dikaji secara metode ilmiah, Istilah
linguistik dalam bahasa jepang disebut dengan gengogaku. Sedangkan Linguistik bahasa Jepang disebut
dengan Nihongo-gaku. Kata nihonggo-gaku bisa diterjemahkan dengan Ilmu Bahasa Jepang.
Dalam linguistik, yang dikaji bisa berupa kalimat, kosakata, atau bunyi ujaran bahkan sampai pada
bagaimana bahasa diperoleh, serta bagaimana sosio-kultural yang mempengaruhi masyarakat pengguna
bahasa tersebut.
Ada beberapa cabang ilmu linguistik yang bisa dipelajari sebagai ilmu, ialah sebagai berikut:
 Fonetik (onseigaku), yaitu ilmu yang mengkaji tentang bagaimana bunyi bahasa dihasilkan,
bagaimana bunyi tersebut bisa sampai pada telinga seseorang serta bagaimana orang tersebut
memahaminya.
 Fonologi (oninron), yaitu ilmu yang mengkaji tentang fonem-fonem dan aksen suatu bahasa.
 Morfologi (keitairon), yaitu ilmu yang mengkaji tentang jenis-jenis dan proses pembentukan
kata dalam suatu bahasa.
 Sintaksis (tougoron/ sintakusu), yaitu ilmu yang mengkaji tentang struktur kalimat atau kaidah-
kaidah yang mengatur suatu kalimat dalam suatu bahasa.
 Semantic (imiron), yaitu ilmu yang mengkaji tentang makna kata, frasa, dan klausa dalam suatu
kalimat.
 Pragmatic (goyouron), yaitu ilmu yang mengkaji makna bahasa dihubungkan dengan situasi dan
kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan.
 Sosiolinguistik (shakaigengogaku), yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji hubungan
antara bahasa dan masyarakat pemakai bahasa tersebut.
Selain cabang-cabang di atas ada juga linguistik kognitif (ninchi gengogaku), psiko-linguistik (shinri
gengogaku) dan sebagainya.
Untuk menyampaikan bunyi bahasa jepang yang jumlahnya terbatas, digunakan 4 macam huruf,
yaitu: huruf hiragana, huruf katakana, huruf kanji dan huruf romaji.
Huruf hiragana dan katakana sering disebut dengan huruf kana. Hiragana digunakan untuk
menulis kosakata bahasa jepang asli, apakah secara utuh atau digabungkan dengan huruf kanji. Huruf
katakana digunakan untuk menulis kata serapan dari bahasa asing (selain bahasa cina) dalam telegram,
atau ketika ingin menegaskan suatu kata dalam kalimat. Jumlah huruf hiragana dan katakana masing-
masing 46 huruf. Huruf kanji yaitu huruf yang merupakan lambing, ada yang berdiri sendiri ada juga
yang harus digabung dengan huruf hiragana ketika digunakan untuk menunjukkan suatu kata.
Bunyi bahasa timbul karena ada tiga hal, yaitu: aliran udara, articulator dan titik articulator.
Alat ucap manusia terdiri dari bibir, gigi, gusi, lidah, langit-langit, tenggorokan, pita suara dan lain-lain.
Bunyi vocal terjadi karena aliran udara yang keluar dari paru-paru terus naik, sehingga
menggetarkan pita suara. Jenis bunyi vocal dalam bahasa jepang ditentukan oleh lima hal berikut:
1. tinggi rendahnya posisi lidah.
2. posisi lidah
3. bulat tidaknya bentuk bibir
4. berhubungan tidaknya dengan rongga hidung
5. bergetarnya pita suara
Jenis konsonan ada 6, yaitu:

 konsonan letupan; yaitu t, d, z


 konsonan kontinen; m, b
 konsonan gesekan; s, z
 konsonan sengau; ng
 konsonan sampingan
 konsonan kembar

Menurut kualitas dan kuantitas jenis vocal terbagi 4 yaitu: vocal tinggi, vocal rendah,
vocal tengah, vokal belakang.

