Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Musik Tradisional Korea

Musik tradisional Korea hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari musik istana yang hanya
dimainkan saat ada upacara-upacara khusus, hingga lagu-lagu rakyat yang dimainkan oleh para
petani di desa. Saya tertarik dengan musik tradisional Korea, berawal dari melihat drama Korea
yang kadang menyelipkan seni musik tradiosionalnya. Nah, berikut ini adalah beberapa dari
sekian banyak genre dan gaya musik tradisional asal negeri ginseng.

B. Sejarah Musik Tradisional Korea


Musik Korea adalah istilah yang diberikan untuk jenis musik tradisional yang dihasilkan oleh
rakyat Korea, baik di Korea Utara maupun Selatan. Di Korea Selatan istilahnya adalah han-

guk jeontong eum-ak (한국 전통 음악;韓國傳統音樂) atau guk-ak (국악;國樂), sementara di

Korea Utara dinamakan minjok eum-ak (민족 음악;民主音樂).

Musik awal Korea diketahui dimainkan sebagai bagian dari upacara dan penyembahan kepada
dewa-dewa. Umumnya, bukti-bukti tersebut berasal dari sumber-sumber tertulis Cina kuno.
Karena Semenanjung Korea menjorok dari benua Asia bagian timur laut, rakyat Korea telah
melakukan pertukaran yang aktif sejak lama dengan Bangsa Cina, Mongol, Jepang, Siberia dan
Asia Tengah yang ikut mempengaruhi kesenian mereka.
Karena Korea telah terbagi lebih dari setengah abad, musik tradisional yang diwariskan antara
kedua negara telah menjadi cukup berbeda. Musik Korea Selatan meyakini musik harus
melampaui batas politik dan mencapai kemurnian yang tidak menyampaikan pesan
propaganda. Musisi Korea Utara pun berpendapat bahwa musik harus melampaui politik
namun untuk tujuan yang berbeda. Walaupun memiliki pandangan yang hampir sama
mengenai musik, tujuan dan metode yang mereka kembangkan tidak sama.

Di Korea Utara, tidak ada istilah guk-ak (musik tradisional) dan jeon-tong eum-ak juga tak
pernah digunakan. Jenis-jenis musik tradisional yang dikenal di Korea Selatan seperti jeong-
ak (musik istana), pansori (opera tradisional), musik rakyat dan sanjo (permainan musik solo)
tidak dikenal di Korea Utara. Jenis musik tradisional yang dipentaskan di Korea Utara
hanya minyo atau nyanyian rakyat. Namun, minyo di Korea Utara tidak dinyanyikan dengan
gaya tradisional, melainkan dengan gaya modifikasi yang diiringi aransemen permainan alat
musik tradisional yang direvisi dan musik barat.

1
Semua alat musik tradisional kecuali alat musik perkusi telah mengalami rekonstruksi. Semua
alat musik disesuaikan dengan skala musik barat, dan skala 7 not dimodifikasi agar mudah
untuk dimainkan. Orang Korea Utara menganggap suara “kasar” alat musik tradisional sebagai
suara yang “kotor”, sehingga mereka membersihkannya dan membuatnya jelas. Mereka juga
memperluas jangkauan alat musik tradisional, sehingga satu jenis alat musik dapat memainkan
jenis musik yang berbeda-beda.
Konsep terpenting yang dimiliki oleh musik Korea adalah menghasilkan bentuk “rehat suara”
yang sama banyaknya dengan permainan musik itu sendiri.Maksudnya, musik Korea
mementingkan jeda-jeda dalam permainan alat musiknya. Hal ini berbeda dibandingkan
konsep musik barat yang menerapkan permainan yang terus menerus.
Falsafah permainan musik Korea disebut “lima aliran yin dan yang”. Dua belas not dalam satu
oktaf dinamakan 6 yin dan 6 yang, yang dilambangkan oleh 12 buah bulan. Terdapat 5 suara
mayor, antara lain gung, sang, gak, chi dan woo yang melambangkan lima buah elemen
alam (metal, kayu, air, api dan tanah), lima jenis rasa, lima jenis kebajikan dan lima buah
organ tubuh vital manusia.
Rakyat Korea umumnya tidak menyukai musik dengan notasi yang absolut dan pasti. Musik
Korea cenderung fleksibel. Dalam setiap permainan alat musik atau menyanyikan lagu
tradisional pun selalu terdapat vibrasi yang dalam waktu bersamaan diperpanjang atau
disembunyikan.
Melodi musik Korea penuh dengan ornamentasi, terutama sebelum atau sesudah nada suara
utama. Setiap permainannya, selalu terdapat pola ritme pengulangan yang berfungsi memberi
warna dan rasa musik.
Tempo merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk alur permainan musik Korea.
Suara nada yang dimainkan dapat menjadi berbeda jika dimainkan dalam tempo yang
bervariasi. Dua jenis musik, musik istana dan musik rakyat memiliki ciri khas masing-masing.
Musik istana kaku, terkontrol dan kurang menunjukkan emosi. Dibandingkan dengan musik
klasik negara lain, musik klasik (istana) Korea cenderung lambat sehingga tak dapat diukur
dengan metronome. Contohnya, salah satu nyanyian gagok berjudul isak-daeyeob yang terdiri
dari 45 kata, dinyanyikan dalam tempo waktu 10 menit. Tempo moderato permainan musik
Korea mengikuti sistem pernafasan manusia, sementara musik klasik barat mengikuti detak
jantung. Tempo musik klasik barat tiga kali lebih cepat dibanding musik Korea yang
menerapkan sistem nafas manusia dalam tiap menit. Musik rakyat sebaliknya, bertempo ceria,
sederhana, dan penuh dengan emosi dan antusiasme.

