Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK CINA

Sejarah musik cina dimulai pada awal peradaban cina dengan dokumen dan
artefak yang memberikan bukti bahwa budaya musik cina berkembang dengan baik sejak
era Dinasti Zhou (1122 SM sampai 256 SM). Untuk saat ini, musik warisan tradisional
yang kaya dalam satu aspek muncul ke bentuk yang lebih kontemporer. Pendiri
legendaris musik dalam mitologi cina adalah Ling Lun, ia membuat pipa bambu disetel ke
suara burung. Musik cina sendiri pertama didirikan pada era Dinasti Qin, dan kemudian
diperluas dibawah kekaisaran Han Wu Di. Pada dinasti-dinasti selanjutnya, musik cina
sangat dipengaruhi oleh musik asing terutama asia tengah.
Dalam sejarah musik cina, suku kuno di cina percaya bahwa musik bukan sebuah
alat kesenangan, melainkan memiliki efek memurnikan dan membersihkan pikiran
seseorang. Dan hal tersebut diwujudkan dalam sebuah ekspresi musik Qin. Musik Qin
merupakan sebuah pertunjukan sandiwara lewat nyanyian-nyanyian dengan tutur dan
gerakan yang halus, dan diiringi oleh petikan sebuah gitar panjang (bentuknya seperti
kecapi).
Sejarah musik cina berlanjut saat orang eropa mulai mencapai cina dengan alat
musik yang dibawa oleh imam Jesuit Matteo Ricci, ia mempresentasikan Harpsichord ke
pengadilan kekaisaran Lee di tahun 1601. Tarian Naga yang terkenal dengan musik juga
merupakan sebuah tradisi. Ini terlihat pada tahun baru cina yang diadakan oleh jutaan
orang diseluruh dunia, namun tidak diketahui tidak diketahui kapan tradisi ini dimulai,
tapi diyakini bahwa ribuan tahun yang lalu tradisi ini digunakan sebagai hiburan dari
mantan kaisar, keluarga kerajaan dan bangsawan.
Di tahun 1910-an dan 1920-an sejumlah musisi cina belajar musik klasik barat ke
luar negeri, mereka belajar menyusun sistem notasi musik barat. Kuomintang mencoba
untuk mensponsori pengadopsian musik modern melalui Shanghai Konservatorium,
meskipun saat itu krisis politik sedang berlangsung. Ahli budaya di abad ke-20
seperti Xiao Youmei, Cai Yuanpei, Feng Zikai dan Wuang Guanggi ingin melihat musik
cina diadopsi dengan standar terbaik. Banyak perbedaan pendapat mengani standar
terbaik tersebut. Sejarah musik cina berlanjut saat Orkestra Symphony terbentuk di
banyak kota besar. Banyak penyanyi Jazz yang menggabungkan unsur musik tradisional
cina dengan musik barat, seperti menambahkan Xylophone, Saksofon dan Biola. Lu
Wencheng, Li Jinhui, Zhou Xuan, Qui Hechou, Yin Zizhong dan Dia Dasha merupakan
musisi dan komposer yang cukup populer saat itu.
Sejarah musik cina berlajut setelah beberapa lama musik kontemporer cina
dilarang dan harus berjuang melawan lembaga sensor, akhirnya musik kontemporer mulai
diperbolehkan untuk mengudara dan diperdengarkan. Digelarnya musik live, internet dan
juga pihak pemerintah yang mulai antusias mendanai pasar musik yang sedang
berkembang mengakibatkan musik Indie cina pun kembali eksis. Dalam dunia musik
cina, kehadiaran band indie memang sedikit terlambat, namun mulai dari musik rock, hip
hop hingga grunge. Tayangan musik indie mulai berkembang. Seiring pertunjukan musik
yang memberikan kesempatan untuk para musisi indie dalam berkarya, mereka
cenderung menjauhi televisi dan radio miliki pemerintah cina.

DINASTI SHANG (1500-1000M)

DINASTI SHANG (1500-1000 SM)

Dinasti S hang mendirikan dan mempertahankan otoritas yang terorganisir secara


longgar atas pemukiman-pemukiman kecil di lembah Sungai Kuning. Ibu kota Shang,
Anyang, didirikan. Banyak istana, proyek irigasi, gudang, dan lumbung dibangun. Sistem
penulisan logosentris ditemukan. (Setiap kata tertulis adalah gambar bergaya).
Berkembangnya seni, termasuk karya perunggu, bejana ritual, ukiran batu, dan ukiran
batu giok. Busur komposit ditemukan. Kereta digunakan secara luas. Kerbau dan
beberapa jenis burung dijinakkan. Kitab Perubahan ( I Ching ) ditulis., Kitab
Sejarah ( Shu Ching ) ditulis.

ALAT-ALAT MUSIK CINA

Erhu (二胡)
Erhu (二胡) merupakan alat musik
tradisional Tiongkok yang paling
populer disamping Guzheng
dan Dizi. Secara umum, keluarga
alat musik gesek ini dikenal juga
dengan istilah huqin yang berarti
"alat
musik orang barbar", dinamakan
demikian karena diperkenalkan
oleh orang barbar yang berasal dari
Asia Tengah. Huqin telah berumur
sekitar 500 tahun. Mulai populer
pada zaman dinasti Sung (960-
1279
AD), yang kemudian berlanjut ke
zaman dinasti Ming (1368-1644)
dan dinasti Qing (1644-1911) alat
music ini berkembang terus
menjadi bermacam-macam jenis
termasuk yang kita kenal sekarang
sebagai
erhu. Pada mulanya menggunakan
dua senar yang terbuat dari sutra
namun sekarang menggunakan
senar dari logam. Membrans
biasanya menggunakan dari kulit
ular piton (ada juga yang
menggunakan
bahan sintetis, karena regulasi saat
ini melarang perburuan ular piton
secara liar.). Kotak suara dapat
berbentuk segi enam, segi delapan,
atau bulat. Kotak suara ini juga
bervariasi ukurannya, semakin
besar
ukuran kotak suaranya maka bunyi
bass yang dihasilkan semakin
besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu
digesek dengan busur atau bow
yang terbuat dari bambu dan
rambut ekor kuda, ekor kuda itu
ditempatkkan diantara kedua senar
sehingga memudahkan
perpindahan menggesek antara
kedua senar.
Rambut ekor kuda tersebut
digosok dengan damar
(gondorukem) sehingga terasa
kesat waktu digesek,
namun dikarenakan pada saat ini
sulit ditemukan jenis kuda yang
rambut ekornya berkualitas bagus
dan
sesuai, sebagai gantinya digunakan
buluh yang terbuat dari nylon
sebagai substitusi atau pengganti
rambut ekor kuda. Erhu biasa
disetel dengan nada D - A atau C -
G
Erhu (二胡)
Erhu (二胡) merupakan alat musik
tradisional Tiongkok yang paling
populer disamping Guzheng
dan Dizi. Secara umum, keluarga
alat musik gesek ini dikenal juga
dengan istilah huqin yang berarti
"alat
musik orang barbar", dinamakan
demikian karena diperkenalkan
oleh orang barbar yang berasal dari
Asia Tengah. Huqin telah berumur
sekitar 500 tahun. Mulai populer
pada zaman dinasti Sung (960-
1279
AD), yang kemudian berlanjut ke
zaman dinasti Ming (1368-1644)
dan dinasti Qing (1644-1911) alat
music ini berkembang terus
menjadi bermacam-macam jenis
termasuk yang kita kenal sekarang
sebagai
erhu. Pada mulanya menggunakan
dua senar yang terbuat dari sutra
namun sekarang menggunakan
senar dari logam. Membrans
biasanya menggunakan dari kulit
ular piton (ada juga yang
menggunakan
bahan sintetis, karena regulasi saat
ini melarang perburuan ular piton
secara liar.). Kotak suara dapat
berbentuk segi enam, segi delapan,
atau bulat. Kotak suara ini juga
bervariasi ukurannya, semakin
besar
ukuran kotak suaranya maka bunyi
bass yang dihasilkan semakin
besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu
digesek dengan busur atau bow
yang terbuat dari bambu dan
rambut ekor kuda, ekor kuda itu
ditempatkkan diantara kedua senar
sehingga memudahkan
perpindahan menggesek antara
kedua senar.
Rambut ekor kuda tersebut
digosok dengan damar
(gondorukem) sehingga terasa
kesat waktu digesek,
namun dikarenakan pada saat ini
sulit ditemukan jenis kuda yang
rambut ekornya berkualitas bagus
dan
sesuai, sebagai gantinya digunakan
buluh yang terbuat dari nylon
sebagai substitusi atau pengganti
rambut ekor kuda. Erhu biasa
disetel dengan nada D - A atau C -
G
Liuqin