Istilah morfologi dalam bahasa jepang dikenal dengan sebutan keitaron, objek yang dipelajari
yaitu tentang kata (go/ tango), dan morfem (ketaiso). Morfem (ketaiso) merupakan satuan bahasa terkecil
yang memiliki makna dan tidak bisa dipecahkan lagi ke dalam satuan makna yang lebih kecil lagi.

Secara garis besar pembagian jenis kata (hinshi bunrui) dalam bahasa jepang ada enam macam
seperti berikut:
1. Nomina (meishi), yaitu kata benda yang bisa berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat.
2. Verba (doushi) yaitu kata kerja yang bisa berfungsi menjadi prediket dalam suatu kalimat,
mengalami perubahan bentuk (katsyou) dan bisa berdiri sendiri.
3. Adjektiva (keiyoushi) yaitu kata sifat, mengalami perubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri.
4. Adverbia (fukushi) yaitu kata keterangan, tidak mengalami perubahan bentuk.
5. Kopula (jodoshi) yaitu kata kerja bantu, mengalami perubahan bentukdan tidak bisa berdiri
sendiri.
6. Partikel (joshi) yaitu kata bantu, tidak bisa berdiri sendiri dan tidak mengalami perubahan
bentuk.

Morfem isi (Naiyou keitaisho) adalah morfem yang menunjukkan makna aslinya, seperti
nomina, adverbial dan gokan dari verba atau adjektiva, sedangkan morfem fungsi (kinou keitaisho) adalah
morfem yang menunjukkan fungsi gramatikalnya, yakni partikel, gobi dari verba, adjektiva dan kopula.
Proses pembentukan kata dalam bahasa jepang disebut dengan istilah gokeisei. Hasil
pembentukkan kata dalam bahasa jepang sekurang-kurangnya ada empat macam yaitu: 1. haseigo, 2.
fukugougo/ goseigo 3. karikomi/ shouryaku dan 4. toujigo.
Kata yang terbentuk dari penggabungan naiyou-keitaiso dengan setsuji disebut haseigo (kata
kajian). Proses pembentukkannya: settouji (awalan) +  morfem isi atau morfem isi + setsubiji (akhiran).
Awalan o, go, su, ma, ka bisa digolongkan ke dalam settouji, sedangkan akhiran sa, mi, teki, suru
termasuk ke dalam setsubiji.
Contoh:     O + nomina     = o kuruma
                  Go + nomina   = go kazoku
                  Su + nomina    = su de
                  Ma + nomina   = ma mizu
                  Ka + adjektiva = ka bosoi
                  Ku + adjektiva = ko urusai

Fungsi settouji O dan Go yaitu sebagai penghalus dan digunakan hanya untuk orang lain. Fungsi
settouji Su untuk menyatakan arti asli/ polos, sehingga pada kosakata Sude dari kata Te berubah makna
menjadi tangan kosong. Settouji Ma untuk menyatakan kemurnian atau ketulusan; settouji Ka untuk
menyatakan arti sangat; dan Ko menyatakan arti agak/ sedikit.
Contoh perpaduan morfem isi + setsubiji:
 Gokan dari adjektiva + sa   = samusa
 Gokan dari adjektiva + mi  = amami
 Nomina verba + suru          = benkyousuru
 Nomina + teki                    = keizaiteki

Kata yang terbentuk sebagai hasil penggabungan beberapa morfem isi disebut dengan fukugougo
atau gouseigo (kata majemuk).