2
C. Alat musik tradisional korea dan fungsinya
Haegeum
Haegeum adalah jenis alat musik gesek tradisional yang berasal dari Korea Selatan. Haegeum
adalah jenis rebab yang diadaptasikan dari rebab Cina dan masih sejenis dengan erhu , xiqin ,
dan erxian.

Jenis haegeum yang bersenar 4 dinamakan sohaegeum (소해금) adalah jenis haegeum yang

sudah dimodifikasi.

Janggu
Janggu ( janggo ) atau juga disebut seyogo adalah gendang tradisional dari Korea. Janggu
disebut juga gendang jam pasir karena bentuknya yang ramping dan menyerupai jam pasir.
Janggu ditabuh menggunakan kedua buah tongkat kecil.

Gayageum
Gayageum adalah alat musik petik tradisional Korea Selatan yang berupa kecapi dengan 12
senar. Berdasarkan Babad Samsuk Sagi (1145) alat musik ini diciptakan oleh Raja ke-6
dari Kerajaan Gaya, yakni Raja Gasil. Gayageum kemudian disebarkan
ke Kerajaan Silla dan masih dimainkan hingga kini. Gayageum telah mengalami banyak
modifikasi sejak dahulu. Gayageum moderen adalah hasil modifikasi dari akhir
zaman Dinasti Joseon di abad ke-19 dan seringkali dinamakan sanjo gayageum. Gayageum
yang dimoderenkan mempunyai jumlah senar yang lebih banyak yakni 13, 17, 18, 21, 22,
atau 25 buah senar yang terbuat dari nilon.

3
Ajaeng
Ajaeng adalah alat musik tradisional korea Selatan yang berupa kecapi besar, memiliki tujuh
senar tebal yang terbuat dari sutra , disetel di atas badan kayu. Senar dipasang di atas kayu
penyangga. Ajaeng diletakkan di atas bangku kayu, dimainkan dengan cara digesek untuk
menghasilkan suara yang rendah dan melankolis. Alat musik ini selalu digunakan dalam
orkestra musik istana. Asal mula dari Cina, diperkenalkan pada periode Dinasti Goryeo (918-
1392). Pada zaman moderen, permainan ajaeng dikembangkan oleh musisi Park Seong-
ok (1908-1985) untuk mengiringi tari-tarian. Permainan secara solo dinamakan ajaeng
sanjo dimana ajaeng yang digunakan lebih kecil (so-ajaeng atau sanjo ajaeng), hasil modifikasi
ajaeng besar. Musisi-musisi terkenal pemain ajaeng adalah pencipta ajaeng sanjo, Han Il-
seop (1929-1973) pada tahun 1960-an. Tokoh lainnya adalah Cheong Cheol-ho, Jangwol
Jungseon, Seo Yong-sok,Park Jung-seon dan Kim Il-gu.

4
Daftar Pustaka

- http://knowledgeinmylife.blogspot.co.id/2013/11/4-alat-musik-tradisional-korea.html
- https://ayuavenue.wordpress.com/2013/11/25/mengenal-musik-tradisional-korea/

Anda mungkin juga menyukai