Anda di halaman 1dari 8

Seni Rupa (Tiongkok)

Seni rupa Tionghoa adalah sebuah seni rupa yang, entah kuno atau modern, berasal dari
atau dipraktikkan di Tiongkok atau oleh para seniman Tionghoa. Seni rupa Tionghoa di Republik
Tiongkok (Taiwan) dan dari Tionghoa perantauan juga dapat dianggap bagian dari seni rupa
Tionghoa dimana karya tersebut berdasarkan pada atau berkaitan dengan budaya Tionghoa dan
warisan Tionghoa. "Seni rupa zaman batu" awal bermula dari tahun 10,000 SM, kebanyakan
terdiri dari tembikar dan patung sederhana. Setelah zaman awal, seni rupa Tionghoa, seperti
halnya sejarah Tiongkok, biasanya terklasifikasikan oleh suksesi dinasti pemerintahan dari
para kaisar Tiongkok, kebanyakan berlangsung selama beberapa ratus tahun.
Seni rupa Tionghoa dianggap merupakan tradisi tertua yang masih berlanjut di dunia, dan
ditandai oleh tingkat tak lazim dari keterlanjutan dalam tradisi tersebut, setara dengan
keruntuhan dan pemulihan bertahap dari gaya-gaya klasik Barat. Media yang biasanya
diklasifikasikan di Barat sejak Renaisans sebagai seni rupa dekoratifsangat berpengaruh dalam
seni rupa Tionghoa, dan kebanyakan seni rupa murni dibuat di luka-luka karya besar atau pabrik-
pabrik oleh para seniman yang tidak diketahui, khususnya keramik Tionghoa.
Kebanyakan karya terbaik dalam keramik, tekstil, tanah liat yang diukir, dan teknik-
teknik lainnya dihasilkan sepanjang waktu yang lama oleh berbagai pabrik atau lokakarya
kekaisaran, serta dipakai oleh Istana, didistribusikan di dalam negeri dan di luar negeri pada
skala besar untuk mendemonstrasikan kekayaan dan kekuatan para Kaisar. Sebaliknya,
tradisi lukisan kuas tinta, yang umum dipraktikkan oleh para cendekiawan-pejabat dan pelukis
Istana khususnya lukisan lanskap, bunga dan burung, mengembangkan nilai-
nilai aestetik tergantung pada khayalan orangnya dan pengamatan obyektif dari artis tersebut
yang serupa dengan apa yang dilakukan di Barat, namun telah lama berlangsung sebelum
mereka.Setelah kontak dengan seni rupa Barat menjadi makin berpengaruh dari abad ke-19 dan
seterusnya, pada dekade-dekade terkini Tiongkok telah ikut serta dengan keberlangsungan
dalam seni rupa kontemporer.

Ornamen giok Tionghoa, dengan rancangan nagadan elang, dari akhir zaman Musim Semi dan


Musim Gugur (722–482 SM).
Awal Musim Gugur, abad ke-13, karya pelukis loyalis Song Qian Xuan. Gambar dedaunan
teratai dan capung-capung beterbangan di atasair diyakini adalah sebuah kritikan terselubung
terhadap kekuasaan Mongol.

Nampan tanah liat yang diukir dengan dua burung berada pada latar belakang bunga-bungaan,
lebar 19 cm, abad ke-13
Seni Musik (Tiongkok)

1. Erhu
Erhu (Hanzi: 二胡 er4 hu2) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer di
samping Guzheng dan Dizi.
Secara umum, keluarga alat musik gesek ini
dikenal juga dengan istilah huqin yang berarti
"alat musik orang barbar", dinamakan demikian
karena diperkenalkan oleh orang barbar yang
berasal dari Asia Tengah.
Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai
populer pada zaman dinasti Sung(960-1279
AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti
Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-
1911). Dalam kurun waktu tersebut huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis,
termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.
Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, tetapi sekarang erhu
menggunakan senar dari logam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton,
tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi
delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak
suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu
ditempatkan di antara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua
senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar(gondorukem) sehingga terasa kesat
waktu digesek.

2. Guzheng
Guzheng atau kecapi Cina termasuk alat musik
tradisional Cina yang paling populer. Guzheng
mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan
terbuat dari kayu sebagai kotak suara, diatasnya
terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut
ditempatkan pengganjal yang dapat digeser untuk
menaikan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-
senar tersebut di setel pada nada pentatonis China
yang terdiri dari nada: do, re, mi, sol dan la.
Seni Gerak / Tari (Tiongkok)
1. Barongsai
Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai
singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri
pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum maseh.

2. Yangge
Yangge (Hanzi: 秧歌) adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisional Cina yang ditarikan
oleh pemuda-pemudi di utara Cina.[1] Dalam bahasa Indonesia Yang ( 秧 ) berarti semai, padi,
tangkai muda, benih dan ge ( 歌 ) berarti lagu.[2] Tarianmeriah ini ditarikan untuk
menyambut musim semi tepatnya pada hari pertama dan kelima belas Imlek.
Tarian ini menggunakan sapu tangan atau kipas untuk para wanita dan genderang untuk
para pria tetapi variasi peralatan seperti gabungan kipas dan selendang panjang atau peralatan
lainnya.[1][3] Untuk tarian ini semua penari biasanya menggunakan pakaian berwarna merah, hijau
atau warna cerah lainnya. Ditarikan dengan perasaan gembira dan bersemangat, seperti karakter
dari orang Shaanxi, daerah asal Yangge.
Seni Teater (Tiongkok)

1. Kunqu
Kunqu ( 崑 曲 ; pinyin: Kūnqǔ; Wade-Giles: k'un-ch'ü), juga dikenal sebagai Kunju, Opera
Kun atau Opera Kunqu, adalah salah satu bentuk opera Cina yang paling tua. Ia berkembang
dari melodi Kunshan, dan mendominasi teater Cina dari abad ke-16 hingga ke-18.

2. Opera Tiongkok
Opera Tiongkok adalah nama kolektif untuk semua opera tradisional di Tiongkok. Teks, musik,
tari, nyanyian, dan bela diri merupakan unsur yang penting. Terdapat perbedaan kostum dan
dialek di antara berbagai opera-opera di Tiongkok.
Opera Tiongkok dapat disaksikan di televisi di Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Makau,
dan Hongkong. CCTV-11 merupakan saluran khusus China Central Television untuk opera
Tiongkok.
SENI MANCANEGARA
“TIONGKOK”

DISUSUN OLEH :

1. ANGGI SYAPUTRA
2. YUANA TRI H.
3. YUSTRIS BALDWIN KAHDAFI
4. TUHAJI
5. HAKIMIN
6. M. AKBAR

KELAS : X TKR 2
GURU PEMBIMBING : TATIH TIRWATI, S.Pd

SMK NEGERI 2 KAYUAGUNG


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai