Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BUDAYA MELAYU RIAU

TRADISI LISAN DAN MANUSKRIP ROKAN HULU

DOSEN PENGAMPU : Dr. PIPIT RAHAYU M.Pd

DISUSUN OLEH :

UMMI HASANAH HARAHAP : NIM. 2331007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada
penulis kami sehingga dalam penulisan dan penyusan makalah yang berjudul
“Tradisi Lisan Dan Manuskrip Rokan Hulu” dapat diselesaikan dengan
baik.Tujuan yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari mata
kuliah pengantar pendidikan untuk mencapai nilai memengaruhi syarat
perkuliahan ,makalah ini membahas tentang apa saja aliran-aliran yang terdapat
dalam pendidikan, yang diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi para pembaca makalah yang telah kami susun ini.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih dan


penghargaan kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan maklah ini
terutama kepada

1. Dosen Mata Kuliah Budaya Melayu Riau Miss Dr.Pipit Rahayu,M.Pd


2. Rekan kerjasama kelompok 2 yang telah bekerja sama sehingga makalah
ini dapat diselesaikan baik

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,baik dari segi
format penyusunan maupun materi termuat didalamnya. Oleh karena itu,kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan
penyusunan makalah berikutnya dikemudian hari.

Rokan Hulu, 2023

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
A. Aliran-Aliran Pendidikan..........................................................3
B. Jenis –Jenis Aliran Pendidikan.................................................5
C. Gerakan Baru Dalam Pendidikan.............................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................14


A. Kesimpulan…..............................................................................14
B. Saran .............................................................................................14
DAFTAR ISI........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sastra lisan saat ini mulai terabaikan seiring dengan perkembangan zaman
dan arus modernisasi. Namun di daerah Rokan Hulu Riau sastra lisan masih terus
digunakan dan hidup di tengah masyarakatnyaPemikiran-pemikiran dalam
pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang berkepanjangan, yaitu
pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh
pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran tersebut terbentuk
aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran sebelumnya yang
bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih baik, dengan
mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.

perkembangan sastra lisan sekarang semakin terpinggirkan disebabkan


zaman yang kian berkembang dan berubah membuat nyanyian anak sekarang
mulai menunjukkan berkurangnya jumlah penutur di Rokan Hulu semakin
menurun. Masyarakat saat ini lebih memilih menonton televisi dibandingkan
dengan mendengarkan nyanyian anak yang mereka anggap kuno, serta
pemunculan beragam nyanyian dengan akses yang mudah didapatkan membuat
masyarakat enggan menyanyikan nyanyian ini terlebih lagi tersedianya wahana
bermain anak yang lebih praktis dan modern membuat minat pada nyanyian anak
ini semakin menurun. Padahal nyanyian anak Onduo, Moonjai, Moghatik, Kuik
Sipukuik, Kasih Amai dan Pipik Uban, Cak-Cak Imin, Teng-Teng Paku dan
Gado-Gado ini bila disampaikan secara berkesinambungan maka dapat membawa
pengaruh yang baik terhadap masyarakatnya
1,2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Pengertian Tradisi Lisan Melayu Rokan Hulu?

2. Pengertian Manuskrip?

3. Bagaimana Tradisi Liisan Melayu Rokan Hulu.?

4. Bagaimana Manuskrip Rokan Hulu ?

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan penulis makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian aliran-aliran pendidikan klasik