Kecapi Liu tergolong dalam alat musik jenis Piba, karena terbuat dari kayu pohon
Liu dan bentuknya juga mirip daun pohon Liu, maka disebut Kecapi Liu atau Kecapi
Daun Liu. Kecapi Liu tidak saja mirip Piba di bidang bentuk luar dan strukturnya, dan
cara permainannya juga sama, hanya ketika main musik diputar dengan alat.
Sampai akhir tahun 1958, kecapi Liu berubah dari dua semar menjadi 3 senar.
Suaranya juga berubah menjadi lebih nyaring. Pada tahun 1970-an, kecapi Liu genarasi
kedua berhasil dibuat. Pengubahan-pengubahan itu sangat memperbaiki fungsinya dan
memperkaya daya manifestasi.
Kecapi Liu kini dalam pertunjukan musik Tiongkok memainkan peranan yang beraneka
ragam dan sering merupakan irama utama dalam pertunjukan musik dengan efek yang
unik.

Yangqin
Yangqin adalah alat musik gesek dan pukul Tiongkok. Suaranya nyaring dan
mempunyai daya ekspresif yang kuat, sehingga mempunyai kedudukan penting dalam
pertunjukan musik tradisional.
Menurut catatan kitab sejarah, sebelum abad menengah, di sejumlah negara Arab
di kawasan Timur Tengah terdapat semacam alat musik yang dimainkan dengan pukul
dawainya. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), alat musik itu tersebar ke Tiongkok dari
Persia melalui jalur laut. Kemudian alat musik itu mengalami perkembangan di Tiongkok
dan berangsur-angsur berkembang menjadi Yangqin, alat musik tradisional Tiongkok.
Yangqin terutama dibuat dengan kayu, dengan tubuhnya berbentuk satu kotak
yang mirip seekor kupu-kupu, maka alat musik ini pun dijuluki sebagai “alat musik kupu-
kupu”.
Teknik permainannya banyak sekali. Alat musik yangqin paling cocok untuk
memanifestasikan suasana riang gembira.
Sejak memasuki Tiongkok, yangqin sudah tersebar dan berkembang selama 400
tahun di Tiongkok. Selama masa ini, para ahli pembuat alat musik Tiongkok membuat
banyak jenis baru alat serupa. Dewasa ini yangqin sudah berkembang menjadi salah satu
alat musik yang sangat populer di Tiongkok.

Gu Zheng
Guzheng atau Kecapi Cina termasuk alat musik tradisional Cina yang paling
populer. Guzheng mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu
sebagai kotak suara, diatasnya terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut ditempatkan
pengganjal yang dapat digeser untuk menaikan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-
senar tersebut di setel pada nada pentatonis China yang terdiri dari nada : do, re, mi, sol
dan la.
Sejarah Guzheng
Si Maqian ahli sejarah zaman dinasti Han menulis bahwa sebelum dinasti Qin,
Guzheng sudah menjadi alat musik popular untuk mengiringi lagu. Guzheng pada
awalnya hanya memiliki 5 senar. Pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah senarnya
menjadi bertambah menjadi 12. Pada zaman dinasti Ming dan Qing jumlahnya bertambah
lagi menjadi 14 – 16 . Standar Guzheng sekarang ini digunakan sejak tahun 1970 terdiri
dari 21 senar.
Cara Memainkan Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk memetik
memakai alat bantu berupa kuku palsu terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik.
Tangan kanan umumnya dipergunakan untuk memainkan melodi, sedangkan tangan kiri
untuk memainkan chord.