Contoh:     nomina + nomina  = ama gasa


                  Nomina + verba    = higaeri
                  Verba + nomina    = tabemono
                  Verba + verba       = verba  = toridasu
                  Verba + verba = nomina   = ikikaeru

Karikomi merupakan akronim yang berupa suku kata ( silabis) dari kosakata aslinya, sedangkan
settouji merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan dalam huruf romaji.
Contoh karakomi/ shouryaku:
 テレビヒオン Terebishon   =   テレビ terebi
Contoh Tojigo
 Water Closet  = WC

Dalam bahasa jepang, kata yang mengalalami perumbahan bentuk disebut yougen, sedangkan
kata yang tidak mengalami perubahan bentuk disebut taigen. Yougen terdiri dari doushi (verba), jodoushi
(kopula) dan keiyoushi (adjektiva).
Kata kerja dalam bahasa jepang mempunyai perubahan (konjugasi) menurut pemakaiannya dalam
kalimat. Konjugasi ini disebut katsuyo.

Berdasarkan perbedaan aturan katsuyonya, doushi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Gogan katsuyo doshi, adalah kata kerja yang berakhiran u, tsu, ru, bu, mu, ku, su, gu.
Contoh: kaku, yomu, asobu, au, hanasi dan lain-lain.
b. Ichidan katsuyo doshi, dibagi menjadi 2 macam yaitu:
 kami ichidan katsuyo (kata-kata yang berakhira iru) contoh: miru, okiru, dll. Dan
 shimo ichidan katsuyo (kata-kata yang berakhiran eru). Contoh: taberu, deru, oboeru dll.
c. Henkaku katsuyo doshi, adalah kata kerja yang perubahannya tidak tetap. Golongan ini
terbagi 2 yaitu
 ka-henkaku katsuyo, hanya terdapat satu kata kerja, yaitu kuru (datang).
 sa henkaku katsuyo, hanya terdapat satu kata kerja yaitu suru (melakukan).

Perubahan bentuk kata disebut konjugasi,, kaojugasi dalam bahasa jepang:


 Mizenkei, yaitu perubahan bentuk verba yang didalamnya bentuk maksud, bentuk pasif, bentuk
menyuruh.
 Renyokei, yaitu perubahan bentuk verba yang menyangkut bentuk formal bentuk masu, bentuk –
te, bentuk –ta.
 Shusikei, yaitu verba bentuk kamus yang digunakan di akhir kalimat.
 Rentaikei, yaitu verba bentuk kamus yang digunakan sebagai modifikator.
 Kateikei, yaitu perubahan verba ke dalam bentuk pengandaian.
 Meireikei, yaitu perubahan kata kerja dalam bentuk menyuruh. 
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan

Linguistik sebagai ilmu yang spesifik ialah ilmu yang mempelajari bahasa secara lisan/ tulisan
dan termasuk dalam kebudayaan berdasarkan struktur dan bahasa yang dikaji secara metode
ilmiah, Istilah linguistik dalam bahasa jepang disebut dengan gengogaku. Sedangkan Linguistik
bahasa Jepang disebut dengan Nihongo-gaku.  Kata nihonggo-gaku bisa diterjemahkan
dengan Ilmu Bahasa Jepang. Ada beberapa cabang ilmu linguistik yang bisa dipelajari sebagai
ilmu, ialah sebagai berikut:
 Fonetik (onseigaku)
  Fonologi (oninron)
 Morfologi (keitairon)
 Sintaksis (tougoron/ sintakusu)
 Semantic (imiron)
 Pragmatic (goyouron)
 Sosiolinguistik (shakaigengogaku)

Secara garis besar pembagian jenis kata (hinshi bunrui) dalam bahasa jepang ada enam
macam seperti berikut:

1. Nomina (meishi)
2. Verba (doushi)
3. Adjektiva (keiyoushi)
4. Adverbia (fukushi)
5. Kopula (jodoshi)
6. Partikel (joshi)

Konjugasi dalam bahasa jepang:

 Mizenkei
 Renyokei
 Shusikei
 Rentaikei
 Kateikei
 Meireikei
DAFTAR PUSTAKA

 http://cypherland.blogspot.com/2011/04/linguistik.html
 https://www.scribd.com/doc/151608477/Linguistik-Bahasa-Jepang

Anda mungkin juga menyukai