2. Untuk Mengetahui jenis-jenis aliaran pendidikan

3. Untuk mengetahui maksud dari gerakan baru dalam pendidikan

4. Untuk mengetahui hubungan aliaran klasik dalam pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tradisi Lisan

Tradisi lisan merupakan jenis warisan kebudayaan yang proses


penyampaiannya secara lisan. Lord (dalam Maulid (2012:5) & Duija (2005:113))
mendefinisikan tradisi lisan sebagai suatu yang dituturkan dalam masyarakat.
Definisi tradisi lisan yaitu segala wacana yang disampaikan secara lisan,
mengikuti cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tradisi lisan merupakan
wacana lisan yang dituturkan dalam masyarakat dan proses penyampaiannya
megikuti pola dalam masyarakat
Tradisi lisan juga dipercaya sebagai sumber pengetahuan sejarah pada
daerah pengembang tradisi lisan itu sendiri. Adanya tradisi lisan membuat lebih
mudah untuk menyampaikan sejarah, tata krama, adat istiadat, kebudayaan dan
beberapa hal
lain kepada anak cucu serta pewaris kebudayaan lainnya. Pudentia (dalam
Maulid,2012:5) mengatakan bahwa tradisi lisan (oral tradition) tidak hanya
mencakup cerita rakyat, mite, teka-teki, pribahasa, nyanyian rakya, dan legenda
seperti yang umumnya.
Budaya pada umumnya diwariskan melalui tradisi lisan dari generasi ke
generasi dengan identitas komunitas yang kuat dan tradisonalisasi dan mengakar.
Hal ini disebut sebagai budaya rakyat, dalam budaya rakyat manusia mendapatkan
pengetahuannya tentang masa lalu yang kemudian direfleksikan dalam dunia
kontemporer. Kedua pendapat tersebut memperkuat pernyatan bahwa tradisi lisan
merupakan wujud kebudayaan lisan yang dilakukan turun temurun, dan dalam
tradisi lisan banyak hal yang dapat diambil seperti pengetahuan sejarah.

3
Pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai pada zaman Yunani
kuno dan berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Oleh sebaba itu aliran
pendidikan klasik berasal dari kedua kawasan tersebut. Pemikiran-pemikiran itu
tersebar keseluruh dunia melaui buku bacaan yang dibawa oleh orang-orang yang
pergi belajar ke Eropa/Amerika. Penyebaran itu menyebabkan pemikiran kawasan
tersebut menjadi acuan dalam menetapkan suatu kebijakan bidang pendidikan
diberbagai negara.
Aliran-aliran klasik ini mewakili berbagai variasi pendapat tentang
pendidikan, ada yang pesimis dan optimis. Aliran yang pesimis memandang
bahwa pendidikan kurang bermanfaat karena dapat merusak pembawaan yang
baik sejak lahir oleh anak tersebut. Sedangkan orang-orang yang optimis
berpendapat bahwa anak-anak itu seperti tanah liat yang mudah di bentuk sesuka
hati.
Sehubungan dengan kajian tentang aliran-aliran pendidikan, perbedaan
pandangan tersebut berpangkal pada perbedaan pandangan tentang perkembangan
manusia. Ada dua tradisi yang berbeda pandangan (tradisi ala J.Locke)
berpendapat bahwa manusia adalah makhluk pasif karena tergantung pada
pengaruh lingkungannya, dan (tradisi ala G.Leibnitz) berpendapat bahwa
manusia itu aktif karena mampu beraksi dan menentukan pilihannya sendiri. Dan
pandangan kita bahwa siswa/mahasiswa bukan hanya “receiver and transmitter”
tetapi juga “generator of information” dengan prinsip belajar CBSA.
Perbedaan pandangan tentang faktor dominan dalam perkembangan
manusia tersebut menjadi dasar perbedaan pandangan tentang peran pendidikan
terhadap manusia, mulai dari yang pesimis hingga yang optimis. Aliarn-aliran itu
pada umumnya mengemukakan suatu faktor dominan, dengan suatu aliran dalam
pendidikan akan mengajukan gagasan untuk mengoptimalkan faktor tersebut
dalam mengembangkan manusia.

4
B. Jenis- jenis Tradisi Lisan Rokan Hulu

Ada beberapa seni tradisi lisan di Kabupaten Rokan Hulu yang berakar dari
tradisi Islam,bahagian besar tergolong kepada seni tradisi lisan seperti: Dikie,
Burdah, Koba, Berzanji,Gambus, dan Marhaban

a. Dikie

Dikie merupakan seni tradasi lisan yaitu 10 sampai 12 orang melantunkan


kisah lahir merupakan kesenian Asli Melayu Rohul warisan leluhur turun temurun
suku Melayu Pasir pada jaman kerajaan Rambah. Pada era ke emasan kerajaan
Rambah, kesenian tradisional Dikie Burudah biasa tampil di dalam pesta-pesta
kerajaan, namun pada jaman moderen serba teknologi ini, kesenian ini hanya
tampil pada pesta syukuran, baik pesta pernikahan, sunatan, atau pun saat pesta
memberi nama anak yang baru lahir.
Dalam penampilannya, anggota kesenian Dikie Burudah, yang rata-rata diisi
oleh kamu adam, setiap anggota harus pintar memainkan alat musik rebana,
membaca tulisan arab melayu, dan bisa bersanji (cerita) tentang rakyat pada jaman
dulu bertemakan bernuansa kehidupan masyarakat Melayu, dan kental dengan
agama Islam

Anda mungkin juga menyukai