Er Hu
Erhu (Hanzi: 二胡 er4 hu2) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang
paling populer disamping Guzheng dan Dizi.
Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah
huqin yang berarti “alat musik orang barbar”, dinamakan demikian karena
diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dari Asia Tengah.
Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman
dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming
(1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut
huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita
kenal sekarang sebagai erhu.
Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra,
tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari logam. Erhu biasanya menggunakan
membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara
dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi
ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan
semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor
kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan
menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar
(gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek. Erhu biasa disetel dengan nada D – A
atau C – G.

LAGU-LAGU CINA
Masih banyak lagu Mandarin kenangan yang tetap terkenal hingga kini. Setiap tahun,
juga ada lagu-lagu Mandarin terbaru yang menjadi hits. Namun, jika melihat dari segi
kualitas, lagu-lagu Mandarin klasik dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan
lagu-lagu Mandarin saat ini.

Tanpa further ado, berikut adalah kumpulan 100 judul lagu Mandarin klasik yang
paling populer dan tak terlupakan sepanjang masa, yang menghadirkan nostalgia indah
dari era 1960-an, 1970-an, 1980-an, dan 1990-an.

1. Teresa Teng - Subaru


2. Teresa Teng - Yue Liang Dai Biao Wo De Xin
3. Teresa Teng - Tian Mi Mi
4. Teresa Teng - Jiu Meng He Chu Xun
5. Teresa Teng - Ai Qing
6. Teresa Teng - Ji Shi Zai Jian
7. Wang Jie - Meng Xing De Wo
8. Wang Jie - Qing Yuan Bu Zi You
9. Wang Jie - Chen Mo Bao Feng
10. Wang Jie - Wei He Liu Lei
11. Wang Jie - Shi Fou Wo Zhen De Yi Wu Suo
12. Wang Jie - Bie Rang Ming Tian De Tai Yang Li Kai Wo
13. Wang Jie - Ta De Bei Ying
14. Wang Jie - Sin Thung
15. Wang Jie - Bu Yao Zai Shuo Ai Wo
16. Anita Mui - Yi Dian Xiang Si
17. Anita Mui - Mi Ai Chong Chong
18. Anita Mui - Ren Zai Feng Li
19. Anita Mui - Si Shui Liu Nan
20. Anita Mui - Wen Yi Wen Ni
21. Zheng Yuan - Bu Yao Jiu Zhe Yang Li Kai
22. Zheng Yuan - Ai Guo De Ren
23. Zheng Yuan - Nan Dao Ai Yi Ren You Cuo Ma
24. Zheng Yuan - Rang Guo Qu Cheng Wei Guo Qu
25. Zheng Yuan - Yi Ge Ren Ku
26. Zheng Yuan - Bu Yao Zai Wo Ji Mo De Shi Hou Shuo Ai Wo
27. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Lan Hua Cao
28. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Gan Lan Shu
29. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Luo Mu De Xin Qing
30. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Hao Bu Rong Yi
31. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Xing Xing Yu
32. Deng Miao Hua (Maggie Teng) - Qian Bai Nian De Ai
33. Pan Mei Chen - Yong Wo De Xin Wo De Qing Gan Dong Ni
34. Pan Mei Chen - Qing Kou Wo Xin
35. Pan Mei Chen - Ni Leng Bu Leng
36. Pan Mei Chen - Rang Wo Zai Ai Yi Ci
37. Pan Mei Chen - Que Se De Gan Jue
38. Jacky Cheung - Hui Thou Thai Nan
39. Jacky Cheung - Ik Chien Ke Sang Te Li You
40. Jacky Cheung - Wen Bie
Itulah daftar judul lagu Mandarin klasik yang tak terlupakan sepanjang masa. Lagu-
lagu ini masih populer hingga saat ini dan memberikan nuansa nostalgia yang
menghangatkan hati. Lagu-lagu Mandarin telah menjadi favorit di Indonesia, terutama di
kalangan masyarakat Tionghoa. Semoga informasi ini dapat menghadirkan kenangan
indah bagi Anda.

Anda mungkin juga menyukai